Mendeteksi Kanker Sejak Dini
Kanker payudara ialah penyakit nan banyak diderita wanita. Meskipun kanker paru-paru ialah penyebab kematian paling tinggi pada wanita, namun kanker payudara tetap menjadi momok nan sangat menakutkan. Banyak wanita nan kurang mengenal penyebab kanker payudarah , sehingga penanganannya sering terlambat.
Kanker payudara banyak ditemui pada wanita nan sudah berusia di atas 50 tahun. Begitu juga taraf kematian wanita nan mengalami kanker payudara, banyak dialami oleh wanita di usia tersebut. Kanker payudara bisa pula mengenai pria sebab pria juga memiliki jaringan payudara. Namun, taraf kematiannya tak setinggi wanita.
Penyebab Kanker Payudarah
Secara garis besar, ada dua penyebab penyakit kanker. Penyebab tersebut bisa didapatkan oleh siapa saja dan kapan saja. Berikut ini dua faktor penyebab datangnya penyakit kanker.
- Faktor keturunan. Faktor keturunan berarti dalam gen keluarga sudah pernah ada nan mengidap penyakit kanker. Kemungkinan besar keturunannya nanti akan ada nan mengidap penyakit kanker.
- Faktor lingkungan. Faktor lingkungan termasuk asap rokok dan pola makan, serta pola hayati nan tak sehat. Kurangi kontak langsung dengan asap rokok dan mulailah pola hayati sehat dengan banyak memakan sayuran dan buah.
Agar tak terlambat dalam penanganannya, deteksi awal sangat krusial buat kasus kanker payudara ini. Ada tiga cara mendeteksi kanker payudara, yaitu sebagai berikut.
- Pemeriksaan sendiri. Wanita perlu mengetahui cara mendeteksi benjolan pada payudaranya secara rutin setiap bulannya.
- Pemeriksaan oleh ahli. Sebaiknya memiliki dokter, suster, atau tenaga medis nan memeriksa payudara paling tak setahun sekali. Tujuannya buat memeriksa adanya benjolan atau keganjilan, karena seringkali jika memeriksa sendiri, ada nan terlewat.
- Mamografi. Mamografi bisa mendeteksi pertumbuhan kanker bahkan sebelum terdeteksi saat inspeksi fisik. Mesinnya di desain spesifik buat mengambil foto X-ray payudara. Mesin ini mengapit payudara di antara dua plakat nan salah satunya berisi film.
Agar bisa menghindari atau paling tak mengurangi resiko terkena penyakit ini, ada baiknya mengetahui penyebab penyakit kanker dan cara mendeteksinya sejak dini. Inspeksi sendiri merupakan langkah awal buat mengetahui apakah dalam tubuh terdapat benjolan atau tidak.
Pada beberapa kasus kanker, pengobatan dilakukan melalui teknik-teknik, seperti operasi, radioterapi atau penyinaran, kemoterapi, imunoterapi, dan pengobatan menggunakan hormon. Kemoterapi sering dianjurkan oleh dokter mengingat ini ialah cara fleksibel nan dapat dikombinasikan dengan teknik pengobatan lain. Misalnya, melakukan kemoterapi kanker payudara.
Kanker pada payudara akan memberikan respon awal nan luar biasa terhadap kemoterapi nan diberikan. Obat-obatan nan biasa diberikan saat kemoterapi di antaranya Doxorubicin, 5Flurouracil, Paclitaxel, dan Cyclophosphamide.
Berbagai obat tersebut tentu saja diberikan secara berkala dan bisa dikombinasikan dengan operasi nan ternyata bisa meningkatkan asa hayati sang pasien. Meskipun dapat membunuh sel-sel kanker, kemoterapi bisa menurunkan kondisi kesehatan pasien, baik secara fisik maupun secara psikis.
Kesehatan fisik menurun dampak penggunaan obat nan belum tentu sinkron dengan kondisi organ tubuh pasien sehingga menimbulkan gangguan pencernaan, ginjal, hati, depresi sumsum tulang, dan nyeri otot. Kemudian, kondisi psikis juga terganggu dampak sel rambut nan tumbuh lama-kelamaan akan wafat dan menimbulkan kebotakan. Namun, kemoterapi nan dipadukan dengan teknik pengobatan kanker lain bisa meminimalisasi imbas samping nan berlebihan.
Mendeteksi Kanker Sejak Dini
Ada beberapa metode nan bisa dilakukan oleh kita buat mendeteksi adanya penyakit kanker payudara. Berikut ini beberapa metode nan bisa dilakukan dalam upaya mendeteksi kanker sendiri.
- Tidur terlentang dengan meletakkan bantal dibawah bahu kanan. Letakkan tangan kanan di belakang kepala.
- Gerakkan 3 jari tangan kiri buat memeriksa jika ada benjolan di payudara sebelah kanan. Gerakkan dengan cara berputar mengelilingi payudara, gerakan naik-turun, atau gerakan dari tengah ke arah luar. Cara apapun nan digunakan sama saja, namun sebaiknya gunakan pola gerakan nan sama tiap bulannya.
- Ganti posisi bantal ke sebelah kiri, letakkan tangan kiri di bagian belakang kepala, dan ulangi gerakan tadi.
- Selanjutnya, lakukan inspeksi tersebut sambil berdiri. Bisa dilakukan saat mandi sebab perubahan pada payudara akan lebih mudah terlihat saat payudara basah.
- Terakhir, berdiri di depan kaca dan perhatikan keganjilan seperti tumbuhnya kulit, atau perubahan di puting susu, atau bengkak.
Namun, di luar semua itu, akan lebih bijak rasanya melakukan tindakan pencegahan sebelum kanker terjadi. Tindakan pencegahan salah satunya ialah dengan memahami kondisi tubuh, anatomi atau struktur dalam, dan faktor lingkungan nan mempengaruhi.
Pada kanker payudara, bisa dilihat secara fisik maupun faktor genetik dan hormonal tubuh kita. Pria dan wanita memiliki risiko nan setara dalam mengidap kanker ini. Ada beberapa hal nan diasumsikan bisa meningkatkan risiko kanker payudara, di antaranya sebagai berikut.
- Mendapatkan menstruasi pertama kali terlalu dini.
- Tidak pernah hamil.
- Melahirkan dalam usia nan terlalu tua.
- Usia nan terlalu tua pada saat menopause.
- Mengonsumsi alkohol.
- Meminum obat kontrasepsi hormonal dalam jangka waktu nan cukup panjang.
- Adanya sinar radiasi nan masuk saat pembentukan payudara.
- Adanya benjolan pada payudara atau di sekitar payudara.
Di zaman sekarang banyak orang awam nan menginginkan serba instan, khususnya makanan. Padahal kita sendiri pun belum mengetahui isi kandungan makanan tersebut. Contohnya seperti mie instan, susu kotak, jajanan ringan, dan lain sebagainya.
Banyak para pakar meneliti bahwa makanan snack ringan banyak mengandung MSG di mana hal itu dapat merusak kesehatan tubuh kita. Ada juga bakso nan mengandung formalin, cincau pun mengandung formalin, atau ayam nan telah menjadi bangkai.
Oleh sebab itu, kita sebagai konsumen harus lebih berhati-hati buat memilih makanan. Pilihlah makanan nan bernutrisi, bergizi sinkron dengan angka kecukupan gizi. Terapkanlah 4 sehat 5 sempurna. Hindari makan nan goreng-gorengan sebab makanan nan digoreng itu minyaknya sudah tak higienis lagi.
Ahli riset menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat 5 besar dalam jumlah penyakit kanker. Salah satunya nan disebabkan oleh makanan nan di goreng. Untuk orang nan diet salah satunya, makanan ini dianjurkan buat tak mendekatinya apalagi memakannya sebab kandungan lemaknya terlalu banyak. Jadi, jantung kita pun akan tertutup oleh lemak.
Penduduk Indonesia, dari kalangan bawah sampai kalangan elit, makanan berupa gorengan sudah tak asing lagi di kehidupannya, sehingga mereka tak ragu buat menjadikan menu cemilannya tiap hari. Padahal ini dapat menyebabkan radang tenggorokan, kolesterol tinggi, dan penyakit degeneratif.
Badan Kesehatan Global (WHO) juga menjelaskan dalam situsnya bahwa makanan nan kaya karbohidrat atau tepung nan mengalami penggorengan atau proses pemasakan dengan suhu nan tinggi bisa merangsang pembentukan senyawa karsinogenik nan nan menjadi pemicu kanker, yaitu akrilamida. Takaran eksklusif akrilamida juga beracun bagi sistemsaraf manusia.
Jenis makanan sekarang ini banyak macamnya, terutama makanan buat anak-anak. Selektif dalam memilih makanan sangat diperlukan. Makanan nan dijual tanpa komposisi nan jelas lebih baik jangan dikonsumsi. Kandungan nan ada di dalam makanan tersebut tak jelas, apakah sehat atau malah membuat tubuh kita sakit.
Penyakit tak datang begitu saja, ada prosesnya menuju ke arah sana. Untuk itu, membiasakan hayati sehat sejak usia dini harus diterapkan sebab hal tersebut akan membantu pertumbuhan anak tetap sehat sampai dewasa.
Orang nan mengalami kanker payudara tak terjadi begitu saja. Ada hal-hal nan menyebabkan hal tersebut, terutama dalam masalah makanan. Karena sering memakan makanan nan tak sehat dan teratur, penyakit kanker pun datang menghampiri.
Kanker payudara nan dialami oleh para wanita ini memang harus disosialisasikan ke masyarakat umum. Dengan mengadakan penyuluhan kepada para wanita agar mengonsumsi makanan nan sehat dan memperhatikan kandungan nan ada pada makanan.
Pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara masih minim, sehingga tak heran di dalam catatan kesehatan dunia, nan telah disebutkan di atas, Indonesia ialah salah satu negara nan tertinggi jumlah pengidap kanker payudara.
Selain dengan kemoterapi pada kanker payudara, penyuluhan juga sangat membantu buat mencegah terjadinya kanker payudara. Mulailah hayati sehat dengan menjaga pola makan nan teratur dan sehat dari diri sendiri.
Demikian uraian tentang penyebab kanker payudarah dan beberapa cara agar terhindar dari penyakit kanker ini. Semoga informasi tersebut memberikan wawasan dan bermanfaat bagi Anda. Jagalah selalu kesehatan tubuh Anda.