Mencari Tahu Tuhan
Anda semua tentu pernah, bahkan sering mendengar lagu tentang Tuhan nan dipopulerkan oleh Bimbo berikut.
Tuhan
Tempat saya berteduh
Di mana saya mengeluh
Dengan segala peluh
Tuhan
Tuhan nan maha esa
Tempat saya memuja
Dengan segala doa
Chorus:
Aku jauh, engkau jauh
Aku dekat, engkau dekat
Hati ialah cermin
Tempat pahala dosa berpadu
Dalam lagu tersebut tergambar jelas bahwa Tuhan merupakan tujuan akhir dari segala persoalan dan masalah nan dihadapi manusia.
Sepanjang sejarah kehidupannya, manusia tak akan pernah sunyi dari pencarian jalan menuju Tuhan . Lalu, mengapa setelah nabi-nabi diturunkan dan orang-orang kudus telah tiada, manusia modern pun masih mencari Tuhan? Apakah Tuhan telah hilang? Apakah Tuhan telah mati? Lalu, kenapa dicari? Adakah akibat eksklusif jika manusia tak memercayai Tuhan?
Pada zaman dahulu, saat berada di alam ruh, manusia sudah berkomunikasi (khitàb) dan bertemu dengan Tuhan. Kemudian, Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam, dari lempung tanah liat. Tanah ialah simbol kehinaan, simbol kerendahan.
Setelah itu, Tuhan meniupkan ruh ilahi-Nya sebagai simbol kemuliaan, keagungan. Makanya, jangan heran kalau manusia selalu berada di antara dua kutub nan saling tarik-menarik. Terkadang terseret ke lembah nestapa dan hina, dan terkadang berada di gerbang mulia. Bahkan, manusia dapat lebih mulia daripada malaikat, tetapi dapat pula lebih nista dari setan nan terkutuk.
Oleh sebab itu, ke mana pun manusia berlari mencari kebahagiaan, kesenangan, dan ketenangan, ia tak akan menemukan apa nan ia cari selagi tak mengenal Tuhannya. Sebab, Tuhan ialah rumah bagi jiwa nan tenang, loka kembali dan loka bergantung segala sesuatu.
Tuhan selalu ada di dalam diri setiap manusia. Dia bersama para umat-Nya. Menuntun manusia buat bersikap baik terhadap sesama dan tentu saja bersikap baik padaNya. Kebaikan Tuhan tergambar jelas dalam setiap ayat atau sabda Nabi. Seperti nan telah diriwayatkan oleh Ahmad dan Abd bin Humaid. Allah Swt berfirman:
“Wahai anak Adam! Jika engkau mengingat Ku di dalam dirimu, pasti Aku pun akan mengingatmu di dalam Diriku. Dan jika engkau mengingat Ku dalam kumpulan ramai, pasti Aku pun akan mengingatmu di kumpulan nan lebih baik dari kumpulanmu. Jika engkau mendekati Ku sejengkal, Aku akan mendekatimu sedepa, dan jika engkau mendekati Ku sedepa, Aku akan mendekatimu sehasta. Dan jika engkau mendekati Ku dengan berjalan kaki, Aku akan mendekatimu dengan berlari”
Cara Mudah Mengenal Tuhan
Ada beratus ribu cara supermudah buat mengenal Tuhan . Berikut akan dipaparkan hanya sedikit saja sebagai contohnya.
- Umat Islam mula-mula sebelum beriman wajib mengucapkan sumpah suci, ikrar syahadat nan abadi: “Saya bersaksi bahwa tak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad ialah utusan Allah.” Kemudian, umat Muslim harus mempercayai, melaksanakan rukun Iman dan rukun Islam. Seluruh butir nan termuat dalam rukun Iman dan Islam menuju kepada satu tujuan, yakni Tauhid, monoteisme, mengakui hanya satu Tuhan.
- Jika kita masih ragu dan bertanya siapakah Tuhan, apakah Tuhan itu konkret adanya, maka Allah ialah Tuhan. Pencipta alam raya, tak ada sesuatu apa pun nan serupa dengan-Nya. Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Mengetahui apa-apa nan ada di langit dan di bumi.
- Allah Swt tak menyerupai segala sesuatu. Akan tetapi, Dia meliputi segala sesuatu.
- Allah berkata, “Aku sinkron persangkaan hamba-Ku.”
- Allah berkata, “Aku ialah dekat, bahkan lebih dekat dari urat lehermu sendiri.”
- Allah tak dapat dijangkau dengan bahasa. Sebab, bahasa memiliki keterbatasan, duniamu ialah sebatas bahasamu.
- Yang mengenal dirinya ialah mengenal Tuhan-Nya. Allah ialah Raja dari segala sembahan manusia.
- Allah mengetahui hal nan diam dan tersembunyi. Bahkan, Allah mengetahui merangkaknya semut hitam di malam gulita.
- Jalan menuju Tuhan sebanyak tarikan napas seluruh makhluk nan ada di bumi dan di langit.
- Jarak terdekat antara hamba-Nya dengan Allah ialah ketika ia sedang sujud di dalam shalat.
- Stephen Hawking tak percaya adanya Tuhan. Ia berkata, “Benda-benda di planet dapat menciptakan diri sendiri.”
- Einstein percaya Tuhan. Ia berkata, “Saya percaya Tuhan tak sedang bermain dadu saat menciptakan alam raya semesta dan segala isinya.
- Filsuf besar Jerman Nietzsche percaya kepada Tuhan nan dapat mengajarkannya menari.
- Apabila akal tak dapat membayangkan eksistensi Allah, tak berarti bahwa Dia tak ada. Sebab, banyak fenomena nan tak dapat dibayangkan, padahal sebenarnya ada. Cukuplah bagi akal buat membuktikan eksistensi Allah dan sifat-sifat-Nya melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dalam Islam, tak ada istilah Creatio ex nihilo penciptaan dari ketiadaan. Allah Ada, definisi "Ada" tak membutuhkan klarifikasi lain.
- Nabi Ibrahim mencari Tuhan nan tak tenggelam dan terbenam, yakni rembulan dan matahari.
- Nabi Musa a.s. pernah berbicara dengan Tuhan di bukit Sinai nan dinamakan bukit semak cahaya (bukit api). Kala itu, Nabi Musa ingin melihat wujud Tuhan, tetapi ia tak sanggup dan memohon ampun.
- Alam semesta dan seisinya tak cukup memenuhi asma Allah, hanya hati seorang hamba Allah nan ikhlas sanggup memenuhinya. Dan barangsiapa nan tak takut kepada Allah, Allah akan menjadikannya takut kepada segala sesuatu. Barangsiapa nan takut kepada Allah, Allah akan menjadikan segala sesuatu takut kepada-Nya.
- Umat Islam mengenal nama-nama Allah nan Latif dengan 99 nama. Bahkan, ada nan menyebutnya 1000 nama. Nama-nama Allah mewakili sifat-Nya, bukan bentuknya.
- Umat Muslim menyebutnya Allah, umat lainnya menyebutnya Tuhan, God, Yahweh, Gusti Pangeran, serta teramat banyak lagi nama nan dapat disebutkan.
- Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Mencari Tahu Tuhan
Apakah keragu-raguan tentang Tuhan masih ada di benak Anda? Tentang kekuasaannya? Tentang keajaiban nan seringkali Ia tunjukkan? Tuhan tersurat dalam banyak kitab. Semua kitab tersebut menjabarkan kekuasaan nan dimiliki Tuhan. Seolah berusaha meyakinkan umat manusia akan Maha Hebat nya Dia Sang Pencipta.
Kemajuan zaman sudah semakin canggih. Tidak ada alasan lagi buat tak bertuhan. Selain dari kitab-kitab milik Tuhan, banyak buku-buku kegamaan nan menjabarkan Tuhan. Bukan hanya itu, “perkenalan” Anda dengan Tuhan akan semakin dimudahkan dengan hadirnya kecanggihan sistem informasi. Anda bebas browsing sepuasnya di global maya buat mencari tahu siapakah Tuhan, apa saja nan diperbuat Tuhan buat kehidupan manusia.
Andaikata Dia sudah sempurna, maka buat apa lagi menciptakan manusia nan dikatakan sebagai makhluk lemah, tidak berdaya, naif, congkak, mudah khilaf dan lupa. Jangan galat memandangnya demikian. Justru, Allah Swt menciptakan makhluk bernyawa termasuk manusia sebagai bukti dan tanda kekuasaan-Nya. Kemuliaan Allah tak akan bertambah lantaran pujian manusia, dan Allah tak akan terhina dan dihinakan lantaran manusia menghinakannya.
Semuanya kembali kepada manusia. Agar kita selalu ditolong Allah, selangkah saja kita menyembah menuju Allah, seribu langkah Allah mendekati kita. Jangan pernah sekalipun manusia ragu terhadap kebesaran Tuhan.