Kelainan Sistem Peredaran Darah Manusia
Berbicara tentang sistem peredaran darah manusia, ada tiga bagian nan satu sama lain saling berkaitan. Bagian-bagian nan dimaksud ini yaitu jantung sebagai pusat peredaran darah, darah itu sendiri dan sistem pembuluh darah.
Sistem peredaran darah manusia akan bermasalah apabila satu atau lebih dari bagian-bagian struktur alat peredaran di tubuh kita terganggu atau terhambat. Namun ketika hal itu terjadi, masalahnya menjadi tak sederhana. Beberapa penyakit berbahaya dapat muncul dampak ada satu atau beberapa bagian dari struktur alat peredaran darah pada manusia ini nan mengalami gangguan.
Jantung merupakan pusat dari seluruh sistem peredaran darah pada manusia. Secara struktur anatomi jantung ini dibagi menjadi empat ruang yaitu dua ruang bilik atau nan dikenal dengan nama ventrikel serta dua ruang serambi atau atrium.
Jantung ini terdapat di sebelah kiri rongga dada persis di atas diafragma. Jantung terbungkus dua lapisan kantong nan dinamakan pericardium, bagian dalam nan menempel ke dinding jantung dinamakan lamina viseralis dan bagian kantong luar dari pelindung jantung ini disebut lamina panistalis.
Sebagai bagian dari sistem peredaran darah pada manusia, jantung memiliki vulvula bikuspidal atau semacam katup nan fungsinya ialah mencagar agar genre dari bilik ke serambi tak berbalik, nan letaknya berada diantara serambi dan bilik.
Bagian lain dari sistem peredaran darah pada manusia ialah pembuluh darah. Ada dua jenis pembuluh darah yaitu pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri. Kedua bagian pembuluh darah ini terletak secara bersebalahan. Namun kedua bagian pembuluh darah ini secara struktur berbeda. Disparitas ini berkaitan dengan fungsi dari masing-masing pembuluh darah tersebut nan memang satu sama lain berbeda.
Pada dinding pembuluh arteri strukturnya lebih tebal dibanding dengan pembuluh darah vena. Namun demikian baik pembuluh darah arteri maupun vena, sama-sama dilengkapi dengan tiga lapisan yaitu lapisan luar terdiri dari jaringan ikat dan serat elastis. Kemudian lapisan bagian tengah berupa otot polos dan dilengkapi dengan serta elastis pula, serta lapisan paling dalam nan terdiri dari endothelium.
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem tertutup dan peredaran darah ganda. Dikatakan sebagai sistem peredaran darah tertutup, sebab seluruh genre darah nan dialirakan ke bagian tubuh terjadi di dalam pembuluh darah.
Selain itu juga, sistem peredaran darah manusia ini dikatakan peredaran darah ganda sebab darah nan beredar melewati jantung dua kali. Sementara itu apabila dilihat dari macam-macamnya, maka peredaran darah pada manusia itu ada dua macam yaitu peredaran pendek dan peredaran darah panjang.
Peredaran darah pendek maksudnya ialah apabila darah mengalir dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. Di dalam paru-paru darah nan mengandung banyak karbondioksida ditukar dengan darah nan mengandung banyak oksigen kemudian dikembalikan lagi ke serambu jantung bagian kiri melalui pembuluh darah vena pulmonalis.
Sedangkan nan dimaksud dengan peredaran darah panjang atau ada pula nan mengatakan peredaran darah sistemik ialah darah dari ventrikel jantung bagian kiri nan mengandung banyak oksigen kemudian dialirakan ke seluruh bagian tubuh.
Sama seperti dalam peredaran darah pendek,di dalam peredaran darah panjang pun terjadi pertukaran antara darah nan banyak mengandung oksigen dengan darah nan mengandung banyak karbondioksida, hanya saja terjadinya pertukaran ini dalam jaringan tubuh.
Dalam sistem peredaran darah pada manusia, proses peredaran darah ini dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti tekanan darah, kerja otot jantung, kerja otot pembuluh darah, kecepatan darah dan luas penampang pembuluh darah.
Sistem buka tutup pada kapiler nan memungkinkan darah mengalir dan berhenti diatur oleh sistem spingter prakapiler. Ada dua kondisi spingter prakapiler nan mempengaruhi peredaran darah yaitu melakukan kontraksi dan melakukan relaksasi.
Apabila spingter prakapiler ini berkontraksi, maka kapiler tertutup sehingga genre darah nan mengalir akan berkurang. Sebaliknya apabila spingter prakapiler ini berelaksasi, maka kapiler akan terbuka sehingga darah mengalir deras.
Macam-macam Pembuluh Darah
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa pembuluh darah pada manusia itu ada dua macam yakni pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri.
Pembuluh darah vena memiliki dinding tipis dan tak elastis, terletak di dekat permukaan kulit. Tekanan pembuluh darah vena ini lebih lemah bila kita bandingkan dengan tekanan pada pembuluh nadi. Pembuluh darah vena dilengkapi dengan katup nan salah satu fungsinya ialah menjaga agar genre darah tak berbalik arah.
Di dalam pembuluh darah vena ada tiga jenis pembuluh sinkron dengan tugasnya masing-masing yaitu pembuluh vena cava superior, pembuluh vena cava pulmonalis dan pembuluh darah vena cava inferior.
Tugas dari pembuluh darah vena cava superior ialah membawa darah nan bersumber dari bagian atas tubuh menuju serambi jantung bagian kanan. Sementara nan membawa darah dari seluruh bagian bawah tubuh menuju serambi jantung bagian kanan ialah tugas dari pembuluh vena cava inferior. Sedangkan tugas dari pembuluh darah vena cava pulmonalis ialah membawa darah ke serambi jantung bagian kiri nan bersumber dari paru-paru.
Lalu bagaimana dengan pembuluh darah arteri ? Dibanding dengan pembuluh darah vena, make pembuluh darah arteri liat dan elastis, memiliki katup nan letaknya di bagian luar jantung, mengalirkan darah nan dipompa dari bilik jantung, dibanding dengan tekanan pembuluh darah balik maka pembuluh darah arteri ini lebih kuat.
Pembuluh darah arteri terdiri dari aorta nan mengedarkan darah ke seluruh tubuh dari bagian kiri bilik jantung, kemudian arteriol atau percabangan arteri dan kapiler. Dinding ateri terdiri dari tiga lapisan seperti telah disebutkan sebelumnya lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan paling dalam. Bagian-bagian dari lapisan ini memiliki struktur nan berbeda-beda.
Kelainan Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem vital dalam tubuh seseorang, sehingga apabila terdapat gangguan sedikit saja baik pada organ jantung secara langsung mapun ada kelainan pada pembuluh darah atau pada darahnya itu sendiri, akan mempengaruhi kesehatan secara umum. Ada beberapa kelainan atau penyakit nan berkaitan langsung dengan sistem peredaran darah ini antara lain:
- Anemia
Anemia ialah penyakit nan diakibatkan sebab ada kelainan di dalam darahnya secara langsung yaitu dampak kadar haemoglobin nan rendah atau eritrosit di dalam darah nan jumlah terus berkurang.
Dalam istilah awam kurang darah ini lebih dikenal sebagai anemia sebab ditunjukkan dengan gejala fisik diantaranya paras pucat, tak ada nafsu makan, lemah dan pada kondisi eksklusif dapat disertai muntah-muntah.
- Arteriosklerosis
Kelainan atau penyakit lain nan berkaitan dengan peredaran darah ialah arteriosklerosis atau nan populer dengan terjadi pengerasan pada pembuluh darah nadi.
Pengerasan pada pembuluh darah nadi ini terjadi dampak terjadinya pengendapan lemak nan kemudian membentuk kerak atau terjadinya jaringan ikat nan terdapat pada sel otot polos nan tertimbun oleh lemak.
- Varises
Varises merupakan kelainan pada pembuluh darah di betis nan mengalami pelebaran, lalu ada nan dikenal dengan ambolus nan diakibatkan oleh adanya benda bergerak nan menyumbat pembuluh darah. Sementara apabila nan menyumbat pembuluh darah itu berupa benda tak bergerak, maka keluhan atau penyakit ini dikenal dengan nama trombus.
- Wasir
Wasir atau hemeroid termasuk juga penyakit nan diakibatkan ada gangguan pada peredaran darah. Penyakit wasir ini dampak pembuluh darah di sekitar dubur mengalami pelebaran.
- Hemofili
Penyakit ini terjadi apabila darah sukar membeku sehingga menjadi kelainan pada darah dan tentu saja akan juga mengganggu peredarannya.
- Leukemia atau Kanker Darah
Kelainan pada darah nan apabila di dalam darah itu sendiri jumlah eritrositnya meningkat sangat tak terkendali. Biasanya orang nan mengalami kelainan ini dikarenakan genetik bawaan dari keluarganya.
- Hipertensi
Hipertensi terjadi dampak tekanan darah tinggi, salah satunya dapat disebakan oleh pengerasan pembuluh darah atau arteriosklerosis sehingga biasanya penderita akan diberi obat pengencer.
- Thalasemia
Thalasemia merupakan kelainan dara nan terjadi dampak gen pembentuk hemoglobin mengalami kerusakan sehingga produksinya menurun.
- Erithroblastosis
Erithroblastosis ialah kelainan darah nan terjadi sebab rusaknya eritrosit pada janin dampak pengaruh antibody dari ibu.