Tokoh Penjelajah Samudra dari Perancis

Tokoh Penjelajah Samudra dari Perancis

Kita mengenal bahwa Christophorus Columbus ialah salah satu tokoh penjelajah samudra . Kabarnya, Columbus ialah penemu Benua Amerika. Columbus sekaligus salah mengenali benua Amerika sebagai India sehingga suku di sana kemudian diberi nama Indian (orang-orang India).

Ada dua hal menarik nan sering dilupakan orang tentang Columbus. Pertama, Columbus pernah melewati Segitiga Bermuda jauh-jauh hari sebelum segitiga tersebut dianggap sebagai segitiga penelan kapal dan pesawat. Columbus ternyata juga bukan penakluk Amerika nan pertama.



Segitiga Bermuda dan Columbus

Segitiga Bermuda terletak di antara pulau Bermuda, Puerto Rico, dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat. Nah, kabarnya gas metana dari segitiga inilah nan membuat semua kapal dan pesawat hilang atau rusak ketika melewatinya. Pada 1492, Columbus melintasi perairan ini. Tiba-tiba jarum kompasnya bergerak dengan tak beraturan.

Bahkan, para awak kapal Columbus sempat melihat bola-bola barah nan masuk ke dalam laut. Tidak ada klarifikasi maksud bola-bola barah itu, apakah meteor ataukah bola barah nan tercipta dari gas metana nan melimpah di Segitiga Bermuda. Beruntunglah, Columbus termasuk sedikit dari orang nan selamat dari perairan ganas ini meski dikabarkan bahwa alat navigasi kapal tak berfungsi selama berada di Segitiga Bermuda.

Columbus Bukan Penemu Benua Amerika

Jangan terkejut kalau ternyata sebelum Columbus sudah ada penakluk benua Amerika. Mereka ialah orang-orang Afrika. Sayang, mereka tak dapat mengklaim sebab sudah klaim sudah “dijarah” oleh Barat nan mengaku selalu nan terdepan. Ivan van Sertima dalam bukunya, They Came Before Columbus menegaskan hal tersebut. Bukti-buktinya sebagai berikut.

  1. Dalam tulisan Raccolta, Parte I jilid 1 dituliskan, “dan Columbus ingin menemukan apa nan dikatakan para Indian Hispanola kepadanya. Sudah datang lebih dahulu sebelum dirinya orang-orang Negro dari selatan dan tenggara nan membawa benda-benda terbuat dari besi dan mereka sebut sebagai guanin.
  1. Dalam tulisan Alexander von Wuthenau, The Art of Terracotta Pottery ini Pre-Columbian South and Central America , “Sangat tak masuk akal jika seorang Indian mampu melukiskan bentuk dan ciri-ciri orang Negro tanpa sebuah kecacatan pun seandainya mereka belum pernah berjumpa sebelumnya. Orang-orang nan dilukiskan para Indian itu (Negro) pastinya sudah tinggal di Amerika”.

Melihat keterangan di atas, mungkin saja klaim Barat tentang penemuan-penemuan lain juga belum tentu benar. Bahkan, jauh sebelum pakar Barat menemukan Antartika, Piri Reis, seorang pakar peta Turki dikabarkan sudah membuat petanya terlebih dahulu.

Jadi, tugas kita mencari pelayar andal dari Asia atau Afrika sebelum Columbus nan mungkin lebih arif bersua dengan penduduk lokal, tak seperti orang-orang Barat terhadap Indian dan penduduk Nusantara.



Tokoh Penjelajah Samudra dari Perancis

Jika Christophorus Columbus dianggap sebagai tokoh penjelajah samudra nan menemukan benua Amerika berkebangsaan Italia, nah Marc-Joseph Marion du Fresne merupakan tokoh penjelajah samudra dari Perancis. Apa sepak terjang dari penjelajah samudra Marc-Joseph Marion du Fresne ini?

Marc-Joseph Marion du Fresne nan lahir 22 Mei 1724 – meninggal 12 Juni 1772 pada umur 48 tahun ialah penjelajah Perancis. Ia lahir di Saint Malo dan bergabung dengan French East India Company pada usia 11 tahun sebagai sub-letnan di kapal Duc de Bourgogne. Ia mengkomando beberapa kapal dan menjadi kapten pada tahun 1745. Ia juga menemukan kepulauan Prince Edward dan kepulauan Crozet sebelum berlayar ke Australia. Ia menghabiskan waktu di Tasmania, dengan teluk Marion menggunakan namanya. Ia juga melihat Gunung Taranaki di Selandia Baru pada tanggal 25 Maret 1772. Ia menamai gunung itu Pic Mascarin tanpa mengetahui James Cook telah menamainya "Gunung Egmont" tiga tahun lebih awal. - Tokoh Ilmuwan Penemu - tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/05/tokoh-penjelajah-dari-perancis.html