Jenis-Jenis Anggrek Kalajengking
Dari sekian banyak jenis anggrek di Indonesia, anggrek kalajengking dengan nama latin Arachnis sp . ialah salah satu kembang nan sangat unik. Dinamakan anggrek jenis kalajengking sebab bunganya sangat mirip dengan hewan kalajengking nan terkenal berbisa. Keunikan anggrek jenis ini ( Arachnis sp .) juga mempunyai kesan tersendiri bagi para penggemar anggrek di Indonesia.
Mitos Seputar Anggrek Kalajengking
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan flora terbesar di dunia. Salah satu flora nan cukup tenar di negeri ini ialah anggrek. Ya, tanaman dengan kembang nan latif ini telah memiliki ruang tersendiri dalam benak para penggemar kembang di Indonesia. Anggrek merupakan kembang dengan keelokan tidak terkira. Rona dan bentuk bunganya mampu memikat siapa pun nan melihatnya.
Contohnya ialah anggrek jenis kalajengking ini. Anggrek dengan spesies Arachnis sp ini memang bentuknya menyerupai kalajengking. Lengkap dengan capitnya nan siap menjepit siapapun nan dianggap mengganggunya.
Namun apakah Anda tahu, bahwa ada mitos nan menyertai keberadaan anggrek jenis ini. Yakni, bagi siapapun nan memiliki atau memelihara anggrek jenis kalajengking, biasanya akan mengalami kesusahan hidup. Seperti tidah serasi rumah tangganya, sering cekcok dengan pasangan ataupun tetangga, dan penghuni rumah sering sakit-sakitan.
Mengenai sahih atau tidaknya mitos tersebut, semua tergantung pada kondisi hati Anda dalam mempercayai segala sesuatu di seputar Anda. Termasuk pada mitos tadi. Namun, kalau dipikir kembali, semua hal nan ditakuti tadi, ialah masalah sosial biasa. Yang seharusnya tak perlu terjadi apabila Anda memiliki sikap dan attitude nan baik kepada semua orang. Jadi kesalahan tak mungkin disalahkan pada sekuntum bunga, secantik kembang anggrek kalajengking tersebut.
Klasifikasi Anggrek Kalajengking
Seperti halnya semua tanaman lain nan tumbuh di muka bumi, maka anggrek ini pun memiliki klasifikasi tersendiri. Setiap klasifikasi pada setiap jenis flora nan tumbuh, niscaya akan berbeda. Hal ini buat memudahkan para kaum nabati dalam mengelompokkan jenis flora pada spesiesnya masing-masing. Meskipun memiliki ordo atau kingdom nan sama, misalnya.
Dalam tata nama Biologi ( binomial nomenclature ) anggrek kalajengking atau dikenal juga dengan nama arachnis sp, mempunyai susunan klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (kerajaan tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi: Spermatophyta (tumbuhan penghasil biji)
Divisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (tumbuhan berkeping satu atau monokotil)
Subkelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Arachnis
Spesies: Arachnis sp .
Jenis-Jenis Anggrek Kalajengking
Famili dari orchidaceae ini memiliki banyak jenis dalam habitatnya. Semua jenis tentu saja memiliki keunggulan, kelebihan dan keunikan masing-masing. Untuk itulah sangat wajar, apabila tanaman ini sangat diminati dan diburu oleh para pecinta tanaman, maupun pakar nabati buat dijadikan obyek penelitian.
Anggrek kalajengking pertama kali ditemukan oleh Schlechter pada 1911 di daerah Minahasa. Ditemukan pada ketinggian tertentu, yakni hayati di daerah dengan ketinggian antara 800 hingga 1000 meter di atas permukaan laut.
Saat itu, anggrek ini diidentifikasi sebagai Vandopsis celebica . Hal ini ditulis oleh Peter O’Bryne dalam bukunya, Malayan Orchid Review . Selanjutnya, anggrek jenis kalajengking dimasukkan J.J. Smith bersama Schlechter ke dalam genus a rachnis pada 1912. Sejak itu pula, orcid kalajengking, khususnya nan berbulu leopard , dikenal sebagai Arachnis celebica (Schltr.) J.J. Smith.
Ada beberapa spesies anggrek jenis kalajengking ini nan cukup dikenal. Dua di antaranya ialah orchid kalajengking biasa ( Arachnis maingayi ) dan anggrek kalajengking berbulu leopard ( Arachnis celebica ). Dua tanaman anggrek ini hampir mirip secara morfologi. Perbedaannya terletak pada bentuk bunga.
Pada anggrek jenis kalajengking berbulu leopard mempunyai bulu nan tampak mempunyai tutul mirip dengan harimau leopard. Sedangkan pada anggrek jenis kalajengking biasa tak ditemukan karakteristik seperti itu. Dan selebihnya, tak ada disparitas nan mencolok.
Tanaman anggrek jenis kalajengking ini tumbuh seperti halnya jenis-jenis anggrek lain. Bersifat epifit. Maksudnya ialah memiliki kemampuan buat tumbuh menempel di bagian pohon atau bebatuan.
Anggrek jenis kalajengking ini tumbuh dengan ternaungi kanopi pohon. Umumnya, anggrek ini tumbuh di ketinggian sekitar 12 meter di atas permukaan tanah. Anggrek jenis kalajengking ini bisa dijumpai di area dekat dengan tepi sungai. Karena menyukai daerah nan lembab namun kering, seperti tanda-tanda wilayah nan diperlihatkan di tepi sungai.
Lalu bagaimanakah cara anggrek ini tumbuh pada umumnya? Cara anggrek tersebut bisa tumbuh di sembarang tempat, bisa dilihat dari hasil penelitian, yakni sebagai berikut:
- Anggrek jenis kalajengking tumbuh dengan melingkari batang pohon nan ditempelinya. Hingga pangkal dan ujung anggrek tersebut tak mampu terlihat dengan jelas.
- Anggrek jenis ini juga mampu tumbuh di daerah pinggiran sungai bersemak.
- Anggrek ini juga tumbuh di atas kayu lapuk nan dekat dengan permukaan tanah.
- Anggrek jenis kalajengking ini juga dapat tumbuh di atas permukaan batuan pada tebing sungai.
- Anggrek ini ditemukan juga tumbuh menggantung pada tanaman pohon nan kering dahannya.
Semua karakteristik pertumbuhan dari anggrek ini ialah sebagai karakteristik tumbuhan epifit nan mampu hayati dan berkembang biak dengan cara menempelkan diri pada tanaman atau media lainnya.
Ciri-Ciri Orchid Kalajengking
Selain hasil bunganya nan mirip dengan kalajengking, anggrek ini mempunyai ciri-cici generik lain. Di antaranya ialah :
- Mempunyai panjang daun mencapai hingga 35cm.
- Daun anggrek berwarna hijau tua pada daerah nan ternaungi.
- Namun, akan berwarna kekuningan jika daun tersebut terkena sinar matahari langsung.
- Lebar daun anggrek ini sekitar 5cm.
- Daunnya berbentuk pita pipih memanjang.
- Jarak antar daun berkisar 5cm.
- Daun anggrek jenis kalajengking juga tersusun secara horizontal pada samping batang.
Semua karakteristik tersebut benar-benar merupakan keunikan tersendiri. Apalagi sebab tanaman anggrek kalajengking ini merupakan salah satu pesona estetika flora Indonesia nan tidak lekang oleh zaman. Apabila Anda mampu menjaga kelestariannya.
Tips Merangkai Anggrek
Selain menjadi koleksi tanaman kembang nan diminati oleh sebagian orang berduit, sebab kembang ini harganya cukup mahal; maka anggrek ini juga paling disenangi orang sebagai hantaran rangkaian bunga.
Kegunaan lain dari kembang ini juga sering menjadi bouquet kembang buat diberikan pada orang nan memiliki posisi penting. Dan diberikan oleh seorang suami kepada istri tercintanya. Karena memang tak bisa dipungkiri, bahwa kehadiran kembang ini memang mampu membuat bahagia si penerimanya. Siapapun dia. Karena bentuk kembang nan cantik, unik dan imut, dan rona nan sangat khas.
Untuk Anda nan memang hobi dalam merangkai bunga, dapat menjadikan anggrek ini sebagai salah satu unsur rangkaian kembang nan Anda buat. Adapun simaklah tips mudah merangkai kembang anggrek, berikut ini :
- Pilihlah kembang dengan tangkai nan cukup panjang buat vas kembang nan tinggi, dan anggrek dengan tangkai pendek buat vas kembang nan rendah.
- Siapkan beberapa gabus ataupun media tanam anggrek, buat menempelkan kembang ini. Sebelumnya basahi lebih dulu gabus atau sponge tersebut, agar tersimpan cukup air buat konsumsi kembang tersebut selama menjadi kembang potong.
- Potong serong ujung tangkai kembang anggrek potong, sebelum ditancapkan pada gabus ataupun sponge. Agar memudahkan kembang ini menyerap air dari media. Sehingga kembang pangkas akan cukup berumur panjang, dan tak cepat layu.
Nah, ternyata cukup menarik bukan mengenal anggrek kalajengking dengan segala seluk beluknya.