Perbedaan Alur dalam Kompendium Cerita Ramayana
Kisah Ramayana merupakan kisah romantis sepanjang masa. Oleh sebab itu tak lah mengherankan jika kemudian banyak orang nan mencari kompendium cerita Ramayana ini. Nah, buat membantu pembaca nan sedang mencari kompendium cerita Ramayana, penulis akan menyajikannya melalui atikel ini. namun, sebelum mulai membuat ringkasannya, mari kita mengingat kembali kisah Ramayana ini.
Tokoh Sentral dalam Kisah Ramayana
Dalam berbagai versi, kisah ramayana kerap mengalami alur dan cerita nan berbeda-beda. Ini tak hanya terjadi di Indonesia, khususnya Jawa saja, melainkan di daerah asalnya, India, pun cerita Ramayana sudah memiliki beberapa versi nan berbeda.
Di India, meski banyak versi berbeda dalam penyampaian kisah Ramayana, namun semuanya memiliki tokoh sentral nan sama, yakni Rama dan Sinta. Ya, cerita Ramayana memang sebuah cerita nan mengisahkan tentang romantisme cinta nan terjadi antara Rama dan Sinta. Meskipun ada tokoh-tohoh lain nan hadir dalam kisah ini, semuanya hanyalah tokoh pembantu saja.
Bagaimana dengan cerita ramayana versi Jawa? Dalam versi Jawa cerita ramayana terdiri atas dua jenis, pertama versi kakawin dan nan kedua versi prosa. Meskipun sama-sama dari Jawa, kedua versi ini memiliki alur cerita nan berbeda, terutama dalam bagian akhir cerita. Meski begitu, versi Jawa pun mengangkat tokoh sentral nan sama, yakni Rama dan Sinta.
Rama dan Sinta, ialah tokoh sentral dalam cerita Ramayana. Di daerah Jawa, setiap malam bulan purnama, cerita Ramayana senantiasa dipentaskan di anjung seni budaya candi Roro Jonggrang atau candi Prambanan di Yogyayakarta.
Menurut sebagian besar masyarakat Jawa, kiisah Ramayana ini sebenarnya merupakan sebuah ajaran agama Hindu Budha nan disebarkan dalam sebuah sendra tari nan penuh makna dan penuh dengan pesan-pesan moral.
Akan tetapi saat ini, masyarakat lebih memandang sebagai sebuah karya seni dalam bentuk sendra tari nan menawan. Ringkasan cerita Ramayana ini pun telah banyak ditulis oleh para pujangga. Kisah Rama dan Sinta ini juga tertuang dalam alur cerita di dinding relief candi Prambanan, Jawa Tengah.
Penulis Cerita Ramayana
Cerita Ramayana ini awalnya ditulis dalam bahasa antik nan diduga ditulis oleh pujangga Yogiswara pada masa pemerintahan Dyah Balitung di kerajaan Mataram Antik nan diperkirakan terjadi pada 820-832 tahun Saka atau sekitar 870 M. Cerita Ramayana ini dalam ajaran Hindu Budha disebut dengan kakawin.
Tentang penulis kakawin Ramayana masih menjadi kontradiksi di kalangan sastrawan Hindu dan Budha. Prof. Dr. R.M.Ng. Purbatjaraka, tak meyakini bahwa penulis Ramayana ialah Yogiswara. Menurut Prof. Dr. R.M.Ng. Purbatjaraka, kalimat Yogiswara memang tertera di baris terakhir kakawin Ramayana versi Jawa, namun bukan merupakan jatidiri atau nama penulis dari Ramayana ini.
Di lain pihak, kakawin Ramayana diakui sebagai karya pujangga India antik nan bernama Bhattikawya. Adalah seorang peneliti India nan bernama Manomohon Ghosh telah menyimpulkan hal tersebut. Manomohan Ghosh telah menemukan beberapa bait kisah Ramayana di kitab Rawanawadha. Rawanadha ialah kitab nan menjadi acum penulisan kisah Rama dan Sinta didalam cerita Ramayana versi Walmiki.
Perbedaan Alur dalam Kompendium Cerita Ramayana
Di dalam alur cerita Ramayana ini ada disparitas antara kisah Rama dan Sinta di dalam Ramayana versi India dengan kisah Rama dan Sinta versi Ramayan Jawa. Di dalam versi cerita Ramayana Jawa, rendezvous antara Rama dan Sinta terjadi di Ayodya dan mereka tak berpisah lagi.
Sementara di dalam cerita Ramayana versi Ramayana India diceritakan bahwa Rama dan Sinta berpisah kembali di Ayodya setelah mereka bertemu. Apa nan membuat Rama dan Sinta berpisah menurut versi India? Pembaca sekalian akan mengetahuinya melalui kompendium cerita Ramayana nan akan penunis hadirkan berikut.
Ringkasan Cerita Ramayana Versi Jawa
Cerita ini dimulai dari kisah sang Prabu Dasaratha nan berasal dari negeri Ayodya. Prabu Dasaratha mempunyai empat orang anak nan semuanya laki-laki. Keempat anak itu diberi nama Rama, Bharata, Laksmana, dan Satrughna. Seorang resi atau Begawan nan bernama Wismawamitra mengajukan permohonan donasi kepada sang Prabu Dasaratha.
Resi Wismawamitra merasa ketakutan dan tak mampu menghadapi gangguan para raksasa nan mengganggu daerah pertapaannya. Maka sang prabu Dasaratha memberi donasi kepada resi Wismawamitra dengan mengutus puteranya Rama dan Laksmana buat mengusir para raksasa tersebut.
Sesuai dengan amanat ayahandanya, Rama dan Laksmana sukses menghabisi para raksasa pengganggu area pertapaan itu. Setelah itu Rama dan Laksmana pergi ke negeri Mithila buat mengikuti sayembara memanah berhadiah seorang putri raja nan bernama Sinta. Singkat cerita, Rama pun keluar sebagai pemenang dan memboyong putri raja pulang ke Ayodya.
Alkisah sebab ada solidaritas dendam para raksasa nan telah dibunuh oleh Rama, maka di kemudian hari kehidupan Rama dan Sinta diganggu oleh para raksasa Rahwana. Di dalam cerita juga Rama dan Sinta serta Laksmana pernah meninggalkan kerajaan dikarenakan buat memberi kesempatan kepada adiknya Bharata (adik lain ibu) buat menjadi raja Ayodya.
Kemudian di tengah hutan Rama dan Sinta diusik ketenangannya. Raksasa menculik istri Rama. Sinta sempat dibantu oleh Jatayu, namun akhirnya Jatayu mati. Jatayu ialah sahabat ayahandanya Prabu Dasaratha. Di dalam kondisi sekarat Jatayu melapor ke Rama dan Laksmana bahwa Sinta dibawa Rahwana ke kerajaannya.
Di dalam perjalannya Rama dan Laksmana berjumpa kawanan kera putih nan siap membantu perjuangan Rama. Bencana donasi itu dipimpin oleh Hanoman. Karena dibantu oleh banyak pasukan maka mereka sukses membunuh Rahwana. Akhirnya Rama dapat membebaskan istrinya Sinta dan kembali Ayodya. Selanjutnya Rama diangkat menjadi Raja Ayodya lagi.
Ringkasan Cerita Ramayana Versi India
Tidak banyak sumber nan dapat dijadikan surat keterangan buat menghadirkan kompendium cerita Ramayana orisinil dari tanah India. Namun, kisah Ramayana dari India dapat kita telisik berdasarkan versi Jawa nan berupa prosa. Cerita Ramayana Jawa versi prosa ini dianggap mengamnbil sumber langsung dari cerita Ramayana India.
Dalam ringkasan cerita Ramayana versi India ini tak terdapat disparitas cerita nan signifikan. Hanya akhir ceritanya saja nan sangat bertolak belakang. Ya, kompendium cerita Ramayana versi India kurang begitu disenangi sebab berakhir dengan ketidakbahagiaan buat Rama dan Sinta.
Ringkasan cerita Ramayana versi India menyebutkan bahwa di akhir cerita, Rama dan Sinta memang berjumpa kembali. Namun kemudian mereka berpisah lagi. Perpisahan ini disebabkan Rama terpengaruh oleh rakyatnya nan meragukan kesucian Sinta. Rakyat menganggap bahwa selama sinta berada di kerajaan Alengka dapat saja dia sudah dinodai rajanya.
Dengan adanya pengaruh dari rakyanya, Sinta nan saat itu tengah mengandung di usir keluar istana oleh Rama. Tidak diceritakan Sinta pergi ke mana dan dengan siapa. Yang kemudian menjadi sumber cerita lagi ialah ketika Sinta melahirkan dua anak kembar nan bernama Kusha dan lawa. Kemudian di akhir kompendium cerita Ramayana versi India disebutkan bahwa di kemudian hari Sinta meninggal ditelan bumi.
Kebaikan Lawan Kebatilan dalam Cerita Ramayana
Bila dilihat dari cerita ramayan, kita menemukan adanya kebaikan dan kebatilan. Keduanya selalu ada dan selalu berseteru. Rama ialah sosok nan digambarkan memiliki kebaikan sebab ia mampu sukses menghabisi para raksasa pengganggu area pertapaan Prabu Dasaratha Prabu Dasaratha.
Kebatilan digambarkan dengan konduite para raksasa nan suka menggangu dan dendamnya kepada Rama nan tidak pernah hilang. Raksasa Rahwana ingin melakukan balas dendam terhdap Rama. Meski demikian, tidak akan berhasil.
Tak ada kebatilan selama-lamanya, nan selalu ada ialah kebaikan. Inilah nan ditampilkan dalam cerita Ramayana. Untuk membunuh raksasa Rahwana, Rama dibantu oleh para kera putih dipimpin oleh Hanoman. Karena dibantu oleh banyak pasukan maka Rama sukses membunuh Rahwana. Akhirnya Rama dapat membebaskan istrinya Sinta nan ditawan oleh Rahmana.
Intinya, inilah kehidupan manusia. Tuhan selalu menyiapkan penolong buat orang nan selalu melakukan kebaikan. Tak ada kejahatan nan abadi, nan ada ialah kebaikan.
Nah, itulah sekilas bahasan mengenai ringkasan cerita ramayana dari tanah Jawa dan India. Anda bebas menentukan buat lebih memercayai nan mana. versi jawa boleh, versi India pun silakan. Namun satu nan pasti, kisah romantis Rama dan Sinta ini sudah menjadi kisah sepanjang masa, meski kebenaran kisahnya di tiap versi berbeda. Semoga bermanfaat!