Fungsi Lagu Tentang Tsunami
Pilu
Lagu tsunami Aceh sangat pilu. Siapapun nan pernah menyaksikan apa nan terjadi di Aceh, niscaya akan setuju betapa dahsyatnya kepiluan nan dirasakan oleh rakyat Aceh. Mereka tak akan pernah mengira bahwa Allah Swt akan menimpakan musibah nan begitu besar seperti itu. Sapuan tsunami nan sangat besar telah memporakporandakan begitu banyak peradaban nan telah dibangun selama bertahun-tahun. Namun, tak ada nan perlu disesali. Mau menangis atau tak menangis, semua telah terjadi.
Pada masa-masa pemulihan terutama ketika masih banyaj jenazah nan bergelimpangan, lagu Sherina nan sangat memilukan sering terdengar dari stasiun Metro TV. Lirik lagu itu begitu menyentuh. Ditambah dengan warta nan sangat mengerikan. Tumpukan jenazah dan diskusi panas tentang apa nan akan dilakukan dengan jenazah nan telah membusuk semakin membuat suasana pilu. Tidak boleh membakar jenazah. Itu ada hukum Islam nan tak boleh dilanggar.
Akhirnya banyak jenazah nan dikubur secara massal. Ada juga jenazah nan berbau harum dan tak rusak walaupun telah terendam oleh air bahari selama berhari-hari. Jenazah nan latif seperti ini juga membuat hati berteriak menyebut nama Allah Swt berulang kali. Pekik takbir membahana. Semua sukarelawan berebut memandikan jenazah nan sangat baik tersebut. Tiada ucap sebaik ‘Subhanallah’ menyaksikan kemukjizatan itu. Inilah salah satu kekuatan nan didapatkan dari menjadi seorang sukarelawan di Aceh.
Lagu-lagu dalam bahasa Aceh pun banyak diputar oleh beberapa stasiun televisi dan radio. Lagu-lagu itu menggambarkan betapa kecilnya manusia. Asa mendapatkan pertolongan dan meraih kesabaran terus didengungkan. Ketabahan orang Aceh sangat luar biasa. Di antara derita dan cobaan nan sangat besar itu mereka tetap tabah dan tak terdengar ada nan bunuh diri. Yang mengalami goncangan jiwa mungkin ada, namun kekuatan iman mereka memang tak dapat dianggap remeh.
Seorang anak kecil nan menjadi korban tsunami dengan nada nan begitu mengharukan mengatakan bahwa ia hanya berzikir dan berharap Allah Swt membantunya. Ia pun terselamatkan dan sebab ia mengenakan sebuah seragam kesebelasan sepakbola cukup terkenal, ia mendapatkan kunjungan istimewa dari Christiano Ronaldo. Ketabahan hati sang anak kecil itu luar biasa. Inilah hasil didikan orangtua dan gurunya tentang Tuhannya. Ia mampu mempertahankan hidupnya dengan bersandar kepada Sang Maha Segalanya.
Sebuah kekuatan jiwa dan hati nan patut menjadi teladan bagi siapapun. Di dalam raga nan mungil itu telah tersimpan begitu besar kekuatan keimanan. Orangtuanya niscaya bangga mempunyai anak sholeh seperti dia. Anak initerkatung-katung di bahari beberapa hari. Begitu banyak mukjizat nan terjadi dan begitu banyak pelajaran nan dapat dipetik dari peristiwa tsunami Aceh ini. Mulai dari cara menangani bala hingga persiapan menghadapi tsunami.
Telah tsunami Aceh ini masyarakat Indonesia seolah harus belajar tentang apa itu tsunami dan bagaimana menghadapinya. Persatuan dan kesatuan bangsa akhirnya menjadi lebih baik. Semua orang menyadari bahwa tak ada nan dapat dilakukannya apabila mereka tak bersatu. Bala tsunami ialah peristiwa sangat besar nan membutuhkan persatuan. Semua elemen bangsa harus bersatu. Pemerintah berusaha membuat masyarakat sadar betapa bala alam ini tak boleh diabaikan.
Sayangnya, alat pendeteksi tsunami banyak nan hilang dari tempatnya. Masih ada saja tangan jahil nan mengganggu ketentraman masyarakat. Indonesia dapat saja berharap tsunami tak datang lagi. Tetapi mengingat letak dan keadaan wilayah tanah air nan berada di jalur bencana, tak ada jalan lain kecuali menerima keadaan dan mempersiapkan diri menghadapi bala tersebut. Telah banyak pelatihan dan latihan pengungsian ketika tsunami datang.
Bahkan di daerah nan tak mempunyai tanah nan cukup tinggi sebagai loka berlindung dari air bah nan dahsyat, dibangun gedung tinggi lengkap dengan fasilitas keselamatan dalam keadaan tanggap darurat. Kini setelah beberapa tahun berlalu, hal-hal nan berkaitan dengan tsunami Aceh masih sering disinggung. Bahkan di Aceh ada museum spesifik nan dibuat selain buat mengenang korban juga memberikan pengetahuan tentang tsunami terutama nan pernah menimpa Aceh.
Kepiluan bala tak harus diratapi dengan perasaan nan membiru sepanjang masa. Ada masa harus bangkit walau bukan buat melupakan. Lirik-lirik lagu nan menyayat hati tentang tsunami di Aceh memang telah sangat sporadis terdengar. Tetapi apa nan terjadi di Aceh akan abadi tertanam di hati bangsa Indonesia.
Lirik Pilu
Inilah di antara lirik lagu nan sering terdengar ketika upaya tanggap darurat dilakukan di Aceh. Lagu Indonesia Menangis ini dinyanyikan oleh Sherina.
Tuhan marahkah kau padaku
Inikah akhir duniaku
Kau hempaskan jarimu di ujung banda
Tercenganglah seluruh global
Tuhan mungkin Kau abaikan
Tak ku dengarkan peringatan
Kusakiti engkau sampai perut bumi
Maafkan kami ya robbi
Engkau nan perkasa pemilik semesta
Biarkanlah kami songsong matahari
Engkau nan pengasih ampunilah dosa
Memang semua ini kesalahan kami
Oh... Tuhan ampuni kami
Ou..oh... Tuhan tolonglah kamiT
uhan ampuni kami
Tuhan tolonglah kami
Lagu nan lain dengan menggunakan bahasa Aceh. Lagu ini dibuat oleh Jali Bunga Tanjung.
tanggal 26.12.2004
air mato raso beline
ingat peristiwo dasyat
bencano ale gegaran sunggoh kuat
tsunami doh date
semua hok tuhe buat
bencana bumi melanda samudra
hok tuhe jd pado manusio
namo diberi tsunami berbisa
ramanyo wafat seluroh negaro
kejadie tuhe tak djangka
airnyo pase skelip mato
bayoknyo hile harto bendo
sehelai sepinge hayati tersikso
beribu-ribu jadi terkorbe
teraso pilu mato memande
ayoh de ibu anok tersayang ile
begitu dibawok gelombe
ramanyo ile meninggal keluargo
belas kasihe xberair mato
kejadie ale suggoh bahayo
sampa sekarang tidok ake lupo
mari manunggal kito doake
biar berlalu dale ingatan
apo nan perlu kito salur ke
samo mambantu memberi sumbange
Beberapa tema lagu tentang tsunami nan diangkat seperti do’a kepada Tuhan buat memberikan kekuatan, ampunan dan kemudahan. Sehingga para korban nan baik nan selamat maupun nan meninggal, diberikan hal nan terbaik buat dapat melalui semua nan terjadi. Dengan demikian kepedihan nan dirasakan, tak perlu terlalu lama diratapi sebab ratapan bukanlah akhir dari penyelesaian sebuah persoalan.
Selain itu, tidak sedikit lagu tentang tsunami nan mengajak kepada seluruh manusia nan tak menjadi korban, buat mau membuka nurani. Menyingsingkan lengan baju, membuka kepedulian dan juga selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan. Karena bagaimana pun, bala datangnya dari Tuhan dan menjadi sebuah kewajiban manusia buat selalu ingat pada Tuhan. Tanpa ingat pada Tuhan, maka murka dari Tuhan niscaya akan datang dengan berbagai bentuknya.
Dan sudah menjadi kodrat manusia, sebagai makhluk nan sering melupakan Tuhan. Khususnya, ketika manusia berada dalam keadaan bahagia. Baru ketika manusia mendapat cobaan, ingatannya kembali pada Sang Pencipta. Ini ialah sebuah sifat manusia, terkait dengan masalah iman nan tak stabil. Oleh sebab itulah, manusia harus selalu ingat, diingatkan dan mengingatkan tentang Tuhan.
Fungsi Lagu Tentang Tsunami
Dengan latar belakang sifat manusia nan sering lupa pada Tuhan, lagu tsunami mampu memberikan peran nan dapat menyentuh ruhani manusia. Dengan caranya, lagu tsunami hadir buat dapat menyeimbangkan manusia pada kebutuhan rohani dan jasmaninya.
Beberapa kegunaan lagu-lagu seperti ini di antaranya adalah:
1. Mengingatkan manusia buat selalu menyadari interaksi manusia dan Tuhan. Karena dakwah dapat disampaikan bukan hanya melalui ceramah di loka ibadah, namun juga melalui seni. Salah satunya melalui syair lagu tsunami tersebut.
2. Menggalang solidaritas manusia buat selalu peduli pada sesama nan tertimpa musibah. Karena dengan solidaritas tersebut, akan mampu meringankan beban para korban nan tertimpa musibah.
3. Media buat mengumpulkan sumbangan. Melalui acara amal, seperti lelang lagu atau konser amal, digunakan pula sebagai ajang buat mengumpulkan dana dari para donatur nan hasilnya disumbangkan buat membantu relokasi korban bala alam tersebut.
4. Monumen abstrak atas sebuah peristiwa. Dengan membuat lagu tsunami atau lagu bertema bala lain, akan menjadi pengingat dan catatan bagi para generasi penerus buat mengenang peristiwa nan pernah terjadi di sebuah daerah.