Permak Diri a la Seleb TV

Permak Diri a la Seleb TV

Menjadi seleb TV tentu saja hal nan dianggap sangat mewah sebab menjadi mereka, secara otomatis pikiran nan akan muncul di dalam otak kita ialah menjadi cantik atau tampan, kaya, dan terkenal. Sayangnya, idealisasi tersebut tak selamanya benar. Kalaupun seleb TV meyakinkan penonton dengan kecantikan dan ketampanan mereka sehingga kita menjadi terpesona dan menjadi penggemar fanatik mereka, tak semua nan dilakukan seleb TV layak kita tiru.

Berbagai macam mitos dilayangkan pihak produser film, iklan, dan serial televisi demi membuat penggemar seleb TV menjadi semakin fanatik dan rela membuang waktu, tenaga, dan uang mereka demi seleb nan mereka idam-idamkan.

Bahkan ada tayangan nan secara spesifik mempertemukan seleb TV dengan penggemar mereka. Dalam acara itu, penonton diajak buat berimajinasi mengenai kemewahan nan didapatkan dari kencan sehari bersama seleb nan digemari.

Bersanding dengan seleb TV nan cantik, tampan, kaya, dan terkenal menjadi cita-cita tersendiri bagi masyarakat pecinta khayalan karena mereka tak tahu bahwa idealisasi nan dilakukan televisi jauh lebih kejam dibandingkan dengan idealisasi nan disebarkan lewat kampanye calon gubernur sekalipun.

Tidak ada nan menyangkal bahwa banyak calon-calon petinggi pemerintahan melakukan gerakan idealisasi terhadap diri mereka agar diterima oleh masyarakat. Akan tetapi, sangat sedikit orang nan mau menyadari bahwa mereka tengah diberikan tipuan delusi oleh para seleb TV nan mereka gemari.

Mereka menggunakan parfum nan digunakan seleb TV anu dalam iklan anu buat mencapai taraf sensualitas nan tinggi seperti nan terpancar dalam iklan tersebut. Namun, sebelum mereka mendapatkan apa nan mereka capai, kekecewaan telah lebih dulu menunggu mereka.

Setelah uang habis buat membeli produk nan di dalam iklannya ada seleb TV kesukaan kita, maka kita akan sangat merasa kecewa sebab apa nan muncul di televisi tak muncul di dalam kehidupan kita. Inilah idealisasi pertama nan dimunculkan oleh seleb TV: mimpi.



Gaya Hayati Serba Mewah a la Seleb TV

Selain mimpi latif nan terus dilayangkan para produser lewat seleb TV kesayangan penonton, ada hal lain nan dimunculkan lewat idealisasi para seleb tersebut. Gaya hayati serba mewah a la seleb TV juga menjadi satu kekuatan para produser dalam menampilkan sisi glamor selebritis. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di salon kecantikan, menggunakan dan membeli barang-barang mewah agar terlihat cantik dan menarik, serta menggunakan barang-barang nan tak layak dipergunakan.

Tidak sedikit dari penggemar seleb TV melakukan gaya hayati nan sama dengan gaya hayati nan diperlihatkan para seleb di televisi. Banyak anak muda nan merokok setelah menonton adegan seleb nan merokok. Bahkan, ada juga nan mencoba global gemerlap sebab adegan seleb TV nan asyik dugem dalam serial TV.

Seleb TV tak hanya menampilkan sisi paripurna mereka dari segi penampilan. Mereka menampilkan sisi illusionis dari diri mereka. Asumsi nan salah muncul sebagai salah satu isu nan meyakinkan para penggemar mereka : seburuk apa pun seorang selebritis, dia akan tetap menjadi cantik/tampan, kaya, dan terkenal.

Sebagai contoh, seleb TV kelas dunia, Maddona dapat mengekspresikan sensualitasnya dalam bentuk apa pun tanpa harus memikirkan nilai moral nan nantinya muncul dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, selalu muncul dengan baju serba terbuka dan atraksi sensual, ia semakin menjadi seleb nan digemari.

Tidak sporadis pula penggemar Maddona melakukan aksi sensualitas nan sama dalam kehidupan pribadi mereka. Padahal, belum tentu Maddona melakukan aksinya di dalam kehidupan sehari-hari. Contoh lainnya ialah seleb TV nan terkenal sebagai aktris Hollywood Natalie Portman nan menggemparkan global selebrita dengan warta kehamilannya pada 2011 kemarin.

Seleb TV nan banyak digandrungi anak muda ini menampilkan idealisasi nan tak seharusnya dimunculkan. Cantik, muda, berbakat, dan dapat hamil tanpa seorang pendamping. Itulah image ideal nan muncul sebagai bentuk kebiasaan baru nan akan timbul dalam kehidupan masyarakat muda.

Oleh sebab itu, tak heran jika banyak orang, terutama nan tak punya kemampuan nan tinggi buat dapat mencerna tipuan ideal para seleb TV, tenggelam ke dalam eforia mereka sebagai penggemar setia salah satu seniman terkenal. Mereka dibawa ke sebuah negeri penuh khayalan dan kemewahan nan sebenarnya tak pernah ada di dalam kehidupan mereka.



Permak Diri a la Seleb TV

Selain gaya hayati nan serba memunculkan berbagai reaksi dari para seleb TV, permak diri juga menjadi salah satu hal nan turut andil dalam idealisasi selebritis. Jika sebagian seleb TV melakukan perubahan pada diri mereka dengan cara menggunakan penata rias profesional nan handal menutupi bagian nan kurang dari tubuh mereka, ada pula sebagian lagi nan lebih memilih permak diri dengan injeksi botoks atau bahkan melakukan bedah plastik.

Natalie Portman, Paris Hilton, Angelina Jolie, Fergie, Brad Pitt, Tom Cruise, dan beberapa seleb TV kelas global lainnya mengubah paras dan tubuh mereka dengan cara botoks dan bedah plastik. Hasilnya, dapat kita lihat bahwa mereka tampil sangat cantik, tampan, dan mengagumkan.

Inilah idealisasi terbesar nan membuat para seleb TV digandrungi masyarakat. Pasalnya, kecantikan dan ketampanan nan ditonjolkan melebihi dari kecantikan dan ketampanan nan dapat kita lihat sehari-hari. Dengan imbas kamera dan tata rias profesional, permak paras mereka menjadi seolah-olah konkret dan mengajak penonton buat dapat menjadi cantik dan tampan seperti mereka.

Bahkan, ada nan secara terang-terangan menyebarkan warta bedah plastik mereka agar para penggemar dapat melakukan hal nan sama dengan para seleb TV tersebut. Oleh sebab itu, sebagai penonton nan cerdik, kita juga harus dapat memilih mana nan boleh ditiru dari seleb TV nan kita gemari, serta mana nan harus dihindari.

Sedikit meniru seleb TV sih boleh-boleh saja, tapi jangan sampai copy cat nan hiperbola sebab hal itu dapat menyebabkan kepercayaan diri kita semakin semu. Bahkan, dapat jadi kita tak akan percaya diri apabila tampil apa adanya sebab saking terlalu sering meniru gaya seleb nan kita gemari.Jika ada hal nan baik dari konduite seleb TV, tak ada salahnya kalau kita tiru.

Sebagai contoh, Angelina Jolie dan Maddona nan melakukan adopsi terhadap anak-anak nan kekurangan gizi di wilayah Afrika juga dapat jadi hal nan patut kita tiru.

Tapi, kehidupan para seleb TV nan tak sinkron dengan kebiasaan kehidupan nan kita pegang jangan sampai ditiru. Apalagi jika kita rela menghabiskan waktu, tenaga, dan uang nan kita punya hanya buat dapat tampil sama persis seperti seleb kesukaan kita.

Yang perlu diingat saat kita menonton televisi atau membaca majalah nan memberitakan seleb TV ialah mereka juga manusia. Seberapa pun idealnya mereka di mata kita, niscaya ada kekurangan nan tak ditampilkan ke publik. Oleh karena itu, jadilah diri sendiri sebab hal terpenting dari kehidupan seseorang ialah menjadi diri sendiri.