Sejarah Tsunami Matahari
Seperti nan kita ketahui, tsunami ialah bala nan disebabkan oleh gelombang ombak besar nan menghantam daratan. Ternyata tsunami tak hanya ditemukan di bumi, tapi juga dapat terjadi di permukaan matahari, sebab itulah ada istilah tsunami matahari .
Tsunami matahari ialah kenyataan alam di mana terjadi suatu letusan di bintik matahari dan melontarkan massa. Kejadian pelontaran massa ini juga disebut sebagai Coronal Mass Ejection (CME).
Saat terjadi CME, milyaran ton gas/energi nan ada di matahari akan terlepas dan akhirnya menimbulkan gelombang besar nan bergulung di permukaan matahari sehingga tampak seperti tsunami.
Apa Bedanya dengan Badai Matahari?
Tsunami matahari hampir sama dengan badai matahari nan beberapa tahun ini sering diisukan akan terjadi di tahun 2012. Tidak seperti badai matahari, tsunami ini diklaim tak membahayakan manusia di bumi secara langsung.
Hal ini dikarenakan ledakan kenyataan matahari ini nisbi lebih kecil daripada ledakan penyebab badai matahari. Gelombang energinya pun hanya terjadi di sekitar titik ledak, tak seperti badai matahari nan efeknya dapat dirasakan sampai ke bumi.
Menurut beberapa ilmuwan, tsunami matahari umumnya hanya akan mengganggu kinerja satelit dan frekuensi radio. Sedangkan badai matahari nan efeknya lebih besar, tak hanya akan mengganggu satelit, tapi benar-benar akan melumpuhkan satelit dan seluruh listrik di dunia.
Anda dapat bayangkan, bagaimana kehidupan zaman sekarang bila listrik tak ada. Ekonomi merosot, komunikasi putus, dan semua fasilitas akan terhenti total.
Sejarah Tsunami Matahari
• Tahun 1997
Awal mula penampakan tsunami matahari terjadi pada tahun 1997. Kenyataan ini diketahui oleh sarana antariksa bernama SOHO (Solar and Heliospheric Observatory). Namun saat itu SOHO tak memiliki data tentang tsunami tersebut, sehingga penelitian tentang kenyataan ini masih belum dapat dilakukan dengan baik.
Barulah pada Mei 1997, SOHO sukses merekam kenyataan alam serupa berupa erupsi di permukaan matahari. Namun SOHO tetap ragu, apakah nan terlihat itu benar-benar gelombang seperti tsunami ataukah hanya bayangan dampak ledakan tersebut.
• Tahun 2006
NASA mulai meluncurkan STEREO (Solar Terrestrial Relations Observatory) buat meneliti lebih jauh tentang fenomena-fenomena nan terjadi pada matahari, khususnya tsunami matahari. STEREO ini sendiri ada dua, yaitu STEREO-A dan STEREO-B.
• Tahun 2009
Di Bulan Februari, terjadi suatu erupsi di salah satu bintik matahari nan letaknya tepat berada di bawah STEREO-B, sedangkan STEREO-A berada di sudut lain (samping).
Wahana antariksa milik NASA tersebut sukses merekan kenyataan langka tersebut, dan para peneliti pun dapat mempelajarinya secara lebih baik sebab memiliki rekaman dari dua sudut pandang nan berbeda.
• Tahun 2010
Di tahun ini, tepatnya awal bulan Agustus, pernah diisukan akan terjadi tsunami matahari. Diperkirakan tsunami tersebut akan terjadi pada 1 Agustus 2010, dan bila mengarah ke bumi, dampaknya akan memerlukan waktu sekitar 2-3 hari buat sampai ke bumi (sekitar 3 Agustus 2010).
Namun, ini ternyata hanyalah isu saja. Pihak LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) mengatakan bahwa pada tanggal 1 Agustus memang terjadi ledakan/erupsi di permukaan matahari, namun tak menyebabkan gelombang tsunami matahari nan efeknya bsia dirasakan oleh bumi.
Sebenarnya banyak sekali terjadi ledakan di permukaan matahari, dan ledakan-ledakan ini kerap memberikan imbas nan dapat dilihat dari bumi, yaitu aurora (penampakan cahaya latif di langit) nan sudah beberapa kali terlihat di berbagai belahan bumi.
Namun, tidak semua ledakan dapat menimbulkan tsunami. Ibaratnya di bumi, tak semua gempa nan terjadi di permukaan bumi dapat menyebabkan tsunami lautan.