Gejala Batu Ginjal
Ginjal ialah salah satu organ krusial di dalam tubuh manusia. Pengetahuan tentang ginjal sporadis diketahui oleh masyarakat umum. Akibatnya, banyak masyarakat nan tak peduli akan kesehatan ginjal, sehingga menyebabkan orang tersebut mengalami batu ginjal.
Untuk itu, perlu diadakannya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Terutama bagi masyarakat nan awam akan pengetahuannya mengenai batu ginjal.
Fungsi Ginjal Bagi Tubuh
Ginjal merupakan organ nan ada di dalam tubuh kita nan memiliki peranan nan sangat penting, yaitu organ nan berfungsi menyaring zat-zat nan tak terpakai (zat buangan) nan berasal dari residu metabolisme tubuh.
Ginjal memiliki peran nan sangat krusial bagi tubuh. Organ tubuh nan berbentuk seperti kacang ini berukuran setengah dari genggaman tangan. Fungsi ginjal antara lain ialah sebagai berikut.
1. Menjaga kesehatan tulang;
Ginjal bertugas melakukan sekresi buat menghasilkan EPO nan berfungsi buat mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D buat kesehatan tulang, serta mensekresi renin buat mengatur tekanan darah.
2. Membuang residu metabolisme;
Setiap harinya, ginjal berfungsi memproses sekitar 200 liter darah buat menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter limbah. Ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan membuang residu metabolisme tubuh.
3. Mengatur ekuilibrium cairan.
Selain itu, ginjal menghasilkan ekstra cairan nan berlebih dalam bentuk urin, nan mengalir ke kandung kemih melalui saluran nan dikenal sebagai ureter. Urin tersebut akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat berkemih atau buang air kecil.
Proses nan terjadi, yaitu ginjal akan mengeluarkan toksin atau racun dari intake makanan, nan berfungsi sebagai energi dan buat pemugaran jaringan, nan tak terpakai.
Ginjal mempunyai struktur nan unik sebab pembuluh darahnya dan unit penyaringannya. Proses penyaringan terjadi pada bagian nan kecil di dalam ginjal, yaitu nefron. Di dalam ginjal terdapat sekitar satu miliyar nefron. Di dalam nefron terdapat pembuluh darah kecil nan saling menjalin dengan saluran kecil lainnya, nan disebut dengan tubulus.
Apabila fungsi ginjal terganggu, maka kemampuan ginjal buat menyaring zat-zat residu tersebut bisa terganggu dan bisa terjadi penumpukan dalam darah, sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.
Selain fungsi di atas, yaitu ginjal buat membuang zat-zat nan sudah tak terpakai, ginjal juga berfungsi sebagai penghasil tiga hormon penting, yaitu eritropoietin, renin, dan bentuk aktif vitamin D atau kalsitriol.
Gejala Batu Ginjal
Orang cenderung tak sadar ketika ginjal mulai tak berfungsi. Bahkan ketika ginjal sudah tak berfungsi sebesar 90% sekalipun. Saat ginjal mulai kehilangan fungsinya secara perlahan-lahan dan sudah berlangsung selama tiga bulan, sudah bisa dikatakan bahwa orang tersebut mengidap ginjal kronik.
Jika dibiarkan, penyakit berlanjut ke stadium gagal ginjal. Stadium ini ialah nan paling berat. Penyebab lain gagal ginjal ialah batu ginjal. Batu ginjal terbentuk dari zat-zat di dalam urine nan mengkristal. Hal ini terjadi terutama bila urine terlalu pekat. Batu ginjal dapat terdapat di saluran kencing, tapi biasanya terdapat di dalam ureter. Gejala penyakit batu ginjal ialah sebagai berikut.
- Rasa sakit di pinggang bagian bawah, pinggul, dan alat kelamin (apabila batu berada di dalam ginjal).
- Rasa sakit di bagian perut (jika batu berada di bagian ureter dan ini ialah nan terparah).
- Mual dan muntah.
- Suhu tubuh meningkat panas dan kedinginan.
- Urin mengandung darah atau protein.
Agar Anda waspada, berikut ialah citra tanda-tanda gagal ginjal lainnya.
- Air seni lebih sedikit dari biasanya.
- Air seni berbusa dan warnanya berubah.
- Kaki, tangan, dan pergelangan tangan dan kaki sering mengalami pembengkakan disebabkan sebab air nan menumpuk dan tidak dapat dibuang oleh ginjal.
- Lekas lelah sebab kotoran dalam tubuh menumpuk (ginjal tak mampu membuang kotoran dalam tubuh).
- Napas berbau, pinggang pegal-pegal, dan gatal-gatal pada kaki.
- Sering mual, muntah, dan nafsu makan menurun.
Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan melakukan serangkaian tes buat menganalisa batu ginjal. Tes-tes tersebut ialah sebagai berikut.
- Rontgen buat mengetahui keadaan di bagian kandung kemih, ureter, dan ginjal itu sendiri.
- Ultrasound, yaitu tes nan menggunakan gelombang berfrekuensi tinggi buat mendeteksi adanya batu ginjal.
- Scan buat mengetahui ukuran batu ginjal.
- Memeriksa kandungan mineral pada batu.
- Memeriksa urine agar dapat diketahui bakteri penyebab infeksi nan memicu terjadinya batu ginjal.
Penyakit ginjal itu bisa terbagi menjadi tiga, yaitu penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan penyakit gagal ginjal atau batu ginjal. Pada kasus gangguan prerenal nan disebabkan oleh gangguan pembuluh darah sebelum masuk ginjal, ditandai dengan hipovolemia, sindroma hepatorenal, gangguan pembuluh darah, dan sepsis sistemik.
Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri disebabkan oleh racun-racun nan masuk melalui mulut dan mengalami penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit, seperti penyakit sickle-cell dan lupus.
Penghancuran jaringan otot ginjal nan meluas juga bisa disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada termin post renal, urin nan akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, atau darah nan menggumpal pada saluran kemih, dan penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida.
Berbeda dengan glomerulonefritis akut nan banyak disebabkan oleh SLE, yaitu kuman streptokokus dampak infeksi tenggorokan maupun gigi dan sebagainya nan mengakibatkan infeksi.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tak terjadi kerusakan ginjal, seperti menghindari jamu atau herbal nan tak diketahui mekanismenya.
Pengobatan nan dilakukan tanpa konsultasi dokter, mengonsumsi obat-obatan kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan, juga sebagai pemicu lain nan menyebabkan penyakit ginjal ini.
Selain itu, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas, mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema, seperti nan sudah disebutkan di atas.
Pengobatan penyakit ginjal akut bisa dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya (nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan utama maupun sekunder, nan sudah dipaparkan sebelumnya.
Berbeda lagi dengan penyakit ginjal akut nan terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis memiliki proses nan lebih lama. Penyebab penyakit ginjal kronis, antara lain glomerulonefritis, ginjal polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya.
Selain itu, seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing, bisa juga memicu penyakit ginjal kronis. Untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal, bisa dilihat dari kadar kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin.
Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Oleh sebab itu, suatu penyakit nan tak ada gejalanya, apabila sudah bermasalah, maka langsung ke agresi hebat. Apabila sudah sampai pada stadium gagal ginjal, harus dilakukan cuci darah (hemodialisis) atau dapat juga dengan cara cangkok ginjal. Oleh sebab itu, ginjal kronik dan gagal ginjal harus dihindari.
Untuk itu, gagal ginjal bisa dihindari dengan beberapa tips dan tips ini harus dilakukan secara rutin. Tips agar ginjal selalu dalam keadaan sehat ialah sebagai berikut.
- Minum air putih maksimal 2 liter setiap hari. Jangan lebih dari itu, sebab justru akan memicu kerusakan ginjal.
- Berhenti merokok atau minimal mengurangi rokok.
- Selalu memantau berat badan. Kelebihan berat badan juga akan memicu kerusakan ginjal.
- Hindari makanan nan berkolesterol tinggi.
- Kurangi makanan nan berkalsium tinggi.
- Minum air dari tanaman Desmodium styracifulium nan direbus sebanyak 6-8 gelas sehari, buat mencegah timbulnya batu ginjal. Ramuan ini juga dapat mengeluarkan batu ginjal secara alami, dalam waktu 5-10 hari.
- Pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk inspeksi urin dan darah.
- Menghindari konsumsi jamu atau herbal nan tak jelas.
- Menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan.
- Segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya.
Dengan melaksanakan tips di atas, diharapkan kita terhindar dari gangguan ginjal nan akan menjadi batu ginjal. Sebab, batu ginjal, meskipun bukan penyakit menular, termasuk kategori penyakit nan berat. Bahkan dapat menyebabkan kematian. Bagaimana dengan Anda, apakah sudah memeriksakan keadaan ginjal Anda?