Jenis Kardiomiopati
Antonio Puerta, bek kiri Sevilla tak sadarkan diri pada saat betanding melawan Getafe, namun beberapa menit kemudian ia sadarkan diri dan berjalan di pinggir lapangan. Segera ia diangkut ke rumah sakit terdekat, namun sayang ia meninggal keesokan harinya, pada tanggal 28 Agustus 2007.
Nasib nan sama dialami oleh Marc Vivian Foe pesepakbola asal Kamerun ini tiba-tiba kelenger saat timnya bertanding di lapangan melawan Kolombia dalam Piala Konfederasi pada tanggal 26 Juni 2003. Ternyata hasil otopsi kedua pemain bola tersohor tersebut menyebutkan kematian nan disebabkan oleh penyakit otot jantung (kardiomiopati)
Definisi Kardiomiopati
Konsensus para pakar WHO mengemukakan definisi kardiomiopati ialah “ suatu kelompok tidak sejenis dari penyakit miokardium nan terkait dengan disfungsi mekanik dan/atau elektrik nan biasanya (tidak selalu) menunjukkan adanya hipertrofi atau dilatasi ventrikular nan tak sinkron dan sebab adanya berbagai penyebab nan biasanya ialah faktor genetik. Kardiomiopati nan terbatas hanya pada jantung atau nan merupakan bagian dari kelainan sistemik, sering mengakibatkan kematian kardiovaskular atau gagal jantung progresif.”
Definisi ini krusial mengingat perubahan-perubahan definisi kardiomiopati nan dirilis WHO nan terjadi sebelumnya.
Jenis Kardiomiopati
Pembagian kardiomiopati bermacam-macam, berdasarkan pada etiologi, patologi, genetika, klinik, biokimia, fungsi hemodinamik dan sebagainya, tetapi tak ada satu pun nan memuaskan sebab banyak tumpang tindih. Pembagian kardio-miopati nan banyak dianut saat ini ialah menurut Goodwin nan berdasarkan kelainan struktur dan fungsi (patofisiologi), yaitu:
1. Hypertrophic cardiomyopathy (HCM), atau kardiomiopati hipertrofik.
2. Dilated cardiomyopathy (DCM), atau kardiomiopati dilatasi.
3. Restrictive cardiomyopathy (RCM), atau kardiomiopati restriktif.
Kardiomiopati nan secara harfiah berarti penyakit miokardium atau penyakit otot jantung. Gejalanya ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung buat memompa darah dan berdenyut secara normal. Mayoritas primer pasien menderita kardiomiopati ialah dari tipe dilatasi atau sering juga disebut kardiomiopati kongestif atau gagal jantung kongestif. Penderita gagal jantung ini mengalami kerusakan pada otot jantung.
Penyebab Kardiomiopati
Pada prinsipnya apapun nan menyebabkan kerusakan otot jantung bisa menyebabkan kardiomiopati. Namum penyebab nan paling generik dari kardiomiopati dilatasi adalah:
• Penyumbatan
Serangan jantung bisa menyebabkan kematian otot jantung. Kematian otot jantung tersebut mengakibatkan arteri koroner jantung menjadi tersumbat sehingga terjadi pembesaran bilik kiri jantung sebagai kompensasi penyumbatan tersebut.
Bila agresi jantung hanya ringan saja otot jantung nan rusak pun minimal, pembesaran bilik kiri jantung pun bisa ditanggulangi. Namun bila agresi jantung cukup berat sehingga otot jantung nan rusak/mati cukup banyak, maka penyumbatan pun semakin besar, sehingga bilik kiri jantung akan mengalami pembengkakan nan cukup parah. Bila itu nan terjadi maka gagal jantung sudah pasti.
• Radang (inflamasi) Otot Jantung
Radang otot jantung merupakan suatu kondisi nan disebut miokarditis nan disebabkan infeksi virus dan bakteri.Infeksi virus dan bakteri ini bisa mengakibatkan kardiomiopati dilatasi.
• Alkohol
Menurut penelitian alkohol merupakan racun bagi otot jantung sehingga merusak jantung. Oleh karenanya hindarilah minuman beralkohol buat mencegah terjadinya kardiomiopati dilatasi.