Film nan Diadaptasi dari Manhwa
Pembaca komik Korea berasal dari berbagai negara seiring dengan semakin kuatnya Hallyu atau Korean Wave ke seluruh penjuru dunia. Keberadaan komik dari Negeri Ginseng ini mampu mengimbangi keberadaan komik Jepang nan terkenal dengan sebutan Manga serta komik dari Amerika dan juga Eropa.
Komik dari Korea disebut dengan Manhwa nan berasal dari Bahasa Korea. Kata Manhwa ini memiliki kemiripan dengan ‘Manhua’ nan berasal dari Bahasa Cina. Diketehui bahwa huruf Cina ini memang menjadi dasar terbentuknya kata Manhwa.
Ada nan menyebut bahwa usia komik dari Korea setua komik dari Jepang. Dari segi karakter gambar komik dari Korea ini banyak dipengaruhi oleh komik Jepang. Hal ini dapat dimengerti sebab secara geografis letak kedua negara ini berdekatan. Karena kedekatan dari sisi geografis, maka muncul interaksi saling memengaruhi terkait budaya dua negara ini.
Secara spesifik, nama manhwa mengacu kepada komik atau kartun, baik berupa versi cetak maupun animasi nan berasal dari Korea Selatan. Manhwa pertama kali dibuat pada awal abad 19 tepatnya pada tahun 1908.
Seni manhwa ini dipengaruhi oleh kehidupan Korea modern, sehingga gaya penggambaran maupun bentuknya dapat mewakili kehidupan saat ini. Pengaruh kehidupan modern ini juga terjadi pada manga.
Ciri-Ciri Komik Korea
- Cara membaca komik ini dari kiri ke kanan.
- Digunakannya metode screentone
- Karakter paras dan juga mata tokoh tergolong cukup besar.
- Seperti karya seni lainnya, jalan cerita dari manhwa ini sedikit banyak merupakan penggambaran atau representasi dari kehidupan warga Korea saat ini.
- Bunyi-bunyian nan ada pada jalan cerita ditulis dengan menggunakan huruf Hangul. Karakteristik seperti ini juga terjadi pada komik Jepang atau Manga nan menggambarkan bunyi-bunyian dengan menggunakan huruf Hiragana atau Katakana.
- Christopert Hart, seorang artis Amerika nan pernah menerbitkan buku tentang cara menggambar Manhwa dan juga Manga mengungkapkan ada kesamaan pada Manhwa penggambarannya lebih realistis. Misalnya, dari rambut nan tertata lebih alami dari pada penggambaran objek nan sama pada Manga. Begitu pula dengan karakter paras nan tipikal Asianya kelihatan sekali dibanding penggambaran paras pada Manga.
- Dalam segi penceritaan, Komik dari Korea ini jalan ceritanya lebih sederhana dan banyak di beberapa cerita ada selingan humornya.
Film nan Diadaptasi dari Manhwa
Jalan cerita dan karakter penokohan serta artworknya membuat banyak insan film nan ingin membuat film adaptasi dari Manhwa. Berikut ini beberapa komik Korea nan diangkat menjadi film.
1. Full House
Full House ialah salah satu film Korea nan menuai banyak kesuksesan di berbagai negara termasuk Indonesia. Film ini merupakan adaptasi dari manhwa nan memiliki judul nan sama dan dikarang oleh Won Soo Yeon.
Drama ini menceritakan seorang perempuan biasa nan bernama Han Ji-Eun nan diperankan oleh Song Hye Kyo dengan seorang pemain film bernama Lee Young-Jae nan diperankan oleh bintang Korea terkenal, Rain.
Han Ji-Eun ini tinggal di rumah nan dibangun oleh ayahnya dan diberi nama Full House. Han Ji-Eun berprofesi sebagai Script Writer atau penulis naskah.
Suatu ketika, kedua orang temannya mem-bullynya dengan mengatakan bahwa dia memenangkan paket liburan perdeo ke Shanghai. Padahal kenyataannya tak demikian. Nah, di pesawat dia duduk berdampingan dengan seorang aktor terkenal dan juga tampan bernama Young Jae ini. Bahkan di pesawat ada insiden kecil dimana Ji-Eun muntah dan kebetulan mengenai pakaian penumpang di sebelahnya itu.
Dari sini keduanya menjadi akrab. Karena mengira dia benar-benar mendapat hadiah liburan perdeo dan ternyata bukan, maka buat dapat bertahan di Sahnghai dia harus mengeluarkan uang pribadinya nan tak cukup buat meng-cover semua pengeluarannya di Shanghai nan berada di luar perkiraannya.
Akhirnya dia harus meminjam uang ke Young Jae. Lebih parah lagi, ternyata rumahnya nan ada di Korea telah dijual kepada Young Jae ini. Singkat cerita, akhirnya Ji-Eun harus menjadi asisten atau pembantu rumah tangga di rumahnya sendiri nan ditempati Young Jae dan terpaksa harus tinggal berdua dengannya. Dari sini, kisah asmara kedua orang ini dimulai.
2. Goong (Princess Hours)
Ini ialah salah satu cerita dari Manhwa Korea nan melegenda. Popularitasnya juga sampai ke Indonesia nan membuat penontonnya dapat bertahan lama duduk berjam-jam buat mengikuti ceritanya.
Goong atau nan dalam versi bahasa Inggris disebut Princess Hours ini memiliki sebutan lain juga, yaitu Love in Palace, The Imperial Household nan ceritanya dibuat oleh penulis Manhwa, yakni Park So-Hee.
Cerita ini mengambil setting abad 21. Drama ini memfokuskan pada kehidupan keluarga kerajaan dengan tokoh primer putra mahkota Lee Shin nan mempersunting Chae-Kyeong. Kondisi keluarga kerajaan ini mengacu pada situasai di mana keluarga kerajaan terakhir nan berkuasa sampai tahun 1910.
Seperti kisah pada kalangan ningrat kebanyakan, di mana terdapat perjanjian antara raja dengan seseorang dari kalangan biasa. Begitu pula dengan kisah ini. Karena kondisi kesehatan raja menghawatirkan dan lebih dikhawatirkan lagi jika sang raja mangkat, putra mahkota belum siap menjadi raja.
Akhirnya buat mengantisipasi hal buruk, putra mahkota nan bernama Shin harus menikah meski usainya masih muda. Sebenarnya putra mahkota sudah memiliki kekasih, seorang balerina ambisius bernama Hyo-Rin. Tapi, Hyo-Rin ini tak ingin segera menikah sebab masih ingin fokus dengan cita-citanya.
Didasari oleh adanya perjanjian perjodohan di masa lampau, akhirnya Shin menikah dengan seorang gadis biasa nan merupakan cucu dari kakek nan mengadakan perjanjian dengan raja itu. Gadis itu bernama Chae Kyeong.
Sebagai pasangan nan usaianya masih sama-sama belia, tentu ada banyak hal-hal konyol nan terjadi di antara mereka. Apalagi pada dasarnya mereka menikah bukan sebab faktor cinta. Tetapi, seiring berjalannya waktu, bunga-bunga cinta akhirnya bersemi di antara mereka berdua.
Hubungan antara pangeran dan putri mahkota ini diperumit dengan kehadiran Lee Youl dan ibunya, Putri Hwa-Young dari luar negeri nan pernah menjadi seorang Putri Mahkota atau Bingoong sebelum suaminya meninggal.
Kedatangannya ke Korea ialah buat merebut kembali posisinya dan posisi anaknya sebagai calon pewaris raja nan sah. Dari sini rangkaian konflik bergulir dengan berbagai intrik-intrik nan mewarnainya.
3. Mary Stayed Out All Night
Film nan bejudul Mary Stayed Out All Night ini didasarkan pada cerita manhwa Maerineun Uibakjoong nan ditulis Won Soo Yeon. Film ini bergenre lawak romantis nan dibintangi oleh Jang Geun Suk, Moon Geun Young, Kim Hyo Jin, dan Kim Jae Wook dan mulai tayang perdana pada tahun 2010.
Film ini bercerita tentang Wi Mae Ri nan diperankan dengan cukup baik oleh Moon Geun Young nan merupakan seorang sosok gadis periang dan menjadi putri seorang pengusaha nan pailit dan terus menerus dikejar oleh pihak debitur.
Wi Mae Ri ini bergaul dengan Kang Moo Kyu nan berprofesi sebagai penyanyi nan berjiwa bebas. Taaruf mereka terjadi sebab Kang Moo Kyu hampir menabrak Wi Mae Ri.
Ayah Wi Mae Ri yakni Wi Dae Han akhirnya selamat dari jeratan hutang setelah ditolong oleh temannya nan bernama Jung Suk nan memiliki usaha di industri hiburan negara tetangga, Jepang.
Sebagai balas budi atas pertolongannya itu, Jung Suk membuat kesepakatan agar Wi Mae Ri menikah dengan anaknya nan bernama Jung In. Ternyata Jung Suk ini secara diam-diam juga memendam rasa cinta buat ibu Mae Ri.
Begitu tahu jika dirinya dijodohkan, akhirnya Mae Ri mengambil jalan pintas dengan meminta Kang Moo Kyu agar mau berpura-pura menjadi suaminya. Status ini tentu saja ditentang ayahnya.
Sampai akhirnya ayahnya mengusulkan agar Mae Ri, dalam rentang waktu 100 hari, harus membagi perhatiannya antara Moo Kyu dan Jung In. Setelah 100 hari berakhir, dia harus memutuskan apakah akan mengambil Moo Kyua atau Jung sebagai kekasih hidupnya.
Demikian klarifikasi tentang komik Korea nan dibahas secara singkat. Masih banyak lagi cerita komik dari Korea nan popular di Indonesia, bahkan nan difilmkannya pun cukup popular. Semoga uraian tersebut bermanfaat.