Komunikasi Bahasa Hanya Milik Manusia
Percayakah Anda bila ternyata sebuah komunikasilah nan membuat manusia itu unik? Benar, seperti nan kita ketahui, komunikasi adalah sebuah alat buat dapat saling mengerti, dan saling memahami. Tanpa sebuah komunikasi, maka matilah pengertian.
Itu sebabnya, bila komunikasinya lancar, maka hubunganpun akan terjalin erat, bak amplop dan perangko. Namun, apa nan terjadi bila komunikasinya salah arah, alias salah kaprah, mungkin akan seperti " sekam dalam a pi" atau "bagai memegang bara di tangan". Dapat berbahaya dan riskan.
Coba Anda bayangkan, ketika Anda berkomunikasi dengan orang asing (bisa orang Amerika, orang Rusia, ataupun Perancis) dan apa nan akan terjadi bila Anda tak menguasai bahasa mereka, ataupun tak memiliki bahasa nan dapat membuat Anda dan orang tersebut saling mengerti. Akan tercipta kebingungan sebab tak sampainya maksud Anda dan maksud orang tersebut. Begitu besar arti sebuah komunikasi.
Komunikasi Adalah Alat Trancivier
Komunikasi jadi alat transifer, alias alat penerima. Tentu saja komunikasi bukan saja merupakan alat penerima, juga menjadi alat buat memberitahu. Anda tak akan dapat berkomunikasi bila tak ada penerimanya. Penerima komunikasi kita ialah partner bicara kita. Macam-macam juga bahasa nan harus kita gunakan dengan berbagai macam orang.
Ketika Anda berkomunikasi dengan orang tua, maka kata nan Anda gunakan tentu lebih sopan sebab strata nan lebih tua pantas dihormati. Juga ketika Anda berbicara dengan nan muda, mereka tetap harus mendapat sikap hormat kita, tapi cara berbicara kita dapat seperti kita berbicara dengan orang sebaya.
Komunikasi ialah alat nan seharusnya memang memudahkan kita dalam berhubungan dengan orang lain dan tak menyusahkan kita. Tidak lucu dong kalau akhirnya malah sebab gagal atau salah berkomunikasi, nan tercipta malah salah sangka dan salah paham nan buntutnya tak enak. Ada berbagai taraf komunikasi nan harus kita kenal.
1. Komunikasi dengan Orang Tua
Komunikasi nan kita ciptakan dengan orang tua tentu harus nan baik-baik. Bahkan dalam Al-Quran pun kita dilarang buat mengatakan " ah" pada orang tua. Janganlah kita mengucapkan kata-kata nan keras sebab komunikasi ialah juga bentuk kata-kata kita. Berkata keras, apalagi pada ibu dan bapak kita, dapat menyakiti mereka.
Alangkah tak pantasnya seorang anak menyakiti hati kedua orang tuanya, di mana mereka nan merawat kita. Sebaiknya, ciptakan komunikasi nan serasi dengan kedua orang tua. Komunikasi nan baik dengan keduanya akan membuka pintu rezeki dan surga buat kita.
Bahkan Ippo Shantosa seorang enterpleneur pun pernah berkata dalam bukunya bahwa doa orang tua dan komunikasi nan baik pada keduanya akan menciptakan peluang buat kita. Allah akan meringankan rezeki kita, memudahkan jodoh kita, dan tentu saja doa mereka pun akan menyegerakan dan memudahkan urusan-urusan kita.
2. Komunikasi Terhadap Saudara Muda atau nan Lebih Muda
Ada pepatah mengatakan "Hormati Yang Tua, Sayangi Yang Muda". Dari pepatah itu saja kita dapat menyimpulkan bahwa sikap menghormati dan menyayangi nan muda akan menimbulkan karakter rendah hati pada keduanya. Kata-kata nan arif, baik, dan lemah lembut lebih baik kita miliki. Bahkan sebuah kata-kata nan lembut mampu menghancurkan kekerasan hati seseorang.
Jadi, sayangilah nan muda. Berilah mereka kata-kata nan lembut, panggilah mereka dengan sebutan nan baik, dan tentu saja ketika mereka salah, maka nasehatilah mereka dengan baik. Seperti disebutkan di muka, komunikasi adalah kata-kata, maka itu pergunakan kata-kata nan baik buat menciptakan komunikasi nan baik pula.
3. Komunikasi Terhadap Pasangan
Pernah lihat iklan teh sari wangi, "mari ngeteh, mari bicara", mereka menggunakan jargon dalam berkomunikasi buat mendekatkan image teh. Bahwa enak sekali berbicara dari hati ke hati sambil ngeteh. Yang seringkali disorot dalam iklan ini justru komunikasi nan dilakukan pasangan.
Mengapa pasangan? Karena komunikasi pasanganlah nan memang seringkali memiliki benturan. Tidak mudah loh berkomunikasi, terlebih terhadap pasangan. Takutnya komunikasi nan dilakukan malah menyinggung pasangan. Interaksi pasangan memang berbeda dengan interaksi dengan orang tua dan saudara ataupun teman. Mereka lebih kompleks. Dapat saja, ketika berkata ada nan tersinggung.
Berapa banyak sebuah rumah tangga hancur dan berantakan sebab buruknya komunikasi nan tercipta antara keduanya. Atau mendinginkan sebuah interaksi suami istri sebab tak terciptanya komunikasi.
Komunikasi ialah alat nan dapat menyatukan dan menyampaikan maksud nan diinginkan. Coba bayangkan, apa nan akan terjadi kalau maksud nan kita inginkan tak tercapai. Pastinya patah arang, sakit hati, dan rasa tak percaya nan muncul.
Oleh karen itu, diperlukan saling pengertian antara suami istri dan tentu saja buat menciptakan hal tersebut nan diperlukan ialah komunikasi nan terus menerus dan baik dari keduanya. Demikian vital sebuah komunikasi dalam menjalin dan mempertahankan sebuah interaksi akan langgeng.
Untuk mendapatkan interaksi nan baik, antara suami dan istri, seringlah melakukan percakapan ringan. Lalu jangan sungkan mengatakan isi hati, tentu saja dengan cara nan lemah lembut. Karena komunikasi ialah pemersatu suatu hubungan, maka ciptakan komunikasi nan harmonis, nicaya interaksi pun akan langgeng sampai akhir hayat.
Komunikasi dengan Alat Telekomunikasi
Seringkali orang berkata bahwa komunikasi ialah telekomunikasi. Maksudnya komunikasi dapat didapat dan dijalin dengan donasi alat. Memang, alat macam telepon, handphone, komputer, internet, telegram, atau surat hanyalah sebuah alat. Tujuannya tentu saja membantu terciptanya komunikasi dua arah.
Apabila di zaman dahulu, orang-orang suku Indian menggunakan asap sebagai bantu alat komunikasi jeda jauh, maka kali ini nan digunakan ialah media telepon. Di masa lampau pun, buat mempermudah jalinan komunikasi, atau membawa warta krusial dan rahasia, komunikasi dilakukan dengan menggunakan sandi atau pun kurir nan menyampaikan surat.
Sekarang semua sudah mudah, komunikasi jeda jauh sudah tak lagi kesulitan. Perasaan pun dengan mudah tersampaikan berkat kemajuan teknologi. Komunikasi ialah telekomunikasi, alias alat nan digunakan buat melakukan komunikasi sudah tercipta. Tidak ada lagi kata sulit dalam menjalin komunikasi, nan krusial samakan persepsi dan juga bahasa, agar komunikasi terjalin dengan niscaya dan langsung sampai tepat di dalam hati.
Komunikasi Bahasa Hanya Milik Manusia
Komunikasi ialah alat buat menyampaikan pesan, bentuknya dapat bermacam-acam. Untuk manusia, komunikasi ialah bahasa, jadi hanya umat manusia satu-satunya di alam raya ini nan memiliki kecanggihan komunikasi berupa bahasa.
Bukan berarti hewan tak dapat berkomunikasi dengan sejenisnya. Mereka bisa, tapi komunikasi mereka bukanlah bahasa. Kemampuan mereka berkomunikasi pun terbatas. Hanya buat memberitahu ada bahaya, memberitahu ada makanan, dan buat memikat kaum betina. Tidak lebih.
Sebab itulah, hewan sampai kapanpun akan terus seperti itu. Namun, berbeda dengan manusia. Karena memiliki komunikasi berupa bahasa, maka mereka dapat membangun peradaban dan kebudayaan. Teknologi pun berkembang sebab ada bahasa. Tanpa itu, manusia hanya serupa hewan. Itulah salah satu nan membuat manusia unggul dibandingkan makhluk lainnya.
Bahasa pun memiliki ragamnya. Kemampuan manusia ialah belajar ragam bahasa lain dengan cepat. Katakanlah bahasa Perancis, penggunanya ada di Perancis. Namun, bahasa ini dapat diturunkan dan dikuasai oleh orang lain. Setiap katanya memiliki padanan kata dengan bahasa lain. Jadi, kalaupun bahasanya terlihat berbeda, namun ketika dibahasakan dengan bahasa lain, ternyata padanannya ada.
Oleh karena itu, meskipun sebuah bahasa berbeda-beda, tapi tetap saja memiliki definisi nan sama persis dengan orang lain nan juga beda bahasa.
Demikian uniknya bahasa sehingga menjadi salah satu peradaban manusia nan tak akan pernah punah dari muka bumi. Bahasa sama seperti panca indra nan ada di tubuh manusia. Semuanya sudah menyatu dan ada dalam DNA setiap orang, bahkan termasuk nan stigma sekalipun. Jadi, komunikasi adalah salah satu bagian dalam peradaban manusia.