Orang Melahirkan dan Proses Persalinan
Orang melahirkan harus melewati proses kehamilan dulu. Masa kehamilan buat manusia umumnya berlangsung selama 9 bulan. Tidak sedikit nan mengalami mual pada pagi hari saat usia kandungan baru memasuki trimester pertama.
Ada nan kemudian hilang dengan sendirinya, ada pula nan bertahan sepanjang kehamilan. Namun, kehamilan tak selalu berat buat perempuan. Tidak sedikit perempuan nan tak merasakan apa pun saat hamil. Yang ngidam justru pihak suami. Entah bagaimana, namun ini memang sering terjadi.
Orang melahirkan berarti melalui sebuah proses buat mengeluarkan janin nan tadinya berada di dalam perut. Kehamilan sendiri diawali setelah sel telur milik perempuan dibuahi oleh sel sperma dari pria. Biasanya, proses pembuahan ini terjadi di dalam rahim setelah terjadi interaksi intim antara keduanya.
Namun pada masa kini, pembuahan juga dapat terjadi di luar rahim, yaitu di dalam laboratorium. Hal ini dapat terjadi sebab kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan nan luar biasa. Pembuahan di laboratorium biasanya dijadikan pilihan jika pembuahan di dalam rahim tak dapat terjadi. Alasannya tentu sangat banyak, dan biasanya dokter nan akan menganalisisnya dengan detail.
Sebelum orang melahirkan, masa kehamilan selama 9 bulan itu diikuti dengan berhentinya menstruasi nan biasanya terjadi selama 9 bulan. Itulah tanda-tanda awal terjadinya kehamilan. Jadi, seorang wanita dapat mendeteksi apakah dirinya hamil atau tak jika “tamu bulanannya” tak hadir. Untuk memastikan, biasanya digunakan alat spesifik buat mengetesnya, yaitu testpack. Alat ini dipakai dengan mencelupkan bagian eksklusif ke dalam air seni pada pagi hari.
Setelahnya, testpack akan bereaksi menunjukkan hasil hanya dalam hitungan detik. Dari alat ini, dapat terlihat apakah seseorang sedang hamil atau tidak. Untuk memastikan kehamilan, sebaiknya memang harus memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan terdekat. Jika terbukti positif hamil, tentu sang calon ibu harus berhati-hati dan menjaga kandungannya dengan baik.
Ketika seorang wanita hamil, telur nan telah dibuahi itu akan membelah diri secara berulang buat kemudian tumbuh dengan cepat. Pada delapan minggu pertama, sel telur itu menjadi embrio. Setelahnya disebut fetus atau janin. Tidak seperti embrio, fetus sudah mempunyai kaki, lengan, serta organ tubuh bagian dalam seperti halnya manusia lainnya. Masa kehamilan biasanya dibagi menjadi trimester. Setiap trimester berlangsung sekitar 12 minggu. Setelah itu, barulah orang melahirkan sang janin.
Bagaimanakah janin atau fetus bisa bertahan di dalam rahim seorang wanita? Janin dilindungi oleh sebuah kantong cairan nan biasa disebut dengan kantong amnion. Saat hamil, darah sang calon ibu akan mengangkut oksigen dan mkanan buat janin melalui plasenta. Tali pusarlah nan biasanya membentang antara janin dan plasenta.
Tali pusar ini nan berperan sebagai pengangkut darah dan dan ke plasenta. Itulah sebabnya seorang wanita hamil harus menjaga diri sedemikian rupa, tak boleh sampai terjatuh. Karena dapat memicu terlepasnya plasenta.
Bila ini terjadi, dapat berbuntut pada hal negatif. Misalnya, orang melahirkan lebih cepat dari nan seharusnya atau bahkan janin meninggal global di dalam rahim sebab tak memperoleh asupan makanan lagi.
Selama proses kehamilan ini, banyak nan terjadi pada diri seorang perempuan. Jumlah darah dalam tubuhnya biasanya meningkat sebanyak 30 persen dibanding nan seharusnya. Demikian juga denyut jantungnya, bertambah cepat.
Payudara si calon ibu pun bertambah besar. Hal ini sebab di dalamnya berkembang kelenjar susu. Karena setelah orang melahirkan, biasanya air susu akan keluar pula. Ini memungkinkan bayi nan masih lemah itu mendapat asupan makanan dari sang ibu dengan gratis. ASI ini merupakan makanan nan paling krusial bagi pertumbuhan bayi.
Oh iya, sebelum orang melahirkan biasanya harus melakukan inspeksi rutin ke tenaga medis. Jadi, tak hanya saat ingin memastikan kehamilan dan menjelang persalinan saja. Melainkan minimal sebulan sekali. Setelah kehamilan beberapa minggu, biasanya pakar kandungan akan memeriksa kondisi janin dengan pemindai elektronik khusus.
Ada alat nan hanya digerakkan di atas permukaan perut sang calon ibu. Ada pula nan dimasukkan ke dalam vagina. Keduanya memiliki taraf keakuratan nan berbeda. USG melalui vagina dianggap lebih sensitif dan memberi hasil nan lebih akurat.
Orang Melahirkan dan Proses Persalinan
Orang melahirkan bayinya setelah janin berada di dalam kandungan sang ibu selama 38 hingga 42 minggu. Biasanya, dokter akan memperkirakan kapan terjadi proses kelahiran setelah melalui inspeksi dan mengecek tanggal terakhir sang ibu mengalami menstruasi. Estimasi dokter ini tentu saja tak selalu akurat.
Bisa saja terjadi persalinan sebelumnya atau justru sesudahnya.Tanggal estimasi dokter hanya bisa digunakan sebagai ancar-ancar saja. Sehingga calon ayah dan ibu dapat mempersiapkan segalanya menjelang kelahiran.
Meki selama kehamilan semua berjalan lancar, saat orang melahirkan dapat saja muncul masalah. Seperti misalnya darah nan tensinya mendadak tinggi mendekati masa persalinan. Ini dapat dipicu sebab stres nan diderita sang ibu menjelang persalinan.
Kebanyakan perempuan menjadi gugup dan takut, terutama ketika mendekati kelahiran anak pertama. Karena sebelumnya tak punya pengalaman, wajar jika merasa cemas. Akan tetapi, jika hiperbola dapat memicu darah tinggi. Belum lagi jika selama kehamilan makanan nan dikonsumsi tak terjaga.
Darah tinggi hanya salah satu penyebab nan membuat tak memungkinkan orang melahirkan melalui proses persalinan normal. Atau dengan kata lain harus melalui operasi sesar. Dokter nan tak mau mengambil risiko biasanya akan menyarankan diambil tindakan medis segera berupa operasi sesar. Saat operasi, dokter akan membuat sayatan di perut sang ibu buat mengeluarkan janin.
Sementara, jika orang melahirkan melalui proses normal, ada beberapa tahapan nan harus dilalui. Pertama , otot-otot rahim akan menekan dan memecahkan kantong cairan nan mengelilingi bayi. Ini proses nan kita kenal sebagai pecahnya air ketuban. Yang kedua , bayi didorong melaui saluran kelahiran. Di sini, tali pusar bayi akan dipotong. Ini membuat bayi akan dapat bernapas secara mandiri.
Tahapan terakhir dalam proses melahirkan ialah dikeluarkannya plasenta. Kini, bayi siap diurus dan dibersihkan. Ada nan kemudian menjalani proses inisiasi dini, yaitu bayi diletakkan di dada ibunya dan dibiarkan berjuang buat mencari puting susu ibunya.
Setelah menemukannya, bayi akan belajar menyusu buat pertama kalinya. Spesifik buat orang melahirkan lewat operasi sesar, cara ini mungkin agak sulit atau harus ditunda. Karena biasanya air susunya belakangan baru keluar. Karena umumnya proses kontraksi nan dialami sang ibu akan mempercepat pula keluarnya air susu.
Ada beberapa istilah seputar kehamilan dan orang melahirkan. Misalnya saja “keguguran”. Janin disebut keguguran jika fetus nan sedang berkembang ini terpaksa “lahir” sebelum waktunya. Yaitu, sebelum minggu ke 28 di dalam kandungan. Dengan kondisi nan masih sangat lemah dan rentan, bayi seusia ini sangat sulit buat bertahan hidup. Namun bukan mustahil ada nan selamat.
Sementara itu, ada juga bayi nan disebut “bayi prematur”. Ini terjadi sebab bayi ini terlahir sebelum berkembang dengan sempurna. Misalnya saja paru-parunya belum mekar sempurna. Namun dengan perawatan nan tepat biasanya bayi-bayi ini akan mampu bertahan hayati dan tumbuh bunga dengan sempurna.Bayi nan lahirnya prematur tak dapat dirawat di rumah. Mereka membutuhkan perawatan medis secara khusus. Misalnya saja ditempatkan di ruang inkubator.
Orang melahirkan bayi dengan selamat sama artinya memasuki babak baru dalam hidupnya. Bayi ialah karunia Tuhan nan luar biasa. Jadi, selamat menjadi orang tua.