Cara Menutup Pidato Singkat
Tahu pidato ala Obama? Yang mampu menyulut kemarahan kaum muslim atas dukungannya terhadap Israel. Atau Presiden Soekarno nan pernah berpidato pada masa kemerdekaan Indonesia dulu? atau tokoh terkenal lainnya nan mahir dalam menyihir pendengar di anjung akbar? Semuanya mampu menyihir kita dengan retorikanya. Yuk, kita intip trik pidato mereka dan bandingkan dengan tips berikut.
Sebelumnya, alangkah baiknya kita memahami apa pidato itu sendiri. Pidato baik harus didahului dengan persiapan nan matang. Untuk menyusun gagasan-gagasan ataupun membangun suatu pidato, tidaklah ada dalil-dalil eksklusif nan mengikat.
Cara persiapan sebelum orang berpidato juga beragam, tetapi nan niscaya mereka semua mengharapkan pidato singkat nya mampu menyihir pendengar sehingga mereka akan mengikuti apa nan disuruh. Napoleon pernah berkata : 'Perang merupakan suatu ilmu pengetahuan tersendiri nan tak akan dapat sukses kalau tak dipikirkan serta direncanakan lebih dahulu.
Demikian sama halnya dengan pidato. Apabila kita menginginkan pidato nan dapat mengubah mindset berpikir seseorang, hingga tataran tingkah lakunya maka kita harus merencanakan taktik pidato nan manjur. Tidak hanya bermodalkan keberanian saja. Namun, pengetahuan dan tekat kuat buat menyadarkan pendengar.
Kalau dihadapkan pada pola pidato nan berbeda. Apakah Anda lebih suka berpidato panjang dengan durasi waktu nan panjang (dengan maksud dapat dekat dengan pendengar) namun belum tentu perdengar akan tahan dengan durasi tersebut.
Atau Anda lebih memilih berpidato dengan durasi waktu pendek dan pada akhirnya pidato singkat tersebut akan menjadi pemikiran bagi pendengar pidato tadi. Dan mampu menggetarkan dunia. Mana nan anda sukai? Tentunya Anda sudah memiliki pilihan nan tepat.
Berikut terdapat kiat dahsyat menjadi pembicara nan hebat atau dalam hal ini berpidato singkat.
- Sebelum pidato, lakukan persiapan sederhana namun amat penting. Persiapan dapat berupa minum air banyak selama sehari atau menyediakan teko air atau satu botol selama presentasi. Tarik nafas dengan pola 1-4-2 serangkaian tarikan nafas buat melambatkan denyut jantung Anda, dan menyuplai dengan oksigen nan cukup. Hal ini juga dapat sebagai upaya kita menaklukkan rasa grogi saat berpidato singkat.
- Masuklah ruangan dari sisi kiri. Hal ini mengakibatkan semua mata akan tertuju pada satu titik dan pandangan pendengar akan bergerak ke arah kiri dan juga akan merangsang otak belahan kanan nan bersifat tak menghakimi - buat bekerja.
- Munculkan sikap percaya diri, antusiasme, kesungguhan nan sepenuh-penuhnya. Tariklah nafas panjang dan keluarkan kembali serta coba mengingatkan diri lagi hal apa nan dapat membuat hati nyaman dan dapat membuat percaya diri.
- Tersenyumlah dan biarkan tubuh Anda mengekspresikan kondisi batiniah Anda.
- Ketika berpidato singkat di depan podium, lakukan kontak mata dengan pendengar selama tiga atau lima detik. Kemudian lihatlah paras nan lain dan sepasang mata akan berbenturan dan akan membentuk pola percakapan mata.
- Ketika Anda bergerak mendekati seseorang, ulurkan telapak tangan Anda dengan sudut sekitar 45°, melangkahlah dengan luwes dan tersenyumlah padanya.
- Sisipkan setiap point dengan jeda, Anda akan memperoleh gairah tertentu, mendapatkan perhatian, dan menyampaikan pesan dengan tepat.
- Menggunakan ungkapan-ungkapan bijak dalam pidato singkat Anda. Cara Menyiapkan Pidato Singkat Pidato layaknya perjalanan, buat ini jalannya harus dirintis lebih dahulu. Tanpa adanya rintisan, maka jalannya akan sukar. Seorang pembicara termasuk dalam hal pidato, apabila tak mengenal titik tolak pertama dia berangkat, maka sampai kapanpun dia tak akan mampu mendapatkan jalan nan tepat buat memulai dan sampai ke loka tujuan.
Dr. Conwell dalam merencanakan pidatonya, persiapan nan dilakukan adalah:
- Berusaha agar pendengar asyik dan bengkaitlah kepercayaan dari para pendengar
- Dibangun atas dasar fakta
- Membangun argument-argumennya
- Membangkitkan daya buat bertindak dan berbuat sesuatu sinkron isi dari pidato tersebut.
Sebelum pidato, baik itu terkategori pidato singkat maupun pidato panjang, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa nan kita sampaikan dan perubahan apa nan ingin dicapai dari proses pidato tersebut. Singkatnya, kita perlu memiliki topik pidato dan tujuan. nan keduanya ada keterikatan topik nan kuat.
Seringkali Anda menjadi bingung ketika ingin mencari topik nan baik, sekan- akan global ini kekeringan topik atau pokok bahasan. Untuk itu, di bawah ini ada contoh topik :
- Pengalaman dan kisah pribadi
- Kesukaan dan ketrampilan
- Topik pekerjaan
- Peristiwa up to date dan pembicaraan publik
- Masalah abadi: agama, pendidikan, persoalan masyarakat, dan problem pribadi
- Kilasan biografi orang-orang terkenal
- Kejadian unik, tertentu, dan sporadis terjadi
- Minat khalayakDemikian dari sumber topik di atas, maka kita juga perlu memetakan topik- topik tersebut. Topik tersebut diangkat berdasarkan latar belakang Anda juga. Dari sini, krusial memahami bagaimana kriteria topik nan baik.
Untuk itu, kriteria topik nan baik yaitu menggunakan ukuran berikut.
- Topik disesuaikan dengan latar belakang pemahaman dan pengetahuan kita
- Topik harus kita sukai
- Topik harus diminati pendengar
- Topik sinkron dengan kemampuan pendengar
- Topik harus jelas ruang lingkupnya dan pembatasannya
- Topik harus sinkron waktu dan situasi
- Topik harus ditunjang dengan bahan lain
Dari kesekian topik di atas, pilihlah nan terbaik menurut Ana, kemudian susunlah kerangka pidato nan runtut. Dari kerangka pidato tersebut, akan muncul suatu pola pidato nan dapat menarik perhatian pendengar buat bersama bersinergis mendengarkan isi pidato nan disampaikan.
Tujuan generik pidato ialah memberitahukan (informasi), mempengaruhi, dan menghibur.
Dalam kenyataannya, tak ada pidato nan semata- mata menginformasikan, hanya mempengaruhi, atau hanya sekedar hiburan semata. Berpidato berarti menggunakan bahasa lisan, dalam ilmu retorika harus memenuhi tiga kriteria yaitu, kata-kata nan digunakan harus jelas, tepat, dan menarik.
Kata-kata harus jelas berarti bahwa kata- kata nan dipilih tak boleh menimbulkan makna ganda, tetap bisa mengungkapkan gagasan secara cermat.
Cara Membuka dan Memulai Pidato Singkat
Pembukaan pidato merupakan bagian nan krusial dan menentukan keberhasilan pidato singkat kita. kesalahan dalam memulai pidato akan memberikan pengaruh tak baik seluruh susunan dan presentasi pidato. Pokok primer pembukaan pidato ialah menarik perhatian, menggambarkan latar belakang pembicaraan, dan mebuat kesan baik mengenai orator. Kesan pertama begitu penting.
Sebagai pedoman, Anda dapat menggunakan beberapa cara membuka pidato sebagai berikut.
- Langsung masuk ke inti persoalan
- Menggambarkan latar belakang masalah
- Mencari benang merah antara tema pidato nan ingin dibahas dengan fakta ter update
- Menghubungkan dengan peristiwa nan diperingatkan
- Menghubungkan dengan loka komunikator itu berlangsung
- Menghubungkan dengan suasana emosional nan sedang berkecamuk di khayalak umum
- Menghubungkan dengan kejadian sejarah nan telah terjadi
- Menghubungkan dengan kepentingan vital masyarakat
- Memberikan pujian pada khayalak atas prestasi mereka capai
- Mengejutkan audience ketika memulai
- Mengajukan dengan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
- Memberikan kutipan-kutipan menarik
- Mengilustrasikan pengalaman pribadi
- Mengisahkan secara faktual, fiktif atau situasi hipotetis
- Menyampaikan prinsip-prinsip krusial nan kebenarannya diakui
- Membuat humor
Cara Menutup Pidato Singkat
Permulaan dan akhir pidato ialah saat- saat nan paling menentukan. Kalau permulaan harus dapat mengantarkan pada pikiran dan menambatkan perhatian pada pokok pembicaraan, maka epilog pidato harus bisa memfokuskan pikiran dan perasaan khalayak pada gagasan primer atau konklusi krusial dari seluruh isi pidato.
Oleh sebab itu, epilog pidato akan menggambarkan isi pidato secara jelas dan memunculkan pesan- pesan pidato nan harus diikuti oleh pendengar. Selain itu, akan ada citra titik puncak dan kesan terakhir nan positif.
Berikut ini beberapa cara buat menutup pidato.
- Menyimpulkan ikhtisar pembicaraan
- Menguatkan kembali Pokok permasalahan dengan kalimat nan bervariasi
- Merangsang audience buat menanggapi
- Diakhiri dengan klimaks
- Memberikan kutipan sajak, pribahasa, atau ucapan ahli
- Menceritakan contoh nan berupoa ilustrasi dari tema pembicaraan
- Memberikan pujian dan kesan menghargai audience
- Membuat pernyataan nan humoris dan anekdot lucu
Dengan mengetahui teknik-teknik Pidato singkat, membuka dan menutup pidato, ini merupakan alternative nan dapat Anda pilih. Tetapi pada akhirnya, mutu teknik-teknik itu bergantung pada kreativitas Anda sendiri. Anda harus sering-sering berlatih dan mencoba teknik tersebut sehingga Anda akan terbiasa melakukannya di depan khalayak generik dengan pendengar nan luar biasa banyak. Maka hal terpenting ialah berpidatolah!! Selamat mencoba.