Peterpan dalam Himpitan
Di Indonesia ini, siapa nan tidak tahu Peterpan. Grup musik asal Bandung nan awal kemunculannya digawangi oleh enam anak muda, Ariel, Uki, Lukman, Reza, Andika, dan Indra ini mulai melejit dengan single pertamanya nan diberi judul “Mimpi nan Sempurna”. Lagu pertama nan kemudian memacu kemunculan album Peterpan pertama.
Lagu-lagunya nan rata-rata enak didengar menjadi hal nan tidak mengherankan jika musik Peterpan digandrungi banyak orang, apalagi para anak muda di Indonesia. Selain itu, kekuatan dari vokalis grup band nan termasuk grup band papan atas Indonesia ini sudah tak perlu diragukan. Nazriel Irham, nan lebih dikenal dengan nama Ariel Peterpan merupakan tonggak suksesnya Peterpan di jagad hiburan tanah air.
Bagaimana tidak, hampir holistik lagu-lagu dalam album Peterpan ialah hasil karya pemuda Bandung ini. Tak ada kata nan dapat diucapkan selain “bagus” dan “bagus”. Kemampuan Ariel mengolah kata menjadi senjata tersendiri bagi grup band Peterpan buat bisa terus bertahan di blantika musik Indonesia, bahkan setelah kasus nan menimpa vokalis band ini bergulir.
Kehebatan Peterpan meraih seluruh hati masyarakat Indonesia semakin terbukti setelah adanya kasus nan menyandung vokalisnya, Ariel. Tudingan pengedaran video asusila miliknya sendiri dengan beberapa selebritis wanita Indonesia membuatnya dijebloskan ke jeruji besi, tetapi ini tak menyurutkan para sahabat Peterpan buat terus menyayanginya dan buat terus mendukungnya tetap berkarya.
Di tengah naik turunnya popularitas para pemusik di tanah air, Peterpan ternyata juga tidak bebas dari masalah nan serupa. Dikeluarkannya kedua personelnya, yaitu Indra dan Andika merupakan babak baru kehidupan Peterpan. Dari sini, nama Peterpan pun dipermasalahkan.
Sejarah Terbentuknya Peterpan
Sejarah terbentuknya grup band Peterpan itu sendiri cukup panjang. Andika, ialah pencetus awal lahirnya grup band nan merupakan salah satu nan memiliki fans terbesar di Indonesia ini. Pada 1997. Dia membentuk sebuah band bernama Topi dengan personel-personel nan diambil dari adik-adik kelasnya di SMU 2 Bandung, yaitu Uki (gitar), Abel (bas), dan Ari (drum). Ariel, nan waktu itu merupakan mantan teman Uki di SMP, kemudian diajak bergabung mengisi vokal.
Alternatif merupakan genre Peterpan saat pertama ali terbentuk dengan nama Topi ini. Lukman dan Reza bergabung kemudian pada tahun 2000 dan mereka pun mengganti nama manjadi Peterpan. Tanggal resmi terbentuknya Peterpan ialah 1 September.
Kafe Sapu Lidi merupakan loka grup band ini ditemukan oleh pencari musisi berbakat Kang Noey nan merupakan basis dari grup band ternama Java Jive pada waktu itu. Kemudian, mereka mengirimkan tiga demo lagu yaitu “Sahabat”, “Taman Langit”, dan “Mimpi nan Sempurna”. Akhirnya, lagu terakhir inilah nan sukses masuk dalam album kompilasi dengan judul "Kisah 2002 Malam".
Diterimanya lagu perdana Peterpan oleh masyarakat tidak membuat Musica Studio melewatkan kesempatan buat menggaet Peterpan lebih jauh. Akhirnya, debut album Peterpan pertama dengan judul “Taman Langit” pun muncul. Album ini dirilis pada Juni 2003.
Debut Album Peterpan
Dengan kemunculan album Peterpan pertama ini, semakin melejitkan grup musik dengan personel-personel nan ganteng-ganteng ini. Kesuksesan pun kemudian dengan mudah diraih. Dimulai dari penjualan album Peterpan nan mencapai jumlah fantastis sampai pada pencapaian rekor maraton konsernya di enam provinsi dalam tempo 24 jam saja.
Ini merupakan prestasi nan sangat membanggakan para personelnya tentunya. Album Peterpan selanjutnya ialah “Bintang di Surga” nan dirilis pada Agustus 2004. Sebanyak 350 ribu kopi sukses dijual hanya dalam waktu 2 minggu saja melalui album ini. Penghargaan selanjutnya berupa seniman favorit Indonesia versi MTV Asia pun diraihnya dengan sukses.
Lagu nan berhasil melalui album Peterpan kedua ini salah satunya “Ada Apa Denganmu”, nan juga berhasil merebut kategori karya produksi terbaik dan lagu paling ngetop dalam sebuah penghargaan bergengsi di tanah air.
Pada 2005, tidak tanggung-tanggung, grup band ini merilis dua album Peterpan sekaligus, yaitu “Untuk Sahabat” dan satu lagi album buat soundtrack film Alexandria nan juga sangat berhasil di pasaran. Bahkan, banyak orang nan menyatakan bahwa kesuksesan film Alexandria ini tidak lepas dari dipilihnya Peterpan dalam penggarapan soundtrack -nya.
Pesona Peterpan, khususnya Ariel sebagai vokalisnya, sepertinya memang bukan misteri lagi. Bahkan, ketika akhirnya band ini pecah pada 4 November 2006 dengan dikeluarkannya Indra dan Andika, para Sahabat Peterpan pun masih sangat setia mendukung karier musik Peterpan.
Dengan keluarnya Indra dan Andika, ternyata merupakan saat terakhir grup band ini mengeluarkan album Peterpan. Album nan diberi judul “Hari nan Cerah” merupakan abum terakhir sebab setelah itu Ariel dan kawan-kawan dilarang lagi menggunakan nama Peterpan sebab nama tersebut merupakan nama paten milik Andika, mantan personelnya.
Peterpan dalam Himpitan
Meskipun tanpa formasi nan lengkap, Ariel dan kawan-kawan ternyata tidak kehilangan pamor, bahkan tanpa menyandang nama Peter Pan sekalipun. Hanya dengan mengusung nama-nama personel nan disusunnya, grup band ini sukses mengikuti “song festival” di Korea Selatan. Dan pada kesempatan peluncuran album Peterpan nan terakhir lah Ariel dan kawan-kawan menyatakan diri akan mengubah nama mereka dan tidak akan lagi menggunakan nama Peterpan.
Sementara itu, Andika dan Indra kemudian sukses membentuk grup band baru di bawah bendera The Titan dengan vokalis nan tidak kalah gantengnya dengan Ariel, yaitu Ricky.
Saat sedang terseok-seok ditinggalkan oleh kedua personelnya inilah Ariel menghadapi masalah kasus video asusilanya. Tentunya ini pukulan nan sangat berat bagi anggota Peter Pan nan lain. Asa mereka buat merilis album Peterpan dengan usungan bendera baru pun kandas sudah sebab Ariel, sang vokalis, harus mendekam di tahanan selama lebih dari satu tahun.
Namun ternyata, rasa solidaritas antar teman di antara personel Peterpan nan masih tersisa begitu luar biasa, dengan keyakinan penuh bahwa suatu hari Ariel akan kembali bersama mereka buat berkarya membuat teman-temannya dengan setia menantinya keluar dari jeruji besi.
Dan di luar dugaan, ternyata tangan dingin Ariel dalam merangkai kata-kata tidak pernah dapat dihalangi oleh apa pun. Bahkan, dari dalam penjara Ariel sukses menciptakan lagu dengan judul “Dara” nan juga sangat populer. Di tengah lilitan masalah nan mendera, ternyata seorang artis tetaplah seorang seniman.
Seniman nan berbakat seperti Ariel merupakan aset nan tidak akan pernah wafat oleh halangan apa pun. Dan sebab inilah, sahabat-sahabat Peterpan semakin percaya, mereka akan dapat segera menikmati suara merdu penyanyi pujaan hati mereka sekeluarnya dia dari penjara. Dan teman-teman Ariel nan lain pun tetap dengan setia menantinya dengan terus berjuang mempromosikan album Peterpan nan terbaru nan akan rilis segera setelah Ariel keluar dari penjara.
Kesempatan akan selalu ada ketika manusia tidak berhenti berharap dan berusaha. Dari kisah Peterpan nan tidak pernah lelah bermimpi dengan album Peterpan selanjutnya ini setidaknya kita dapat mengambil pelajaran bahwa ciptaan seni seseorang dapat tercipta di mana pun dia berada, bahkan jika harus dibatasi dengan tembok penjara.
Dan album-album Peterpan akan tetap ada di hati masyarakat tidak peduli apapun kasus nan pernah menimpa vokalisnya sebab seni ialah seni nan selalu dapat menghibur masyarakat di saat apa pun.