Penyakit Leukimia : Tipe-tipe Leukimia
Memahami penyakit leukimia atau sering dikenal sebagai kanker darah sejak dini harus dilakukan oleh masing-masing orang. Selain itu, mengetahui seputar penyakit tersebut krusial bagi setiap orang baik anak kecil maupun orang tua. Penduduk di masing-masing negara di global ini memiliki kemungkinan terjangkit penyakit ini jika pencegahannya tak dilakukan secara cepat.
Di Amerika Serikat, penyakit kanker darah atau nan kita kenal sebagai penyakit leukemia (atau penyakit leukimia) menduduki urutan kelima sebagai penyakit terbanyak dengan angka kejadian sekitar 12-15 per seratus ribu penduduk. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Maksudnya yaitu mengkhawatirkan bagi seluruh penduduk global ini dan bukan hanya Amerika Serikat.
Negara maju seperti Amerika Perkumpulan saja dapat mengalami hal nan demikian. Kesimpulannya ialah negara jenis apapun itu tak mengenal kondusif dari agresi penyakit ini. Lalu, bagaimana penyakit leukemia ini dengan perkembangannya di Indonesia? Mungkinkah Indonesia dapat lebih baik? Ternyata, di Indonesia, penyakit jenis leukemia menduduki urutan ke-6 sebagai penyakit ganas nan sering terjadi. Hal tersebut merupakan fakta terjadinya perkembangan penyakit ini di dunia. Meski dijadikan urutan ranking, hal primer nan seharusnya menjadi perhatian yaitu bagaimana pengobatan dan pencegahannya.
Sebenarnya, apa nan dimaksud dengan penyakit leukemia itu? Mengapa juga penyakit ini disebut sebagai kanker darah? Lalu bagaimana pengobatan dan pencegahannya serta seperti apa tipe-tipenya? Uraian berikut akan menjawab hal-hal nan berkaitan dengan penyakit tersebut semuanya.
Penyakit Leukimia : Pengertian dan Gejala Leukemia
Penyakit leukemia menjadi salah satu jenis penyakit nan terus mengalami peningkatan dan perkembangan di seluruh wilayah negara di global ini. Adapun pengertian dari penyakit ini yaitu kanker nan terjadi pada sel-sel darah (sel darah putih). Leukemia biasanya dimulai dari sumsum tulang. Sumsum tulang tersebut berfungsi sebagai loka dibentuknya sel-sel darah itu sendiri.
Adanya penyakit leukemia menunjukkan bahwa pada saat itu, sel-sel darah putih nan seharusnya berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh berubah dan berproduksi secara banyak serta tak terkontrol. Hal itulah nan menjadikan tubuh si penderita terasa lemas dan lemah di setiap harinya. Penyakit ini harus dikenali gejalanya sejak dini sehingga pengobatan ataupun pencegahannya segera bisa diantisipasi.
Setiap penyakit bisa diamati timbul atau tidaknya melalui gejalanya. Ketika mengetahui gejala dari masing-masing penyakit, tentunya akan memudahkan tindakan apa nan tepat buat jenis penyakit nan muncul. Adapun penyakit leukimia juga memiliki gejala sendiri sehingga mudah dikenali. Gejala-gejala nan terjadi jika seseorang terkena kanker darah atau penyakit leukemia ada beberapa. Gejala-gejala tersebut di antaranya ialah anemia, pendarahan, infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit nan berlebihan, demam dan berkeringat di malam hari, sakit kepala, sakit tulang dan sendi, sangat lemas dan lemah dan turun berat badan secara drastis.
Jika diantara kita mengalami gejala penyakit leukimia tersebut, maka segera periksakan ke dokter dan lakukanlah cek darah. Anda harus melakukan mobilitas cepat sebagai upaya pengobatan jika gejala tersebut dirasakan. Tapi, jika tak terdapat gejala tersebut, upaya pecegahan bisa dilakukan secara berkelanjutan.
Penyakit Leukimia : Tipe-tipe Leukimia
Ada beberapa penyakit nan memiliki tipe masing-masing dalam penyebaran ataupun hal lainnya. Penyakit leukimia mempunyai beberapa jenis tipe nan berbeda-beda. Adanya tipe-tipe pada penyakit ini buat memudahkan melakukan pengobatan. Begitupula penyakit lainnya, tipe-tipe tersebut buat memudahkan saja sinkron pendapat ahlinya.
Penyakit leukimia memiliki tipe sendiri sinkron dengan gejalanya. Penggolongannya didasarkan pada kecepatan dan jenis sel darah putih nan terlibat. Berikut ini tipe-tipe leukimia nan bisa dikenali, diantaranya:
- Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Tipe ini memiliki pengertian sebagai berikut yaitu, suatu bentuk leukemia parah dan cepat prosesnya. Tipe ini melibatkan jenis sel darah putih limfosit. Adapun penderita Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) akan merasakan sakit dalam waktu nan cepat. Tipe Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) ini banyak terjadi pada anak-anak. Meskipun begitu, orang dewasa juga dapat terkena Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). OLeh sebab itu, tipe ini tetap diwaspadai oleh segala usia.
- Acute Myelogenous Leukemia (AML). Tipe ini memiliki pengertian sebagai berikut yaitu, suatu bentuk leukemia parah dan cepat prosesnya nan melibatkan jenis sel darah putih myelosit. Penderita Acute Myelogenous Leukemia (AML) akan merasakan sakit dalam waktu nan cepat. Tipe Acute Myelogenous Leukemia (AML) ini diderita oleh anak-anak dan orang dewasa. OLeh sebab itu, tipe ini tetap diwaspadai oleh segala usia.
- Chronic Lymphoblastic Leukemia (CLL). Tipe ini memiliki pengertian sebagai berikut yaitu, suatu bentuk leukemia nan agak lambat prosesnya nan melibatkan sel darah putih limfosit. Penderita Chronic Lymphoblastic Leukemia (CLL) biasanya sporadis merasakan gejala nan terjadi. Tipe Chronic Lymphoblastic Leukemia (CLL) banyak diderita oleh orang dewasa nan umurnya lebih dari 55 tahun.
- Chronic Myelogenous Leukemia (CML). Tipe Chronic Myelogenous Leukemia (CML) ini memiliki pengertian sebagai berikut yaitu, suatu bentuk leukemia nan aga lambat prosesnya nan melibatkan sel darah putih myelosit. Penderita juga kadang tak merasakan gejala. Tipe Chronic Myelogenous Leukemia (CML) ini juga sering diderita orang dewasa.
Penyakit Leukimia : Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Leukemia
Setiap penyakit memiliki penyebab masing-masing. Penyebab tersebut merupakan hal krusial nan harus diwaspadai oleh penderita maupun orang nan sehat lainnya. Meski terkadang penyebab suatu penyakit beragam, tapi penyakit ini memiliki penyebab sendiri meski sulit dikenali.
Seperti halnya penyakit kanker nan lain, penyebab penyakit leukimia juga tak jelas. Namun demikian, kita bisa mengetahui penyebabnya dari sisi nan lain sehingga bisa diobati dan dicegah lebih awal. Adapun beberapa faktor nan membuat berisiko terkena penyakit ini cukup banyak. Hal inilah nantinya nan akan memudahkan kita mengenali penyebab dari adanya penyakit ini. Di antaranya ialah radiasi; zat-zat kimia karsinogenik (penyebab kanker); kemoterapi tertentu; memiliki down syndrome (penyakit keterbelakangan) atau beberapa jenis penyakit genetis; dan juga rokok.
Setelah mengetahui beberapa penyebabnya, hal krusial lain nan harus diketahui ialah bagaimana pengobatan nan seharusnya dilakukan jika memang menderita penyakit ini. Adapun pengobatan leukimia nan banyak dilakukan di antaranya ialah kemoterapi. Kemoterapi tersebut dengan menggunakan obat-obatan; terapi sinar (terapi radiasi); terapi biologi; operasi bedah (pengangkatan limpa); dan transplantasi sumsum tulang. Hal itu merupakan bagian dari upaya pengobatan penyakit nan membahayakan manusia ini.
Sebenarnya pengobatan tersebut hanya membantu meminimalisir semakin parahnya penyakit tersebut jika penderita penyakit ini tak melakukan periksa secara berkelanjutan. Namun demikian, pengobatan pada setiap penyakit baik itu menular ataukah tak menular seharusnya tetap sinkron dengan ketentuan dan petunjuk dokter atau tenaga medis nan menjadi loka konsultasi penderitanya.
Selain mengetahui penyebab maupun pengobatannya, hal krusial bagi semua orang terhadap penyakit ini yaitu bagaimana upaya pencegahan nan bisa dilakukan sejak dini. Pencegahan efektif dan efisien buat leukemia belum ada dan belum ditemukan. Hal tersebut seperti halnya kanker-kanker nan lain. Kita hanya dapat menghindari besarnya faktor resiko saja. Adapun resiko nan dimaksud yaitu misalnya tak merokok; mengurangi atau mencegah konsumsi zat karsinogenik; menghindari pemaparan radiasi sinar tertentu; menjalani pola hayati seimbang; dan rajin berolahraga.
Upaya pencegahan penyakit ini harus direncanakan dan dilakukan secara berkelanjutan. Jika penyakit ini hanya dibiarkan saja tanpa ada tindakan pengobatan maupun pencegahan, maka akan menjadi hal wajar ketika penyakit ini terus berkembang dan menyerang sebagian besar masyarakat dunia.
Berolahraga secara teratur dan makan makanan nan bergizi seimbang menjadi salah satu cara pencegahan nan mudah dilakukan jika biasa melakukannya. Olahraga nan dipilih tentunya olahraga nan bisa memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap segar dan sehat. Begitupula dalam hal makanan, maka tubuh juga membutuhkan gizi seimbang setiap harinya. Jika gizi nan dibutuhkan tubuh tak seimbang, maka wajar penyakit mudah menyerang tubuh manusia.
Demikianlah ulasan mengenai penyakit leukimia dan hal lain nan berkaitan dengannya. Atur pola hayati Anda sekaligus makanan nan dikonsumsi setiap hari agar tubuh selalu dalam kondisi sehat dan bugar. Jika Anda memiliki informasi tambahan nan lain maka Anda bisa mengkolaborasikannya dengan informasi berikut. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Itulah seharusnya nan menjadi prinsip dalam melakukan upaya pengobatan maupun pencegahan penyakit leukimia.