Sholat Dhuha dalam Hadis
Umat Islam seharusnya senantiasa berupaya mendapatkan rezeki bukan hanya lewat kerja keras semata, tetapi juga menguatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. Selain itu, Islam sendiri pun menawarkan solusi terbaik buat bisa mencengkram rezeki dan memohon langsung pada Allah, yaitu dengan cara sholat Dhuha .
Tata Cara Sholat Dhuha
Shalat Dhuha mudah dilakukan dan serupa dengan sholat fardu nan lain. Mungkin nan membedakannya ialah ayat nan dilafalkan dan niat sholat itu sendiri, dilakukan sekurang-kurangnya dua rakaat, mirip seperti sholat shubuh.
Shalat Dhuha di lakukan setelah matahari sudah mulai naik satu jengkal, datang sampai sebelum masuk waktu Dzuhur, yaitu kisaran jam 9 sampai jam 11 siang. Lewat dari jam tersebut Shalat Dhuha tak lagi berlaku.
Harus diingat dengan baik bahwa ada waktu-waktu nan diharamkan buat Sholat, yaitu setelah matahari terbit. Itu ialah waktu nan tak diperbolehkan buat melakukan ibadah sholat. Berikut ialah tata cara buat Shalat Dhuha.
- Niat shalat Dhuha. Boleh mengucapkan dalam hati dalam lafalan bahasa Arab, atau lafalan bahasa Indonesia. Boleh juga cukup diteguhkan di dalam hati.
- Takbir. Lantas membaca Al-fatihah, disusul kemudian dengan Ayat Qursi dibaca sebanyak lima kali.
- Berikutnya rukuk dan sujud seperti biasa.
- Rakaat kedua setelah membaca Al-fatihah disusul dengan membaca Surat Al-Iklas sebanyak sepuluh kali.
- Berikut kembali melakukan rakaat dan Sujud
- Tahiyat akhir, lalu salam
- Setelah salam lantas berdoa dan membaca doa nan dikhususkan buat shalat Dhuha.
Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat melihat pada buku pedoman sholat nan banyak di jual bebas.
Sholat Dhuha dan Penyerahan Diri
Pada dasarnya Shalat Dhuha ialah Sholat nan dimaksudkan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah Taala. Dengan melakukan sholat tersebut, kita memohon dan menyandarkan diri pada hanya satu-satunya Tuhan kita, yaitu Allah.
Kita sebagai manusia menyadari bahwa rezeki itu datangnya dari Allah, dan memohon dengan donasi Sholat buat memintakan dimudahkan dan dilancarkan buat urusan rezeki, makanya setelah selesai sholat Dhuha , kita diwajibkan buat membaca doa nan isinya memohon agar dibukakan pintu rizki baik dari arah nan mana saja.
Allah sangat menyukai manusia nan bersyukur, bersabar dan memohon padanya. Dengan begitu, kita menyerahkan diri sebagai manusia kepada Allah nan lebih besar dan Maha kuasa. Jadi, mulailah melakukan shalat Dhuha sekarang, agar rezekimu dapat terikat kuat.
Sholat Dhuha dalam Hadis
Keutamaan melaksanakan shalat dhuha bisa dilihat dari beberapa hadis sahih. Inilah beberapa di antaranya:
-
Abu Hurairah r. a. berkata: "Kekasihku Rasulullah Saw. berpesan kepadaku agar berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan (puasa ayyaamul biidh tanggal 13, 14, dan 15 di bulan-bulan Hijriah) dan melaksanakan shalat dhuha 2 rakaat dan shalat witir sebelum tidur." (H. R. Bukhari dan Muslim)
-
Aisyah r. a. berkata: "Rasulullah Saw. biasa melaksanakan shalat dhuha 4 rakaat dan kadang-kadang melebihi dari itu sekehendak Allah." (H. R. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majalah)
-
Dalam riwayat lain: "Bahwa Nabi Saw. mengerjakan shalat dhuha sebanyak 8 rakaat dan tiap-tiap 2 rakaat bersalam." (H. R. Abu Daud)
-
Dari Anas r. a., ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda, 'Barang siapa nan shalat Dhuha 12 rakaat, pasti Allah akan dirikan gedung baginya di surga.'" (H. R. Turmudzi)
-
Rasulullah bersabda, "Siapa saja nan bisa mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah, sekali pun dosa itu sebanyak busa di lautan." (H. R. Turmudzi)
-
Nabi Saw. bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha), nanti niscaya kucukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.'" (H. R. Hakim dan Thabrani)
-
Dari Abu Dzar r. a., bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Hendaklah masing-masing kamu tiap-tiap pagi bersedekah buat persendian badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih (subhanallah) itu sedekah, tiap tahmid (Alhamdulillah) itu sedekah, tiap tahlil (laa ilaaha illallah) itu sedekah, menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan itu sedekah, dan sebagai ganti itu semua, cukuplah mengerjakan shalat dhuha 2 rakaat." (H. R. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
Manfaat Melaksanakan Sholat Dhuha
Tak ada ritual ibadah Islam nan sia-sia. Allah Swt. Inilah kegunaan dan keistimewaan aplikasi shalat dhuha.
1. Mendapatkan laba besar
Barang siapa melaksanakan shalat dhuha, ia akan mendapatkan ghanimah atau laba nan besar. Begitu kira-kira salah satu kegunaan melaksanakan shalat dhuha. Keutamaan shalat dhuha nan satu ini dijelaskan di dalam sebuah hadis nan berbunyi sebagai berikut.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu anhuma, ia berkata: suatu ketika, Rasullullah mengirimkan satu pasukan perang, kepada pasukan tersebut, Nabi Saw. berkata, "Peroleh laba dan cepatlah kembali!" Para pasukan lantas menjadi riuh rendah berbicara mengenai dekatnya loka perang dan banyaknya laba nan akan didapatkan.
Kemudian Rasulullah berkata kembali, "Maukah kalian kutunjukkan pada tujuan paling dekat dari musuh nan akan kita perangi, paling banyak keuntungannya, dan paling cepat kembalinya?" Mereka serentak menjawab, "Ya!"
Lantas Rasulullah Saw. berkata lagi, "Barang siapa berwudhu lalu memasuki masjid buat melaksanakan shalat dhuha, adalah nan paling dekat tujuannya (tempat perangnya) dan lebih banyak keuntungannya, dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666).
2. Merupakan sedekah bagi persendian tubuh
Shalat merupakan serangkaian gerakan teratur nan bisa memperlancar peredaran darah dan mengolahragakan persendian. Shalat dhuha nan dilakukan di pagi hari bisa menjadi wahana nan menyehatkan. Oleh sebab itu Rasulullah Saw. menyebut shalat dhuha sebagai sedekah bagi sendi-sendi tubuh, sebagaimana diungkapkan dalam hadis berikut ini:
Dari Abu Dzar r. a., bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Hendaklah masing-masing kamu tiap-tiap pagi bersedekah buat persendian badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih (subhanallah) itu sedekah, tiap tahmid (Alhamdulillah) itu sedekah, tiap tahlil (laa ilaaha illallah) itu sedekah, menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan itu sedekah, dan sebagai ganti itu semua, cukuplah mengerjakan shalat dhuha 2 rakaat." (H. R. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
3. Diampuni dosa-dosanya
Semua umat muslim ingin dosa-dosanya di masa lalu dihapuskan. Salah satu cara dihapuskannya dosa ialah dengan melaksanakan shalat. Shalat dhuha sebagai salah satu ibadah shalat sunah memiliki keutamaan bisa mengurangi dosa manusia, jika dilakukan secara terus menerus dan berkala. Seperti dipaparkan dalam hadis berikut ini:
Rasulullah bersabda, "Siapa saja nan bisa mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah, sekali pun dosa itu sebanyak busa di lautan." (H. R. Turmudzi)
4. Mendapatkan pahala setara umrah
Umrah dan haji ialah ibadah nan membutuhkan banyak biaya, apalagi bagi kita nan tinggal di luar wilayah Arab Saudi. Jika kita belum mampu secara finansial buat pergi umrah, laksanakan saja shalat dhuha, sebab orang nan melaksanakan ibadah shalat dhuha mendapatkan pahala setara dengan mereka nan pergi umrah.
"Barang siapa nan keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci buat melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang nan melaksanakan haji. Barang siapa nan keluar buat melaksanakan shalat dhuha, maka pahalanya seperti orang nan melaksanakan umrah." (Shahih al-Targhib: 673)
"Barang siapa mengerjakan shalat subuh berjamaah kemudian ia duduk mengingat Allah hingga terbit matahari lalu ia shalat 2 rakaat (shalat Dhuha), ia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna." (Shahih al-Jami: 6346)
Betapa banyaknya kegunaan nan didapat jika melaksanakan sholat dhuha. Tidak ada lagi alasan buat tak melaksanakannya, bukan?