Menjaga Hutan = Menjaga Rantai Makanan di Hutan
Bagaimana cara menjaga rantai makanan di hutan ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa nan disebut dengan rantai makanan dan unsur-unsurnya serta ekosistem hutan.
Rantai Makanan
Rantai makanan ialah peristiwa makan dan dimakan di antara makhluk hidup. Sesungguhnya, semua makhluk diciptakan di global ini ialah buat saling berinteraksi satu sama lain.
Salah satu hubungan nan terjadi di antara mereka ialah dengan rantai makanan tersebut. Dengan rantai makanan, secara tak langsung menyatakan bahwa tak ada satupun makhluk hayati di global ini nan tak membutuhkan makhluk hayati nan lainnya.
Contoh rantai makanan yaitu; padi dimakan tikus, tikus di makan ular, ular di makan elang, elang wafat diuraikan oleh bakteri nan ada di dalam tanah, bakteri menjadi makanan tanaman, dan begitu seterusnya.
Dalam rantai makanan, ada tiga pihak nan terlibat, yaitu: produsen, konsumen, dan dekomposer. Produsen dalam rantai makanan ialah tumbuhan, sedangkan konsumen ialah hewan dan manusia. Dekomposer atau pengurai diperankan oleh bakteri. Ketiga pihak tersebut saling memiliki ketergantungan satu sama lain.
Hutan sebagai Salah Satu Ekosistem di Alam
Ekosistem ialah loka hayati dari sekumpulan populasi. Populasi sendiri merupakan kumpulan makhluk hayati sejenis, misalnya populasi bebek, populasi ayam, dan populasi ular. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan.
Salah satu ekosistem nan memiliki space luas ialah hutan. Hutan merupakan loka hayati berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Mereka semua tinggal bersama dan berinteraksi satu sama lain di sana. Keberadaan hutan merupakan hal nan sangat krusial bagi mereka. Bila hutan hilang atau musnah sebab suatu hal, maka mereka pun akan terancam musnah. Ibarat manusia, hutan ialah loka tinggal utama.
Di dalam hutan majemuk jenis rantai makanan terjadi. Secara sederhana dapat dicontohkan sebagai berikut: rerumputan dan pohon-pohon rendah dimakan oleh rusa, rusa diburu oleh hewan hewan pemakan daging seperti singa dan macan, singa dan macan pada akhinya wafat sebab usia akan diuraikan oleh pengurai nan ada di dalam tanah, sebab adanya pengurai inilah pohon dan tumbuhan dapat tumbuh, dan begitulah seterusnya.
Bisa dilihat bukan, betapa pentingnya arti hutan bagi sebuah ekosistem dan rantai makanan.
Menjaga Hutan = Menjaga Rantai Makanan di Hutan
Betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kelangsungan hayati mahkluk hayati nan tinggal di sana. Itu sebabnya melestarikan hutan sama artinya dengan menjaga rantai makanan di hutan. Bagaimana cara menjaga rantai makanan di hutan?
Berikut ini beberapa langkah dan cara nan dapat dilakukan, yaitu:
1. Tidak menebang hutan
Hutan ialah sebuah loka nan paling memberikan banyak kegunaan dalam kehidupan di bumi ini, terutama dalam kehidupan manusia. Hutan memang memberikan kontribusi nan begitu besar bagi manusia.
Telah disebutkan di atas bahwa hutan ialah salah satu loka ekosistem nan ada di alam. Dan bisa dikatakan bahwa ekosistem hutan ialah ekosistem nan terbesar nan ada di bumi ini.
Dengan menjadinya hutan sebagai ekosistem, berarti bahwa hutan ialah loka tinggal atau loka hayati banyak sekali makhluk hayati seperti tumbuhan dan hewan. Kita tentu tahu bahwa di alam hutan terdapat aneka macam jenis tumbuhan dan juga hewan. Ini memang membuktikan bahwa hutan ialah sebuah loka nan nyaman bagi kehidupan makhluk hidup.
Jika kita menebangi hutan secara brutal atau tanpa memperhatikan bagaimana besarnya fungsi hutan bagi kehidupan manusia maka hal buruklah nan niscaya terjadi. Karena hutan ialah loka hayati dari aneka tumbuhan dan juga hewan, dengan menebangi hutan maka berarti bahwa kita telah menghilangkan atau merusak loka hayati dari hutan dan juga aneka tumbuhan ini.
Sudah bisa kita bayangkan bagaimana dahsyatnya akibatnya nan bisa perbuatan menebangi hutan ini. Ketika loka hayati banyak jenis dari hewan hilang dengan penebangan hutan maka hewan akan mengalami kesulitan buat bisa bertahan hidup. Karena itulah, tidak sporadis kita menemui bahwa banyak hewan nan ikut wafat seiring dengan peristiwa penebangan hutan.
Atau hal lain juga sering menjadi fenomena. Misalnya ialah perginya beberapa hewan ini ke daerah pemukiman penduduk di sekitar hutan. Hal ini pastilah disebabkan sebab mereka telah kehilangan rumah mereka dan berusaha buat mencari rumah baru bagi hayati mereka.
Hal berpindahnya hewan ke loka pemukiman penduduk ini juga menyebabkan masalah lain. Tentu hal ini juga akan menganggu kehidupan dari penduduk setempat. Hewan ini juga akan mencari sumber makanan lain sebab memang sumber makanan nan biasa tersedia di hutan sudah dimusnahkan oleh ulah manusia menebangi hutan.
Hewan ini terkadang memakan hewan ternak nan dimiliki oleh penduduk setempat. Tentulah hal ini akan membuat penduduk menjadi marah sebab hewan ternak mereka ialah bagian dari kekayaan mereka nan mereka jaga. Ketika hewan ternak dimakan oleh hewan nan dating dari hutan maka tentu saja mereka akan memburu atau bahkan sampai membunuh hewan tersebut.
Dengan ini tentu akan terjadi pembunuhan hewan. Populasi hewan akan terus menurun. Di hutan sendiri mereka sudah sulit buat bertahan hayati sebab loka hayati mereka telah dirusak oleh manusia. Dan ketika mereka bergerak ke pemukiman penduduk, mereka pun tidak luput dari buruan penduduk. Itulah dampak nan dihasilkan dari penebangan hutan oleh manusia bagi kehidupan hewan.
Selain hewan, tumbuhan pun juga tidak luput menerima dampak jelek dari dari penebangan hutan. Tumbuhan ialah makhluk hayati nan sangat berjasa bagi kehidupan manusia. Tumbuhan ialah produsen nan menyediakan makanan bagi manusia.
Ketika hutan ditebangi maka tentu tumbuhan pun juga akan hilang dan wafat sebab memang sebagian besar isi hutan ialah tumbuhan. Ketika tumbuhan wafat maka tentu tersedianya bahan makan bagi manusia juga akan berkurang.
Selain itu, fungsi hutan ialah sebagai paru-paru dunia. Dengan ini, hutan akan terus menjaga udara nan ada di bumi ini buat selalu segar dan penuh dengn oksigen. Karena proses primer nan dijalankan oleh tumbuhan ialah melakukan fotosintesis nan menghasilkan oksigen sebagai zat nan memiliki peran krusial bagi kehidupan manusia.
Oksigen inilah nan menjadi zat nan diserap manusia saat melakukan proses pernapasan. Kadar oksigen nan cukup di udara akan menjamin keberlangsungan proses pernapasan ini dan juga berarti menjamin berlangsungnya kehidupan manusia itu sendiri. Jika hutan tidak mampu lagi menjaga udara buat tetap mengandung banyak oksigen maka kehidupan manusia pun juga akan terancam.
Itulah beberapa akibat nan disebabkan dari penebangan hutan. Untuk itu memang konduite menebangi hutan secara brutal dan ak bertanggung jawab haruslah dijauhi atau dihindari oleh manusia.
2. Menindak tegas para pelaku penjarah hutan
Sekeras apa pun usaha nan dilakukan buat menjaga hutan agar tak tebangi oleh tangan-tangan nan tidak bertanggung jawab, tetap saja ada manusia nan melakukan penebangan liar. Untuk itu, di sinilah peran pemerintah sangatlah dibutuhkan buat menjaga kelestarian hutan.
Pemerintah bisa menciptakan Undang-Undang nan tegas buat menghukum para penebang liar ini. Undang-Undang ini haruslah tegas dan bisa memberikan imbas jera kepada siapa pun buat tak menebangi hutan.
Karena besarnya fungsi dan kegunaan hutan nan ada maka sanksi nan diberikan pun haruslah setimpal. Jangan memberikan sanksi nan ringan nan tidak bisa memberikan imbas jera kepada masyarakat.
Dalam hal ini, itikad kuat dari pemerintah sangatlah dibutuhkan. Sebagai pemerintah, tanggung jawab mereka buat menjaga lingkungan lebih besar. Dengan membuat Undang-Undang nan tegas dan setimpal diharapkan tidak ada penebangan hutan secara liar.
3. Tebang pilih bila ingin menebang hutan
Upaya menebang hutan memang tidak bisa dihindarkan. Hal ini terjadi sebab memang dalam kehidupan manusia, hutan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah hutan ditebangi.
Namun usaha penebangan hutan ini haruslah dilakukan dengan sangat bijaksana yaitu dengan melakukan tebang pilih. Hanya pohon dengan criteria eksklusif saja nan bisa ditebang. Dan setelah melakukan penebangan diiringi dengan penanaman pohon baru nan lebih banyak buat mengganti pohon atau hutan nan telah ditebangi.
Cara di atas mungkin sederhana, namun bila tak dilakukan, akan berakibat fatal. Itu sebabnya kita semua wajib melakukannya. Sesuatu nan sangat sederhana bagi kita namun sangat berarti kelangsungan hayati hewan, tumbuhan, bahkan manusia sendiri. Memang perlu niat dan tekad nan kuat buat menjaga rantai makanan di hutan.