Presiden Amerika Lainnya
Abraham Lincoln
Abraham Lincoln, nan akrab disapa Abe, ialah presiden Amerika nan keenam belas dan merupakan tokoh nan sangat berjasa menghapuskan perbudakan di negara tersebut. Abraham Lincoln dilahirkan di Kentucky 12 Februari 1809. Hayati dalam kemiskinan, Lincoln kecil hanya mengecap pendidikan selama setahun. Akan tetapi, kemiskinan tak mematikan minat Lincoln buat belajar dan menambah pengetahuan dengan membaca.
Ayahnya, Thomas Lincoln, sangat antipati terhadap perbudakan. Sikap inilah nan tertanam kuat dalam diri Abe Lincoln, bahkan ketika ia telah menjabat sebagai presiden. Sosoknya Abe secar afisik tak setampan Jhon F. Kennedy nan terlihat flamboyan, tetepi matanya nan tajam dengan mobilitas tubuhnya nan cukup bersahabat, Abe sangat disayang oleh banyak orang. Orang menyayanginya mungkin sebab ia juga seorang nan sangat penyayang.
Pada suatu Thanksgiving, Abe menyelamatkan seekor kalkun nan akan dijadikan santapan pada seremoni hari bersyukur itu. Melihat tatapan dari sang kalkun, Abe memutuskan buat tak menyembelih kalkun itu. Lalu sang kalkun menjadi hewan peliharaan nan sangat disayang. Ini hanya sedikit kisah betaap lembutnya hati laki-laki nan sangat dikagumi banyak orang itu. Abe memang sangat disegani. Tidak salah kalau hingga saat ini orang masih mengenangnya. Paras dan patungnya ada di beberapa loka di wilayah Amerika.
Ia ialah orang nan bermimpi menyatukan Amerika dari Timur ke Barat melalui jalan kereta api. Impiannya itu memang tak terwujud ketika ia masih berada di bumi. Mimpinya nan tetap hayati walau ia telah mati itu sungguh sesuatu nan sangat mengagumkan. Orang menganggap bahwa mimpi Abe itu masuk akal. Akhirnya dengan perjuangan selama lebih dari 6 tahun dan mengorbankan ribuan nyawa, jalur kereta barah nan menyatukan daerah timur dan barat Amerika pun sukses diresmikan.
Nyatalah bahwa jalur kereta barah nan juga melibatkan banyak sekali para pekerja dari Cina dalam pengerjaannya itu, memang sangat bermanfaat. Perekonomian bangsa Amerika meningkat pesat. Orang-orang nan akan berkunjung ke wilayah barat dan sebaliknya tak harus melalui perjuangan dengan medan nan sangat menakutkan. Walau kini telah ada alat transpotasi lain, keberadaan jalur kereta barah ini tak dapat dilupakan begitu saja.
Amerika menjadi negera percontohan. Abe sangat sadar bahwa sine qua non kesetaraan antar manusia nan ada di Amerika agar mereka dapat berbaur dan membangun bersama. Ini ialah suatu pemikiran nan cukup cerdas pada masa itu. Di usia tujuh tahun, keluarga Lincoln pindah ke Indiana sebab ayahnya sangat tak menyukai perbudakan nan mengakar di daerah Kentucky. Selain itu, kepemilikan tanah di Indiana lebih dijamin oleh pemerintah di sana.
Selama di Indiana, Abraham kecil bekerja keras membantu ayahnya membelah kayu dan melakukan pekerjaan di ladang. Pada 1830, keluarga Lincoln meninggalkan Indiana dan pindah ke Illinois. Di loka inilah Abraham Lincoln menjalani masa mudanya dan menekuni berbagai jenis pekerjaan, seperti tukang pagar, penjaga toko, tukang pos, surveyor, bahkan menjadi seorang tentara sukarela, sebelum akhirnya menjadi pengacara.
Dengan banyaknya jenis pekerjaan nan pernah ia lakukan, membuat Abe semakin memahami kebutuhan dan keadaan rakyat Amerika pada saat itu. Ia sadar bahwa Amerika tak akan dapat dibangun oleh segelintir orang saja. Kebersamaan harus ada. Kebersamaan tak akan ada kalau tak ada kesetaraan antar masyarakat. Perbudakan itu menyakitkan dan hanya akan membuat disparitas semakin menjadi jurang pemisah.
Karier Politik
Pada 1832, Abraham Lincoln memulai karier politiknya. Saat itu, usianya baru 23 tahun. Ia mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Gagal pada pemilihan pertama, Abraham Lincoln mengajukan diri lagi dan akhirnya ia terpilih tiga kali berturut-turut. Lima belas tahun kemudian, ia diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika. Ia terus berusaha memperjuangkan apa nan ada dalam pemikirannya. Tidak mudah, namun perjuangan tetap harus berlanjut.
Dengan karier cemerlang di bidang politik dan dukungan dari Partai Republik, pada 1860 Abraham Lincoln dicalonkan menjadi presiden Amerika Serikat. Ia sukses menjadi orang nomor satu di negara itu dan dilantik pada 6 November 1860. Saat itu, benih-benih perpecahan sebab perbudakan mulai menyebar di seluruh Amerika. Perang saudara antara Amerika bagian Utara dan bagian Selatan akhirnya pecah.
Pihak Selatan ialah pihak nan mendukung perbudakan dan menentang sosok Abraham Lincoln sebagai pejuang pembebasan budak, sedangkan pihak Utara ialah pihak nan mendukung upaya pembebasan para budak. Menghadapi masalah ini, Lincoln nan sangat mencintai perdamaian merasa sedih dan terpukul akan tetapi keinginannya buat menghapuskan perbudakan dari tanah Amerika begitu kuat hingga ia mengeluarkan Proklamasi Pembebasan nan isinya membebaskan para budak di seluruh Amerika mulai 1 Januari 1863.
Lincoln terpilih buat kedua kalinya pada 1864 menjelang berakhirnya perang saudara. Lincoln meninggal pada usia 56 tahun dengan cara nan tak disangka-sangka, yaitu ditembak oleh seseorang bernama John Wilkes Booth ketika sedang menonton pertunjukan sandiwara bersama istrinya. Setelah mengalami koma selama sembilan jam, akhirnya presiden Amerika Perkumpulan keenam belas ini mengembuskan napas terakhirnya pada 15 April 1865. Amerika bersedih dan sangat kehilangan sosok nan begitu mencintai humanisme ini.
Kematiannya ditangisi oleh seluruh masyarakat Amerika Serikat. Abraham Lincoln ialah simbol pemimpin nan sederhana, jujur, bersih, dan berjiwa besar. Kesederhanaannya menjadi salah satu pemikat rakyatnya dan keteguhan tekadnya menghapuskan perbudakan telah mengubah nasib berjuta rakyat Amerika. Perjuangannya begitu dihargai oleh bangsa Amerika sehingga namanya tetap harum hingga saat ini.
Presiden Amerika Lainnya
Presiden Amerika lain nan juga dikenang hingga kini ialah presiden nan pertama, George Washington. Washington begitu dikenang sebab ia tak hanya sebagai seorang negarawan, ia juga seorang ilmuwan nan begitu mencintai ilmu pengetahuan. Ia nan memperjuangkan agar Amerika terbebas dari penjajahan bangsa Eropa. Ia tak mau negaranya terus dibawah kekuasaan bangsa lain. Itulah mengapa ia berusaha memerdekakan bangsanya.
Presiden lain nan cukup dikenang juga ialah Franklin D. Roosevelt. Franklin ialah presiden Amerika nan terkena polio hingga ia mengalami kecacatan. Ia lumpuh dan tak dapat menggerakan kakinya buat beberapa lama. Namun, akhirnya ia bangkit dan mampu melakukan banyak tugasnya dengan baik. Dalam kelemahannya, ia mempunyai jiwa nan begitu kuat sehingga ia menginspirasi banyak orang. Rakyatnya begitu mencintai dia sebab ia berfokus pada pendidikan buat semua.
Ia juga nan memberikan perhatian nan cukup besar pada bidang kesehatan. Hal ini tak lain berkaca pada pengalamannya. Pada masa pemerintahannya, Amerika bukanlah negara nan hebat dengan ekonomi nan kuat. Namun, dengan tekad nan membara, ia mampu memberikan nilai nan cukup baik bagi kemajuan Amerika di mata dunia. Kecerdasan jiwa dan emosionalnya, ia mampu memberikan motivasi kepada semua orang terutama nan mengalami kecacatan seperti dirinya buat bangkit.
Dengan kursi roda dan dengan tongkatnya, ia dapat berlaku seperti orang biasa. Ia juga menyupir mobil sendiri dengan modifikasi nan dilakukan terhadap mobilnya. Intinya ialah bahwa tak ada kecacatan ketika memang ada kemauan buat melakukan nan terbaik bagi diri sendiri dan orang lain. Laki-laki nan kuat ini menjadi satu inspirasi nan tidak henti dibicarakan hingga kini.
Presiden Amerika nan cukup dikenal ialah John F. Kennedy. Inilah sosok dari salah satu keluarga politik Amerika nan cukup disegani. Penampilannya nan rupawan dengan mata nan berbinafr mampu menundukan banyak wanita. Ia dikenal dengan kepiawaian dalam bernegosiasi. Salah satu presiden nan cukup dekat dengan Sukarno ini bahkan diisukan mempunyai affair dengan Marlyn Monroe, seorang arti sensasional pada masa itu. Hingga kini, kematiannya masih tetap menjadi satu rahasia nan tidak terpecahkan walaupun katanya pembunuhnya telah dijatuhi hukuman.