Bahasan Tambahan Naskah Pidato Pendidikan

Bahasan Tambahan Naskah Pidato Pendidikan

Apa nan dimaksud dengan naskah pidato pendidikan? Naskah ialah sekumpulan bahan nan sudah disusun dengan benar, mempunyai sumber nan jelas, serta lengkap dengan pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Pidato ialah orasi nan dilakukan di loka terbuka dan didengar oleh kelompok tertentu, biasanya berupa naskah nan menyangkut tema tertentu. Pendidikan ialah pembelajaran nan dilakukan secara terstruktur, terjadwal, dan tertata dengan baik.

Dari definisi di atas, bisa diketahui bahwa naskah pidato pendidikan ialah suatu pembahasan nan spesifik tentang global pendidikan. Materi-materi nan ada di dalamnya sekitar pendidikan dan tak boleh melenceng ke materi nan lain. Naskah ini meliputi tiga pokok bahasan utama, yaitu tentang guru, murid, dan metode pembelajaran. Ketiga unsur itu saling berkaitan satu sama lain. Kegagalan dan keberhasilan pendidikan sangat bergantung kepada tiga pokok bahasan tadi.



Bahasan Primer Naskah Pidato Pendidikan


  1. Guru

Dalam naskah pidato pendidikan, pembahasan pertama ialah tentang guru atau pendidik. Guru ialah sosok nan sangat menentukan keberhasilan dalam global pendidikan sebab ia nan akan bertanggung jawab terhadap muridnya selama masa pendidikan. Seorang guru harus mampu melihat kondisi muridnya baik dari segi kemampuan maupun kemauan karena setiap murid memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Guru juga harus dapat memosisikan dirinya sebagai orang tua dari muridnya sebab kedekatan emosional akan sangat membantu pencapaian keberhasilan pendidikan. Guru juga harus mempunyai kemampuan nan cukup di bidang pelajaran nan dia ajarkan, termasuk segi dominasi materi atau bahan dan cara penyampaian nan bagus sehingga semua murid dapat memahami dan mengerti dengan baik apa nan diajarkan.

Keberhasilan dan kegagalan dalam global pendidikan sangat bergantung kepada guru. Jika guru hanya mengajarkan pelajaran buat mencapai sasaran serta tak melihat apakah muridnya sudah memahami materi atau tidak, tentu usahanya ini akan sia-sia saja. Tujuan dari pendidikan ialah buat mengurangi angka kebodohan dan buta huruf. Maka, jika usaha buat mencapai tujuan ini tak dapat dilakukan oleh seorang guru, tentu sangat bertentangan dengan harapan dan disayangkan sekali.



  1. Murid

Pembahasan kedua dalam naskah pidato pendidikan nan paling krusial ialah tentang murid. Yang dimaksud dengan murid di sini ialah peserta didik baik itu di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, atau di pondok-pondok pesantren. Tujuan murid di sekolah dan di pesantren ialah sama-sama buat belajar agar mereka menjadi orang-orang pandai dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Usia pendidikan formal ialah antara 5 tahun sampai dengan 18 tahun. Karena usia menjadi salah satu faktor nan sangat menentukan keberhasilan dalam pendidikan, ada pengelompokkan antara usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan menengah atas. Itu dilakukan sebab pseserta didik dengan strata usianya mempunyai keterbatasan kemampuan. Pengelompokkan ini bertujuan mempermudah pencapaian keberhasilan pendidikan.

Naskah pidato pendidikan harus mengatur karakter murid nan umumnya tak mau diatur dengan berbagai peraturan. Namun, jika karakter ini dapat diubah oleh seorang guru, sangat mungkin murid tadi akan menjadi calon-calon pendidik masa depan. Tak ada keberhasilan nan dicapai dengan sangat mudah dan tanpa pengorbanan. Mungkin dibutuhkan trik dan cara nan pintar buat mengubah karakter jelek murid.



  1. Metode Pembelajaran

Selanjutnya, naskah pidato pendidikan harus menjelaskan metode pembelajaran. Mendidik tanpa metode nan jelas akan membuat proses belajar-mengajar menjadi sia-sia. Metode pembelajaran juga harus terkonsep dengan baik dan rapi serta memiliki tujuan nan ingin dicapai. Dengan begitu, akan tercapai tujuan nan diinginkan dalam pendidikan.

Keberhasilan dalam menyampaikan materi dengan metode pembelajaran nan jelas juga akan sangat berdampak bagi prestasi murid dan guru sebab buat mencapai kesuksesan dalam global pendidikan, ada kebergantungan antara guru, murid, dan metode pembelajaran nan dipakai. Ketiganya saling terikat dan mempunyai interaksi nan sangat kuat.

Materi nan dituliskan dalam naskah pidato pendidikan harus memuat pembahasan nan membuat murid menjadi memiliki rasa hormat dan segan terhadap gurunya. Murid akan malu dan takut jika tak mau belajar serta punya rasa bangga apabila sukses dalam pendidikan. Sikap mementingkan pendidikan juga harus ditanamkan oleh seorang guru kepada muridnya karena guru hanya dapat mengawasi murid tersebut di dalam kelas, sedangkan di rumah, muridtidak dapat dikontrol oleh guru.

Di sini, guru harus berkerja sama dengan orang tua buat mengontrol murid karena orang tua juga mempunyai kewajiban nan sangat besar terhadap anaknya. Namun, ada orang tua nan tak mau tahu tentang pendidikan anaknya dan ada pula nan tak memahami bahwa memberikan pendidikan nan layak buat anaknya ialah tugas dan kewajiban dari orang tua.



Bahasan Tambahan Naskah Pidato Pendidikan


  1. Tingkatan Pendidikan

Di dalam naskah pidato pendidikan juga harus dijelaskan alasan adanya pengelompokkan atau strata dalam pendidikan, yaitu strata TK, SD, SMP, SMA, dan seterusnya. Pengelompokkan ini menjadi sebuah pertanyaan bagi semua orang. Padahal, pengelompokkan sinkron strata usia belajar merupakan penunjang keberhasilan dalam pendidikan.

Mustahil seorang peserta didik dapat langsung belajar ke taraf menengah dan ke taraf atas jika dia belum dapat memahami taraf bawah atau dasar karena pendidikan memiliki jenjang seperti anak tangga. Setelah menginjak tangga paling bawah, baru dapat menginjak anak tangga selanjutnya sampai nanti ke anak tangga nan terakhir.

Walaupun ada seseorang nan berhasil, terkenal, kaya, dan jadi jutawan tanpa belajar, itu hendaknya tak dijadikan patokan sebab hal itu hanya terjadi secara kebetulan. Idealnya, betapa banyak orang nan mencapai kesuksesan dengan belajar dan hanya beberapa orang nan sukses tanpa belajar.



  1. Tujuan Pendidikan

Dalam naskah pidato pendidikan juga harus disinggung tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan secara generik ialah buat mengurangi angka kebodohan dan buta huruf nan ada di kalangan usia pendidikan, yaitu 6 sampai 18 tahun. Angka kebodohan dan buta huruf sangat tinggi di Indonesia khususnya dan di global pada umumnya. Negara-negara berkembang telah mampu mengurangi angka ini, tapi di negara-negara miskin sulit melakukannya.

Materi tambahan nan harus ditambah dalam naskah pidato pendidikan ialah mengenai taktik pendidikan nan cepat dan tepat sebab mustahil akan dicapai sebuah tujuan dalam pendidikan jika pendidikan itu hanya dilakukan dengan setengah hati, buat mengejar target, apalagi hanya buat main-main. Global pendidikan membutuhkan guru-guru nan benar-benar mau dan serius dalam mendidik juga membutuhkan murid-murid dan materi pendidikan nan telah terkonsep dengan baik serta tertata rapi.

Dunia pendidikan juga membutuhkan murid nan mau dididik dan diajarkan dengan baik. Betapa pun serius seorang guru melakukan didikan disertai penyampaian materi nan sangat baik, jika murid hanya ogah-ogahan, pencapaian sasaran nan ingin dicapai akan kurang maksimal.

Dalam naskah pidato pendidikan juga harus dijelaskan bahwa buat mencapai keberhasilan dalam global pendidikan dibutuhkan donasi dari banyak pihak baik dari donatur, pemerintah, pemerhati global pendidikan dan pihak lainnya. Dengan kolaborasi semua pihak, keberhasilan akan terasa lebih mudah dicapai. Keberhasilan di bidang pendidikan merupakan keberhasilan bagi bangsa dan negara.