Video Ibu Melahirkan - Kontraksi sebagai Tanda Awal Melahirkan
Menonton video ibu melahirkan terkadang bisa memberikan imbas nan bermacam-macam bagi penontonnya. Tapi hal ini tentu dilakukan dengan alasan eksklusif bukan sekedar tanpa alasan nan hanya menonton saja.
Menonton video ibu melahirkan bukanlah sekedar aktivitas menonton biasanya seperti halnya kita menonton film atau video lain. Karena proses melahirkan seorang bayi ialah sebuah proses nan tak biasa. Tidak semua orang memiliki keberanian buat melihatnya secara langsung atau tak semua orang diperkenankan buat melihatnya. Jadi sebenarnya video ibu melahirkan memang harus diatur pengedarannya.
Video Ibu Melahirkan - Proses Melahirkan Bayi
Bagi seseorang nan sudah membulatkan tekad buat berani menonton video ibu melahirkan, ia tentu harus menyiapkan mentalnya. Aktivitas melahirkan ini ialah sebuah aktivitas biologis manusia nan jelasnya penuh dengan darah nan terkadang terlihat menjijikan.
Melahirkan ialah proses keluarnya anak manusia nan masih sangat kecil dari dalam perut ibunya. Janin nan sudah beberapa lama berada di dalam rahim ibu siap buat dikeluarkan. Pada umumnya, masa melahirkan datang setelah janin berusia sembilan bulan sepuluh hari. Ini ialah masa normal ibu hamil. Walau pun ada beberapa bayi nan terpaksa dikeluarkan sebelum masa sembilan sepuluh hari ini atau justru melebihi waktu ini sebab alasan-alasan tertentu.
Pada saat ini proses melahirkan terbagi menjadi dua macam, melahirkan secara normal dan dengan cara operasi cesar. Melahirkan normal banyak dipilih oleh ibu hamil sebab taraf resikonya nan lebih kecil serta biaya nan dikeluarkan juga lebih kecil. Hanya saja si ibu harus bisa menahan rasa sakit nan akan dialami sebelum proses melahirkan.
Pada proses melahirkan secara normal ini, si bayi lahir dari jalan lahirnya nan normal yaitu dari vagina ibunya. Sedangkan melahirkan dengan cara operasi cesar ialah bayi dikeluarkan dengan membedah perut si ibu dan mengeluarkan bayi dari sana. Cara ini dilakukan jika terdapat alasan-alasan eksklusif sehingga bayi tak bisa dikeluarkan secara normal melalui jalan lahir.
Alasan-alasan ini diantaranya ialah tertutupinya jalan lahir oleh ari-ari si bayi. Besar kepala bayi melebihi besarnya jalan lahir. Si ibu dalam kondisi nan tak memungkikan buat mengejan sehingga tak bisa melahirkan secara normal. Atau alasan lain nan dikemukakan dokter nan menyebabkan bayi harus dilahirkan dengan jalan operasi cesar.
Untuk sebagian ibu nan takut menghadapi rasa sakit saat akan melahirkan, banyak dari mereka nan memilih jalan operasi cesar ini. Hal nan diperlukan ialah mereka mempunyai cukup uang buat biaya operasi. Hal itu sebab biaya melahirkan dengan operasi cesar ini jauh lebih mahal daripada melahirkan secara normal.
Menonton video ibu melahirkan dengan jalan operasi mungkin akan mengerikan daripada menonton video ibu melahirkan secara normal. Pada proses melahirkan dengan operasi cesar, perut si ibu akan dibelah, dikeluarkan anaknya, dikeluarkan segala hal nan menyertai kehamilan ibu di dalam perut seperti ari-ari, darah dan nan lainnya. Lalu perut tersebut akan disatukan kembali dengan jalan dijahit atau saat ini dikembangkan cara dengan hanya dilem. Tentu dengan menggunakan lem khusus.
Sedangkan menonton video ibu melahirkan secara normal sangat jauh berbeda dengan ini. Proses melahirkan ini dimulai dengan adanya rasa sakit nan dialami oleh si ibu. Proses ini disebut dengan kontraksi. Rasa sakit nan dialami seorang ibu pada masa kontraksi ini akan meningkat. Semakin lama akan terasa semakin sakit. Kontraksi ini ialah sebuah proses nan dibutuhkan buat membuka jalan lahir. Dengan semakin meningkatnya frekuensi dan rasa sakit saat kontraksi, maka semakin terbuka jalan lahir bagi si bayi.
Video Ibu Melahirkan - Kontraksi sebagai Tanda Awal Melahirkan
Kontraksi ialah sebuah keadaan dimana perut ibu hamil terasa begitu kaku dan tegang. Seakan bayi itu membesar dari dalam perut dan memenuhi isi perut ibu. Pada kontraksi taraf tinggi, perut ibu hamil seakan sangat keras sekeras tembok dengan diiringi rasa sakit nan sangat.
Pada awalnya, kontraksi akan terasa tak begitu sakit dan dalam renggang waktu nan agak lama. Kemudian setiap waktu akan meningkat. Semakin bertambah sakit dan bertambah sering sakitnya. Sampai pada suatu titik dimana waktu tersebut ialah saat nan tepat buat melahirkan.
Adanya kontraksi ialah tanda awal seorang ibu akan melahirkan. Ini pun ialah tanda nan normal dialami seorang ibu. Jika akan melahirkan, maka seorang ibu hamil harus merasakan kontraksi ini. Setelah rasa sakit saat kontraksi semakin menjad-jadi, maka akan terjadi tanda kedua nan menandakan si ibu akan melahirkan bayinya. Tanda ini ialah keluarnya darah dari vagina. Banyaknya darah nan dikeluarkan bergantung pada kondisi masing-masing tiap ibu hamil. Yang niscaya bahwa ibu hamil akan mengeluarkan darah bersamaan dengan rasa sakit nan ia rasakan.
Setelah keluarnya darah, maka nan terjadi selanjutnya ialah pecahnya air ketuban.
Jika pecahnya air ketuban ini terjadi pada saat ibu hamil dalam posisi berdiri maka nan dirasakan ialah seperti keluarnya banjir dari dalam bendungan. Dimana keluar air dengan intensitas nan besar dan banyak. Air ketuban ialah air nan menjadi loka hayati dan konservasi bagi bayi semasa ia dalam perut si ibu.
Ketika ketuban sudah lahir, maka bayi pun siap buat dilahirkan. Si ibu diminta buat mengejan, yaitu proses menekan si bayi agar mau keluar. Tentu pada proses ini dibantu oleh bidan atau dokter kandungan buat menarik keluar dari perut bayi.
Bagian tubuh bayi nan harus dikeluarkan terlebih dahulu ialah bagian kepala. Pada proses keluarnya kepala si bayi, rasa sakit nan dirasakan ibu tidaklah seperti rasa sakit saat kontraksi. Lebih sakit saat kontraksi. Mengeluarkan kepala bayi seakan kita buang air besar saja. Setelah kepala bayi keluar dengan mengejan nan dilakukan ibu, maka bidan atau dokter akan menariknya sehingga keluarlah bagian tubuh bayi nan lain secara lengkap. Dengan ini maka si ibu telah sukses melahirkan anaknya secara normal.
Tapi proses ini tak berhenti di sini. Setelah bayi behasil dikeluarkan, maka ari-ari pun akan dikeluarkan. Tangan si bidan atau dokter akan merogoh jauh ke rahim ibu buat mengeluarkan ari-ari dan membersihkan rahim dari darah kotor. Setelah dianggap cukup, maka dilihat apa dirasa perlu buat menjahit bagian vagina si ibu. Hal itu sebab pada proses melahirkan secara normal terkadang secara tak sengaja membuka vagina ibu terlalu lebar sehingga perlu buat dilakukan beberapa jahitan.
Jika dianggap perlu buat melakukan jahitan, maka akan dilakukan proses jahitan tersebut. Tapi jika dianggap tak perlu, maka tak dilakukan proses ini. Yang akan dilakukan selanjutnya ialah merawat di bayi. Terlebih dahulu si bayi akan menjalani proses IMD atau inisiasi menyusui dini dimana bayi diletakkan di atas dada si ibu buat bisa menemukan puting ibu dengan sendirinya dan menyusu. Ini buat membentuk ikatan batin nan erat antara ibu dan bayi.
Menonton video ibu melahirkan memang butuh keberanian tekad. Tapi terkadang menonton video ibu melahirkan ini dibutuhkan buat beberapa alasan. Ada nan buat bahan pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswa ilmu kebidanan atau bagi ibu nan akan melahirkan. Hal tersebut dilakukan supaya ia tahu proses melahirkan itu seperti apa dan bisa mengambil pelajaran darinya.
Terlepas dari itu semua, menonton video ibu melahirkan bukanlah aktivitas nan biasa. Hal itu sebab aktivitas melahirkan juga bukanlah proses nan biasa-biasa saja. Ini ialah proses nan mempertaruhkan hayati dan wafat dua manusia, si ibu dan si bayi. Kita juga bisa melihat bagaimana tangan Tuhan berperan di sini dan tentunya lebih mensyukuri hayati kita.