Gempa Bumi nan Terjadi Berdasarkan Gelombang
Berita gempa sering membuat kita merasa was-was. Apalagi jika warta gempa tersebut terjadi di daerah nan kita atau keluarga kita tempati. Tidak hanya merasa risi dengan kondisi diri sendiri, namun terlebih kekhawatiran itu tumpah ruah pada orang-orang nan kita sayangi.
Sebagaimana nan kita ketahui, gempa bumi terjadi dampak adanya getaran atau guncangan nan terjadi di permukaan bumi. Bumi biasa melepaskan energi dari dalam secara tiba-tiba dengan menciptakan gelombang seismik. Lempeng bumi biasanya bergerak di beberapa wilayah tertentu.
Dalam artikel ini kita akan menemukan beberapa istilah nan erat kaitannya dengan warta gempa. Dalam berbagai artikel mengenai warta gempa, istilah scala richter menjadi satu frasa nan sudah familiar di telinga.
Skala richter ialah skala nan dilaporkan oleh observarium seismologi nasional buat mengetahui ukuran seberapa besar gempa nan terjadi di suatu daerah. Sementara gempa diukur dengan seismometer.
Penyebab Gempa Bumi
Berita gempa bumi tak luput dari klarifikasi mengenai penyebab gempa sendiri dengan gambaran nan lebih singkat. Seperti nan telah diketahui bahwa gempa bumi lebih sering disebabkan sebab divestasi energi dari lempengan bumi nan bergerak atau patah. Jika tekanan semkin besar, semakin besar pula efeknya mengenai bumi. Gempa bumi pun terjadi.
Biasanya gempa bumi terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Beberapa negara berdiri di atas lempengan-lempengan tersebut seperti di Indonesia atau Jepang. Meski demikian, gempa bumi tak hanya disebabkan oleh aktivitas bumi.
Ada pula sebab penumpukan massa air dengan jumlah besar dalam sebuah dam. Hal ini pernah terjadi di Karibia, Zambia di Afrika. Sebelum air bah menerjang perkampungan, biasanya akan ditandai dengan adanya gempa. Begitu pula dengan gempa dampak aktivitas magma dalam gunung berapi atau proyek misteri pemerintah dalam mengecek senjata nuklir.
Sebenarnya gempa bumi biasa terjadi dengan skala nan tak menimbulkan kerusakaan. Namun dalam ukuran tertentu, gempa bumi dapat menciptakan kebinasaan. Berikut jenis-jenis gempa bumi. Berikut penyebab-penyebab gempa bumi.
Gempa Bumi nan Terjadi Berdasarkan Penyebab
Gempa bumi tektonik, terjadi sebab pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara tiba-tiba. Kekuatannya dapat sangat kecil, dapat pula sangat besar. Kekuatan nan besar bisa menimbulkan bala dan kerusakaan maha dahsyat di bumi.
Hal ini disebabkan oleh getaran gempa bumi nan kuat mampu merambat ke seluruh bagian bumi. Secara sederhana, gempa bumi jenis ini diibaratkan seperti karet gelang nan ditarik dengan jari kemudian dilepaskan tiba-tiba.
Jatuhnya meteor atau asteroid dari luar angkasa menuju bumi dapat mengakibatkan terjadinya gempa bumi tumbukan. Artinya ada benda asing nan menembus atmosfer kita dan mendarat di bumi dalam bentuk kepingan nan lebih kecil.
Meski demikian, gempa bumi tumbukan sporadis terjadi di dunia. Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid nan jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini sporadis terjadi.
Gempa bumi runtuhan biasanya terjadi pada daerah pertambangan atau daerah kapur. Gempa bumi ini bersifat lokal dan sporadis terjadi. Biasanya terjadi sebab factor human error atau dampak kelalaian manusia. Misalnya dengan menambang di areal kapur atau semacamnya.
Gempa bumi buatan, merupakan gempa bumi nan disebabkan oleh aktivitas manusia. Misalnya peledakan nuklir, dinamit, atau palu superbesar nan dihantamkan ke permukaan bumi. Pada penyuka teori persekongkolan global percaya bahwa beberapa gempa bumi nan terjadi di global disebabkan oleh manusia.
Hal ini dilakukan buat mengempiskan populasi dunia. Pelakunya sendiri datang dari kalangan bawah tanah nan mengemban planning membangun New World Order.
Gempa bumi vulkanik atau biasa disebut gempa bumi gunung api. Gempa bumi jenis ini terjadi dampak adanya aktivitas magma. Ada warta gempa nan menyebutkan bahwa kawasan di sekitar gunung barah nan aktif, lebih rentan mengalami gempa jenis ini.
Tidak heran sebab aktivitas magma terjadi sebelum gunung barah meletus. Gunung barah nan menimbulkan ledakan kemudian menyebabkan gempa meski hanya terjadi di kawasan tersebut saja.
Gempa Bumi nan Terjadi Berdasarkan Gelombang
Gempa bumi dalam ialah gempa bumi dengan hiposentrum nan berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Artinya aktivitas ini tak kita ketahui atau tanpa disadari manusia. Jadi pada umumnya tak terlalu berbahaya.
Gempa bumi menengah, ialah gempa bumi dengan hiposentrum berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Biasanya menimbulkan kerusakan taraf ringan. Getarannya pun tak dirasakan manusia.
Gempa bumi dangkal, merupakan gempa bumi dengan hiposentrum nan berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Di sinilah kerusakan besar biasanya terjadi. Ketika bala alam melanda sebagian atau seluruh bumi.
Gempa Bumi nan Terjadi Berdasarkan Getaran
Gelombang Utama atau gelombang lungitudinal, merupakan gelombang nan merambat dari dalam bumi dengan kecepatan 7-14 km per detik. Gelombang Sekunder atau gelombang tranversal, merupakan gelombang nan merambat dengan kecepatan 4-7 km per detik. Meski demikian, gelombang ini tak merambat melalui lapisan cair.
Mengatasi Warta Gempa dan Gempa Bumi
Gempa bumi menyebabkan kekacauan luar biasa seperti bangunan roboh, kebakaran, jembatan ambrol, tanah longsor, banjir, permukaan tanah merekat, bahkan tsunami. Tidak heran gempa nan begitu besar bisa mengambil korban nan juga tidak kalah besar.
Jika gempa bumi tengah menerjang, biasanya kita akan panik dan melakukan konservasi buat diri sendiri maupun orang lain di tengah rasa takut. Namun, ada baiknya jika kita bersikap tenang dalam menerima berita gempa nan kita terima.
Saat warta gempa bumi kita terima, pahamilah dengan saksama dan jadikan informasi tersebut sebagai acuan buat mempersiapkan pengamanan diri dan keluarga. Kepanikan sebab warta gempa biasanya akan mengacaukan keadaan.
Jika kabar mengenai prediksi gempa diberitakan, biasanya aparat terkait akan mengatur gerak sosial secara mendadak. Pihak berwenang, polisi atau kalangan medis dan rumah sakit, tengah bersiap menerima kabar nan tidak mudah mereka terima. Pokoknya jangan bertindak berdasar informasi nan tak jelas.
Selain berdoa, amankan diri dan keluarga dengan pergi ke dataran nan lebih tinggi. Namun, jika kita berada di loka tertentu. Kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut.
Bila berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja atau loka tidur. Lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari dan ventilasi kaca agar terhindar dari celaka jika benda-benda tersebut hancur atau jatuh.
Berhati-hatilah terhadap atap dan benda-benda nan tergantung di tembok lainnya. Jika Anda berada di luar ruangan, jauhilah bangunan tinggi, tebing, tiang listrik, pohon tinggi atau baliho. Pergilah mencapat daerah terbuka seperti lapangan.
Bagaimana jika Anda berada di dalam ruangan generik nan dipenuhi banyak orang? Jauhilah benda-benda nan mudah tergelincir seperti rak atau jendela. Berusahalah buat tenang dan tak menimbulkan kepanikan bagi orang lain.
Jika orang-orang sudah mulai panik dan berduyun-duyun keluar dari pintu nan sama, ada kekhawatiran Anda akan terinjak. Dapat saja gempa tak menimbulkan kerusakan hebat.
Kemudian, apa nan akan Anda lakukan jika gempa terjadi saat Anda berkendaraan? Berhentilah di loka terbuka dan jangan berhenti di atas atau di bawah jembatan layang. Jika Anda berada dalam pusat perbelanjaan, keluarlah melalui pintu darurat.
Tindakan nan lebih generik terutama jika Anda tinggal di kawasan rawan gempa ialah mengungsi di evakuasi nan sudah diatur pemerintah daerah. Pengungsian nan dilakukan berdasarkan warta gempa ini diperlukan agar tak menjadi korban gempa.
Sementara jika gempa hebat melanda dan korban berjatuhan sementara Anda selamat, berikanlah pertolongan secara sukarela pada korban. Sebab petugas kesehatan di rumah sakit-rumah sakit tentu mengalami kesulitan dalam memberikan pertolongan.
Begitulah hal-hal singkat mengenai berita gempa nan kerap kali meresahkan kita. Semoga bermanfaat.