Tip Mudik Menggunakan Motor
Mudik telah menjadi bagian tersendiri dalam ranah sosial budaya masyarakat Indonesia. Pasalnya, istilah mudik hanya ada dan dapat ditemukan hanya di Indonesia. Mudik menjadi semacam 'pesta' nan menawan sebab selalu mendapatkan porsi tersendiri di kalangan media.
Meski kita kerap kali melihat bahwa mudik nan sejatinya ialah asa warga Indonesia buat berbahagia dan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman sebab telah lama di negeri perantauan, tiba-tiba menjadi tangis tersendiri sebab prosesi mudik ialah sebuah perjalanan. Sementara dalam sebuah perjalanan, nasib baik dan jelek senantiasa mengintai.
Meski banyak terjadi kecelakaan atau tindak kejahatan nan menimpa pelaku mudik, tetap saja magnet orang-orang terkasih di kampung sana selalu mengobarkan semangat buat mengemasi barang-barang, membawa oleh-oleh demi sebuah senyum bangga dan mereka tetap mudik dan menantang risiko.
Lantas apa makna sebenarnya nan ada pada ritual mudik nan aneh ini? Lalu kenapa banyak sekali tindak kejahatan atau kecelakaan nan terjadi pada warga nan ingin melakukan mudik di hari-hari seremoni semisal Lebaran? Nah, baca terus tulisan ini. Karena Anda juga akan mendapatkan tip seputar bagaimana caranya melakukan mudik kondusif saat Anda membawa kendaraan roda dua atau motor, mengingat angka pengguna motor saat mudik sangatlah banyak.
Mudik Hanya Ada di Indonesia
Ya, tak hiperbola jika kemudian kegiatan mudik ini hanya ada di Indonesia. Pasalnya, di negara-negara lain, tidak ada istilah mudik atau dalam makna pulang kampung satu negera secara serempak. Di negara lain, mudik dapat saja ada, namun sifatya niscaya hanya sekadar pulang kampung semata dan tidaklah dilakukan secara massal. Sementara di Indonesia, pemandangan mudik ialah pemandangan kondisi sosial budaya nan juga berkaitan erat dengan masalah kebijakan publik dalam hal pelayanan angkutan transportasi nan disediakan pemerintah.
Lihatlah jika musim mudik telah datang, apalagi saat menjelang hari lebaran, semua orang seperti kesetanan dan nekat melakukan tindakan apa saja demi diangkutnya badan dan hati ke rumah orangtua, istri, suami, atau juga sanak saudara terkasih nun jauh di sana. Maka tak heran jika kemudian Jakarta menjadi sangat sepi saat hari Lebaran tiba dan hanya menyisakan warga orisinil Jakarta nan menghuni perkampungan-perkampungan, bahkan juga kawasan kumuh.
Hal lain dari tradisi mudik ini ialah masalah keseriusan pemerintah sebab setiap tahun selalu saja ada masalah tentang angkutan umum. Bagaimana kesiapan angkutan nan jika tak diatur dan diawasi, maka banyak sekali dijumpai kecelakaan-kecelakaan lantaran kendaraan nan tidak layak jalan tetap saja beroperasi demi meraup rezeki. Musim mudik ialah musim dimana semua orang berani bayar berapa saja harga atau ongkos bus dan kendaraan generik lainnya sebab memang semua orang ingin pulang ke kampung halaman.
Selain masalah angkutan umum, masalah lain nan juga kerap ditemukan ialah masalah lalu lintas atas jalan-jalan nan akan dilalui warga mudik serta tindak kejahatan nan memanfaatkan momentum nan meriah ini.
Mudik sebagai Penyebaran Budaya Kota
Sisi lain dari masalah mudik ialah masalah budaya. Keberadaan kota mau tak mau, suka tak suka ternyata juga memberikan akibat tersendiri bagi perkembangan desa, terutama sekali masalah budaya.
Pada akhirnya, mudik tidak hanya persoalan perjumpaan seseorang nan merantau ke kota lain dengan sanak famili tercinta di kampung. Akan tetapi, nan sporadis disadari ialah mereka nan mudik setidaknya membawa budaya tersendiri nan ia tangkap dan ditelan saat mereka berada di kota. Maka tak hiperbola jika kemudian majemuk konduite atau barang-barang nan hanya ada di kota dan tak ada di kampung, menjadikan perubahan tersendiri.
Jika memang disikapi positif, maka kemajuan kota dapat memberikan penyadaran tersendiri. Misal, Norma orang kota nan mencuci tangan menggunakan cairan khusus, akan menyadarkan orang kampung pada sebuah tradisi lokal nan biasanya tidak mengindahkan masalah kesehatan. Sementara budaya kota juga dapat saja disalahgunakan semisal budaya individual masyarakat kota akan menjadikan keharmonisan dan keguyuban warga kampung menjadi kurang lekat.
Pada kasus ini, mudik kemudian dapat bermakna ganda. Pertama mudik sebagai ajang penyebaran produk kota baik dalam bentuk fisik atau juga pemikiran. Dalam hal ini pemudik diibaratkan duta nan menyebarkan 'virus' kota kepada kehidupan di kampung. Di sinilah pengaruh baik dan buruknya mudik.
Dan nan kedua, mudik sebagai ajang pengingat diri bahwa tenggang rasa, saling bahu membahu atau gotong royong, masih banyak dijumpai di kampung. Dari sana diharapkan, momentum mudik menjadi wahana mengambalikan sikap-sikap guyub dan sikap kepedulian khas warga kampung kepada mereka nan tidak lagi menemukan semua itu semasa di kota.
Begitulah mudik nan telah menjadikan budaya tersendiri bagi warga Indonesia. Sekali lagi mudik tidak hanya masalah dari kota pulang ke kampung. Lebih luas, mudik ialah wahana perubahan kondisi masyarakat sekitar. Maka dari itu, mudik rasanya tidak akan pernah sirna di muka bumi Indonesia sepanjang orang masih percaya jika Jakarta ialah ladang rezeki mereka.
Dari sinilah dapat ditarik konklusi bahwa mudik ialah sesuatu nan tidak dapat dibendung keberadaannya. Pemandangan penumpang nan berdesak-desakan di kereta, bejubel di bus-bus kota, sanak keluarga serta barang bawaan di atas motor, dan lain sebagainya rasanya tidak akan pernah sirna dari tanah Indonesia sebab mudik ialah milik Indonesia, sepanjang manusia masih ada di dunia.
Nah, mengingat mudik ialah sesutu nan krusial bagi keberadaan langgengnya sebuah budaya dan juga keselamatan, maka selayaknya mudik menjadi sebuah hal nan sangatlah diperhatikan dengan serius oleh bangsa ini. Tugas pemerintah ialah memberikan pelayanan nan prima kepada pengguna jalan dari sisi berkenderaan dan juga memberikan pelayanan keamanan sepanjang mereka melakukan perjalanan mudik. Itu semua memang sudah berjalan. Lantas bagaimana dengan persiapan nan dilakukan oleh si pemudik itu sendiri?
Tip Mudik Menggunakan Motor
Nah, di sini akan diberikan tip bagi keamanan Anda saat melakukan mudik. Di sini kita akan fokus bagi pemudik nan menggunakan roda dua atau motor, mengingat banyak sekali dari tahun ke tahun pengguna motor nan melakukan mudik secara bergerombol atau berkonvoi.
Sebelum memutuskan berangkat mudik, ada baiknya Anda periksa kelengkapan surat-surat kendaraan seperti STNK dan juga SIM. Usahakan masih berlaku sebab jika tak berlaku, akan menyebabkan Anda merasa risi kalau ada polisi dan ini akan memecahkan konsentrasi Anda.
Periksa juga kondisi kendaraan Anda, apakah mesin dan oli dalam keadaan baik dan siap jalan, rem depan dan belakang, lampu utama, lampu rem, lampu petunjuk, dan lampu isyarat, roda belakang dan depan agar tak terlalu tipis sebab dapat membahayakan. Selain itu, siapkan juga jas hujan nan berbentuk baju, bukan model ponco nan tergerai-gerai dan rawan tersangkut kendaraan lain.
Bagi nan baru pertama kali mudik menggunakan motor, alangkah lebih baiknya Anda bertanya kepada nan sudah sering sebab mereka tahu mana jalan-jalan nan seharusnya diwaspadai, termasuk menanyakan lokasi-lokasi peristirahatan nan kondusif dan nyaman. Itu semua demi keamanan saat Anda melakukan mudik bersama orang tercinta. Nah, semoga artikel ini dapat bermanfaat. Amiin .