Bijak Populer
Indonesia merupakan negara nan dikenal memiliki kata mutiara bijak nan sangat banyak dan bervariatif. Kata mutiara bijak merupakan suatu ungkapan latif nan ditujukan sebagai pemberian semangat, nasihat dan motivasi kepada pendengarnya.
Kata mutiara bijak menjadi karakteristik khas nan dimiliki oleh bangsa Indonesia dan kata mutiara bijak menjadi suatu tradisi turun menurun warisan nenek moyang kepada generasi penerus sampai saat ini. Kata mutiara bijak bak air segar di padang pasir, nan memberikan penyegaran dan pengobat dahaga bagi setiap pendengarnya. Karena setiap orang nan sedang putus asa, down, tak bersemangat, menjadi mendapat sebuah penyegaran bagi setiap permasalahan nan sedang dihadapinya.
Kata mutiara bijak menjadi warisan bangsa nan berbeda dengan warisan bangsa lainnya. Jika ada beberapa warisan bangsa nan sudah dianggap punah, hilang dari peredaran dan tak tersampaikan hingga generasi saat ini, namun kata mutiara bijak berbeda.
Karena hingga kini, kata mutiara bijak tetap eksis keberadaannya dan dikenal oleh generasi hingga saat ini. Walaupun kata mutiara bijak itu sudah sangat jadul, namun tetap masih eksis hingga saat ini.
Kata mutiara bijak pun menjadi penguat interaksi setiap orang nan melakukan hubungan setiap harinya. Saling berkata dan mengirimkan kata bijak merupakan penguat interaksi emosional nan sangat baik dan tepat, apalagi saat ini kita bisa dimudahkan dalam melakukan hubungan komunikasi melalu i handphone, chat, BBM, dsb.
Kita seperti dibuat tak bosan dalam mendengarkan setiap kata mutiara bijak, baik nan kita dengar dari orangtua kita, guru kita, teman kita atau nan kita baca secara langsung baik melalui buku, media massa dan media elektronik. Kata mutiara bijak semakin terus mengalami peningkatan baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Kata-katanya semakin bervariatif saat ini, sebab semakin banyaknya orang nan membuat kata mutiara nan baru, unik dan dianggap bagus bagi nan mendengarkannya.
Kata Mutiara Bijak Populer
Banyak dari sekian kata-kata mutiara nan ada Indonesia nan sudah sangat kita hafal dan sering kita dengar, di antaranya yaitu:
-
Berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Maksudnya, dalam menggapai suatu pencapaian nan ingin kita raih, kita harus berusaha dulu dengan kerja keras.
-
Lebih baik gagal daripada tak mencobanya sama sekali. Maksudnya nasehat buat orang nan belum berani berbuat atau mencoba.
-
Jika kita memiliki apa nan kita sukai, kita mesti menyukai apa nan kita punyai. Maksudnya, kita harus senantiasa bersyukur terhadap apa nan kita miliki saat ini.
-
Banyak jalan menuju Roma. Maksudnya yaitu, buat mencapai tujuan atau suatu maksud, banyak cara nan bisa dilakukan.
-
Biar lambat asal selamat, tidak lari gunung dikejar. Maksudnya, dalam mengerjakan sesuatu tak usah tergesa-gesa. Asal rajin, telaten, dan tabah serta ulet tentu akan tercapai.
-
Jika Anda tak menjadi bagian dari solusi, maka Anda ialah bagian dari masalah. Maksudnya, kita harus bisa memberikan kegunaan dalam hayati ini dan janga menjadi masalah dalam kehidupan.
-
Diatas langit masih ada langit. Maksudnya, nasihat buat tak menyombongkan diri.
-
Pengalaman ialah guru terbaik. Maksudnya, dalam setiap pengalaman akan banyak hikmah nan dapat kita ambil sebagai pelajaran.
Itu semua merupakan kata-kata mutiara bijak nan sudah sering kita dengar, nan disampaikan oleh orangtua atau guru kita. Dan, itu mungkin baru beberapa saja dari kumpulan kata–kata mutiara bijak, sebab masih sangat banyak sekali kata-kata mutiara bijak nan tersebar d seluruh penjuru daerah Indonesia. Dan, bahasa dan istilahnya pun disesuaikan dengan asal daerah kata mutiara bijak itu berasal.
Kata-kata mutiara bijak saat ini sudah semakin variatif saja. Bahkan, saat ini tidak sporadis banyak orang nan membuat kata-kata mutiara bijak protesis mereka sendiri, dan menambah koleksi kata-kata mutiara bijak nan sudah ada, sungguh luar biasa.
Manfaat Berkata-kata Mutiara
Banyak orang-orang besar saat ini nan banyak membuat kata-kata mutiara bijak, baik agamawan, da’i, motivator, penulis, bahkan pejabat publik sekalipun. Yang paling tentunya ialah para motivator-motivator terkenal macam Mario Teguh, Ary Ginanjar, Bong Candra, dsb. Mereka tentunya membuat kata-kata mutiara bijak sebagai bahan motivasi mereka kepada khalayak ramai. Karena dalam kapasitas mereka sebagai public figure tentunya kata-kata nan mereka untuk sangat menarik dan pas dengan kondisi kekinian.
Namun, tentunya jangan sampai pula bila kata-kata mutiara bijak ini menjadi bahan bersilat lidah atau sengaja diperjualbelikan sekedar hanya buat mencari sensasi semata. Karena hal tersebut etntunya sudah melenceng dari makna kata-kata mutiara bijak itu sendiri.
Karena, sine qua non hal nan begitu mengena apabila kita akan mengucapkan kata-kata mutiara bijak tersebut. Kata-kata mutiara bijak pun tidak layak buat dikomersilkan, sebab itu bukanlah suatu alat jual beli, namun suatu hal nan harus dijadikan sebagai alat membangun interaksi baik dalam setiap aktivitas kehidupan.
Kata-kata merupakan aktualisasi diri hati dan pikiran seseorang. Apabila kita ingin mengetahui bagaimana isi pikiran dan perasaan seseorang maka lihatlah dari isi perkataan nan dia ucapkan.
Manusia itu ibarat air dalam teko, apabila isi dalam teko tersebut berisi kopi, maka nan keluar pun akan kopi, bila isinya teh, maka nan keluarnya pun ialah teh tak mungkin akan berubah. Artinya, pikiran dan perasaan seseorang akan tertuang melalui perkatannya. Apabila perkataan nan keluarnya baik berarti perasaan dan pikirannya pun baik, namun apabila pikiran dan perasaannya jelek maka kata-kata nan keluarnya pun akan buruk.
Hal ini membuktikan bahwa perkataan dari setiap diri manusia memang menjadi sebuah evaluasi awal bagi kepribadian nan dimilikinya. Perkataan akan menuntun evaluasi seseorang kepada kita. Dan setiap perkataan itu tentunya ialah sebuah doa pula. Maka, kita harus memang berhati-hati dalam berkata sesuatu sebab itu dapat menjadi doa nan mustajab bagi seorang komunikan.
Terlebih bila ini dilontarkan oleh orangtua kepada anaknya atau guru kepada muridnya, sebab itu akan menjadi doa, apabila perkatannya baik maka doanya pun berarti baik. Namun apabila perkataannya buruk, berarti telah memberikan doa nan buruk.
Kesimpulan
Hal ini sangat harus diperhatikan oleh orangtua dan guru, apabila akan berkata sesuatu kepada anak atau muridnya. Karena walaupun dalam keadaan emosi sekalipun, kita harus berusaha agar tak keluar kata-kata nan tak baik keluar dari ucapan kita.
Ucapan itu memang akan keluar hanya dalam hitungan detik, namun itu akan menjadi imbas nan panjang dan sistemik setelahnya. Maka, panataan kata-kata nan terucap dari lisan kita itu harus benar-benar bisa kita jaga sebaik-baiknya. Karena ada pepatah nan mengatakan bahwa lidah itu lebih tajam dari pedang, maka kita harus benar-benar menjaga perkataan kita dengan sebaik-baiknya.
Sudah seharusnyalah kita setiap ucapan nan keluar dari mulut kita ialah emas. Setiap perkataan kita sangat ditunggu-tunggu oleh orang lain sebab perkataan kita dianggap sejuk dan menenangkan orang nan mendengarnya. Bukan sebaliknya, justru orang lain sangat takut dan antipasti terhadap setiap perkataan nan akan kita lontarkan, sebab dianggap menyakitkan perasaan pendengarnya.
Perkataan itu memang akan menembus perasaan setiap pendengarnya, maka apabila kita tak ingin menyakiti orang lain, maka sebisa mungkin kita jaga sebaik mungkin setiap ucapan nan akan kita ucapkan.
Berucap baik tentu bukan hal nan sulit, namun bukan hal nan mudah pula. Karena semuanya perlu dilatih dan dibiasakan buat bisa menjadi Norma nan baik, oleh sebab itu mari jadikan setiap ucapan nan keluar dari mulut kita ialah kata mutiara bijak walaupun sangat sederhana sekalipun.