Kesenian Tradisional Kota Medan

Kesenian Tradisional Kota Medan

Bagaimanakah profil Kota Medan ? Kota Medan sudah sangat terkenal namanya di pulau Sumatra. Mengingat kota terbesar di Pulau Sumatra ini memiliki banyak karakteristik khasnya.

Bukan hanya nan berkaitan dengan alam sekitarnya. Akan tetapi, juga dengan penduduknya nan memiliki karakteristik khas sangat lekat, yaitu logat dan perwatakan salah satu suku di Medan nan begitu populer. Salah satunya ialah orang Batak nan hampir bisa ditemukan di setiap daerah di Indonesia ini, sehingga Medan identik dengan orang Bataknya.

Agar bisa mengenal lebih jauh lagi tentang Kota Medan, berikut ialah beberapa hal nan berkaitan dengan profil Kota Medan. Daerah nan terletak di bagian Pulau Sumatra ini, tepatnya pada koordinat 3⁰35’LU, 98⁰40’BT/3,583⁰LU, 98,667⁰BT, memiliki luas wilayah sekitar 265.10 Km (102.36 mil). Kota Medan dibatasi oleh Selat Malaka di bagian utara, kemudian di bagian selatan, barat, dan timur dibatasi oleh Deli serdang.



Sejarah Medan

Ibu kota Provinsi Sumatra Utara ini merupakan salah satu daerah nan sering disebut-sebut akan keberadaannya. Seperti nan telah disebutkan sebelumnya, alasannya sebab wilayah ini merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Sumatra. Salah satu kota nan cukup maju dan cepat pembangunannya serta memiliki banyak karakteristik khas dari daerahnya.

Kota nan hari jadinya diperingati setiap 1 Juni ini, memiliki banyak sumber daya manusia, sumber daya alam, adat istiadat, dan budaya nan beraneka ragam nan pastinya sangat khas. Sejarah mencatat, bahwa nan mendirikan Kota Medan ialah Guru Patimpus Sembiring Pelawi, pada tahun 1950. Adapun nan pertama kali menemukan Kota Medan itu sendiri disebutkan ialah John Anderson, nan berasal dari daerah Eropa.

Sejak kelahirannya hingga sekarang, Medan mengalami banyak perubahan dan pembangunan tentunya. Kota nan memang sudah besar itu, kini semakin ramai saja. Tidak kalah dengan ibu kota lainnya. Penduduk Medan terdiri atas berbagai macam suku bangsa, agama, dan bahasa.

Berkenaan dengan pemerintahannya, Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Sekarang, jabatan itu dipegang oleh Rahudman Harahap, sejak 26 Juli 2010 lalu hingga sekarang.



Penduduk Medan

Di Kota Medan terdapat berbagai macam suku bangsa nan hayati berdampingan. Ada suku bangsa Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Tamil, Jawa, Thionghoa, Sunda, Karo, dan Mandailing. Agama nan dianut pun bermacam-macam pula. Sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, selebihnya menganut agama Kristen, Protestan, Hindu, dan Buddha.

Di samping itu, bahasa nan dipergunakan pun beraneka ragam pula, yaitu Minangkabau, Mandailing, Melayu, Jawa, Tamil, dan Hokkien. Sebagian orang mengenal karakter orang Medan tegas dan lugas, sehingga orang akan dengan mudah mengenali orang nan berasal dari Medan.

Sebagian besar penduduk Kota Medan berprofesi sebagai pedagang, sama seperti halnya orang Padang . Karena itu, orang Medan dapat ditemui di mana saja di Indonesia ini.



Kesenian Tradisional Kota Medan

Indonesia kaya akan keragaman seni budayanya. Setiap daerah memiliki kesenian nan khas dari daerahnya. Begitu pula dengan Medan. Ada salah satu tarian nan begitu sangat populer di Kota Medan, bahkan sudah populer juga di luar Kota Medan, yaitu tari tor-tor.

Tari tor-tor ini berasal dari Suku Batak. Tarian ini sangat khas. Dalam setiap pementasannya, biasanya selalu diiringi dengan musik tradisioanal nan alat musiknya terdiri atas kecapi khas Batak, seruling, dan gendang nan niscaya menambah kekhasan tari tor-tor.

Tarian nan memiliki gerakan khas, tangan diangkat ke atas sejajar dada lalu digerak-gerakan seperti gerakan kaku, dan kaki dijinjitkan ini, syahdan awalnya ditarikan pada saat upacara adat saja, yaitu saat upacara ritual pemanggilan roh leluhur mereka dan pada saat upacara pernikahan suku Batak .

Kini, tari tor-tor sudah berkembang dengan banyak dipentaskan, tak hanya pada upacara adat saja. Orang Medannya sendiri banyak nan belajar tari ini dengan tujuan buat melestarikan budaya mereka, yaitu dengan banyak dibangunnya sanggar seni, sebagai wahana buat mereka belajar tari tor-tor, salah satunya.



Makanan Khas Kota Medan

Kota Medan tak hanya kaya akan adat istiadat dan budayanya saja. Kota besar dan menarik ini, kini, selain menjadi kota wisata juga telah menjadi kota wisata kuliner. Ada beberapa makanan nan menjadi karakteristik khas Kota Medan, yaitu sebagai berikut.



Bika Ambon

Siapa nan tak mengenal makanan nan satu ini. Walaupun namanya ada ambonnya, namun makanan nan satu ini justru dikenal dan menjadi makanan khas Kota Medan. Makanan nan terbuat dari gula, santan, dan telur ini sudah cukup lama menjadi oleh-oleh khas Kota Medan.

Jika dulu kue bika ambon ini dikenal hanya dengan rasa pandannya saja, kini sudah ada banyak variasi rasa kue bika ambon, seperti rasa keju, coklat, dan durian. Hmmm … semakin tergiur dan tertarik saja orang buat mencicipi rasanya itu.



Lappet

Makanan khas berikutnya nan juga menjadi daya tarik orang buat selalu ingin mencicipinya ketika berada di Medan ialah lappet. Ini ialah kue khas orang Batak. Kue nan terbuat dari tepung beras, gula aren, dan kelapa ini dibungkus dengan daun pisang dengan bentuk limas, biasanya.

Dan, pastinya rasanya pun tak kalah khasnya dengan kue bika ambon. Lappet ini memiliki cita rasa tersendiri dan mungkin perlu Anda coba cicipi jika berwisata masakan ke Medan.



Tempat Wisata di Medan

Selain seperti nan disebutkan di atas, bahwa Medan kaya akan kesenian dan kulinernya, profil Kota Medan juga kaya akan loka wisatanya. Berikut beberapa loka wisata nan biasanya banyak dikunjungi orang luar Medan atau orang Medannya sendiri.

  1. Masjid Raya Medan. Masjid ini ialah salah satu masjid terbesar dan terindah di Indonesia.
  2. Menara Air Tirtanadi. Menara ini merupakan salah satu ikon Kota Medan.
  3. Istana Maimun.
  4. Museum Sumatra Utara.
  5. Museum Militer Bukit Barisan.
  6. Kebun Binatang Medan.
  7. Taman Buaya Asam Kumbang. Ini juga disebut sebagai taman terbesar di Indonesia, nan di dalamnya hingga kini hayati dan berkembang buaya-buaya.
  8. Danau Siombak.
  9. Merdeka Walk, yaitu pusat jajanan malam nan selalu meriah.


Transportasi

Transportasi nan digunakan masyarakat Medan kebanyakan ialah kendaraan umum. Ya, di Medan kendaraan generik laris, banyak nan menggunakannya. Bukan hanya mereka nan mobilitasnya dekat dan sering, bahkan para wisatawan pun sering menggunakan kendaraan umum, seperti angkot buat membawa mereka menelusuri Kota Medan . Kendaraan nan sering dipergunakan adalah:

  1. angkutan perkotaan;
  2. becak;
  3. betor (becak motor); dan
  4. taksi.

Keputusan nan baik dan bijak bagi orang Medan nan memutuskan buat memakai kendaraan generik sebagai alat transportasi sehari-hari. Dengan demikian, hal itu akan mengurangi stagnasi atau bahkan mungkin akan menghindari adanya kemacetan, sehingga mempercepat urusan keseharian, selain tentunya mengurangi polusi udara.

Dengan demikian, kota pun terlihat bersih, aman, dan nyaman buat dikunjungi orang luar kota. Bagi Anda nan suka berwisata , mungkin Kota Medan dapat menjadi tujuan selanjutnya nan akan Anda kunjungi.