Cara Budidaya Jamur Tiram
Bosan dengan pekerjaan sekarang? Atau lagi cari pekerjaan? Mau usaha tapi tak tahu harus mulai dari mana? Bagi Anda nan sedang menghadapi masalah tersebut tentu perlu solusi nan jitu. Mengapa tak mencoba buat berbudidaya jamur.
Jamur ialah salah satu jenis sayuran nan bernilai tinggi bahkan sekarang sedang di gandrungi akan tetapi masih kurang nan berminat terjun langsung di budidaya tanaman nan satu ini. Padahal prospek budidaya jamur sangat menggiurkan sebab harga jualnya di pasaran sangat tinggi. Selain itu jamur juga mampu menyembuhkan aneka penyakit.
Budidaya Jamur
Membudidayakan jamur terbilang tak sulit bahkan sangat menyenangkan. Yang krusial kita paham terlebih dahulu tipe jamur nan akan kita usahakan. Banyak bertanya tentang budidaya jamur nan baik atau membaca petunjuk budidaya jamur akan membantu kita dalam memahami tentang jamur. Semakin banyak nan kita pahami maka semakin mudah kita mengatasi masalah nan mungkin ada ketika menjalankan bisnis jamur ini.
Umumnya, jamur ialah jenis tanaman nan tak memerlukan pencahayaan dan membutuhkan loka nan lembab. Jadi syarat primer ialah tersedianya ruangan nan sinkron dengan kebutuhan jamur buat tumbuh.Media nan generik digunakan cukup mudah diperoleh di sekitar kita yaitu media dari serbuk gergaji. Bisa juga menggunakan dedak atau kardus bekas nan di lumatkan dan sudah disterilisasi.
Sterilisasi menjadi suatu hal nan wajib bagi budidaya jamur. Krusial buat tetap menjaga media dan lingkungan higienis dan steril buat menghindari dari penyakit nan dapat menggagalkan pertumbuhan jamur. Untuk kebutuhan bibit bisa di ambil dari institusi perguruan tinggi nan mengelola jamur buat kebutuhan bibit misalnya IPB atau bisa dipesan langsung melalui Internet.
Peluang Usaha
Usaha jamur ini masih tergolong baru dan belum begitu banyak pemain di dalamnya . jadi prospek budidaya jamur ini dengan hanya bermodal ruang pemeliharaan 6 x 6 m sudah bisa menampung sekitar 2500 log atau kantung jamur. Apalagi ditambah dengan harga jamur segar lumayan tinggi buat setiap kilonya.
Anda bisa meraup laba higienis hingga puluhan juta rupiah. Lebih hebatnya lagi produksi jamur bisa dipanen setiap hari sinkron pengaturan waktu panen nan dikehendaki. Terbukti prospek budidaya jamur ini sangat menjanjikan. So , kenapa tak dicoba?
Cara Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan salah satu jamaur nan dapat dimanfaatkan buat konsumsi. Jamur ini memiliki ciri-ciri umu, seperti memiliki rona putih atau krem dan memiliki tudung nan berbentuk lingkaran atau mirim dengan cangkang tiram.
Pada umumnya, jamur tiram mengalami 2 tipe perkemabangbiakan, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Secara umum, reproduksi secara aseksual terjadi melalui jalur spora nan terbentuk di dalam kantung spora atau sporangium. Sementara itu, secara seksual, reproduksi jamur tiram terjadi melalui penyatuan dua njenis hifa nan bertindak sebagai gamet jantan dan gamet betina, kemudian membentuk zigot nan tumbuh menjadi primodia dewasa.
Nah, berikut ini akan dijelasakan mengenai budidaya jamur tiram.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Secara umum, budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dalam proses pembudidayaannya. Hal ini menjadikan budidaya jamur tiram bisa dilakukan dengan cara dikelola sebagai usaha kecil, sedang, atau pun besar. Bahkan, usaha budidaya jamur tiram dapat dijadikan usaha sampingan bagi Anda nan ingin penghasilan tambahan.
Dalam melakukan budidaya jamur tiram, akan ditemui beberapa termin penting, yaitu termin persiapan peralatan nan dibutuhkan, proses dan teknik budidaya, serta proses pemanenan. Nah, buat lebi9h jelasnya lagi, berikut ini klarifikasi mengenai tahap-tahap dalam budidaya jamur tiram.
1. Persiapan Budidaya Jamur Tiram
Dalam termin persiapan budidaya jamur tiram, ada satu hal nan menjadi poin primer dalam melakukan budidaya jamur tiram, yaitu persiapan huma ataub tempat. Loka dibutuhkan buat melakukan budidaya. Dalam hal ini, bangunan atau ruangan buat budidaya jamur tiram memiliki beberapa ruangan, yaitu”
- Ruang persiapan nan digunakan buat bebagai kegiatan awal budidaya jamur tiram, seperti pengayakan, pencampuran pewadahan, dan proses sterilisasi.
- Ruang inoklulasi digunakan buat loka menanam bibit pada media tanam. Ruang ini harus mudah buat dibersiahkan. Selain itu, ruangan ini pun memiliki jendela nan kurang. Dengan kata lain, tak terlalu banyak jendela agar udara menjadi lembab dan menghindari kontaminasi mikroba.
- Ruang inkubasi berfungsi buat menumbuhkan meselium jamur pada media tanam nan sudah di inokulasi. Kondisi ruangan ini harus diatur dengan suhu antara 22-29 derajat Celcius dan dengan kelembaban 60-80 persen. Ruangan ini juga harus dilengkapi dengan rak-rak nan terbuat dari bambu buat menempatkan media tanam dalam kantong plastik nan sudah di inokulasi.
- Ruang penanaman berfungsi buat menumbuhkan jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot atau pengabutan. Pengabutan bertujuan buat menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal yaitu 16-22 derajat celcius dengan kelembaban 80-90 persen.
2. Peralatan dan Bahan nan Dibutuhkan
Dalam proses budidaya jamur tiram, dibutuhkan alat-alat buat menunjang kelangsungan budidaya. Alat-alat nan dibutuhkan antara lain mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, dan centong. Sementara itu, bahan-bahan nan perlu dipersiapkan buat melakukan proses budidaya jamur tiram antara lain serbuk kayu, bekatul atau dedak, kapur CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, dan cincin plastik.
3. Proses Budidaya Jamur Tiram
Dalam proses budidaya jamur tiam, ada beberapa hal nan harus dilakukan, yaitu:
- Baham-bahan seperti serbuk gergaji, kapur, gips, tepung jagung, bekatul, dan glukosa harus dipersiapkan.
- Setelah itu, lakukan proses pengayakan. Serbuk kayu nan sudah diperoleh sebaiknya diayak terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan buat adanya keseragaman serbuk terjaga dengan baik agar taraf pertumbuhan misela dapat merata. Media pengayakan serbuk kayu bisa dibuat sama dengan pengayak pasir. Dalam proses pengayakan, perlu menggunakan masker sebab dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir.
- Selanjutnya, termin pencampuran. Bahan-bahan nan telah ditimbang sinkron dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji dan selanjutnya disiram dengan air sekitar 50-60 persen atau bila kita kepal serbuk tersebut sudah menggumpal, tetapi tak keluar air. Hal ini menandakan bahwa kadar air sudah cukup.
- Setelah pencampuran, dilakukan proses pelapukan bahan nan dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk kayu gergaji, kemudian menutupnya dengan plastik.
- Tahap selanjutnya proses pembungkusan atau pembuatan baglog. Proses ini menggunakan platik dengan ukuran nan dibutuhkan. Cara membungkusnya dengan cara memasukkan media ke dalam plastik, kemudian dipukul atau ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler, kemudian disimpan.
- Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer nan bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir nan bisa mengganggu pertumbuhan jamur nan ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat celcius selama 12 jam.
- Inokulasi ialah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur nan telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas.
- Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
4. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai taraf nan optimal. Panen biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari buat mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.
Nah, itulah klarifikasi mengenai budidaya jamur, khususnya jamur tiram. Semoga klarifikasi nan disampaikan ini bermanfaat bagi Anda.