Alat Ukur Lainnya
Alat ukur merupakan alat nan digunakan buat mengetahui ukuran berbagai macam hal atau benda nan ada di sekitar kita. Ada macam-macam alat ukur nan sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Setiap jenis benda memiliki alat ukurnya sendiri. Misalnya buat mengukur panjang seutas tali, kita memerlukan penggaris. Untuk mengukur berat, kita memerlukan timbangan. Untuk mengetahui waktu, kita memerlukan jam.
Peranan macam-macam alat ukur sangat krusial bagi kita. Seperti kegiatan transaksi, pembuatan alat rumah tangga, pembangunan, pembuatan jalan, sampai acara masak-memasak pun melibatkan macam-macam alat ukur tersebut. Hampir semua aspek kehidupan kita tidak dapat lepas dari alat ukur.
Macam-macam Alat Ukur
Pada dasarnya alat ukur nan biasa kita gunakan sehari-hari mengacu pada besaran pokok nan paling banyak diukur dalam ilmu fisika. Yaitu terdiri atas panjang, massa, dan waktu. Berikut ini klarifikasi macam-macam alat ukur tersebut beserta fungsinya.
1. Alat buat Mengukur "Panjang"
Alat ini tak hanya absolut digunakan buat mengukur panjang suatu benda saja. Pada penerapannya, dapat digunakan buat mengetahui kedalaman, diameter, keliling, dan luas. Serta tak terpaku pada suatu benda, tapi mencakup suatu wilayah. Misalnya lapangan, sumur, dan lain-lain.
Bahkan dalam global teknik seperti industri mesin, melibatkan pengukuran benda-benda kecil dengan detail tinggi, nan memerlukan ketepatan ukuran hingga 0,1 mm. Alat ukur ini meliputi, penggaris, meteran, jangka sorong, dan mikrometer skrup.
a. Penggaris
Penggaris merupakan bagian dari macam-macam alat ukur nan paling familiar. Mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, bahkan sampai arsitek pun bergantung pada alat nan satu ini. Pada umumnya, penggaris memiliki taraf ketelitian sampai dengan 1 mm. Tapi ada juga nan memiliki taraf ketelitian hingga 0,5 mm, seperti nan biasa digunakan di meja gambar para arsitek.
Alat ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat efektif digunakan buat mengukur benda-benda pada bidang datar dan berdimensi nisbi kecil, seperti gambar atau ubin. Dan alat ini pun tak mungkin memiliki dimensi nan terlalu panjang. Karena biasanya terbuat dari bahan nan kaku seperti, mika, plastik, kayu, juga besi. Coba bayangkan kalau ada orang nan membawa penggaris sepanjang lima meter…!!!
b. Meteran
Sebenarnya, fungsinya kurang lebih sama dengan penggaris. Hanya saja, meteran berdimensi lebih panjang dan terbuat dari bahan nan jauh lebih fleksibel dibanding penggaris. Agar dapat digulung dan mudah dibawa. Meteran dapat terbuat dari nilon atau logam lentur nan dapat digulung.
Dimensi panjangnya dapat mencapai seratus meter. Oleh sebab itu, alat ini dapat digunakan buat mengukur objek nan lebih besar, seperti tanah, lapangan, ataupun bangunan. Kelemahan alat ini ialah pada pemakaiannya nan sedikit merepotkan. Seringkali penggunaannya membutuhkan lebih dari 1 orang.
c. Jangka Sorong
Penggunaan alat nan satu ini biasanya terlihat di bengkel-bengkel atau tempat-tempat nan memproduksi barang dengan detail dan taraf presisi nan tinggi. Misalnya industri mesin, nan membutuhkan ketelitian antara satu bagian dengan bagian lainnya. Bentuk alat ini kurang lebih mirip kunci inggris, dengan satu bagian rahang tetap dan nan lainya bisa digeser sinkron keperluan. Terdapat skala pada bagian batangnya.
Ketelitian alat ini mencapai 0,1 mm. Alat ini biasanya digunakan unuk mengukur diameter benda kecil seperti skrup, baik dimensi dalam maupun dimensi luarnya. Alat ini bukan termasuk peralatan rumah tangga biasa, sebab hanya digunakan di tempat-tempat eksklusif dan buat alat-alat eksklusif saja. Jadi, kita tak perlu mengukur lebar sepatu kita atau ketebalan solnya menggunakan jangka sorong.
d. Mikrometer Skrup
Alat ini termasuk dalam salah satu dari macam-macam alat ukur nan digunakan buat mengetahui ukuran benda dengan ketelitian mencapai 0,01 mm. Benda nan diukur biasanya seperti ketebalan suatu plat atau lempeng logam, isi serabut kabel, dan lain-lain. Mikrometer skrup terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Selubung primer nan merupakan bagian statis, tak bisa digeser, berfungsi sebagai skala primer buat melihat hasil pengukuran.
- Selubung luar, memiliki bagian nan bisa diputar sehingga menggerakkan selubung ulir agar dapat disesuaikan dengan benda nan akan diukur.
- Selubung ulir, ialah bagian nan digerakkan oleh selubung luar hingga dapat sinkron dengan benda nan diukur.
2. Alat buat Mengukur "Massa"
Setelah alat pengukur panjang, salah satu dari macam-macam alat ukur ialah alat pengukur massa. Alat pengukur massa hanya ada satu, yaitu neraca. Akan tetapi, neraca mempunyai jenis nan beragam. Di bawah ini beberapa tipe neraca dan penjelasannya.
a. Neraca Pasar
Disebut demikian sebab biasanya kita akan dapat melihat neraca ini di pasar, terutama pasar tradisional. Bentuk neraca ini sangat khas, ada bagian nan berfungsi sebagai wadah buat menempatkan barang nan akan ditimbang. Bagian ini dapat dilepas.
Lalu bagian lainnya menyerupai tatakan buat meletakkan bandul neraca. Ukuran berat bandul neraca ini beragam, ada nan seukuran 1 ons, setengah kilogram, satu kilogram, dua kilogram, lima kilogram, dan seterusnya. Tapi, biasanya paling besar ialah lima kilogram,. Bagian tatakan ini tak bisa dilepas.
b. Neraca Dua Lengan
Neraca ini berbentuk seperti lambing zodiak libra. Cara penggunaannya mirip dengan neraca pasar, yaitu menyeimbangkan berat antara barang nan diukur dan bandul neraca. Tapi pada neraca jenis ini bandul neraca dapat juga digantikan oleh benda lain nan ingin dibandingkan beratnya dengan benda nan akan ditimbang.
Neraca jenis ini biasanya digunakan di laboratorium atau toko-toko emas zaman dulu (karena sekarang toko emas banyak nan menggunakan neraca digital). Neraca ini biasanya berukuran kecil dan hanya dapat digunakan buat mengukur benda nan tak terlalu berat (tidak mencapai berat kg-an).
c. Neraca Tiga Lengan
Neraca jenis ini juga biasanya ada di laboratorium. Tapi, ada juga nan berukuran besar dan biasanya terlihat di kios-kios penjual beras. Yang berukuran kecil kemampuannya kurang lebih sama dengan neraca dua lengan. Sementara nan berukuran besar sanggup buat menahan beban sampai level kuintal.
d. Neraca "Kamar Mandi"
Neraca ini lebih kita kenal sebagai timbangan badan. Biasanya, kita dapat menemukan alat ini di klinik, loka praktik dokter, rumah sakit, sekolah, atau tukang timbang badan dan tensi darah keliling. Umumnya berbentuk kotak atau lingkaran dengan di bagian depan terdapat jarum penunjuk. Untuk menggunakannya, kita cukup naik ke atas timbangan ini. Maka jarum akan menunjuk ke angka nan sinkron dengan berat badan kita.
3. Alat Ukur "Waktu"
Macam-macam alat ukur lainnya ialah alat ukur waktu. Alat ini digunakan buat mengetahui berapa lama suatu waktu itu berjalan. Satuan ukur alat ini terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: hari, jam, menit, dan sekon atau detik. Contoh penggunaan alat ini ialah buat mengetahui berapa lama proses suatu kegiatan berlangsung.
Alat ukur ini biasanya berupa jam tangan, jam dinding, atau jam meja. Untuk mengetahui waktu nan lebih detail dapat digunakan stopwatch .
Berikut ini ialah perbandingan beberapa satuan waktu:
- 1 hari = 24 jam
- 1 jam = 60 menit
- 1 menit = 60 detik
Untuk hal-hal nan biasanya berlalu sangat cepat, digunakan satuan waktu seperti milisekon atau mikrosekon.
Alat Ukur Lainnya
Sebenarnya, masih banyak alat ukur lainnya. Namun kegunaannya tak populer di lingkungan masyarakat kebanyakan. Contohnya adalah:
- Anemometer : mengukur kecepatan angin
- Barometer : mengukur tekanan udara
- Higrometer : mengukur kelembapan udara
- Amperemeter : mengukur kuat arus listrik
- Voltmeter : mengukur tegangan listrik
- Ohmmeter : mengukur besarnya tahanan listrik
- Altimeter : mengukur ketinggian daratan dari permukaan laut
- Spektrometer : mengukur intensitas cahaya dalam melewati suatu zat
- Torsimeter : mengukur torsi
Demikian klarifikasi macam-macam alat ukur nan dapat kita temukan di sekitar kita. Penggunaan alat ukur nan tepat pada benda nan tepat tentu akan memudahkan pekerjaan kita, mendapatkan hasil nan memuaskan, dan sinkron dengan nan diharapkan.