Cara Membuat Ramuan Obat dari Daun Salam
Daun salam mempunyai aroma nan begitu khas. Pohon salam nan dapat cukup tinggi ini selain mempunyai daun nan sering digunakan dalam resep makanan orang Indonesia, juga mempunyai buah dengan rasa asam manis nan khas. Kuliner pindang ikan nan merupakan kuliner khas dari Palembang, wajib menggunakan daun salam. Tanpa daun dengan aroma khas itu, maka kuliner pindang ikan tak akan menemukan cita rasanya nan sempurna.
Keajaiban Daun Salam
Selain sebagai bahan masakan, ternyata daun salam mempunyai ‘keajaiban’ lain nan sangat banyak. Daun ini memang dapat membuat aroma nasi uduk menjadi luar biasa. Tetapi selain itu, daun ini dapat dijadikan obat ataupun pengganti rasa gurih nan biasanya diberikan oleh penyedap rasa.
Di samping dijadikan obat, daun salam juga dapat dijadikan alat pengusir semut. Ada pendapat orang-orang eksklusif nan mengatakan bahwa semut tak boleh dibunuh kalau tak terpaksa. Manfaat semut nan begitu besar dalam kehidupan manusia memang harus dihargai dengan tinggi. Agar semut tak mengganggu, daun salam dapat menjadi penawarnya.
Walaupun telah layu dalam waktu beberapa hari dan warnanya telah berubah menjadi cokelat, daun ini tetap saja dapat dimanfaatkan dan tetap saja akan memberikan aroma nan khas kepada makanan. Harganya pun murah meriah. Bila dicampur dengan beberapa rempah-rempah lain, harganya tak lebih dari Rp. 1000 bahkan ada nan hanya memberikan harga Rp. 500.
Murahnya harga daun ini memang tak sebanding dengan khasiatnya. Tetapi keadaan inilah nan harus disyukuri. Kalau harga daun ini mahal, maka akan sulit bagi para pembuat obat tradisional buat membuat resep obat nan murah, meriah, namun penuh manfaat.
Kandungan Daun Salam
Apa nan menyebabkan daun salam mempunyai begitu banyak manfaat? Tentu saja kandungan nan dimilikinya. Pada daunnya nan sudah kering saja, ada sekira 0,17% minyak atsiri atau minyak esensial. Minyak tersebut mengandung bahan-bahan, seperti eugenol dan metil kavikol atau methyl chavicol. Etanol nan terekstrak dari daun ini mempunyai kekuatan anti jamur dan anti bakteri. Kalau metanol nan dihasilkannya, dapat mempunyai kekuatan melawan cacing alias anti cacing.
Bagian dari tanaman ini nan mengandung khasiat obat ialah daun, kulit batang, buah, dan akarnya. Penyakit nan diyakini dapat diberikan penawar nan berasal dari pohon ini ialah asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain. Sakit perut juga dapat menggunakan ramuan daun ajaib satu ini. Kalau ada gatal-gatal, daun pohon ini dapat juga dicoba.
Tidak diketahui mengapa kapan dan siapa nan mula-mula mengetahui kandungan obat nan terdapat dalam daun salam. Pengetahuan itu didapatkan dari turun-temurun dan dari literatur nan banyak tersebar baik nan ada di internet maupun nan telah dibukukan.
Terutama, masyarakat Jawa nan sangat intensif berhubungan dengan alam dan berusaha mendapatkan kegunaan sebesar-besarnya dari alam. Mereka begitu rajin mencari sumber pengobatan nan berasal dari alam. Pembuatan jamu dan semacamnya telah berlangsung cukup lama.
Dari pengalaman dan data empirik, terlihatlah bahwa daun satu ini dianggap salah satu daun nan mempunyai sifat menyembuhkan nan cukup tinggi. Itulah mengapa para ibu atau tukang masak tak akan lupa menggunakan daun satu ini dalam kuliner nan berbau tradisional atau kuliner khas Indonesia.
Cara Membuat Ramuan Obat dari Daun Salam
Cara membuat ramuan obat tradisional dari daun satu ini cukup mudah. Misalnya, buat penyakit diare. Ambil 15 buah daun dan cuci hingga bersih. Setelah bersih, rebus dengan tiga gelas air dan tunggu hingga air berkurang hingga tinggal satu gelas. Jangan lupa berikan garam sedikit.
Selanjutnya, tiriskan air rebusan dan dinginkan sejenak sebelum dikonsumsi. Rasanya nan sedikit sepat dan baunya nan khas tentu akan terasa cukup ‘mengerikan’ bagi anak-anak. Tetapi tentunya tak bagi orang dewasa. Minum ramuan ini sebanyak 3 gelas saja sehari. Biasanya tak harus melakukan pembuatan ramuan hingga hari kedua, diare akan sembuh dan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan lagi dengan baik.
Untuk pengobatan penyakit diabetes, caranya tak beda dengan pengobatan buat diare. Hanya saja jumlah daunnya dikurangi. Kalau buat diare, 15 lembar, buat obat diabetes cukup 7-15 lembar saja. Rebus dengan air tiga gelas dan tunggu hingga air menyusut sampai satu gelas saja. Untuk pengobatan diabetes ini rebusan tersebut tak diberi garam sama sekali. Ramuan ini diminum 2 kali sehari sebelum makan. Hal ini mungkin buat menetralkan keadaan glukosa dalam darah.
Air rebusan itu tadi ternyata tak hanya diyakini dapat meringankan penyakit diabetes nan memang akan sangat sulit buat disembuhkan, tetapi juga dapat digunakan sebagai ramuan penurun kadar kolesterol. Kalaupun ingin mencoba ramuan nan kedua sebagai usaha menurunkan kadar kolesterol nan membandel, rebusan tersebut ditambahkan daun ceremai sebanyak kurang lebih 30 gram.
Rebus dengan air sebanyak kira-kira 3 gelas dan tunggu hingga air tinggal satu gelas. Minumlah air rebusan tersebut pada pagi dan sore hari. Bila diminum teratur, diharapkan bahwa kolesterol akan normal kembali. Kesembuhan memang milik Allah swt. semata, tetapi usaha ialah kewajiban manusia.
Selanjutnya ialah upaya menyembuhkan penyakit radang lambung nan berefek rasa perih dan sakit di bagian perut. Daun salam segar seberat 30 gram ditambah dengan daun sambiloto nan juga 30 gram. Rebus dengan air sebanyak 600 cc dan tunggu hingga air tinggal separuhnya. Karena daun sambiloto itu berasa pahit, tambahkan gula batu secukupnya.
Minum air rebusan ini sebanyak 2 kali. Bagilah air rebusan nan kira-kira tinggal 300 cc itu menjadi dua gelas hingga masing-masing terbagi menjadi 150 cc.
Untuk pengobatan hipertensi atau darah tinggi, daun salam memang telah mempunyai reputasi tersendiri. Cara pembuatan ramuan obat buat hipertensi ini juga sama dengan pengobatan buat penyakit lainnya. Ambil 7-10 lembar daun, cuci, rebus, saring, diinginkan, dan minum sebanyak dua kali sehari. Begitupun buat pengobatan sakit maag. Air rebusan diminum sebanyak dua kali juga.
Tetapi buat pengobatan eksim atau gatal-gatal, caranya agak berbeda. Untuk penyakit gatal seperti eksim, pengobatannya ialah dengan cara menumbuk daun salam segar sebanyak 10 buah dengan kunyit sebanyak 25 gram. Setelah itu oleskan ramuan nan sudah halus tadi ke kulit nan bermasalah.
Untuk penyakit kulit nan lebih parah seperti kudis, ramuannya sedikit berbeda. Untuk kudis ini, ramuan tak menggunakan kunyit melainkan kulit pohon, batang, dan akar. Semua bahan dihaluskan. Penghalusan bahan-bahan tersebut dapat menggunakan blender. Lalu ramuan nan telah halus itu, dibalurkan ke kulit nan gatal dengan rona khas kudis nan seperti sisik ikan. Ikat ramuan dengan kain agar tak mudah lepas.
Lain lagi kalau terjadi keracunan alkohol. Apa nan dapat dilakukan dengan pohon ajaib satu ini ialah menggunakan buah salam. Buah salam sebanyak segenggaman tangan orang dewasa itu dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, tumbukan buah tadi langsung disaring. Air nan dihasilkan memang tak banyak, tetapi cukup buat membuat reaksi keracunan alkohol berkurang.
Perhatikan wadah buat menghaluskan buah, jangan sampai wadah tersebut ternyata baru saja dipakai buat membuat sambal terasi. Rasanya air buah salam niscaya menjadi berbeda. Usahakan menumbuk buah di loka nan higienis dari segala rasa dan aroma agar khasiat air buah salam terasa sempurna. Ramuan satu ini tidak perlu ditambahkan dengan daun salam, cukup buahnya saja.