Perkembangan Media Cetak di Indonesia

Perkembangan Media Cetak di Indonesia

Bila Anda bahagia membaca majalah, mungkin majalah nan satu ini cukup Anda kenal. Majalah Cleo tergolong majalah pendatang baru di Indonesia. Usianya tak selama majalah-majalah wanita lainnya seperti Femina atau Kartini. Tapi, majalah ini cukup digemari. Terutama oleh wanita muda, target pembacanya.



Majalah Cleo Edisi Indonesia

Majalah Cleo ialah majalah lisensi asing. Majalah ini berasal dari Australia. Di negara kanguru ini majalah ini termasuk majalah papan atas. Majalah ini terkenal sebab pemilihan Bachelor of The Year -nya. Penghargaan bagi para pria lajang ini sangat ditunggu-tunggu oleh pembaca Cleo dan pelanggan tetap majalah ini.

Ada majemuk nama pesohor global nan sempat meraih penghargaan tersebut. Misalnya aktor terkenal Australia nan berdarah Bangladesh, yaitu Faatih San. Selain di Australia dan Indonesia, majalah ini juga diterbitkan di negara-negara lainnya. Misalnya Cleo Malaysia, Cleo Singapura, Cleo Thailand, Cleo Selandia Baru, dan Cleo Afrika Selatan. Majalah ini berhasil menjadi pemain primer majalah wanita di beberapa negara tersebut.

Majalah Cleo edisi Indonesia diperkenalkan oleh Femina Grup, perusahaan media cetak nan telah banyak memproduksi majalah ternama, ke khalayak ramai pada 2007 lalu. Edisi perdana Cleo Indonesia mulai terbit pada 22 Agustus 2007. Femina Grup nan mendapatkan lisensi dari ACID Magazine , Australia.

Femina grup menyasar segmen wanita Indonesia berumur sekitar 20 sampai 30 tahun. Terutama wanita muda nan mandiri, percaya diri, penuh aspirasi, dan berani mengemukakan pendapatnya. Mereka nan berpendidikan dan profesional.

Cleo memposisikan diri sebagai sahabat wanita dengan majemuk tips seputar fashion, kecantikan, karier, finansial, dan majemuk gaya hidup. Majalah ini terbit setiap bulan. Cleo mencerminkan semangat baru wanita Indonesia, yaitu: cool, liberated, energetic dan optimism atau keren, mandiri, enerjik dan optimis.

Beberapa rubrik di majalah Cleo Indonesia mengikuti rubrik dari majalah asalnya, yaitu Australia. Namun, ada pula beberapa rubrik spesifik nan memuat karakter pembacanya dari Indonesia, nan tak ditemukan di majalah aslinya.



Ragam Majalah Cleo

Selain rajin menyambangi para pembaca dan pelanggan setianya setiap bulan, majalah ini juga mengemas banyak acara off-air untuk mereka. Misalnya Cleo-Shop-A-Thon , yaitu ajang memanjakan para wanita muda pembaca Cleo buat berbelanja murah dengan diskon dari Cleo.

Biasanya para peminat dikumpulkan di suatu area luas, seperti ballroom atau booth spesifik Cleo di pusat perbelanjaan. Sebelumnya para pembaca diminta buat memperlihatkan majalah ini edisi bulan itu. Kemudian, mereka dapat membeli majemuk barang bermerek kualitas terbaik dengan rabat sampai dengan 70 %. Wanita muda mana nan tak tertarik dengan acara sejenis?

Selain itu, majalah ini pun piawai mengemas majemuk penghargaan buat insan berbakat Indonesia. Seperti Cleo Fashion Award (CFA) nan telah diselenggarakan tiga kali sejak 2008 sampai 2010. CFA memberikan penghargaan bagi brand dan perancang lokal Indonesia, yaitu The Most Innovative Local Brand dan The Most Talented Young Designer .

Ada pula pengumuman Cleo Readers Choice Award , penghargaan nan dipilih langsung oleh para pembaca majalah ini. Serta Cleo Choice Award yang kabarnya meliputi 24 brand retail mancanegara. Tak heran bila majalah ini mampu menarik hati para pembacanya dan mereka pun setia menjadi pembaca tetap majalah wanita muda ini.

Penasaran seberapa ‘cantik’nya Cleo mengemas berbagai isu gaya hayati wanita? Tak ada salahnya berburu majalah Cleo di toko buku dan kios majalah terdekat.



Perkembangan Media Cetak di Indonesia

Media informasi nan dibutuhkan oleh masyarakat, semakin bertambahnya kemajuan teknonologi informasi, maka semakin canggih pula media nan bisa menunjang informasi tersebut.

Di Indonesia juga mengalami perkembangan media informasi. Dahulu, media informasi di dapatkan dari media cetak, itu pun hanya ada beberapa saja nan terbit. Media cetak nan ada berupa koran dan majalah. Media tersebut berisi berita-berita politik, ekonomi, dan informasi lainnya nan berhubungan dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Waktu itu, media cetak masih sporadis ditemui sebab perusahaan media cetak masih sedikit, sehingga beredarnya pun hanya di kota-kota besar saja. Selain itu, konsumen media cetak waktu itu hanya orang-orang kalangan ekonomi menengah ke atas. Jadi, media cetak waktu itu masih bersifat ekslusif.

Selain media cetak, media elektronik waktu itu nan bisa dijadikan media informasi ialah radio dan televisi. Orang-orang nan ingin mengetahui informasi mengenai keadaan negara Indonesia, mereka mendapatkan informasi melalui warta nasional nan disiarkan oleh kantor warta nasional.

Masyarakat nan tinggal di pedesaan atau jauh dari perkotaan, biasanya mendapatkan informasi dari radio atau televisi. Akan tetapi, televisi waktu itu masih sedikit nan mempunyainya. Radio juga hanya orang-orang nan mampu membelinya nan mempunyai radio.

Memang keadaan ekonomi di Indonesia waktu itu masih belum maju. Barang-barang elektronik masih terbilang mahal, sehingga hanya orang-orang nan mampu membelinya saja nan mempunyai barang tersebut.

Seiring dengan perkembangan zaman, media informasi mengalami perkembangan juga. Kebutuhan manusia akan informasi juga semakin meningkat dan keadaan ekonomi di Indonesia semakin meningkat.

Media mcetak mengalami perkembangan juga. Perusahaan media cetak mulai banyak nan berdiri dan melebarkan pemasarannya sampai pedesaan. Orang-orang nan berada jauh dari perkotaan bisa menikmati media cetak tersebut.

Jenisnya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari koran harian sampai bulanan, tabloid, majalah, dan buletin. Informasi nan diberikan pun bukan hanya sekadar tentang politik atau ekonomi nan sedang terjadi, tapi juga ada bidang hiburannya nan tercantum dalam media tersebut.

Konsumen media cetak ini pun bukannya hanya dari kalangan ekonomi mengah ke atas saja, tapi kalangan ekonomi mengengah ke bawah juga sudah bisa menikmati informasi dari media cetak tersebut. Harga nan terjangkau oleh semua kalangan tersebut, membuat semua kalangan mampu buat membeli dan menikmati informasi nan diberikan oleh media tersebut.

Jenis media cetak pun sudah bermacam-macam. Semua usia mempunyai media cetak masing-masing. Dari anak-anak sampai orang tua pun punya jenisnya. Media cetak berupa tabloid merupakan media informasi nan dikonsumsi oleh kalangan anak-anak dan remaja.

Banyak tabloid anak dan remaja nan sudah beredar di seluruh Indonesia. Selain itu, majalah anak, remaja, dan dewasa juga sudah banyak beredar. Majalah dewasa juga banyak macamnya, sinkron dengan jenis informasi nan diberikan.

Majalah dewasa nan beredar, seperti majalah fashion, majalah bisnis, majalah animasi, majalah games, majalah perfilman, majalah olah raga, majalah musik, dan masih banyak lagi majalah-majalah nan terbit di Indonesia.

Majalah mancanegara dan koran dari luar negeri pun ada nan beredar di Indonesia, seperti majalah Cleo ini, sebab ada juga masyarakat nan membutuhkan informasi dari luar tersebut. Meskipun hanya segelintir orang saja nan mengonsumsi majalah dan koran luar tersebut.

Media elektronik pun tak kalah menariknya dengan media cetak. Bahkan media cetak menjadi terlupakan sebab perkembangan media informasi berupa elektronik dan digital nan semakin canggih.

Informasi nan didapat melalui media elektronik dan digital sangat mudah dan cepat, serta up to date. Wahana nan mendukung buat media elektronik dan digital tersebut juga mudah didapatkan.

Kemudahan tersebut menjadikan media cetak dan media elektronik dan digital semakin bersaing. Akan tetapi, masing-masing media mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Selain itu, dengan adanya majalah-majalah asing nan terbit di Indonesia, terutama majalah fashion, maka perkembangan fashion di Indonesia semakin berkembang dan selera masyarakat akan fashion meningkat.

Akan tetapi, pengaruh nan datang dari media cetak luar tak selamanya berdampak positif. Tentu saja ada akibat negatif nan ditimbulkan, sehingga masyarakat Indonesia harus tetap menyaring informasi dan pengaruh dari majalah luar.

Apabila bisa menimbulkan akibat negatif bagi masyarakat Indonesia, maka jangan diambil pengaruh tersebut. Contohnya masalah fashion, pakaian. Apakah baju nan ditampilkan di majalah luar tersebut pantas ditiru di Indonesia dan sinkron dengan norma-norma nan berlaku di Indonesia.

Jika trend fashion tersebut tak sinkron dengan adat dan kebiasaan nan berlaku di Indonesia, maka jangan ditiru sebab jika itu terjadi akan menimbulkan pelanggaran adat dan kebiasaan masyarakat. Hukum nan berlaku ialah hukum adat dari masyarakat, seperti dikucilkan atau menjadi gunjingan masyarakat.

Demikian informasi mengenai majalah Cleo dan perkembangan tentang media cetak di Indonesia. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat membaca.