Kelainan pada Tulang - Rematik
Tulang dan otot ialah bagian tubuh nan memengaruhi gerakan tubuh.Kelainan pada tulang dan otot bisa mengganggu proses gerakan nan normal. Kelainan dan gangguan pada tulang antara lain sebagai berikut.
Kelainan pada Tulang Rakhitis
Rakhitis ialah penyakit nan disebabkan sebab kekurangan vitamin D pada masa kanak-kanak. Vitamin D atau kalsiferol ialah vitamin nan diperlukan buat proses kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D bisa disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan donasi sinar ultraviolet. Rakhitis biasanya dicirikan dengan adanya gangguan pada pertumbuhan dari kaki sehingga berbentuk huruf O atau X.
Kelainan pada Tulang - Rematik
Penyakit rematik atau nan dalam istilah medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) ialah peradangan sendi kronis nan disebabkan oleh gangguan autoimun. Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi nan paling sering diserang ialah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut, dan engkel kaki. Sendi-sendi lain nan mungkin diserang antara lain sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, dan bahkan sambungan antartulang sangat kecil di telinga bagian dalam.
Gejalanya bervariasi pada setiap orang. Gejala nan paling generik terjadi ialah kekakuan pada sendi, biasanya berlangsung selama kurang lebih satu jam. Sendi juga mengalami pembengkakan dan nyeri. Peradangan pembuluh darah kecil bisa menyebabkan nodul atau benjolan di bawah kulit nan berukuran sebesar kacang hijau atau sedikit lebih besar dan sering terletak di dekat persendian. Nodul bisa terbentuk di sepanjang perjalanan penyakit.
Terkadang terjadi penumpukan cairan terutama di pergelangan kaki. Kelelahan, penurunan berat badan, dan demam bisa juga menyertai penyakit rematik. Beberapa orang merasakannya seperti gejala pilek atau flu. Bedanya, gejala rematik dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Kelainan pada Tulang - Osteoporosis
Osteoporosis biasanya diidentikan dengan istilah keropos tulang sebab tubuh kekurangan kalsium (Ca). Kalsium diperlukan buat mengisi massa tulang. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil kalsium dari tulang sehingga tulang mudah keropos. Wanita nan sudah menopouse akan rentan terkena osteoporosis.
Ciri-ciri osteoporosis antara lain massa tulang nan rendah, disertai mikro arsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang nan pada akhirnya menimbulkan kerapuhan pada tulang.
Gejala awal osteoporosis tak menimbulkan gejala, namun lama-kelamaan akan terjadi penurunan kepadatan tulang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis). Beberapa penderita tak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang berkurang sangat signifikan sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri dan kelainan bentuk pada tulang. Osteoporosis bisa dicegah dengan mengonsumsi susu nan berkalsium tinggi dan olahraga secara teratur.
Kelainan pada Tulang - Osteomyelitis
Osteomyelitis ialah infeksi pada tulang. Osteomyelitis bisa terjadi pada bayi-bayi, anak-anak, dan kaum dewasa. Osteomyelitis memiliki jenis nan bhineka nan memengaruhi kelompok-kelompok umur nan berbeda. Pada anak-anak, osteomyelitis paling generik terjadi pada ujung-ujung tulang nan panjang dan lengan-lengan juga tungkai-tungkai.
Osteomyelitis memengaruhi pinggul-pinggul, lutut-lutut, pundak-pundak, dan pergelangan-pergelangan tangan. Pada orang dewasa, lebih generik terjadi pada tulang-tulang dari spine (tulang belakang) atau pada pelvis (tulang panggul).
Gejala-gejala dari osteomyelitis bisa bervariasi sangat besar. Pada anak-anak, gejala osteomyelitis paling sering terjadi secara cepat. Osteomyelitis menyebabkan nyeri atau ketidakmampuan pasien buat menggunakan anggota tubuh dengan baik. Pada orang dewasa, gejala-gejala sering berkembang secara berangsur-angsur antara lain demam, kedinginan, iritasi, pembengkakan atau kemerahan di atas tulang nan terkena infeksi, kekakuan pada tulang, dan rasa mual.
Kelainan pada Tulang - Memar
Memar ialah sobeknya selaput sendi (ligamen). Namun apabila sobeknya selaput sendi ini diikuti dengan lepasnya ujung tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi).
Gejalanya memar biasanya menyebabkan rasa nyeri pada penderitanya, disertai dengan pembengkakan. Bila tak segera diobati maka memar akan menyebabkan infeksi pada anggota gerak.
Kelainan pada Tulang - Fraktura
Fraktura ialah kondisi di mana tulang patah atau retak dampak trauma. Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
- Patah tulang tertutup, apabila tulang nan patah tak merobek kulit.
- Patah tulang terbuka, apabila tulang nan patah merobek kulit.
- Fisura, apabila tulang hanya retak.
Gejalanya ialah ditandai dengan nyeri lokal nan menghebat bila tulang digerakan atau berkurang bila tak bergerak. Crepitasi yaitu bergesernya kedua fragmen tulang. Hal ini mungkin dapat dirasakan atau dapat didengarkan oleh penderita. Patah tulang terbuka harus ditangani dengan serius, biasanya dengan jalan operasi. Fisura lebih mudah sembuh dan tak memerlukan waktu nan terlalu lama.
Kelainan pada Tulang - Kelainan Tulang Belakang
Salah satu kelainan nan cukup serius ialah kelainan pada tulang belakang, yaitu sebagai berikut.
Kifosis
Kifosis ialah kelainan pada tulang belakang di mana kondisi punggung bagian atas melengkung atau bungkuk. Kifosis merupakan istilah nan biasanya mengacu pada kondisi tulang nan melengkung sangat parah, yaitu lebih dari 50 derajat. Kondisi kelainan ini juga sering disebut bungkuk. Pada penderita kifosis, tulang belakang mungkin terlihat normal, atau bisa terlihat seperti terdapat punuk. Tidak diketahui secara niscaya apa penyebab kifosis.
Lordosis
Lorosis ialah kelainan pada tulang belakang di mana punggung membengkok ke belakang. Pada orang normal, tulang belakang normal bila dilihat dari belakang tampak lurus. Namun, pada penderita lordosis, tulang belakang tampak melengkung. Lordosis biasanya diidentikan berhubungan dengan sikap tubuh nan buruk, atau bawaan sejak lahir atau masalah pinggul.
Skoliosis
Skoliosis ialah salah satu kelainan pada tulang dan otot nan menyebabkan suatu lekukan nan abnormal pada tulang belakang. Tulang belakang mempunyai lekukan-lekukan nan normal ketika dilihat dari samping, namun ia harus tampak lurus ketika dilihat dari depan.
Skoliosis biasanya terjadi dua kali lebih generik pada anak-anak perempuan daripada anak-anak lelaki. Para pakar berpendapat bahwa skoliosis ialah kelainan nan bisa diturunkan atau diwariskan di mana orang-orang dengan skoliosis ialah lebih mungkin mempunyai anak-anak dengan skoliosis; bagaimanapun, tak ada hubungan antara keparahan dari lekukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penderita skoliosis umumnya dicirikan dengan bentuk tubuhnya nan asimetris; pundak tinggi sebelah, punggung besar sebelah, begitu pula dengan pinggang dan kaki nan terlihat tinggi sebelah. Penderita skoliosis umumnya memiliki gangguan pada pernapasan. Hal ini dikarenakan tulang belakang nan membengkok memengaruhi kapasitas paru-paru sehingga penderita akan mengalami kesulitan dalam pernapasan. Penderita skoliosis biasanya mudah merasa lelah.
Bila kurva/kelengkungan skoliosis tak terlalu parah (di bawah 40 derajat), bisa diatasi dengan menggunakan brace. Bila kurva skoliosis sudah di atas 40 derajat, maka tindakan medis nan bisa dilakukan ialah dengan melakukan operasi. Bila tak dioperasi maka akan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian bagi penderitanya. Operasi skoliosis bertujuan buat mengoreksi kurva skoliosis dan meningkatkan kualitas hayati penderita skoliosis.
Pencegahan skoliosis ialah dengan menjaga sikap tubuh, tak membawa barang berat di satu sisi tubuh. Olahraga, terutama renang serta mengonsumsi makanan nan tinggi kalsium bisa mengurangi risiko terkena skoliosis.