Jenis Koperasi di Indonesia
Apakah Anda tahu contoh koperasi konsumsi ? Untuk mengetahui contoh koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produksi, bacalah artikel ini.
Seperti nan kita ketahui bersama, koperasi memiliki banyak jenis dan nama. Bagi sebagian masyarakat awam, hal tersebut tak berpengaruh apa-apa, dan tidak ada perbedaanya, karena mereka tak secara langsung menikmati usaha nan digeluti oleh macam-macam koperasi tersebut.
Hal nan paling populer tentu ialah koperasi konsumsi, karena ia fungsinya hampir mirip dengan toko atau supermarket . Kemudian, koperasi kredit dan koperasi produksi. Contoh koperasi konsumsi, koperasi kredit dan koperasi produksi bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia.
Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki sifat mudah bergotong royong dalam segala hal, membuat pertumbuhan koperasi fertile dan lancar di negara ini.
Banyak kita dengar dan lihat kata koperasi disebut dan ditulis di toko kecil, pusat kegiatan perekonomian masyarakat, dan sekolah-sekolah atau instansi lainnya. Ini ialah pertanda positif buat perkembangan forum perekonomian masyarakat kecil ini.
Tidak sia-sia dahulu usaha mengangkat perekonomian masyarakat kecil melalui pembentukkan koperasi oleh Bapak Koperasi Indonesia, Muhammad Hatta , dirintis. Sebab di pedesaan dan kampung terpencil, masyarakat kadang tak mau berurusan dengan bank besar sebab persyaratan nan harus dilengkapi sangat rumit.
Tujuan Adanya Koperasi di Indonesia
Sebuah forum didirikan niscaya dengan maksud dan tujuan tertentu. Demikian pula koperasi nan didirikan di Indonesia ini. Jika merujuk pada undang-undang, maka mari kita tengok mengenai fungsi koperasi nan terdapat dalam UU No.25/1992 Pasal 4.
Bunyi dari pasal tersebut intinya ialah menekankan bahwa koperasi harus bisa mengembangkan perekonomian masyarakat, juga kesejahteraan serta taraf sosial masyarakat.
Koperasi pun diharapkan bisa aktif meningkatkan kualitas hayati masyarakat dan anggotanya. Juga memperkokoh taraf ekonomi masyarakat nan menjadi kekuatan ketahanan ekonomi bangsa.
Tentu dengan memegang asas kekeluargaan dan gotong royong. Sebuah nilai luhur nan sejak dahulu telah ada di dalam diri masyarakat Indonesia sehingga menyebabkan Muhammad Hatta mencetuskan berdirinya koperasi.
Beliau meyakini bahwa rasa kesetiakawanan dan sifat gotong royong nan kala itu masih sangat kuat berlaku di masyarakat, ialah kapital buat maju bersama dalam bidang ekonomi dalam negara Indonesia nan baru saja berdiri saat itu.
Walaupun kini tampaknya semangat serta sifat mulia tersebut telah luntur digerus kemajuan zaman dan besarnya sifat egoisme nan khas nan ada masyarakat modern, namun koperasi tetap berjuang seperti nan diharapkan oleh pendirinya, bapak Muhammad Hatta.
Makna Koperasi Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Apa arti sebenarnya dari koperasi hingga banyak instansi atau sekolah menggunakan kata ini?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , koperasi ialah sebuah liga nan mempunyai tujuan buat memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari-hari dengan harga murah sebab tak bertujuan mendapatkan laba nan terlalu besar sehingga mementingkan asas kekeluargaan.
Asal kata koperasi ditinjau dari bahasa ialah ko berasal dari kata co , serta operasi nan berasal dari kata operation bahasa Inggris . Maknanya ialah kerjasama dalam mengoperasikan atau mengerjakan sesuatu. Tujuannya ialah buat mencapai kesejahteraan semua anggota. Jadi, sifatnya lebih ke arah sosial dan diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1967.
Jenis Koperasi di Indonesia
Apabila dilihat dari ribuan atau ratusan ribu koperasi nan terdapat di negeri ini, maka paling tak bisa disimpulkan jenis atau macam koperasi itu, yaitu sebagai berikut.
Menurut Fungsinya
Koperasi konsumsi , koperasi jasa, dan koperasi produksi.
Menurut Jenis Usaha
Koperasi simpan pinjam , koperasi serba usaha, koperasi konsumsi, dan koperasi produksi.
Menurut Keanggotaan dan Lokasi
Koperasi pedagang pasar akan berada di pasar dan mewadahi para pedagang di lokasi pasar tersebut, koperasi unit desa (KUD) berada di desa dan melayani berbagai kegiatan usaha di desa tersebut, koperasi karyawan (kopkar), atau koperasi mahasiswa (kopma).
Koperasi Konsumsi
Seperti namanya, koperasi konsumsi biasanya menyediakan bahan konsumsi atau kebutuhan pangan dan sehari-hari buat anggotanya serta masyarakat di sekitar. Misalnya, beras, kebutuhan gula, sabun, minyak goreng, atau baju, serta kebutuhan sehari-hari lain.
Contoh koperasi konsumsi, misalnya koperasi karyawan (kopkar). Biasanya terdapat di instansi kantor atau koperasi mahasiswa (kopma) nan terdapat di universitas, institut atau perguruan tinggi lainnya.
Koperasi Jasa
Ini ialah jenis koperasi nan bergerak di bidang penyediaan jasa. Intinya ia menjadi wadah buat anggotanya nan memiliki usaha jasa.
Misalnya, koperasi angkutan jakarta (kopaja). Koperasi ini menjadi penyedia jasa di bidang transportasi generik bagi masyarakat. Anggotanya dapat para pengemudi, dan pekerja nan berhubungan dengan kopaja.
Koperasi Produksi
Ini ialah koperasi nan biasanya terletak di suatu daerah dengan penduduk nan kegiatan ekonominya bergerak di bidang produksi barang atau makanan. Contoh koperasi produksi ialah koperasi susu Indonesia, atau koperasi mebel, dan lain-lain.
Koperasi susu ialah koperasi nan beranggotakan para pemilik peternakan sapi nan menghasilkan susu. Koperasi ini akan menampung hasil susu dari peternakan di sekitarnya, dan menyalurkan susu tersebut ke pabrik produksi nan lebih besar. Mereka juga biasanya menjual berbagai keperluan peternak sapi seperti obat, vaksin, atau bibit sapi.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam kadang disebut juga sebagai koperasi kredit. Mereka mendapatkan pendanaan atau kapital dari anggota nan menyimpan uang di koperasi tersebut, kemudian kapital tersebut diputarkan kembali buat anggota nan hendak meminjam.
Syarat nan harus dipenuhi bagi mereka nan ingin meminjam di koperasi simpan pinjam ialah harus menjadi anggota terlebih dahulu, dan memiliki simpanan di sana.
Saat pengembalian cicilan pinjaman, biasanya ada kembang atau selisih dari jumlah awal pinjaman. Bunga atau selisih kelebihan tersebut nan nantinya akan dikembalikan kembali pada seluruh anggota pada akhir tahun, namanya Residu Hasil Usaha atau SHU. Bila dibandingkan dengan bank, maka kembang nan diberlakukan pada koperasi dapat berbeda.
Tantangan nan Dihadapi Koperasi
Perkembangan koperasi di Indonesia sebenarnya masih dapat dibilang lambat, bila dibandingkan dengan perusahaan partikelir alias kapitalis nan bergerak di bidang nan sama.
Contoh koperasi konsumsi nan kini makin berat saingannya, karena supermarket dan toko serba ada menjamur dimana-mana, bahkan di pedesaan dan kampung terpencil. Ini membuat konvoi koperasi konsumsi menjadi lemah dan lambat.
Padahal bila dilihat laba nan didapat, bila koperasi konsumsi terus diberdayakan keberadaannya, maka potensi pengembangannya akan dapat sebesar perusahaan dengan sistem kapitalis nan jelas tidak memikirkan kepentingan rakyat . Padahal basis koperasi konsumsi ialah masyarakat nan akan pula menikmati keuntungannya.
Jika pemerintah turun tangan dengan sedikit memberi tambahan kemudahan bagi koperasi konsumsi buat sektor permodalan dan pengembangan sektor lain, juga membatasi perusahaan ritel asing nan bergerak dibidang nan sama dengan koperasi konsumsi tersebut, maka niscaya nasib koperasi akan lebih baik lagi di masa depan.
Ini ialah tantangan bagi pemerintah apakah sahih memihak bagi kepentingan perekonomian rakyat kecil, atau penanam kapital saja.