Penerapan Obrolan English Ala Pesantren
Obrolan English ialah salah satu bagian krusial dalam pelajaran Bahasa Inggris. Keberadaan bahasa Inggris saat ini memang sangatlah diperlukan, selaian sebagai penunjuang karir, keberadaan bahasa Inggris pun sudah menjadi semacam sesuatu nan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat modern. Hanya saja buat Dialog English, nampaknya masih sangat sedikit nan dapat menguasainya sebab memang kemahiran Obrolan English ialah lekat dengan kemahiran berbicara dalam bahasa Indonesia.
Sementara dalam bahasa Inggris, obrolan english memang biasa diidentikkan dengan speaking , bagaimana cara kita berbicara dalam behasa Inggris. Hanya saja nampaknya ada masalah tersendiri dalam melakukan praktek berbicara bahasa Inggris sebab obrolan english sendiri tak keluar, alias kaku. Padahal dari sisi grammar, dapat saja si anak atau kita pun dapat memahaminya. Namun, ketika hendak dibicarakan dalam bentuk obrolan english, rasanya sangat sulit sekali. Ada apa dengan semua ini?
Dialog english sekali lagi sangat penting, mengingat bahasa Inggris ialah bahasa internasional di mana jika tidak ada titik temu pada bahasa selain pada masing-masing penduduk dunia, maka bahasa Inggrislah nan kemudian dapat mempersatukan komunikasi. Hal ini tentu berkaitan dengan sejauh mana taraf dominasi speaking kita, terutama saat melakukan obrolan english. Akan tetapi, nan terjadi ialah kosa kata nan terbatas, ketidakpedean, dan takut salah mengucapkan kadang membuat kita tak dapat dengan baik melakukan obrolan english, apalagi dengan mereka nan berasal dari Inggris. Untuk itu, masalah inilah nan fundamental pada pembelajaran bahasa Inggris nan ada di Indonesia.
Lihat saja, bagaimana seharunya kita merasa prihatin saat orang-orang luar negeri sukses menguasai bahasa Indonesia dengan fasihnya hanya dalam waktu singkat, sementara kita menguasai bahasa mereka sangatlah lama. Dari bangku sekolah dasar hingga taraf perguruan tinggi, tetap saja obrolan english tak dapat menjadi sesuatu nan memuaskan. Padahal ada nan mengatakan bahwa sejatinya, obrolan english sebagai wahana kita melakukan percakapan dalam bahasa Inggris dapat dilakukan hanya dengan memakan waktu selama tiga bulan saja, sebagaimana mereka memahami dan mempelajari bagaimana penggunaan bahasa Indonesia.
Intinya bahwa ada nan salah dengan pola pembelajaran bahasa Inggris nan sudah dilakukan selama ini. Jadi, ini ialah tugas bersama, terutama mereka nan memang mendalami bahasa Inggris, agar senantiasa menjadikan bahasa Inggris menjadi bahasa nan lebih menekankan pada aspek obrolan english.
Apakah Problem Primer Obrolan English?
Sebagaimana kita tahu, sudah sejak lama bahasa Inggris dipelajari anak-anak, bahkan sejak mereka berada di bangku sekolah dasar. Akan tetapi, pada prakteknya, hingga mereka kuliah pun, tetap saja obrolan english mereka sangatlah tak memuaskan sebab masih terbata-bata, kecuali memang bagi mereka nan memang fokus mempelajari bahasa Inggris mulai dari dasar hingga obrolan english, sehingga mereka tak merasa menemukan banyak kesulitan sebab sudah terbiasa melakukan percakapan atau obrolan english.
Jika ditanyakan, siapa nan salah? Nampaknya hal tersebut juga tak akan menyelesaikan masalah. Masalahnya memang jika diamati secara seksama, maka pembelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah belum maksimal dan memfokuskan diri pada persoalan obrolan english nan sejatinya ialah puncak dari pada kemahiran berbahasa sebelum dapat menuliskanya dalam bentuk karangan atau teks naratif.
Kita, saat mempelajari bahasa Inggris, selalu saja lama berkuta pada persoalan struktur dan juga grammar . Sementara obrolan english atau juga kemahiran conversation sangatlah sporadis dipraktekkan. Ini nan kemudian disebut sebagai masalah primer atau pangkal persoalan. Untuk itu, tidak heran jika kemudian buat menguasai obrolan english, maka pola pembelajaran bahasa Inggris sudah tak zamannya lagi dimulai dari struktur atau grammar . Akan tetapi, langsung belajar obrolan english dapat melihat kesalahan-kesalahan nan terjadi dalam obrolan english, barulah dikoreksi menggunakan metode pembahasan struktur dan tata bahasa. Dengan kata lain, jika kita ingin menguasai obrolan english, maka nan harus ditekankan ialah praktek dulu baru kemudian teori.
Dalam bahasa pembelajaran, maka inilah nan disebut dengan taktik try and error , coba, salah, lalu perbaiki kesalahan itu. Terus dan terus sehingga kita dapat mahir menguasai dialog english .
Masalah lain nan kemudian disinyalir menjadi penyebab buruknya obrolan english anak-anak Indonesia sebab selama ini nan mereka kejar ialah skor Test TOEFL , nan pada faktanya hanya menjadi alat ukur buat mengetes kemampuan receptive semata, bukan pada masalah productive . Jadi, sekali lagi kita kembali bertaya, lalu bagaimana tindakan nan harus dilakukan agar anak-anak Indonesia dapat melakukan obrolan english dengan sangat tenang dan tak lagi harus terkesan meraba-raba kosa kata.
Bahasa ialah persoalan Norma saja. Semakin kita mengatakan sesuatu dalam bahasa tertentu, maka kita akan mahir sendiri sebab memang dilakukan berulang-ulang. Nah, ini pula nan seharusnya menjadi catatan krusial para pendidik, khususnya guru bahasa Inggris, agar lebih memaksimalkan pada masalah obrolan english di kelas atau di luar kelas dan usaha buat membiasakan diri menguasi obrolan english dengan baik. Sebanyak apa pun vocabulary nan dimiliki seorang siswa, jika tak dipraktekkan dalam bentuk obrolan english, maka sepanjang itu pula dia hanya akan menjadi pelajar bahasa Inggris nan hanya memahami teori saja, padahal sekali lagi, masalah bahasa ialah masalah praktek.
Penerapan Obrolan English Ala Pesantren
Nampaknya sekolah formal harus sedikit melirik pada metode nan biasa diterapkan oleh pesantren-pesantren modern atau boarding school . Biasanya lulusan mereka sangatlah terbiasa menggunakan bahasa asing, termasuk di dalamnya, yaitu bahasa Arab nan diutamakan dan bahasa Inggris nan juga diwajibkan. Mereka biasa menggunakan waktu pagi hari sebelum masuk kelas buat melakukan obrolan dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris, sehingga mereka memang sangat mumpuni dalam obrolan english meski memang kadang persoalan tatabahasa dan struktur tak begitu diperhatikan sebab memang kedua hal tersebut akan menyusul dengan sendirinya.
Tidak harus memulai obrolan english dari bahasa nan sulit, cukuplah obrolan english nan sifatnya sehari-hari nan biasa ditemukan di sekitar anak-anak. Misalnya, "How are you?” atau "What's your name?" atau “What do you do?” dan masih banyak lagi ucapan sehari-hari nan pendek, sehingga anak-anak terbiasa dan tak merasa terbebani dengan praktek obrolan english.
Selain itu, biasakan juga berbicara dalam bahasa inggris jika ingin mahir dalam obrolan english, meski tak berada dalam kelas. Caranya dengan mencari partner nan dapat diajak berkomunikasi dalam praktek berbahasa Inggris. Tak harus malu meski salah. Bahkan sah-sah saja melakukan bahasa campuran antaran bahasa Inggris dan Indonesia, jika memang dirasa sudah tidak ada lagi persedian kosa kata dalam kepala kita. Contoh obrolan english campura ialah “Don’t speak.. terlalu cepat.. because I am puyeng.” Ini ialah kalimat obrolan english nan memang campuran antara bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris, tapi itu semua sah-sah saja sepanjang keperluannya ialah buat belajar dan bukan buat keperluan resmi.
Selanjutnya ialah mencoba mendengarkan lebih banyak, bagaiman kata bahasa Inggris tersebut diucapkan, agar kita dapat menirunya dengan sahih sehingga apa nan kita katakan saat melakukan dialog english juga termasuk pengucapan nan sahih pula menurut si penutur bahasa aslinya. Jangan lagi merasa malu diolok-olok sebab kita salah mengucapkan bahasa Inggris dalam obrolan english, atau pula ada nan menganggap kita arogan sebab selalu saja berbicara dalam bahasa Inggris dimana saja, sehingga mereka nan memang benar-benar nol pemahaman bahasa Inggrisnya, apalagi obrolan english, merasa terkucilkan sebab tak dapat mengikuti apa nan Anda katakana. Biarlah semua itu dianggap angin lalu saja. Yang krusial obrolan english kita kuasai.