Penyakit Berawal dari Perut
Makanan, Minuman, dan Gaya Hayati Lainnya
Meningkatnya jumlah penderita diabetes memang sangat erat kaitannnya dengan konsumsi makanan dan minuman nan tak berkualitas. Kesibukan dan didorong oleh keinginan buat menyelesaikan urusan dengan tengkat waktu nan sangat sempit, membuat banyak orang tak sempat makan atau minum dengan kadar dan kualitas nan baik. Mereka akhirnya terpaksa memilih makanan dan minuman apa adanya walaupun sebenarnya harga dari makanan dan minuman itu tak murah.
Makanan dan minuman nan tak murah itu mempunyai kandungan gula, garam, dan kalori nan sangat tinggi. Kebanyakan dari makanan dan minuman itu pun tak segara sebab telah mengandung bahan pengawet. Yang lebih menyedihkannya ialah bahwa banyak anak-anak dari orangtua nan suber sibuk itu mengalami hal nan sama sehingga anak-anak terpapar makanan dan minuman nan sama tak sehatnya dengan apa nan dimakan dan diminum oleh orangtuanya.
Mas libur bukannya dimanfaatkan buat membuat makanan atau minuman nan baik nan didapatkan dari pasar atau dari tanaman nan ada di sekitar rumah, tetapi malah digunakan buat makan di luar di restoran cepat saji. Akhirnya setelah bertahun makan dan minum dengan pola seperti itu, tubuh tak kuat lagi. Akibatnya kesehatan mulai menurun. Dapat jadi hal pertama nan dialami ialah kemunduran fungsi ginjal. Selanjutnya, fungsi hati dan fungsi jantung.
Inilah dampak dari pola makan, pola minum, dan pola hayati nan sangat jauh dari kategori sehat. Mereka mungkin tahu dan sangat mengerti tentang makanan dan minuman nan sehat. Tetapi pengetahuan hanya tinggal sesuatu nan ada dan terpendam di dalam benak saja. Tak ada sinkronisasi antara jiwa dan raga buat mewujudkannya. Merek amungkin mengira bahwa nan krusial kenyang dan anak-anak terlihat sehat. Apalagi kalau tubuh sang anak terlihat agak berisi.
Tanpa mereka sadari kalau makanan dan minuman tak sehat nan terus menumpuk di dalam tubuh akan menjadi musuh kesehatan. Tubuh anak nan berisi bukan berarti anak jauh dari berbagai penyakit. Siapa tahu anak malah menyimpan penyakit besar dan berat nan akhirnya akan terlihat dan terasakan ketika mereka beranjak sedikit besar. Orangtua perlu waspada dan jangan lengah dengan kesehatan anak-anak mereka. Kejadian anak-anak nan menderita diabetes mellitus tipe 2 sudah cukup banyak.
Kegiatan anak-anak nan lebih banyak berada di depan komputer juga membuat tubuh mereka menjadi tak karuan. Selain akan merusak jiwa mereka, juga kesehatan mentalnya terganggu. Makanan cukup berkaitan dengan kejiwaan. Depresi dapat diakibatkan konsumsi makanan eksklusif nan mengandung banyak sekali zat kimia. Apa nan terjadi di Amerika baru-baru ini dapat diambil hikmahnya. Seorang anak nan dikenal tak dapat berteman telah menembak wafat ibunya dan puluhan pelajar sekolah dasar.
Suatu kehidupan nan niscaya sangat berat telah dilalui oleh sang anak sehingga ia tega dan tanpa ampun menembak wafat orang nan telah melahirkannya. Mungkin ini konduite nan sangat ekstrim. Konduite nan mungkin tak terlalu ekstrim namun tetap berbahaya ialah ketika ada menjadikan makanan sebagai pelarian rasa frustasinya. Anak-anak seperti ini malah dapat terkena penyakit anorexia nervosa dan bulimia. Sedangkan penyakit diabetes mellitus atau diabetes insipidus nan mungkin mereka alami dapat jadi merupakn penyakit pendamping.
Dengan semakin banyaknya gangguan makanan dan minuman terhadap kesehatan, seharusnya semua orang mempunayi semangat dan motivasi serta komitmen nan kuat buat mengkonsumsi makanan dan minuman nan baik. Tanpa adanya komitmen nan kuat, ilmu pengetahuan tak lain hanya sebagai sesuatu nan ada tetapi tak termanfaatkan dengan baik. Bila ingin mendapatkan generasi nan baik, maka ajarkan anak-anak buat lebih sering menggerakkan tubuh mereka.
Beri mereka pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan waktunya agar hidupnya lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang lain. Ia juga harus tahu kandungan setiap makanan dan minuman nan dikonsumsinya. Tidak boleh hanya sekedar memenuhi keinginan tubuh dan pikiran buat menyantap makanan tersebut. Minuman nan bersoda juga bukan sebagai minuman nan dapat mengusir rasa haus. Makanan nan terlalu asin juga bukan makanan nan baik.
Penyakit Berawal dari Perut
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan kelainan nan terjadi pada metabolisme tubuh. Memang banyak faktor nan menyebabkan terjadinya kelainan tersebut. Namun penyakit ini sering dihubungkan dengan kenyataan obesitas, pola konsumsi nan salah, dan kurang berolah raga, selain sebab faktor keturunan. Untuk saat ini pola hayati nan tak mengindahkan kesehatan menjadi faktor nan terbesar meningkatkan jumlah orang terkena diabetes.
Sayangnya banyak juga nan menderita penyakit ini bukan dari kalangan nan mampu. Kalangan menengah ke bawah banyak juga nan mengalaminya. Mereka menderita diabetes juga sebab pola makan nan tak sehat. Makanan sehat terlihta mahal, seperti makanan organik. Padahal kalau mau, mereka pun dapat mendapatkan makanan organik. Caranya ialah dengan menanam tanaman sayur di dalam bekas botol minuman dalam kemasan. Sayuran satu musim seperti bayam dan kangkung juga tomat dan seledri dapat ditanam di rumah.
Katu dan daun singkong juga dapat ditanam di huma yag tak besar. Belum lagi sawi dan jenis tanaman lainnya. Teknik ini cukup baik diterapkan pada kehidupan orang-orang nan tak mempunyai pendapatan nan cukup buat membeli bahan makanan organik. Menjadi sakit itu jauh lebih susah daripada berusaha buat selalu sehat.
Ketika seseorang sudah penyakit ini, maka dia harus melakukan pengobatan nan intensif dan menjalani terapi khusus. Apalagi penyakit ini sering dikatakan sebagai penyakit induk nan bisa memicu atau merangsang timbulnya berbagai penyakit lainnya sehingga bisa menimbulkan komplikasi. Berbagai pantangan makanan pun harus dijalaninya.
Memang banyak informasi nan disampaikan berbagai kalangan tentang apa saja embargo dan pantangan makanan bagi penderita penyakit diabetes. Di internet pun tidak sedikit artikel nan berisi tentang embargo nan harus dijalani orang nan menderita kencing manis. Akibatnya, tidak sedikit penderita penyakit ini nan kemudian seperti kehilangan semangat hidup, hayati dalam banyak batasan, dan tidak sporadis membuat frustrasi.
Kondisi semacam ini sebenarnya justru kurang menguntungkan bagi proses penyembuhan orang nan terkena diabetes. Secara psikologis, semangat hayati nan menurun ataupun tekanan nan dialaminya justru bisa memicu munculnya penyakit maupun kelainan kejiwaan. Berbagai penyakit degenaratif nan homogen dengan diabetes, seperti penyakit jantung atau hipertensi tidak sporadis berhubungan atau terjadi dampak kondisi psikologis nan menurun.
Gizi Seimbang
Dari berbagai jenis kandungan gizi nan terdapat dalam makanan, penderita penyakit diabetes memang harus mewaspadai kandungan karbohidrat, protein, dan lemak. Pengaturan makanan pada ketiga unsure gizi itu krusial sebab terjadinya gangguan metabolisme tubuh dampak defisiensi sekresi hormon insulin maupun defisiensi penyaluran glukosa atau zat gula.
Karena itulah penderita penyakit diabetes dianjurkan buat mengganti makanan nasi dengan makanan jenis padi-padian maupun sereal nan mengandung serat tinggi. Gula sebagai bentuk karbohidrat sederhana juga tak terlalu krusial bagi tubuh. Selain itu, orang nan menderita diabetes sebaiknya juga menghindari makanan nan manis, seperti madu, dodol, sirup, kue manis, serta makanan protesis lainnya nan serba manis.
Begitu juga dengan makanan tinggi kolesterol juga harus dihindari, seperti jeroan, hati, ataupun jenis daging nan banyak mengandung lemak. Begitu juga dengan makanan nan mengandung garam dan vitsin juga harus dihindari sebab memang kurang bermanfaat bagi tubuh.
Selain beberapa pantangan seperti di atas, seorang penderita penyakit diabetes bisa mengkonsumsi makanan seperti halnya orang nan tak terkena diabetes. Pola menu makan gizi seimbang nan dianut umumnya masyarakat juga bisa dilakukan orang nan terkena diabetes.
Bahkan konsumsi gizi seimbang krusial buat menyeimbangkan kadar gula dalam darah, serta mengurangi penderita penyakit ini dari ketergantungan obat. Pendek kata, gaya hayati sehat dan alami bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes buat menekan atau bahkan menyembuhkan penyakitnya tersebut.