Intisari Karakter dalam Cerita Keong Mas

Intisari Karakter dalam Cerita Keong Mas

Karakter merupakan nilai positif diri nan harus dimiliki oleh setiap orang. Begitu pentingnya karakter bagi kehidupan, di setiap aspek kehidupan karakter harus diutamakan. Salah satu aspek krusial ialah global pendidikan. Muatan karakter dalam pendidikan nan diharapkan bisa menjadikan anak-anak sebagai generasi terbaik. Dan, salah satu aspek dalam pendidikan nan sangat signifikan dalam pembentukan karakter ialah cerita. Dengan cerita, kita bisa menanamkan berbagai nilai positif kehidupan kepada anak didik. Salah satu cerita nan seringkali kita dengar ialah cerita Keong Mas .

Media menanamkan karakter kepada anak-anak nan paling tepat ialah cerita . Cerita bisa memberikan kontribusi sangat besar dalam pengembangan nilai-nilai positif kehidupan kepada anak didik. Mereka selalu merindukan cerita dalam kehidupannya. Dan, salah satu cerita nan menjadi favorit anak-anak ialah cerita tentang si Keong Mas.

Setiap anak niscaya merindukan cerita-cerita pengantar tidur dan memberikan semangat kebaikan dalam hidupnya. Oleh sebab itulah, orangtua diharapkan bisa memberikannya pada saat jelang tidur.



Ringkasan Cerita Keong Mas

Cerita Keong Mas sebenarnya merupakan cerita rakyat nan berbentuk legenda. Cerita ini menceritakan Raja Daha nan mempunyai dua orang puteri. Nama sang puteri ialah Dewi Galuh dan Candra Kirana. Sang raja menjodohkan masing-masing putri dengan lelaki pilihan. Tetapi ada sifat iri dari sang puteri bernama Dewi Galuh terhadap adiknya Candra Kirana. Rasa iri tersebut sebab Dewi Galuh menaruh hati kepada laki-laki nan dijodohkan buat adiknya, Candra Kirana.

Rasa iri tersebut menumbuhkan niat jelek di hati Dewi Galuh. Dewi Galuh mendatangi seorang nenek sihir dan memintanya buat mengutuk Candra Kirana. Sebelumnya, Dewi Galuh telah memfitnah adiknya sehingga Candra Kirana diusir dari istana. Di perjalanan, Candra Kirana berjumpa dengan nenek sihir dan dikutuk sehingga menjadi seekor Keong Mas. Setelah menjadi Keong Mas, nenek sihir itu membuangnya ke laut. Sebelum dibuang, nenek sihir mengatakan bahwa kekuatan sihir akan hilang kalau Keong Mas ketemu dengan tunangannya.

Pada saat itu ada seorang nenek pencari ikan menjaring di bahari dan Keong Mas ikut terbawa dalam jaring. Keong Mas-pun dibawa pulang dan diletakkan di tempayan. Pada saat nenek mencari ikan lagi, saat pulang dia heran karena di rumah sudah ada tersedia makanan nan lengkap.

Nenek tersebut heran dan bertanya-tanya, siapa nan telah memberikan makanan untuknya. Karena penasaran, nenek itu mengintai siapa nan menyediakan semua itu. Nenek pretensi ke laut, padahal dia mengintai ke dapur rumahnya. Dan, dia terkejut ternyata Keong Mas menjelma menjadi gadis cantik. Gadis cantik tersebut mengerjakan pekerjaan dapur dan mempersiapkan makanan untuknya.

Si nenek menegur sang gadis sehingga tak sempat menjadi Keong Mas lagi. Lalu, Keong Mas menceritakan kondisi nan sesungguhnya. Bahwa dia difitnah dan diusir dari istana oleh saudaranya sendiri. Lalu, disihir atau dikutuk oleh nenek sihir menjadi Keong Mas.

Dia bisa lepas dari kutukan jika ketemu tunangannya. Dan, ternyata tunangan Candra Kirana tak tinggal diam. Tunangan Candra Kirana ialah Pangeran Inu Kertapati. Dia tahu kalau Candra Kiran menghilang, maka menyamar sebagai rakyat biasa buat mencarinya. Tapi, niatnya ketahuan nenek sihir sehingga mengubah diri menjadi gagak hitam.

Dalam wujudnya sebagai gagak, nenek sihir mencoba buat mencelakakan sang pangeran. Si Gagak nan bisa berbicara dan mengetahui tujuan pangeran membimbing ke arah nan salah.

Di tengah perjalanan, Pangeran berjumpa dengan seorang kakek nan kelaparan. Pangeran memberi makanan pada kakek tersebut. Dan, kakek tersebut menyelamatkan pangeran dari sang gagak. Sang gagak dipukulnya sehingga menjadi asap dan menghilang. Sang kakek pun memberitahukan keberadaan Candra Kirana kepada pangeran. Sang kakek menyuruh pangeran ke Desa Dadapan loka Candra Kirana.

Dengan penuh kesabaran dan keyakinan, pangeran menuju desa tersebut.
Karena perjalanan nan panjang dan lama, Pangeran merasa lapar dan haus. Dia mencoba meminta minum kepada penduduk. Tetapi, dia sangat kaget karena pada saat dia minta minum ke sebuah gubuk, dia melihat tunangannya sedang berada di dapur rumah itu. Pada saat itulah, kutukan si nenek sihir luntur.

Candra Kirana berubah menjadi manusia lagi. Mereka pun melepas kerinduan. Pada saat itulah, si nenek datang dan kaget. Candra Kirana menceritakan hal nan sesungguhnya. Akhirnya, mereka kembali ke Daha. Di depan ayahanda, Candra Kirana menceritakan hal sesungguhnya nan terjadi.

Ayahanda meminta maaf kepada Candra Kirana dan menjatuhkan sanksi kepada Dewi Galuh. Tetapi sebab ketakutan, Dewi Galuh melarikan diri. Dia lari ke hutan. Tapi sial baginya, dia jatuh ke sebuah jurang di hutan itu. Akhirnya, Candra Kirana dan Inu Kertapati hayati bahagia.



Intisari Karakter dalam Cerita Keong Mas

Jika kita jajak cerita tersebut, ada nilai-nilai positif nan didapat. Nilai-nilai positif inilah nan sesungguh merupakan aspek krusial dalam pembentukan karakter anak-anak. Cerita ini termasuk cerita nan sangat disenangi oleh anak-anak. Anak-anak akan selalu minta diceritakan cerita ini setiap kali akan tidur sebagai pengantar tidurnya.

Sementara itu, jika kita saring intisari karakter dalam cerita tersebut adalah:



1. Kesabaran

Bahwa hayati ini memang harus dihiasi oleh sifat dan sikap sabar. Kita tak boleh kehilangan kesabaran walaupun pada saat tersebut godaan hayati sedemikian kuat menerjang diri kita. kita tetap harus sabar menerima semua kondisi. Kesabaran nan kita tampilkan dalam hal ini merupakan bentuk sikap menerima takdir nan diberikan Tuhan kepada kita. walaupun cobaan begitu berat menimpa kita.

Candra Kirana begitu sabar menerima semua perlakuan saudaranya. Dia tak marah saat difitnah saudaranya, bahkan sampai harus meninggalkan istana. Dia juga menerima nasib dengan lapang hati dan membantu nenek secara tulus. Begitu juga Pangeran Inu Kertapati, dengan sabar mencari keberadaan tunangannya sehingga menemukannya di Desa Dadapan tersebut.

Nilai karakter nan diharapkan muncul dari dalam hati anak-anak atau pendengar atau pembaca cerita ialah bahwa mereka harus menghadapi kehidupan ini dengan kesabaran tinggi.



2. Kejujuran

Hidup harus jujur. Tanpa kejujuran hayati ini akan sulit. Siapa nan jujur dalam hidupnya, Dia akan menuai kebaikan dalam kehidupannya. Candra Kirana dan Inu Kertapati menerapkan nilai kejujuran sehingga akhirnya mereka dipertemukan dalam suasana nan bahagia. Walaupun mereka ketahuan sedang bersama-sama di dapur, tetapi Candra Kirana langsung menceritakan siapa laki-laki tersebut.

Mereka juga jujur menceritakan siapa mereka sesungguhnya. Bahwa mereka ialah pangeran dan putri raja Daha. Dan, mereka ialah sepasang kekasih nan sudah dipertunangkan oleh sang raja. Dan, akhirnya sebab kejujurnanya, mereka bisa hayati senang di istana.



3. Kesetiaan

Kesetiaan ialah nilai karakter nan harus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam hati setiap orang. Dengan kesetiaan nan ada, maka kehidupan akan menjadi lebih baik. Candra Kirana begitu setia kepada Inu Kertapati sehingga tetap menunggu kedatangan sang tunangan karena rendezvous itulah nan bisa menggugurkan kutukan sang nenek sihir.

Dan, akhirnya kesabaran tersebut benar-benar memberikan hasil. Mereka berjumpa di rumah nenek janda di Desa Dadapan tersebut. Dan, hal tersebut berlanjut dengan pernikahan mereka. Artinya, kita harus setia kepada orang-orang nan kita cintai dan sayangi.

Begitulah nilai karakter nan ada dalam cerita Keong Mas ini. Dengan nilai karakter ini, setidaknya kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga.