Ayam Berdasarkan Fungsinya
“Kok… kok… kok …!” Ddengan mendengar suara khasnya, pastilah sebagian kita sudah mengetahui nama hewan ini. Ya! Ayam ialah jenis hewan unggas (Aves) nan memiliki nama Latin gallus gallus domecticus . Ayam ialah salah satu jenis hewan nan banyak dimanfaatkan oleh manusia buat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itulah, banyak kalangan nan mengembangbiakan hewan ini. Untuk lebih mengenal hewan ini, mari kita simak klarifikasi tentang klasifikasi hewan ayam berikut ini.
Deskripsi Tentang Ayam
Secara morfologi, hewan ini memiliki dua kaki nan berbentuk cakar. Seluruh tubuh ayam juga hampir diselimuti bulu . Ayam juga memiliki sayap, namun tak berfungsi buat terbang seperti layaknya burung. Oleh sebab itu, ayam lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah. Mulut ayam nan tajam dikenal dengan nama paruh dan terdapat pula jengger di bagian atas kepalanya.
Banyak sekali jenis ayam nan bisa kita jumpai. Karena sifatnya nan adaptif, ayam dengan mudah bisa kita jumpai di mana saja. Oleh sebab itu, terdapat klasifikasi hewan ayam nan didasarkan pada beberapa hal, mulai dari ras hingga fungsinya.
Ayam Berdasarkan Ras
Ada beberapa jenis ayam nan termasuk ayam ras, baik lokal maupun luar negeri. Di bawah ini ialah beberapa ayam ras lokal nan ada di Indonesia.
1. Ayam Pelung
Ayam pelung ialah ras lokal orisinil Indonesia nan berasal dari dearah Jawa Barat, tepatnya di daerah Cianjur. Ayam ini memiliki ciri-ciri nan sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Postur badan ayam pelung terbilang cukup besar, bisa mencapai 5 kg – 6 kg dan tinggi badan mencapai 40 cm – 50 cm. Hal nan paling khas dari ayam pelung ialah suara kokoknya nan panjang dan mendayu.
Bagi pecinta hewan ayam nan ingin mengikuti berbagai kontes, ayam pelung ialah salah satu pilihan terbaik. Dengan tampilannya nan tinggi, gagah, serta suaranya nan merdu, ayam pelung memiliki nilai jual nan cukup tinggi. Sehingga, banyak peternak pun mengembangbiakan jenis ayam ini.
2. Ayam Kedu
Nama ayam kedu tampaknya diambil dari nama loka asalnya, yaitu daerah Karisidenan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Ada beberapa jenis ayam kedua nan bisa dibedakan berdasarkan rona bulunya, yaitu ayam kedu putih, ayam kedu hitam (Cemani), dan ayam kedu campuran. Saat ini, ayam kedu terus dikembangbiakan dan diharapkan menjadi jenis ayam lokal ras unggul. Dengan keunggulan dan karakteristiknya, ayam kedu banyak diminati masyarakat sebab pemanfaatan daging dan telurnya.
3. Ayam Nunukan
Sama halnya dengan ayam kedu, ayam nunukan ialah salah satu ras lokal nan dimanfaatkan daging dan telurnya. Nama ayam nunukan juga diambil dari nama loka asalnya, yaitu Desa Nunukan, Kalimantan Timur. Namun, terdapat pula di daerah Tarakan dan Tawau. Secara fisik, ayam nunukan memiliki bulu primer sayap dan ekor nan lambat berkembang, sehingga tampak tak memiliki ekor.
Ayam nunukan memiliki rona bulu nan cokelat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe columbian). Di bagian kaki, ayam ini memiliki sisik ceker berwarna. Karena keberadaannya nan langka dan hampir punah, pemerintah setempat terus membudidayakan jenis ayam ini agar tetap terjaga kelestariannya.
Ayam Berdasarkan Fungsinya
Keberadaan dan pengembangbiakan hewan ayam bisa dibedakan berdasarkan fungsi nan dimanfaatkan manusia. Berikut ialah klasifikasi hewan ayam nan didasarkan pada fungsinya.
1. Ayam Pedaging
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, ayam pedaging terus meningkat permintaannya. Ada beberapa jenis ayam nan bisa dijadikan ayam pedaging, antara lain ialah ayam broiler, ayam kampong, atau ayam buras.
Ayam broiler bisa tumbuh dengan cepat dalam waktu nan singkat, yaitu tidak lebih dari 60 hari. Bahkan, kurang dari 60 hari ayam broiler sudah bisa dipanen. Dalam jangka waktu tersebut, ayam pedaging dapat mencapai bobot 1,5 kg – 2,5 kg. Maka tidak heran, banyak peternak nan memilih buat mengembangbiakan jenis ayam pedaging ini.
Ayam kampung atau ayam buras merupakan salah satu ayam pedaging nan juga banyak diminati. Asumsi bahwa ayam kampung ialah ayam nan sehat ialah alasan ayam ini disukai masyarakat. Asumsi ini memang ada benarnya. Sebab, ayam kampung hayati liar tanpa diberikan makanan dan minuman.
Ayam kampung mencari makanan sendiri. Karena itulah, daging ayam kampung dinilai sebagai daging organik nan bebas dari bahan-bahan tertentu. Dibanding ayam broiler, ayam kampung bisa hayati lebih lama, yaitu 5 sampai 7 bulan. Varietas nan termasuk ayam kampung antara lain ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung, ayam sumatra, ayam belenggek, dan ayam gaok.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur ialah ayam betina dewasa nan sengaja dikembangbiakan spesifik muntuk enghasilkan telur. Ada 2 macam ayam petelur, yaitu ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur ringan memiliki fisik nan kecil, berbulu putih, dan berjengger merah.
Ayam petelur ringan bisa menghasilkan 260 telur per tahun. Karena tubuhnya nan kecil, daging dari ayam petelur ringan ini tak banyak dikonsumsi. Jadi, hanya dikhususkan buat memproduksi telur saja. Ayam petelur medium memiliki bentuk fisik nan nisbi lebih besar dari ayam petelur ringan. Jadi, selain diambil telurnya daging ayam petelur medium juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Ayam Hias
Banyak sekali jenis ayam nan dinikmati keindahannya oleh pemiliknya, baik nan berasal dari dalam negeri (lokal) ataupun dari luar negeri. Ayam kedu, ayam nunukan, dan ayam pelung merupakan contoh dari sekian banyak ayam hias. Berikut ini ialah beberapa jenis ayam hias lainnya.
- Ayam hutan merah, merupakan nenek moyang ayam buras. Selain sebagai ayam hias, ayam ini juga dimanfaatkan telur dan dagingnya.
- Ayam hutan hijau, banyak terdapat di Kangean, Bali, dan Flores. Ayam ini memiliki suara nan melengking dan banyak dipakai sebagai induk ayam bekisar.
- Ayam sumatera, memiliki fisik nan kecil, tetapi perawakannya tegap dan gagah.
- Ayam balenggek, berasal dari Solok, Sumatera Barat. Memiliki suara kokok nan merdu dan berirama. Fisiknya pun sangat menarik, yaitu yungkilok gadang (berpenampilan tegap, gagah, dan menarik), ratiah (lebih kecil dan langsing), dan batu (penampilannya pendek seperti ayam kate).
- Ayam bekisar, banyak dipelihara sebagai hewan kesayangan sebab penampilannya nan elok dan suaranya nan indah.
- Ayam katai/kate, berpenampilan kecil, pendek, namun unik sebab memiliki estetika bulu dan jengger serta tingkah lakunya.
- Ayam kapas, berasal dari Cina. Ayam ini memiliki bulu seperti kapas dan mengembang.
- Ayam skyner, berasal dari Prancis – Eropa. Bentuk fisiknya tinggi dan ramping bulu ekor nan mencuat ke atas.
- Ayam batik, berasal dari Kanada nan bulunya memiliki motif berukir-ukir atau seperti sisik ikan nan rapi.
- Ayam sabung.
Beberapa kalangan memilih ayam sebagai hewan peliharaan sebab kekuatan dan daya tahan hewan tersebut. Inilah beberapa jenis hewan nan banyak dipeliharan sebab kekuatannya.
- Ayam bangkok, berasal dari Thailand. Memiliki fisik nan tegap dan gagah serta daya tahan nan kuat. Selain itu, ayam bangkok dinilai memiliki otak nan cerdas.
- Ayam siam, dikenal dengan pukulannya nan keras dan teknik pertarungan nan variatif.
- Ayam shamo, memiliki postur tubuh nan altetis dan tegap serta keakuratan dalam pukulan.
Masih ada banyak lagi jenis ayam nan ada di Indonesia maupun di mancanegara. Dengan budidaya dan perkawinan silang antarvarietas, mungkin akan ada varietas-varietas baru nan akan memperkaya klasifikasi hewan ayam.