Jurnal nan Mendidik Masyarakat
Jurnal psikologi kepribadian merupakan jurnal nan berisi tentang tulisan dan ulasan nan terkait dengan kepribadian manusia. Dalam tulisan tersebut biasanya, kepribadian manusia dikaitkan oleh penulis dengan pola asuh nan dikembangkan orangtua, serta karir nan cocok dengan kepribadian tersebut. Kdang kepribadian dikaitkan dengan golongan darah. Bangsa Jepang nan dianggap cukup menerima masalah kepribadian nan dikaitkan dengan golongan darah ini. Biasanya kepribadian nan gambarkan itu merupakan kepribadian nan tak terlalu khusus alias sangat di permukaan kulit saja. Dengan kata lain, citra itu sangat generik dan tak dapat dikatakan sebagai kepribadian seseorang nan sesungguhnya.
Informasi Ilmiah
Apa nan disajikan dalam jurnal psikologi kepribadian , dapat dipercaya. Dibandingkan dengan tulisan popular di majalah, isi tulisan jurnal psikologi nan mengupas tentang kepribadian lebih dapat dipertanggungjawabkan sebab metode pengukurannya ilmiah serta alat tesnya sudah diujicobakan. Objek nan diteliti juga biasanya merupakan objek nan mempunyai satu masalah dan teknik pemecahan nan berkaitan dengan masalah tersebut spesifik sehingga masalah dan teknik pemecahannya itu sendiri dapat menjadi satu acuan ketika terjadi hal nan sama.
Banyaknya anak-anak nan berkebutuhan spesifik misalnya, telah menjadi salah satu bahasan nan sangat intens dalam setiap jurnal psikologi. Anak-anak itu mempunyai kepribadian nan walaupun tak sama, mereka juga mempunyai hak hayati serupa dengan nan lain. Mereka butuh diberi perhatian nan lebih agar dapat mandiri. Berbagai penelitian nan berkaitan dengan kepribadian anak-anak itu terus dilakukan. Penelitiannya dapat dengan mengggunakan metode penelitian tindakan (action research) ataupun menggunakan metodelogi dan pendekatan lainnya.
Hasil nan diraih dalam setiap penelitian itu disebarkan dalam sebuah jurnal nan akan membuat orang lain juga dapat membacanya. Masalah kepribadian ini memang sangat kompleks. Kompleksitas itu tidak dapat dipecahkan oleh satu orang saja. Dibutuhkan gerakan bersama agar masalah dapat terasa enteng dan tak membuat tekanan pada kehidupan semakin berat. Apalagi bagi orangtua nan mempunyai anak-anak nan berkebutuhan khusus. Tekanan psikologis niscaya sangat berat. Mereka paham bahwa mereka harus mempersiapkan anak-anak nan belum tentu dapat berdikari buat dapat berdikari sedapat mungkin.
Jurnal nan Mendidik Masyarakat
Masyarakat harus terus dididik agar ikut serta dalam membantu membuat anak-anak berkebutuhan spesifik ini dapat berdikari dan tak mengejek mereka. Ejekan hanya akan memperkeruh suasana. Orangtua juga tak boleh lagi menyembunyikan keadaan anak-anaknya. Hal ini agar semua orang dapat ikut membantu proses kemandirian dari anak-anak itu. Pada dasarnya mereka juga sama dengan anak-anak normal. Namun, cara mereka memahami sesuatu memang berbeda dengan anak-anak normal. Mereka juga dapat berprestasi dengan caranya sendiri. Mereka dapat hayati normal dengan caranya juga. Kepribadian mereka sama tetapi penanganannya nan berbeda.
Itu baru dari segi satu sudut masalah nan ada di masyarakat. Masih banyak lagi artikel nan dapat ditemukan dalam jurnal psikologi nan membahas tentang kepribadian. Misalnya, ada seseorang nan begitu mudah tersinggung tetapi juga sangat mudah luluh hatinya asalkan tahu bagaimana caranya. Kepribadian nan tak stabil ini tentu saja membutuhkan penanganan nan khusus. Orang nan bersangkutan mungkin tak menyadari atau mungkin juga tahu kalau dirinya mudah tersinggung. Namun, ia sendiri sangat sulit buat mengelola perasaannya sehingga stabil lagi.
Ia membutuhkan orang lain nan mempunyai jiwa nan lebih stabil nan sangat menyayanginya dengan tulus nan tahu bagaimana menenangkan hatinya. Hal ini dapat dialami oleh laki-laki maupun perempuan. Kebanyakan memang perempuan terutama kalau telah akan memasuki masa menstruasi. Masalah kepribadian sebelum menstruasi ini juga dapat menjadi satu pembahasan tersendiri dalam jurnal psikologi tersebut. Begitu banyak hal nan dapat dibahas sehingga jurnal ilmiah psikologi ini tidak akan pernah kehabisan bahan bahasan dalam setiap penerbitannya.
Tipologi Kepribadian
Untuk memudahkan dalam memahami kepribadian manusia, dalam jurnal psikologi nan spesifik membahas kepribadian biasanya mengkategorikan kepribadian manusia pada beberapa tipologi. Tipologi itu sediri dibagi atas dasar kelumrahan atau pada umumnya manusia. Berikut ini ialah tipologi nan biasa ada dalam jurnal psikologi tersebut.
Ekstrovert
Ekstrovert dalam jurnal psikologi biasanya diasosiasikan dengan kepribadian nan terbuka serta cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia. Ia akan menjadi seseorang nan akan mengkoordinir teman-temannya. Orang dapat menilainya dengan mudah dan akan tahu apa nan ia rasakan. Keterbukaan nan ditampilkannya akan memudahkan orang mengambil posisi ketika berteman dengan dirinya. Walau begitu, ia biasanya juga mempunyai sisi nan tak diketahui oelh orang lain. Setiap orang niscaya mempunyai satu sisi gelap nan harus ditutupi dan hanya orang-orang eksklusif saja nan tahu keadaan itu.
Bila seseorang sangat terbuka, itu artinya ia telah membukakan semua aibnya. Padahal ketika aib itu masih ditutup oleh Tuhan, tidak perlu dibukakan oleh manusia agar kehidupan ini damai. Apa nan harus diketahui oleh umum, tak menjadi masalah dibukakan. Sebaliknya, bila harus disimpan saja dalam hati, maka lakukanlah agar tak menyakiti banyak orang. Dalam jurnal psikologi manusia dengan kepribadian ekstrovert ini cenderung kurang menikmati aktivitas sendirian. Ia digambarkan sebagai manusia nan tidak dapat tinggal sendirian. Ia selalu membutuhkan orang lain sebagai teman bergaulnya.
Orang nan berkepribadian ekstrovert cocok buat bekerja dalam tim nan harus berjumpa dengan banyak orang seperti marketing, sales, customer service, pengajar, artis. Mereka orang-orang nan bahagia mendengarkan orang lain dan bahagia didengarkan oelh orang lain. Mereka pandai mengolah perasaannya agar mampu memahami orang lain. Mereka tak dapat egois sebab mereka tahu kalau mereka egois, tak akan ada orang nan mau berteman dengan dirinya.
Introvert
Introvert merupakan kepribadian manusia nan tertutup sehingga mereka cenderung memilih buat sendirian atau berjumpa dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert ialah orang nan mengarahkan orang ke global dalam. Mereka lebih dapat bekerja sendirian dan sangat mandiri. Tidak sporadis ketika ada orang lain nan membantunya, mereka akan merasa terganggu. Mereka merasa orang lain tak dapat memahaminya sehingga mereka lebih bahagia menuangkan perasaannya sendiri dengan cara nan hanya mereka saja nan lebih paham.
Oleh sebab itu rata-rata orang nan berkepribadian introvert kurang menikmati keramaian. Wajar jika orang nan interovert biasanya memilih berkarir dalam bidang nan tak banyak berjumpa dengan banyak orang seperti sekretaris, peneliti, akuntan. Mereka bahagia dengan keadaan nan tenang dan tak berisik. Biasanya mereka kurang banyak dikenal di tengah masyarakat. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau bahkan di kamar tidurnya.
Sebenarnya mereka sangat ingin berteman tetapi ada semacam ketakutan ketika berteman dengan orang lain. Walau demikian kebanyakan orang berkepribadian campuran antara eksrovert dan introvert, beberapa orang didominasi kepribadian ekstrovert dan beberapa orang lagi berkepribadian introvert, sangat sporadis orang nan berada di titik ekstrim ekstrovert, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi, kalau Anda terkadang bahagia dalam keramaian dan terkadang tak bahagia keramaian, tak perlu cemas. Kebanyak orang juga seperti itu.
Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian dalam beberapa hal memang dibentuk oleh lingkungan terutama oleh pola asuh. Anak nan diasuh oleh orangtua nan pendiam cenderung berkepribadian introvert bila dibandingkan dengan anak nan diasuh oleh orangtua nan memiliki jiwa sosial nan tinggi nan cenderung menjadi anak ekstovert. Kelebihan dan Kekurangan setiap jenis kepribadian itu niscaya ada. Setiap kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam jurnal psikologi kepribadian biasanya mengangkat kelebihan dan kekurangan masing-masing kepribadian.
Orang nan berkepribadian ekstrovert, dalam jurnal psikologi biasanya diasosiasikan sebagai orang nan cenderung pelupa, kurang beres dalam urusan pribadi, sporadis menjadi orang nan genius, kurang serius serta overconfident namun kelebihannya orang nan ekstrovert dapat bersosialisasi dengan baik antar sesama, dan tak sporadis menjadi bintang pergaulan.
Sementara itu orang nan berkepribadian introvert biasanya pemalu, tak berani tampil, punya global sendiri serta perfeksionis, tak sporadis jika orang nan berkepribadian introvert disisihkan teman-temannya. Namun di sisi lain orang nan jenius biasanya berasal dari manusia nan berkepribadian introvert, selain itu mereka biasanya sensitif serta detail dalam berpikir.
Karena cara berfikirnya nan mendalam, maka seringkali orang menganggap orang nan introvert ialah orang nan tak menarik. Tentu nan terbaik ialah meninjau kepribadian sendiri-sendiri dan melihat kelemahannya masing-masing dan kemudian membuat langkah nan sistematik buat melakukan perbaikan.