Peranan Pemerintah Mengatasi Masalah Perekonomian

Peranan Pemerintah Mengatasi Masalah Perekonomian

Apa nan terjadi bila harga semua produk, baik sektor jasa maupun sektor lain, semakin meroket? Indeks inflasi meningkat. Efeknya ialah daya beli menurun nan akan menyebabkan lesunya beberapa rantai ekonomi. Keadaan ini sangat ditakutkan oleh pelaku kegiatan ekonomi .



Pengaruh Inflasi Terhadap Pelaku Kegiatan Ekonomi

Bidang jasa akan sangat terpukul bila inflasi semakin tidak terkendali. Produk-produk slow-moving lain akan semakin sulit terjual. Selain itu, bila harga tidak menentu, para pelaku di dalam kegiatan ekonomi akan sangat sulit berspekulasi. Tak beraninya para pelaku di dalam kegiatan ekonomi berspekulasi akan menyebabkan tersendatnya pasokan komoditas tertentu. Hal ini tentu akan berdampak pada komoditas lain.

Inflasi nan berarti kenaikan harga barang hampir dari semua jenis barang dan berlangsung dalam kurun waktu tertentu, akan membuat banyak orang mengencangkan ikat pinggang.

Sebagian masyarakat kelas bawah, bahkan, mungkin sudah tidak mampu lagi membeli apapun alias daya beli di garis atau di bawah garis 0. Bayangkan bila uang Rp5.000,00 tidak dapat membeli nasi dengan lauk-pauk seadanya. Itu berarti sudah menjadi penurunan nilai mata uang. Bila hal ini terjadi, itu berarti indikator pertumbuhan perekonomian semakin parah.

Mau tidak mau, inilah sektor nan sangat sering menyebabkan inflasi. Kenaikan harga bahan pokok, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal, tak terhindarkan lagi. Taraf konsumsi masyarakat nan meningkat saat itu membuat harga barang semakin tinggi.

Semua orang seolah memakluminya. Pemerintah pun tidak sanggup berbuat apa-apa menahan laju inflasi bila tidak dapat dikatakan pasrah walaupun sudah mempersiapkan semua infrastruktur perekonomian agar dapat menekan laju indeks inflasi.

Inflasi membuat orang menahan diri buat membeli barang sandang, kecuali bagi penjual baju bayi. Sandang bayi nan tidak lama dipakai memang mempunyai perputaran cukup lumayan walaupun tidak dapat dikatakan sangat cepat. Para pelaku kegiatan ekonomi nan bergerak di bidang penjualan baju harus memutar otak agar tetap dapat untung.

Sistem diskon, promosi besar-besaran, atau cuci gudang, ialah cara-cara nan dapat ditempuh, selain menjual produk-produk dalam negeri nan mempunyai biaya produksi lebih rendah dibanding produk impor.

Tempat kursus terpaksa menaikkan uang kursus. Biaya operasional nan melambung tidak mampu lagi membuat mereka bertahan. Hotel, restoran, dan taxi, ikut menaikkan uang jasanya. Apalagi, ketika pemerintah juga menaikkan uang pajak buat bidang-bidang jasa tertentu.

Kalau tarif listrik naik, akan semakin sulitlah para pelaku kegiatan ekonomi memikirkan perluasan bisnis. Bila perluasan tidak dilakukan, itu artinya lapangan kerja jadi tak terbuka. Lapangan kerja sempit, membuat angka pengangguran meningkat. Inilah imbas inflasi nan sangat ditakutkan oleh banyak pihak.



Peranan Pemerintah Mengatasi Masalah Perekonomian

Beberapa masalah perekonomian nan masih saja muncul di Indonesia ialah kondisi infrastruktur perekonomian, angka pengangguran nan tinggi, tingginya inflasi, belum maksimalnya FDI ke Indonesia, belum maksimalnya peranan APBN sebagai stimulus ekonomi, dan masalah perekonomian di Indonesia nan lainnya.

Masalah-masalah perekonomian tersebut dijadikan sasaran program ekonomi pemerintah dan membuat kebijakan ekonomi. Berikut kebijakan pemerintah berkaitan dengan masalah perekonimian di Indonesia.



1. Iklim Investasi

Iklim investasi ialah salah satu masalah perekonomian nan terjadi di Indonesia nan harus dibenahi. Nilai FDI nan masuk ke negara kita masih rendah sekali, yaitu sekitar 0,66 persen terhadap FDI dunia, sedangkan terhadap FDI Amerika Perkumpulan sebesar 5,18 persen. Meskipun begitu, masuknya FDI ke Indonesia beberapa tahun lalu dinilai lebih baik dari pada masalah perekonomian di Indonesia memuncak, yaitu krisis ekonomi pada 1997.

Simpulannya ialah realisasi FDI ke Indonesia akan lebih meningkat jika dua faktor primer buat masuknya FDI diperbaiki, yakni kondisi infrastruktur dan masalah birokrasi nan bertele-tele. Dengan cara itu, masalah perekonomian nan terjadi di Indonesia bisa diatasi.



2. Kebijakan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pertanian

Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan pertanian nan kurang baik juga menjadi masalah perekonomian Indonesia secara tak langsung. Indonesia sangat beruntung mempunyai sumber daya alam melimpah, mulai dari bahan tambang, hutan, pertanian, hasil laut, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, sumber daya alam ini harus dikelola dengan cara nan tepat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan tentunya meminimalkan masalah perekonomian nan ada di Indonesia.

Masalah perekonomian di Indonesia nan sempat terjadi bukan hanya masalah deflasi dan inflasi. Sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa, pun terkadang masih mengalami kendala hingga saat ini, sehingga masalah perekonomian nan ada di Indonesia belum tuntas sepenuhnya.

Jika kita mau menghubungkan masalah perekonomian Indonesia dengan pengangguran dan kemiskinan, tentu kondisi ekonomi Indonesia masih jauh disebut stabil. Usaha pemerintah buat memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala.

Alhasil, kita harus berulang-ulang mengimpor beras atau gandum dari negara lain. Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup buat memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Inilah salah satu masalah perekonomian di Indonesia.

Distribusi ialah masalah perekonomian di Indonesia nan juga perlu dibenahi. Distribusi merupakan bagian krusial dari sebuah kegiatan ekonomi. Lancar atau tidaknya jalur distribusi akan berpengaruh terhadap pasar dan kekuatan ekonomi masyarakat. Terkadang, jalur distribusi nan harus dilewati seseorang begitu panjang sehingga memakan banyak biaya sehingga menjadikannya sebagai masalah perekonomian nan ada di Indonesia nan sudah mentradisi.

Sebagai contoh, ketika harga cabai di pasar melonjak. Secara sederhana, mestinya petani cabai mendapat laba dari kenaikan ini. Fakta berbicara lain, sebagian besar mereka sama sekali tak mendapatkan laba dari kenaikan harga di pasar.

Kondisi ini muncul sebab jalur distribusi cabai dari petani hingga ke pasar begitu panjang. Para petani nan tak memiliki akses langsung ke pasar biasanya menjual hasil panen ke penadah cabai dengan harga nan sudah disepakati. Seharusnya, masalah perkonomian di Indonesia ini harus cepat diatasi.

Dari penadah, masuk ke tengkulak nan lebih besar dan harganya pun semakin bertambah. Pertambahan ini dipengaruhi pula oleh biaya distribusi nan harus dikeluarkan. Ketika persediaan cabai di pasar berkurang, otomatis harga akan sangat melambung dan laba sudah ada di depan mata para tengkulak.

Petani nan menjadi produsen semestinya mendapatkan laba dari kenaikan harga. Namun, sebab jalur distribusi nan panjang, mereka menjadi pihak nan sangat dirugikan. Masalah-masalah perekonomian tersebut dijadikan sasaran program ekonomi pemerintah dan membuat kebijakan ekonomi sebagai berikut.



1. Katalisator

Kalau pemerintah tak memberikan peranan apapun dalam bidang ekonomi, untuk apa ada pemerintah. Pemerintah harusnya dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi terutama nan ada di daerah-daerah. Hal ini agar masyarakat daerah tak terlalu tertinggal dengan masyarakat perkotaan nan sudah lebih dulu menikmati kemajuan ekonomi.



2. Peka

Sebenarnya, pemerintah sudah cukup peka dan tahu bahwa peranannya dalam kemajuan ekonomi Indonesia sangat membutuhkan peranannya, tapi mungkin sumber daya manusia nan mengurusi hal tersebut tak kompeten, sehingga peraturan tinggal peraturan. Yang ada malah korupsi dan kolusi di mana-mana. Namun demikian, pemerintah tetap telah melakukan sesuatu untuk kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.



3. Bukti

Apa nan telah dilakukan oleh pemerintah daerah Sragen nan mempercepat perijinan usaha dan membuka semua peraturan secara sangat terbuka ialah salah satu bukti kepekaan pemerintah.

Peraturan pemerintah terkait perbankan syariah juga merupakan bukti baiknya peranan pemerintah. Kini, semakin banyak bank konvensional nan membuka jaringan perbankan syariah.

Pemerintah juga banyak memberikan keleluasaan kepada sektor partikelir buat mengembangkan sebuah kawasan. Tangerang, misalnya. Sektor properti nan diserahkan kepada partikelir telah membuat kota BSD menjadi kota modern yang hijau. Penghapusan bea masuk impor beberapa produk pangan juga merupakan langkah pemerintah mengendalikan inflasi.



4. Pembentukan KPPU dan Redenominasi Rupiah

Agar persaingan bisnis di Indonesia lebih sehat, pemerintah membentuk Komisi Supervisi Persaingan Usaha. Planning program redenominasi rupiah pun sebenarnya merupakan langkah pemerintah dalam mendongkrak harga diri bangsa dihadapan para pelaku bisnis global. Selain itu, dana belanja pemerintah juga terus ditingkatkan demi merangsang lebih banyak pelaku bisnis memperluas dan membuka peluang bisnis baru.

Pembangunan infrastruktur semakin ditingkatkan walaupun pemerintah masih sering kecolongan oleh konduite kontraktor nakal nan mempermainkan spec bahan bangunan, sehingga kualitas bangunan tak sinkron dengan target.



5. Planning Naik Gaji

Rencana naik gaji bagi ribuan pejabat negara di pusat dan di daerah cukup melukai rasa humanisme banyak rakyat Indonesia. Semua akhirnya berpikir bahwa langkah nan diambil oleh Menteri Keuangan tersebut sebagai tanggapan dari isi curhatan Presiden nan mengatakan bahwa sudah 7 tahun gajinya tak naik.

Semoga saja planning ini tak menimbulkan gejolak dan angka inflasi tak semakin tinggi, sehingga para pelaku kegiatan ekonomi tak harus risi lagi dengan usahanya. Semoga bermanfaat.