Catacombes de Paris

Catacombes de Paris

Apa saja bangunan terkenal di Perancis ? Perancis merupakan sebuah negara nan terletak di Eropa Barat. Wilayahnya membentang dari Bahari Mediterania hingga Bahari Utara dan Selat Inggris, dari Rhine hingga Samudra Atlantik.

Perancis pernah menjadi salah satu kekuatan besar global pada abad XVII hingga abad XIX. Negara Napoleon ini sangat terkenal dengan estetika bangunan dan tempat-tempat bersejarahnya.

Wajar saja jika Perancis menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dunia. Dan pada kesempatan ini, kita akan mencoba menelusuri lima bangunan terkenal di Perancis dengan segala daya tariknya.



Les Invalides

Merupakan kompleks bangunan nan terletak di Paris. Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Raja Louis XIV sebagai loka istirahat bagi para veteran penyandang cacat.

Pendirian bangunan ini merupakan bentuk perhatian Raja Louis XIV terhadap jasa para veteran perang, serta kepeduliannya terhadap orang-orang stigma dan orang tua lemah. Ia juga menanggung biaya hayati mereka.

Pembangunan Les Invalides berlangsung cukup lama. Peletakan batu pertamanya terjadi pada 1671 dan seluruh bangunan baru selesai pada awal abad XVIII. Bangunan ini mampu menampung 4.000 korban perang .

Seiring dengan waktu, fungsi loka ini mengalami banyak pengembangan. Kini, tak sekedar menjadi loka tinggal para penyandang cacat. Namun, menjadi pemakaman militer, museum, dan bahkan menjadi loka pemakaman Napoleon Bonaparte.



Notre Dame de Paris

Merupakan katedral benuansa gothic nan berada di Paris. Tepatnya di sebelah timur Ile de la Cite. Katedral ini didirikan sebagai wujud penghormatan kepada Bunda Maria.

Bangunan megah tersebut selain digunakan buat misa, juga menjadi loka wisata. Bahkan sebagai loka tinggal Crown of Thorns (Mahkota Duri), yakni salah satu relik Yesus Kristus.

Notre Dame merupakan representasi arsitektur gothic nan sangat menakjubkan. Katedral nan didirikan pada 1163 ini, selain terkenal dengan estetika dan kemegahan arsitekturnya, juga memiliki ventilasi kaca nan sangat indah.



Catacombes de Paris

Merupakan bekas kawasan pertambangan nan letaknya berdekatan dengan Stasiun Denfert-Rochereau, Paris. Kawasan ini berbentuk terowongan bawah tanah nan panjang dan sempit dengan pintu-pintu rahasia, berupa lubang selokan nan tersebar di seluruh kota Paris.

Kawasan pertambangan tersebut pada akhir abad ke-17 berubah menjadi pemakaman massal. Enam juta lebih tulang belulang manusia terkubur di loka ini.

Pada masa itu, warga Perancis banyak nan meninggal global dampak kecelakaan di pabrik. Serta penyakit nan ditimbulkan polusi sebab pembakaran tak paripurna dari pabrik-pabrik di negara tersebut, saat Revolusi Industri didengungkan.

Karena loka pemakaman sudah tak memadai lagi, maka Letnan Jenderal Polisi Alexandre Lenoir mencetuskan ide buat memindahkan tulang belulang mereka ke kawasan Catacombes.

Caranya, jasad nan telah meninggal dikumpulkan di kuburan sementara kemudian dibakar. Selang beberapa tahun kemudian, tulang belulangnya diambil lalu dipindahkan ke Catacombes.

Oleh sebab itu, Catacombes sejatinya ialah Ossuary, yakni loka menaruh tulang belulang manusia nan jasadnya telah dibakar terlebih dulu. Sejak saat itulah, terowongan Catacombes berubah menjadi kuburan massal.

Berjuta-juta tulang dan tengkorak manusia ditumpuk di sepanjang terowongan tersebut hingga menyerupai deretan hiasan dinding. Selanjutnya, terowongan Catacombes tetap digunakan buat penguburan massal.

Ketika terjadi kerusuhan di Rue Meslee dan Place de Greve, Hotel de Brienne, jasad-jasad mereka nan meninggal dalam peristiwa tersebut juga dimakamkan di Catacombes. Peristiwa ini terjadi pada 28 – 29 Agustus 1788.

Pada akhir abad ke-18 dilakukan sejumlah renovasi pada jaringan terowongan bawah Cotacombes. Selanjutnya pada awal abad ke-19 loka ini mulai dibuka buat umum, namun hanya sebagian saja.

Ketika terjadi Perang Global Kedua, Catacombes dijadikan loka persembunyian French Resistance dari kejaran NAZI. Selain itu, pasukan NAZI pun ternyata juga menggunakan sebagian dari terowongan ini sebagai bunker atau sejenis bangunan pertahanan militer.

Meskipun kawasan Catacombes identik dengan mistis, ternyata tak menciutkan nyali para wisatawan nan berkunjung ke Paris. Mereka selalu meluangkan waktu buat mengunjungi loka ini.



Menara Eiffel

Menara Eiffel ialah ikon Perancis. Jika kita menyebut negara Perancis, maka nan selalu terbayang dibenak ialah Menara Eiffel nan tinggi menjulang. Menara nan didirikan di kota Paris pada abad ke-19 ini diberi nama sinkron sang arsiteknya, Gustave Eiffel.

Menara Eiffel termasuk salah satu keajaiban global dan merupakan menara paling tinggi di dunia, dalam rentan waktu antara tahun 1889 hingga 1930. Menara dengan tinggi 300 meter ini pada bagian puncaknya di pasang antena TV setinggi 24 meter.

Karena begitu tingginya, tiupan angin dapat menggoyangkan menara ini antara 6 hingga 7 cm dari posisi senternya. Sedangkan panas matahari bisa menggeser puncaknya menjauhi matahari hingga 18 meter. Ini disebabkan pemuaian komponen besi nan posisinya menghadap matahari.

Struktur bangunan Menara Eiffel didominasi rangka besi dengan bobot 7.300 ton. Sedangkan total struktur bangunan, baik material besi maupun nonbesi bobotnya mencapai 10 ribu ton. Menara ini ramai dikunjungi wisatawan setiap tahunnya.



Musse de Louvre

Disebut juga Museum Louvre, merupakan sebuah museum seni nan terletak di kota Paris. Museum ini termasuk museum terbesar di global dan paling ramai dikunjungi wisatawan.

Di sini dipamerkan sekitar 35 ribu benda-benda pada zaman pra sejarah hingga abad IX pada area seluas 60 ribu meter per segi. Museum Louvre berada di kawasan Istana Louvre.

Pada awalnya, kawasan ini ialah benteng nan didirikan Philip II pada abad XII. Selanjutnya, area benteng diperluas lagi hingga menjadi Istana Louvre seperti nan ada sekarang ini.

Ketika Raja Louis XIV berkuasa, ia lebih memilih tinggal di Istana Versailles. Kemudian Istana Louvre dijadikan loka buat memajang benda-benda koleksi kerajaan. Ketika terjadi Revolusi Industri, Istana Louvre secara resmi diumumkan sebagai museum buat menyimpan hasil karya anak bangsa.

Museum Louvre dibuka buat generik pada 10 Agustus 1793 dengan memajang 537 lukisan. Lukisan tersebut merupakan milik kerajaan dan gereja nan disita pemerintah kerajaan Perancis. Selanjutnya pada 1796 hingga 1801 museum ditutup sementara sebab alasan struktur bangunan.

Koleksi Museum Louvre mengalami pertambahan pesat ketika Perancis di bawah pemerintahan Napoleon. Pada masa itu, Napoleon merubah nama museum tersebut menjadi Musee Napoleon.

Koleksi Museum kembali bertambah di masa pemerintahan Raja Louis XVIII serta Charles X. Koleksi museum terus bertambah pada masa selanjutnya. Pada 2008 lalu, Museum Louvre telah memiliki delapan Departemen Kuratorial.

Demikianlah, bangunan-bangunan terkenal di Perancis sukses menunjukkan kepada global akan kejayaan arsitektur Perancis pada zamannya.

Selain estetika dan kemegahan arsitekturnya, bangunan ini ternyata menyimpan berbagai kisah sejarah, misalnya Revolusi Industri, Revolusi Perancis, serta masa pemerintahan Kerajaan Perancis.

Kini, bangunan-bangunan tadi telah berubah menjadi tujuan wisata internasional. Bahkan, Perancis termasuk salah satu negara nan paling diminati wisatawan dunia.

Meskipun demikian, hendaknya jejak sejarah nan telah terekam dalam masing-masing bangunan tadi menjadi bahan pelajaran sekaligus kajian berharga. Tentunya, bagi masyarakat sekarang dan generasi nan akan datang.