Anda Sebagai Kapital Utama

Anda Sebagai Kapital Utama

Perkembangan global usaha di Indonesia boleh dibilang terlalu lamban. Dari sekitar 40 juta unit usaha nan ada, sebagian besar, atau sekitar 95 persennya ialah usaha kecil dan menengah.

Salah satu kelemahan usaha kecil dan menengah ialah konsistensinya dalam menjalankan usaha. Sedikit saja mengalami kendala atau tantangan, mereka sudah beralih usaha atau malah meninggalkan usahanya.

Termasuk menyangkut hambatan kapital usaha kecil nan seringkali dianggap sebagai sesuatu nan sangat menentukan bisnis.

Benarkah kapital menduduki posisi primer dalam sebuah usaha ? Banyak pengusaha nan sukses justru bukan dimulai dari masalah modal. Ada nan justru berangkat dari ide-ide kreatif tentang sebuah produk atau jasa, ada pula nan mendapatkan peluang justru berawal dari adanya pesanan.

Bahkan kalau kita mau belajar, tidak sedikit usaha nan gulung tikar justru berawal dari kapital besar. Ada pula usaha nan telah berkembang, namun begitu mendapatkan modal, justru malah merosot.
Sejumlah penelitian terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) memang menemukan sejumlah hambatan nan sering dihadapinya.

Diantaranya jangkauan pasar nan terbatas, masalah produk nan kurang berkualitas atau tak konsisten, manajemen usaha nan seringkali justru diabaikan, maupun masalah permodalan nan memang terbatas. Namun dari sekian banyak masalah, uniknya, kapital justru menduduki peran nan tak begitu krusial bagi pelaku UKM.



Modal Intangible

Kita tentu paham bahwa kapital buat usaha tak hanya berupa uang dalam bentuk tunai. Mesin buat produksi, kendaraan buat mendistribusikan produk, ataupun rumah buat kantor tentunya merupakan kapital investasi nan tidak kalah pentingnya. Apalagi kalau buat mengawali sebuah usaha kita telah memiliki berbagai barang semacam itu tentunya justru patut disyukuri.

Para konsultan bisnis umumnya membagi pengertian modal, termasuk kapital usaha kecil, menjadi dua, yaitu kapital tangible dan kapital intangible.

Modal tangible ialah kapital nan berwujud secara nyata, baik dalam bentuk barang bergerak maupun barang tak bergerak. Barang bergerak contohnya sepeda motor, mesin produksi, dan lain sebagainya. Sedangkan kapital tidak bergerak, diantaranhya rumah nan kita jadikan sebagai kantor atau loka produksi.

Sedangkan kapital intangible merupakan kapital nan tak berwujud nyata, seperti ide-ide kreatif, kemampuan kita menggunakan komputer, ataupun luasnya jaringan nan kita miliki. Ini semua merupakan kapital nan tak dapat dikesampingkan begitu saja peranannya, baik dalam mengawali sebuah usaha, maupun mengembangkannya. Justru tanpa kapital intangible rasanya sebuah usaha akan sulit meraih keberhasilan.



Semangat Kewiraushaaan

Sebenarnya, nan justru kita butuhkan buat mengawali sebuah usaha ialah semangat dan motivasi. Masalah ini, dalam banyak kasus, masih menghantui kondisi dan empiris UKM di Indonesia.

Harus diakui, motivasi dan semangat kewirausahaan masyarakat kita masih nisbi rendah. Tidak sedikit pula pelatihan motivasi nan diadakan pemerintah maupun forum funding nan tak membuahkan hasil.

Meskipun rendah, bukan berarti dorongan terhadap global enterpreunership tak penting. Apalagi global kewirausahaan sangat dibutuhkan buat mendukung kekuatan sistem ekonomi nasional.

Karena itulah, peran dan keterlibatan berbagai stake holder justru harus lebih nyata. Fasilitasi pemerintah dalam pemberian kapital usaha kecil dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Hal ini krusial buat merangsang global usaha agar lebih bergairah.



Anda Sebagai Kapital Utama

Sesuatu nan sering terlupakan oleh para pemilik kapital usaha kecil ialah diri mereka sendiri nan merupakan kapital primer bagi perjalanan usaha nan hendak dijalankan. Anda sendiri merupakan kapital nan sangat dapat diandalkan buat mencari kapital finansial nan nantinya digunakan buat kebutuhan usaha Anda.

Namun, buat menjadikan diri Anda sebagai kapital primer nan hebat dan berpotensi baik dalam bisnis, Anda perlu melakukan beberapa upaya nan dapat membangun bisnis Anda menjadi sebuah bisnis nan membanggakan.

Pertama, kejujuran merupakan kapital buat mencari sumbangan dana dengan pemodal sehingga interaksi pemodal dengan pengusaha biasanya cukup kuat dipengaruhi oleh kejujuran. Jika para pemodal menganggap kalau Anda ialah orang nan jujur, tentu saja hal ini bisa memudahkan Anda dalam upaya cari kapital usaha. Oleh karena itu, sebaiknya nama baik Anda sebagai orang jujur harus dipertahankan sebaik mungkin.

Kedua, Anda harus memiliki jaringan usaha sebab jika Anda tak memilikinya, maka kemungkinan besar Anda akan gagal. Luasnya jaringan Anda sebaiknya Anda perlihatkan secara detail di depan pemodal sehingga hal tersebut bisa menyakinkan pemodal bahwa usaha nan akan Anda kembangkan ditopang oleh jaringan bisnis nan kuat.



Berbagai Cara Mengembangkan Modal

Berbagai kapital dapat Anda dapatkan, baik dari usaha Anda mengumpulkan, dari orang tua Anda, ataupun dari berbagai pihak donatur nan tertarik terhadap bisnis nan akan Anda jalankan. Jika Anda mendapatkan kapital usaha dari orang tua atau dari diri Anda sendiri, tentu Anda harus berhati-hati jangan sampai kapital nan dikeluarkan hangus begitu saja. Oleh karena itu, selalu dibutuhkan cara buat dapat mengembangkan kapital tersebut menjadi sesuatu nan mendatangkan laba dan dapat membuahkan hasil nan lebih baik lagi ke depannya.

Jika Anda sudah memiliki kapital tersebut, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu jenis usaha apa nan memang benar-benar sinkron dengan bakat, kemampuan, dan selera Anda. Hal ini diperlukan agar langkah Anda dalam mengembangkan kapital tak terbilang ragu-ragu sehingga banyak jalan nan dapat ditempuh buat mendapatkan hasil bisnis nan maksimal.



Modal Usaha dari Bank

Salah satu loka nan banyak digunakan oleh para pebisnis dalam mencari kapital usaha ialah Bank. Bank merupakan forum generik nan memberikan pelayanan peminjaman terhadap siapa pun nan hendak membuka usaha, baik denagn kapital besar maupun dengan kapital kecil.

Anda pun tentu dapat melakukan peminjaman dengan syarat-syarat nan harus dipenuhi melalui pihak costumer service nan bekerja di bidang peminjaman modal. Biasanya, Anda perlu membuat proposal mengenai usaha nan akan dibangun dengan perincian kapital nan diperlukan buat membangun usaha tersebut agar dana nan dikeluarkan sinkron dengan dana nan Anda butuhkan dalam mengelola bisnis.



Cari Kapital Usaha Kecil dari Koperasi

Sepeti halnya Bank, koperasi juga menyediakan berbagai pelayanan, termasuk pelayanan buat memberikan pinjaman modal. Namun, buat meminjam kapital dari koperasi, Anda terlebih dahulu harus menjadi anggota dari koperasi dan usaha nan hendak dijalankan sebisa mungkin dapat memberikan akibat nan baik bagi kemajuan koperasi.

Namun, koperasi biasanya memiliki dana nan tak terlalu besar seperti halnya Bank sehingga Anda harus melakukan perhitungan kembali mengenai berapa kapital nan diperlukan buat membangun usaha tersebut agar tak salah perhitungan saat hendak melakukan peminjaman kapital ke koperasi. Persyaratan nan harus dipenuhi dalam peminjaman kapital ke koperasi juga biasanya sama dengan berbagai persyaratan nan harus dipenuhi saat hendak meminjam kapital ke Bank.



Cari Kapital Usaha Kecil dari Donatur

Satu lagi cara nan dapat digunakan buat mencari kapital usaha kecil, yaitu dengan membuat proposal usaha dan mengajukannya ke beberapa instansi pribadi maupun kelompok nan berhubungan dengan usaha nan akan dijalankan.

Akan tetapi, tak semua donatur bersedia memberikan kapital berupa uang. Ada juga beberapa instansi nan lebih memilih buat memberikan kapital berupa barang dibandingkan uang. Baik kapital usaha nan dipinjam atau pun didapatkan secara perdeo tentu akan menuntut pertanggungjawaban Anda sehingga Anda harus senantiasa jujur dan berhati-hati dalam menjalankan usaha tersebut agar dapat dipercaya oleh orang atau pihak nan memberikan kapital tersebut.