Beberapa Cara Mendapatkan Bibit
Apa nan Anda bayangkan ketika mendengar kata bibit buah ? Pernahkah Anda mendengar orang menyebut nama buah eksklusif dan merasakan pengaruhnya bagi kita? Tentunya kita akan membayangkan berbagai macam buah nan segar dan membuat kita menelan ludah.
Selalu muncul keinginan buat menikmati segarnya buah-buahan tersebut. Dan, pada akhirnya kita berkeinginan buat bisa mempunyai tanaman seperti nan dibayangkan.
Kita memang selalu berusaha buat memenuhi keinginan kita. Begitu juga halnya dengan keinginan buat memiliki pohon buah sendiri. Oleh sebab itulah, maka tak heran jika selalu berusaha buat mendapatkan bibit dari buah buat ditanam.
Kita berburu kemana-mana agar mendapatkan bibit dari buah nan bagus. Bagus nan kita maksudkan dalam hal ini ialah mempunyai sejarah keturunan nan baik. Buah nan besar, buah nan manis, musim buah nan terus menerus, dan sebagainya.
Bibit dari buah memang sangat menentukan buah nan akan kita dapatkan. Semakin bagus bibitnya, maka hasil buah dari pohon tersebut-pun akan bagus. Tetapi dalam hal ini kita perlu mengetahui bahwa tak sporadis sifat buah berbeda dengan indukannya.
Oleh sebab itulah, maka kita perlu mengetahui jenis bibit nan kita tanam. Untuk mendapatkan buah nan bagus, kita memang harus menanam pohon dari bibit nan bagus.
Bibit dari buah nan banyak dipergunakan buat di tanam, baik tanaman dalam pot atau memang sengaja dicari bibit nan berkualitas.
Apalagi buat bibit nan akan ditanam di huma luas sebagai bentuk tegalan, maka pilihan jenis bibit ialah prioritas. Bibit ini tak hanya berdasarkan sifat dasar indukan, tetapi juga berdasarkan bagaimana cara kita membuat bibit tersebut.
Beberapa Cara Mendapatkan Bibit
Hal terpenting bagi kita dalam memilih bibit tanaman selain indukannya, kita juga perlu mengetahui bagaimana cara mendapatkan bibit tersebut.
Pemilihan cara mendapatkan bibit ini terutama dikaitkan dengan waktu buat produksi pohon nan akan ditanam. Berdasarkan cara kita mendapatkan bibit, kita bisa mengetahui ada beberapa cara membuat bibit, yaitu:
1. Cangkok
Pembibitan dengan cara cangkok merupakan cara paling sederhana buat mendapatkan bibit nan kita harapkan. Pada sistem ini, kita bisa menentukan bentuk bibit nan ingin kita dapatkan. Kita bisa memilih bagian dan bentuk bibit nan kita inginkan.
Bibit cangkok didapakan dengan mengelupaskan sebagian batang sepanjang lebih kurang 15 cm dan membungkusnya dengan tanah serta dibungkus lagi dengan plastik atau sabut kelapa.
Sebelum dibungkus dengan tanah, permukaan bekas kupasan harus dikeringkan dan dibersihkan dari kulit ari batangnya.
Setelah dibungkus, maka kita tinggal menunggu hingga akar keluar dari selah-selah sabut kelapa atau menerobos plastik. Jangan lupa secara rutin membasahi bungkusan cangkok agar tanah di dalamnya tak mengeras.
Jika tudung akar sudah menerobos dan berwarna coklat, maka cakokan sudah dapat dipotong buat ditanam di loka nan kita inginkan.
Keuntungan dari bibit dengan cara cangkok ini ialah cara mendapatkannya nan sangat cepat dan pada umumnya sifat buah nan didapatnya tak berbeda dengan sifat buah indukannya. Oleh sebab itulah, maka bibit dengan cara cangkokan sangat banyak digunakan buat bertanam buah.
Pada sisi lainnya, tanaman nan kita dapatkan tak terlalu tinggi. Tetapi, pohon nan berasal dari bibit cangkok mempunyai satu kelemahan yaitu kekuatan menancap ke dalam tanah kurang kuat karena bibit cangkokan tak mempunyai akar tunjang.
2. Stek
Bibit kedua bisa kita peroleh dengan cara stek . Cara ini dilakukan dengan memotong bagian tanaman dan langsung menanamkannya pada media tanam nan kita siapkan.
Bagian tanaman nan kita pangkas pada umumnya pucuk atau bagian nan masih lunak. Tentunya buat bibit seperti ini, dibutuhkan media nan benar-benar sinkron dengan kebutuhan.
Untuk mencapai taraf keberhasilan, maka kita bisa menggunakan donasi zat penumbuh akar. Bagian potongan kita celupkan ke zat penumbuh akar dan kemudian kita tancapkan ke media tanamnya.
Zat penumbuh akar ini bisa kita peroleh di toko-toko pupuk atau di tukang bunga. Dengan zat penumbuh akar ini, maka kemungkinan tumbuhnya akar lebih besar dibandingkan tanpa menggunakan zat tersebut.
Dalam hal ini, membuat bibit dengan cara stek memang tak segampang dengan mencangkok. Prosentase kegagalan lebih besar dibandingkan cara cangkok. Kita harus lebih telaten saat melakukan proses stek dan pilihan bagian tanaman nan kita stek.
3. Sambung
Bibit dengan cara sambung mengisyaratkan kepada kita bahwa cara ini dilakukan dengan menyambung bagian tumbuhan sehingga bisa tumbuh bersama. Kita menyambung bagian tumbuhan sedemikian rupa sehingga kedua bagian nan kita sambung bisa tumbuh bersama.
Dengan tumbuh bersama itulah, maka kita akan dapatkan tanaman nan kita inginkan. Kita akan memperoleh varietas baru dari tanaman nan kita sambung tersebut. Dan, umumnya sifat tersebut merupakan gabungan dari sifat indukannya.
Bibit dengan cara sambung ini memungkinkan kita buat mendapatkan buah tanaman dengan sifat campuran dari indukan asal. Oleh sebab itulah, umumnya bibit dengan cara sambung ini dilakukan buat memperbaiki sifat atau menyempurnakan dan menggambungkan sifat baik dari indukan.
Misalnya, ada indukan tanaman nan berbuah lebat, tetapi rasanya kurang enak, maka kita bisa menggabungkannya dengan tanaman lain nan rasanya enak.
Ada banyak tanaman nan didapatkan dengan cara seperti ini. Indukan dengan sifat baik tetapi kurang produktif bisa dipadukan atau disambungkan dengan indukan nan produktif tetapi kurang enak rasanya. Ini merupakan upaya kita buat bisa memperoleh tanaman terbaik.
Langkah penyambung ini dilakukan dengan menyediakan tanaman pokok dan tanaman sambungan. Sebelumnya kita harus menanam dengan bibit biji.
Setelah tanaman biji ini tumbuh besar, maka kita ambilkan bagian tanaman lain nan sifatnya kita inginkan dan kita sambungkan pada tanaman dari biji . Berarti, kita melakukan dua langkah sekaligus.
4. Biji Tanaman
Cara ini merupakan cara tradisional nan secara alamiah terjadi pada setiap tanaman. Bahkan, tanpa diatur atau kita lakukan saja, tanaman bisa melakukan tugas ini.
Tidak sporadis proses penyebaranya dibantu oleh hewan, misalnya kelelawar atau burung. Setiap tanaman nan beruah dan berbiji bisa mengembangkan diri dengan bijinya.
Untuk mendapatkan tanaman dengan cara biji merupakan cara nan paling mudah. Tidak dibutuhkan keterampilan spesifik buat melakukan hal ini karena kita menyerahkan proses pada alam.
Tetapi, jika kita memang mengintensifkan cara ini, maka kita perlu melakukan sortir terhadap biji nan akan kita tebarkan atau semaikan. Seperti kita ketahui, tak semua biji bisa kita semaikan.
Artinya, setiap biji mempunyai kemungkinan buat tumbuh baik atau tidak.
Tanaman nan didapatkan dari bibit biji pada umumnya mempunyai ketahanan lebih baik dibandingkan dari bibit nan lainnya.
Kekuatan tanam di tanah lebih besar karena tanaman dari biji mempunyai akar tunjang nan menancap ke perut bumi. Tetapi, kemungkinan berubahnya sifat tanaman sangat besar.
Hal ini sebab selama masa pertumbuhan, lingkungan loka tumbuh akan mempengaruhinya. Akibatnya, banyak orang kecewa dengan bibit seperti ini. Dengan memperhatikan uraian mengenai ini, maka kita bisa menentukan pilihan mana buat mendapatkan bibit tanaman nan kita inginkan. Anda lebih suka cara nan mana?