Penyebab
Kanker leher rahim atau nan biasa disebut kanker serviks ialah jenis kanker nan menyerang kaum perempuan. Kanker ini terbentuk dan menyebar di organ nan menghubungkan vagina dan rahim, atau nan biasa disebut leher rahim.
Penyakit kanker serviks sangat berbahaya. Namun, Anda bisa mencegah kanker serviks dengan diet nan baik. Diet dengan makanan dan tumbuh-tumbuhan alami. Ada bukti kuat bahwa perubahan dalam pola makan nan sehat secara signifikan bisa mengurangi risiko Anda menjadi mangsa “silent killer” ini.
Sebuah studi dalam jurnal Cancer Research menemukan bahwa wanita nan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah tinggi buat berjuang melawan infeksi HPV ( human papillomavirus , mikroorganisme penyebab kanker serviks) mendapatkan hasil nan lebih signifikan dibandingkan dengan mereka nan tak melakukan hal tersebut.
Mengenal Kanker Serviks
Ujung sempit terendah dari rahim dikenal sebagai leher rahim. Kanker ini pembukaan rahim nan terhubung ke bagian atas vagina. Sebelum perkembangan kanker, sel-sel serviks mengalami perubahan tertentu, nan disebut displasia.
Selama termin ini, sel-sel abnormal mulai muncul di jaringan serviks. Setelah itu, sel-sel kanker mulai tumbuh dan menyebar ke leher rahim dan daerah sekitarnya. Kanker serviks ditandai oleh pertumbuhan abnormal sel-sel ganas pada serviks. Ini ialah kanker kedua nan paling generik pada wanita dan terjadi umumnya antara 40 dan 55 tahun. Kanker ini bisa sukses disembuhkan jika terdeteksi pada termin awal.
Penyebab
Umumnya kanker disebabkan oleh mutasi genetik pada sel-sel sehat. Kanker serviks umumnya dimulai dalam, sel-sel skuamosa datar tipis serviks. Karsinoma sel skuamosa bertanggung jawab buat sekitar 80% dari kanker serviks.
Kanker ini juga bisa terjadi pada sel-sel kelenjar leher rahim. Adenocarcinoma account buat sekitar 15% dari kanker serviks. Perubahan abnormal pada jaringan serviks nan berhubungan dengan faktor-faktor eksklusif seperti infeksi sebelumnya dengan human papillomavirus (HPV), beberapa kawan seksual, kontak seksual dini, kontrasepsi berkaitan dengan mulut dan merokok.
Infeksi HPV ialah faktor risiko primer buat kanker serviks. Beberapa faktor risiko lain ialah sistem kekebalan tubuh nan lemah dan penyakit menular seksual lainnya (PMS) seperti sifilis, gonore, klamidia atau HIV / AIDS.
Gejala
Mungkin tak ada gejala nyata, hingga kanker berkembang ke termin berbahaya. Beberapa gejala generik adalah:
- Panggul rasa sakit atau nyeri selama interaksi seksual
- Vagina mengalami perdarahan antara periode mens
- Unusual vaginal discharge
- Lebih lama dan lebih berat periode menstruasi
- Perdarahan setelah menopause
- Diagnosa
Jika terdeteksi pada termin awal, kanker leher rahim bisa sukses diobati. Skrining rutin buat perubahan prekanker pada serviks sangat penting. Tes nan paling krusial buat deteksi dini kanker serviks ialah Papanicolaou test (Pap smear). Berkat skrining tes Pap, angka kematian dampak kanker eksklusif ini telah menurun secara signifikan selama 50 tahun terakhir.
Sel-sel serviks pada stadium prakanker bisa dideteksi melalui tes Pap smear nan abnormal. Tes skrining HPV merupakan tes lain buat menentukan infeksi HPV. Penaksiran dilakukan atas dasar kolposkopi, biopsi, dan biopsi kerucut.
Jika Anda didiagnosis dengan kanker serviks, maka stadium kanker sangat krusial buat memutuskan planning pengobatan. Pementasan dilakukan atas dasar tes pencitraan seperti X-ray, MRI scan dan CT scan dan inspeksi visual kandung kemih (cystoscopy) dan rektum (Proktoskopi).
Pengobatan
Dalam kasus nan terbatas, kanker noninvasive, pengobatan berfokus pada menghapus area nan abnormal dari sel-sel leher rahim. Kanker noninvasif bisa dihilangkan dengan biopsi kerucut, bedah laser, histerektomi, cryosurgery dan Loop Electrosurgical Mekanisme eksisi (LEEP). Tidak ada pengobatan tambahan diperlukan buat kebanyakan wanita.
Dalam kasus kanker invasif, pengobatan nan lebih luas diperlukan. Pengobatan kanker serviks tergantung pada berbagai faktor seperti stadium kanker, masalah kesehatan lainnya dan preferensi pasien sendiri. Pilihan pengobatan berbeda histerektomi, terapi radiasi dan kemoterapi.
Anda bisa meminimalkan risiko kanker serviks dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan. Pertama, Anda harus mencegah infeksi HPV, dengan menghindari kontak dengan orang nan terinfeksi. Anda harus mendapatkan vaksinasi terhadap HPV.
Tes Pap rutin ialah cara nan paling efektif buat mendeteksi kanker serviks pada termin awal. Pastikan buat mendapatkannya dilakukan secara teratur setelah usia 21..
Kemungkinan Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hayati lima tahun mengacu pada persentase pasien kanker, nan hayati setidaknya lima tahun setelah penaksiran kanker. Banyak pasien hayati lebih lama dari lima tahun.
Lima tahun taraf dihasilkan buat menentukan cara baku mendiskusikan prognosis atau prospek buat bertahan hidup. Ini taraf kelangsungan hayati bukan wahana buat memutuskan apa nan akan terjadi pada pasien eksklusif setelah bertahun-tahun tertentu.
Laju pertumbuhan kanker, kesehatan fisik secara keseluruhan, kesehatan mental nan kuat, pengobatan, respon terhadap pengobatan, stadium kanker saat didiagnosis, betapa itu telah menyebar, akan bervariasi dari wanita dengan wanita. Setiap kasus kanker ialah unik.
Kelangsungan hayati perempuan nan didiagnosa menderita kanker serviks sangat tergantung pada 'panggung di diagnosis'. Asa hayati pasien kanker meningkat secara signifikan ketika kanker didiagnosa pada termin awal atau bila dalam bentuk lokal (pertumbuhan kanker terbatas pada daerah lokal saja, terbatas pada leher rahim).
Tingkat kelangsungan hayati buat wanita pada termin kanker nan berbeda akan berbeda. Lima tahun kesintasan buat wanita, didiagnosis pada termin awal ialah sekitar 93%. Taraf turun secara substansial ketika kanker didiagnosa pada termin berikutnya.
Tingkat lima tahun kelangsungan hayati sekitar 56% nan diamati pada wanita didiagnosa kanker serviks pada termin regional, (kanker telah menyebar ke luar leher rahim ke jaringan sekitarnya, atau ke kelenjar getah bening di dekatnya). Wanita didiagnosis pada stadium lanjut, ketika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, memiliki taraf kelangsungan hayati dalam lima tahun sekitar 17%.
Diet Melalui Asupan Natural
Berikut macam-macam diet nan berfungsi buat mencegah kanker serviks.
1. Jus Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya mengandung banyak vitamin dan asam amino nan membantu hati Anda dalam mencegah racun nan dapat berkembang menjadi karsinogen. Anda dapat minum 3 cangkir jus lidah buaya setiap hari, sebaiknya 30 menit sebelum makan.
2. Buah Alpukat
Alpukat merupakan buah nan ampuh buat mencegah kanker serviks tumbuh. Selain menyeimbangkan hormon, buah alpukat ini mengandung phytochemical. Phytochemical potensial buat menghancurkan sel-sel prakanker tanpa merusak sel normal Anda.
Anda disarankan buat makan satu alpukat setiap hari. Anda dapat memakan langsung atau menyajikannya dalam bentuk jus.
3. Teh Hijau
Teh hijau mengandung katekin antioksidan nan menonaktifkan plasmin, substansi nan bertanggung jawab menciptakan jalur buat tumor pembuluh darah. Takaran nan dianjurkan ialah 240 miligram. Teh hijau bisa dikonsumsi tiga kali sehari.
4. Kapsul Astragalus
Ramuan astragalus meningkatkan produksi molekul interleukin-2 nan membantu sistem kekebalan tubuh dalam memerangi kanker serviks nan disebabkan oleh mikroorganisme human papillomavirus (HPV).
Dosis nan dianjurkan ialah 1.000 miligram dan dapat dikonsumsi tiga kali sehari. Anda dapat mendapatkan kapsul ini di apotik.
5. Kunyit atau Tablet Kunyit
Di India Timur, ramuan ini di nilai ampuh buat mencegah kanker serviks. Kunyit mengandung senyawa kuat nan mengaktifkan protein tumor 53 (p53), sebuah protein nan bertanggung jawab menekan sel-sel kanker dan membantu mencegah kanker serviks. Tambahkan kunyit buat hidangan primer Anda setiap hari.
Nah, Anda dapat memulai melakukan diet sehat tersebut buat menghindari risiko terkena kanker serviks.
Tapi, selain diet, buat mencegah kanker serviks datang menyerang, Anda juga perlu melakukan Norma nan baik. Di antaranya ialah tak merokok dan setia pada pasangan masing-masing.