Pengertian Qadar: Terpenting dari pelajaran qadha dan qadar
Tahukah Anda pengertian qadar? Qadha dan qadar memiliki pengertian hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Pengertian qadha ialah ketetapan Allah sinkron kehendak-Nya. Pengertian qadar ialah kepastian, peraturan, dan ukuran. Interaksi antara qadha dan qadar ibarat planning dan perbuatan. Sudah dapat dipastikan pula bahwa keberhasilan hanya terjadi di alam tindakan (perbuatan) bukan di alam rencana.
Kadang sebagian besar orang menggunakan atau menyamakan istilah qadha dan pengertian qadar dengan takdir atau nasib. Takdir artinya, Allah Maha Mengetahui sebelumnya atas perbuatan manusia, namun Allah tak memaksa siapa pun bertindak dengan cara tertentu. Dalam Islam, percaya kepada qadha dan qadar termasuk ke dalam rukun iman.
Salah satu firman Allah Swt mengenai Qada dan Qadar ini terkandung dalam surat Al-Ahzab ayat 36 berikut.
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki nan mukmin dan tak (pula) bagi perempuan nan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat nan nyata." (QS. Al Ahzab [33]: 36)
Selain dalam firman Allah Swt tadi, masih ada sunah rosul nan berkaitan dengan qada dan qadar ini, yakni sebagai berikut.
Rasulullah Saw. bersabda,
" Ketika seseorang berada dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging. 'Allah mengutus malaikat buat meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan jalan hidupnya. " (H.R. Bukhari Muslim)
Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, bukan berarti manusia menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia wajib berusaha, karena di dalam sebentuk usaha dan ikhtiar, apalagi dikerjakan dengan ikhlas akan diganjar pahala berlipat-lipat. Inilah substansi pengertian qadar .
Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan dibawa ke hadapan Khalifah Umar. "Mengapa engkau mencuri?" tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, " Allah menakdirkan aku menjadi pencuri."
Khalifah Umar marah, lalu berkata, "Pukul saja orang ini dengan cemeti, kemudian pangkas tangannya." Orang-orang bertanya, "Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu?" Khalifah Umar menjawab, "Itu setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab berdusta atas nama Allah."
Allah Swt. menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukurannya masing-masing, baik dari segi kuantitas, kualitas, ruang, dan waktu. Suatu kejadian dan terbentuk di dalam rangkaian sebab-sebab. Termin qadha bersifat seketika dan apabila telah terpenuhi sebab-sebab dan syarat-syarat, maka niscaya akan terjadi akibat.
Allah Swt. berfirman,
"Apabila Allah menetapkan suatu perkara, Dia akan mengatakan, 'Jadilah.' Maka terjadilah ." (Q.S. Ali Imran [3]: 47).
"Sesungguhnya, Allah Swt. akan menghapus apa-apa nan Dia kehendaki dan juga akan menetapkannya. Di sinilah terdapat ummul kitab (kitab induk)." (Q.S. Ar-Ra'd [13]: 39).
Faktor pengubah qadha adalah:
- Sedekah
- Birrul walidaini -patuh kepada kedua orangtua
- Silaturahim
- Doa
Pengertian Qadar: Pendapat sebagian ulama tentang takdir
- Takdir 'llaq , erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
- Takdir mubram , tak bisa ditawar lagi-absolut.
- Hikmah beriman kepada qadha dan qadar bertujuan melatih kesabaran, rasa syukur, menjauhkan sifat arogan serta putus harapan, menenangkan jiwa, dan meningkatkan kepercayaan diri.
- Kebebasan bertindak ialah karunia dari Allah. Allah memberi manusia kekuatan, kebebasan, kekuasaan, dan segala sesuatu nan dengannya kita melakukan pekerjaan.
- Dalam pandangan Imam Ja'far Shadiq, "Tidak ada paksaan (oleh Allah) dan tak ada pelimpahan kekuasaan (dari Allah). Namun, ada satu kondisi di antara dua kondisi. Anggaplah engkau melihat seseorang berniat melakukan dosa, dan engkau melarangnya. Tetapi, dia tak mendengarkan. Lalu, engkau meninggalkannya dan dia melakukan dosa. Kini, ketika dia tak memperhatikanmu dan engkau meninggalkannya, tak seorang pun dapat mengatakannya berbuat dosa."
- Pandangan kepercayaan terhadap kemutlakan qadha Ilahi pada perbuatan-perbuatan manusia disebut jabariyah (determinisme). Sedangkan, kaum mu'tazilah "menolak" qadha Ilahi pada seluruh perbuatan manusia nan bersifat sengaja dan berkehendak bebas.
- Perbuatan manusia senantiasa membutuhkan dan bergantung kepada Allah Swt. "Dan kalian tak berkehendak melainkan Allah, pengatur alam semesta inilah nan berkehendak." (Q.S. At-Takwir [81]: 29)
- "Dan, manusia tak akan mendapat balasan apa-apa melainkan apa nan telah dia usahakan sendiri." (Q.S. An-Najm [53]: 39).
Pengertian Qadar: Dua Jenis Qadar nan Diterapkan Allah dalam Kehidupan
Berhubungan dengan pengertian qadar, terdapat dua jenis qadar nan diterapkan Allah dalam kehidupan. Qadar pertama yaitu ukuran nan sudah diterapkan Allah dalam prosedur dasar kehidupan di alam ini. Ukuran ini tercipta dengan bentuk kekuatan hukum alam. Artinya, qadar sudah menyatu dengan alam sejak awal alam diciptakan. Semuanya ini berinteraksi dan bergerak satu sama lain sinkron dengan anggaran dan ketentuan nan telah ditetapkan Allah Swt. Qadar nan kedua yaitu aplikasi ketentuan Allah di dalam perjalanan hayati manusia. Kita semua menyebut aplikasi ini sebagai suatu takdir. Takdir ditentukan Allah saat manusia masih ada di dalam kandungan ibunya. Ketika janin berusia empat bulan, Allah menugaskan malaikat buat mencatat empat hal nan akan terlaksana dalam kehidupan si janin tersebut.
Pengertian Qadar: Terpenting dari pelajaran qadha dan qadar
Kita konfiden akan keadilan Ilahi. Sebab, takdir ialah ilmu Allah. Tugas manusia ialah menjadi khalifah di muka bumi, dan menjadi manusia nan bermanfaat bagi banyak orang.
Jika Anda masih hayati esok pagi dan hari ini menjadi seorang nan pemarah dan pendendam. Obatilah rasa marah dengan memaafkan dan mengampuni, bukan dengan pelampiasan. Marah hanya dapat diobati dengan memaafkan. Menahan amarah tanpa memaafkan hanya akan menambah penyakit.
Jika Anda masih hayati esok pagi dan hari ini masih menjadi seorang pemurung, sedih akan nasib. Obatilah rasa sedih dengan tersenyum dan berpikir nan baik-baik. Tinggalkan semua nan bisa menghalangi Anda menuju kebaikan. Sebab, fitrah kehidupan manusia tidak lepas dari menginginkan kebaikan, menyukai keindahan, dan mencari kebenaran.
Jika Anda masih hayati esok pagi dan hari ini masih suka dusta dan berdusta. Akuilah dan kembalilah kepada Tuhan. Sadarilah keesaan Allah dan keagungan-Nya. Berlaku dan bersikaplah jujur, amanah, dan berilah nasihat nan baik.
Jika Anda masih hayati esok pagi dan hari ini masih menjadi muslim. Percayalah Islam agama rahmat semesta alam. Karenanya, umat muslim harus tampil sebagai pembawa warta bagi semua. Bagaimana Islam dapat dinilai baik kalau kita selaku muslim merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain? Begitupun soal takdir, tak ada seorang pun nan tahu soal takdirnya.Inilah pengertian qadar nan harus dipahami.
Ingat nan dikatakan guru kita Mario Teguh bahwa "Aku berperilaku sebaik mungkin, dan berupaya seikhlas mungkin, agar saya menjadi pribadi nan bernasib baik, nan pantas bagi sebaik-baiknya takdir." Karena itulah, dalam hayati jangan asal beriman, jangan asal shalat, jangan asal zikir, dan jangan asal sabar, semua ada caranya. Itulah pemaparan mengenai pengertian qadar dalam kehidupan.