Ide dan Bentuk Isi Penulisan Puisi Guru
Ketika seorang anak kecil ditanya, “Ingin menjadi apa kelak ketika sudah besar?” Selain menjawab sebagai dokter ataupun insinyur, tidak sporadis juga ada nan menjawab ingin menjadi guru. Di mata seorang anak, jika guru itu terlihat baik, perhatian dan menyenangkan, tentu asumsi bahwa guru ialah sosok nan mengagumkan akan begitu berkesan dan menggiringnya buat memiliki cita-cita nan serupa dengan sosok nan dikaguminya. Tidak sporadis juga anak-anak didik ini mengungkapkan kekaguman mereka melalui sebuah puisi nan bertemakan puisi guruku .
Guru memiliki peran besar kedua setelah orang tua. Jika orang tua memiliki peran paling besar dalam pembentukan pribadi anak di rumah, maka guru akan membimbing putra-putrinya melalui perkembangan belajar mengajar dan bersosialisasi di sekolah. Dalam menerapkan pendidikan pada murid-muridnya tersebut, guru memiliki berbagai cara tersendiri dalam menjalaninya.
Untuk siswa dengan usia nan cenderung lebih besar, peran guru lebih terlihat bukan lagi sebagai sekedar pendidik. Melainkan juga sebagai pengayom dan bahkan seorang teman bagi muridnya. Karena di usia nan lebih besar, seorang anak sudah bisa berpikir lebih dalam dengan menggunakan logikanya. Ia akan melakukan penolakan pada sistem pedagogi nan bersifat mendikte dan menggurui.
Di berbagai negara, khususnya di Indonesia, keberadaan guru sangat berarti. Bahkan di Indonesia guru mendapat sebutan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sebab pengabdiannya nan tanpa pamrih dalam mendidik dan membimbing siswa agar menjadi pribadi nan baik dan berguna suatu saat nanti. Tugas mulia seorang guru bisa dihargai dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan puisi guruku nan latif sebagai persembahan bagi sang guru.
Memberikan puisi bagi sang guru dapat dilakukan kapan pun oleh seorang siswa. Namun buat menambah dalam kesan penyampaian, pemberian hadiah berupa puisi bagi sang guru bisa dilakukan pada momen-momen tertentu, misalnya pada hari guru nasional. Hari guru nasional diperingati bertepatan dengan hari ulang tahun PGRI yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia nan jatuh tepat pada tanggal 25 November.
Di dunia, hari guru diperingati pada tanggal nan berbeda-beda, sinkron dengan berbagai momen spesifik nan pernah terjadi di dalamnya. Ada negara nan menjadikan hari guru sebagai hari libur nasional seperti di Amerika dan ada juga nan sekedar memperingatinya di sekolah-sekolah seperti di Indonesia.
Momen-momen besar seperti hari guru tersebut seringkali dijadikan sebagai ajang bagi siswa buat berkreasi. Ajang tersebut selain menggali potensi, kreatifitas dan talenta siswa, juga menanamkan pada siswa rasa hormat mengenai pencerahan serta arti krusial seorang guru. Peran guru nan besar bisa memberikan inspirasi nan besar pula bagi siswanya. Terutama bagi guru-guru nan memiliki sistem dan cara didik nan berkesan di mata anak didiknya.
Seringkali penyampaian puisi tak hanya dinilai dari tulisan nan disampaikan. Untuk beberapa perlombaan, evaluasi juga dapat ditentukan dari penyampaian kreatif isi dan juga pembawaan puisi ketika dibacakan di muka umum. Puisi nan baik secara isi bisa terasa menyentuh ketika disampaikan. Penyampaiannya pun akan terasa sarat pesan dan makna.
Mempersembahkan puisi guruku bagi guru dapat menggunakan berbagai tema penyampaian dengan jenis puisi nan beragam. Bentuknya bervariasi dengan ide nan dapat semakin kaya di dalamnya. Hal tersebut tentu saja bergantung pada kemampuan dan kreatifitas siswa pada tiap jenjang pendidikan.
Untuk taraf taman kanak-kanank ataupun sekolah dasar, bentuk puisi pada umumnya akan jauh lebih sederhana dibanding dengan puisi anak kelas menengah. Walaupun penggunaan bahasa dan pemilihan kata pada jenjang nan lebih kecil belum terlalu kreatif, tak menutup kemungkinan puisi tersebut juga dapat bersaing dengan puisi hasil karya anak-anak nan lebih besar.
Puisi Guru di Media
Selain berkreasi dan unjuk kreatifitas dengan membuat puisi buat guru di sekolah, siswa juga bisa mengirimkan tulisannya dan mempublikasikan tulisannya melalui berbagai media. Media tersebut biasanya mengadakan perlombaan atau sayembara penulisan puisi guru pada momen-momen besar seperti hari guru. Peserta pun diimingi dengan hadiah-hadiah nan cukup menjanjikan sinkron strata usia dan tulisan nan paling berbakat.
Maka tidak sporadis bagi kita jika melakukan pencarian melalui internet akan menemukan banyak sekali tulisan puisi buat guru nan merupakan karya orisinil anak-anak Indonesia. Media lain selain internet dapat melalui koran atau majalah. Dalam koran dan tabloid umumnya akan diletakkan pada rubrik-rubrik eksklusif nan memuat karya anak. Misalnya pada rubrik anak dalam Koran Pikiran Rakyat atau bagian puisi pada tabloid anak Fantasi. Puisi dalam majalah dapat ditemukan pada bagian puisi anak. Misalnya pada majalah anak seperti bobo dan sebagainya.
Ide dan Bentuk Isi Penulisan Puisi Guru
Kalimat pembuka puisi bagi puisi guru bisa dilakukan sevariatif mungkin. Berbagai ide penulisan serta bentuk isi tulisannya akan sedikit dipaparkan pada bagian ini. Misalnya saja dengan menyuguhkan kalimat nan sudah mengekspresikan arti keberadaan sang guru sejak awal. Contohnya seperti berikut,
“ Guruku… Tanpamu saya bukanlah apa-apa, bukan siapa-siapa…
Dengan kesabaranmu engkau mendidik dan membimbingku
Sekalipun merasa lelah, engkau tidak pernah mengeluh, tidak pernah berputus asa... ” dan seterusnya.
Ada juga bentukan puisi nan seperti kata mutiara singkat. Namun makna di dalamnya cukup menyiratkan betapa berartinya sang guru. Contohnya puisi berikut,
“ Dengan kelembutan, melalui kesabaran, kau pancarkan tulusnya kilau kehangatan, menggenggam tanganku melalui berbagai pelajaran dan pengalaman nan kuemban semasa sekolah. Peranmu tidak terganti, jasamu tidak terperi, kaulah guruku, pembimbing jalanku... ”
Bentukan puisi bagi guru nan generik dijumpai ialah puisi pernyataan rasa terima kasih nan ingin disampaikan seorang murid bagi gurunya. Secara implisit biasanya kalimat ucapan terima kasih tersebut akan disisipkan oleh penulis pada bagian tengah ataupun sejak awal penulisan puisi tersebut.
Terutama bagi murid sekolah dasar, puisi ini paling sering digunakan pada kebanyakan puisi buat guru nan mereka tampilkan. Karena umumnya guru di sekolah dasar dikhususkan buat mengajar satu kelas. Dengan begitu akan lebih banyak intensitas waktu rendezvous dengan murid sekelasnya. Selain mengenal anak didiknya dengan sangat baik, guru kelas pun akan memiliki peran penuh terhadap perkembangan siswa di sekolah. Sehingga, anak muridnya pun berkecenderungan mengenal satu guru saja dan ucapan terima kasih menjadi hal paling generik buat diucapkan.
Bentuk puisi lainnya ialah berbagai puisi tentang guru nan di dalamnya menggambarkan sisi kepahlawanan seorang guru. Sebagai seorang pengajar, guru dituntut buat bisa membantu pendidikan bagi siswa hingga mereka mampu memahami setiap mata pelajaran, mampu bersosialisasi dengan baik dan bertanggung jawab minimal bagi diri dan lingkungan sekitarnya.
Meskipun berupa tuntutan, sisi kepahlawanan guru akan terlihat ketika ia melakukan berbagai tugasnya tanpa mengeluh dan memperlihatkan ketulusan. Ia tak menjadikan suatu tuntutan sebagai suatu beban, sehingga pada dirinya pantas disematkan julukan pahlawan tanpa tanda jasa.
Bentuk-bentuk puisi tersebut juga bisa diperkaya melalui latar belakang nan bisa ditemui pada seorang guru nan menjadi sumber inspirasi dan kekaguman siswa. Misalnya buat guru nan selalu terlihat hayati bersahaja atau mendidik dengan sistem kedekatan dengan siswa, bukan sekedar bersifat menggurui. Siswa bisa mengembangkan ide-idenya melalui berbagai hal tersebut dan juga bisa memberikan penghargaan dalam bentuk puisi pada guru melalui sudut pandang nan berbeda.