Seputar Konflik Sosial dalam Masyarakat
Siapa nan tidak pernah melihat adanya konflik sosial dalam masyarakat ? Semua orang tentu pernah melihat atau bahkan mengalami konflik sosial dalam masyarakat. Sekarang-sekarang ini, bahkan di negara kita, sedang banyak masalah konflik, baik itu antarkelompok, antardaerah, dan sebagainya. Dari terjadinya konflik ini, selalu saja ada korban, entah itu korban harta maupun korban jiwa.
Seputar Konflik Sosial dalam Masyarakat
Konflik sosial di dalam masyarakat tentu merupakan hal nan biasa terjadi jika konflik tersebut tak hiperbola dan berkepanjangan. Sebelum membahasnya lebih jauh, berikut ini dipaparkan tentang pengertian konflik sosial.
Pengertian Konflik Sosial
Konflik bisa diartikan sebagai sebuah proses sosial, yaitu seseorang atau kelompok berusaha mendapatkan tujuannya dengan cara nan bertentangan dengan pihak lain. Meskipun tak ada orang nan mau berkonflik, tetapi konflik ini sulit dihindari. Pada dasarnya, konflik ini ialah sebuah kenyataan nan alami.
Jenis Konflik Sosial di Kalangan Masyarakat
Konflik sosial di dalam masyarakat bisa dibagi menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut.
- Konflik pribadi. Konflik pibadi ialah konflik nan terjadi antara satu orang dengan orang lain. Masalah nan mendasari adanya konflik ini biasanya masalah pribadi seperti cemburu , tersinggung, dendam, dan lainnya.
- Konflik rasial. Konflik rasial ialah konflik nan terjadi antar ras nan memiliki disparitas dalam hal kepentingan serta kebudayaan. Disparitas nan saling bertabrakan atau bertentangan biasanya akan memicu adanya konflik ini. Konflik rasial ini misalnya ialah konflik nan terjadi antara orang kulit putih dengan orang kulit hitam nan terkenal dengan politik Apartheid.
- Konflik politik. Konflik politik yaitu konflik nan berkaitan dengan golongan-golongan nan ada di masyarakat atau di negara nan berdaulat. Konflik politik ini misalnya konflik nan terjadi antara Indonesia dan Malaysia tahun 1963.
- Konflik antarkelas sosial. Konflik antarkelas sosial yaitu konflik nan terjadi antara kelas sosial nan satu dengan kelas sosial lain. Konflik ini biasanya terjadi sebab adanya disparitas kepentingan di antara kelas-kelas sosial tersebut. Contohnya, konflik antara buruh pabrik dengan pemilik pabrik nan terjadi sebab adanya tuntutan kenaikan gaji .
- Konflik internasional. Kpnflik internasional yaitu konflik nan terjadi di antara beberapa kelompok negara nan disebabkan oleh adanya disparitas kepentingan. Konflik ini biasanya berawal dari konflik dua negara, namun kedua negara tersebut saling mencari sekutu nan memiliki misi dan visi nan sama hingga akhirnya menjadi konflik politik.
- Konflik antarkelompok. Konflik antarkelompok ini biasanya terjadi sebab adanya persaingan buat mendapatkan pekerjaan nan sama. Dapat juga sebab adanya unsur pemaksaan budaya asing, pemaksaan agama, konflik tradisional, atau politik. Konflik ini terjadi antara kelompok sekutu dengan kelompok sentral.
Penyebab Adanya Konflik Sosial di dalam Masyarakat
Ada beberapa faktor nan bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial di dalam masyarakat. Berikut beberapa factor tersebut.
Adanya Disparitas Perasaan dan Pendirian
Semua orang tentu memiliki perasaan dan pendirian masing-masing. Perasaan dan pendirian seseorang tentu tak akan selalu sejalan dengan kelompoknya. Jika terjadi ketidaksejalanan antara perasaan dan pendirian seseorang dan kelompoknya, akan timbul konflik sosial.
Latar Belakang Budaya nan Berbeda
Budaya nan berbeda akan membentuk pribadi nan berbeda pula. Seseorang nan tinggal dalam lingkungan suatu budaya, pemikiran serta pendiriannya akan terpengaruh oleh budaya tersebut. Disparitas dari pemikiran serta pendirian tersebut akhirnya akan menimbulkan adanya disparitas individu nan dapat memancing adanya konflik.
Adanya Kepentingan nan Berbeda Antarindividu atau Antarkelompok
Seseorang akan memiliki pendirian serta perasaan nan berbeda sebab adanya disparitas budaya. Dalam waktu nan sama, seseorang atau kelompok ini akan memiliki kepentingan nan berbeda. Memang, orang dapat melakukan hal nan sama. Tapi, tujuan dari orang per orang tentu berbeda. Inilah nan kemudian akan menimbulkan konflik.
Cepatnya Perubahan Nilai dalam Masyarakat
Perubahan merupakan sesuatu nan wajar terjadi, tetapi jika perubahan ini terjadi sangat cepat dan mendadak, hal ini tentu akan menimbulkan konflik sosial. Misalnya, masyarakat pedesaan mengalami industrialisasi dengan mendadak. Dengan adanya industrialisasi, tentu nilai nan ada di masyarakat pedesaan ini akan berubah menjaid nilai-nilai masyarakat industri. Bila gotong royong nan semula ada diganti dengan nilai kontrak kerja nan upahnya diatur menurut jenis pekerjaan.
Selain itu, interaksi kekerabatan pun kemudian bergeser menjadi interaksi struktural seperti halnya nan ada di perusahaan formal. Hal seperti ini tentu akan menimbulkan konflik sosial sebab dianggap telah merusak tatanan kehidupan masyarakat pedesaan. Bahkan, bukan tak mungkin jika masyarakat pedesaan akan melakukan penolakan.
Cara Untuk Menyelesaikan Konflik Sosial
Ada beberapa cara buat menyelesaikan konflik sosial di dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.
- Kompetisi. Kompetisi ini sering disebut juga dengan istilah win-lose orientation . Dalam cara penyelesaian konflik ini digambarkan satu pihak dikalahkan atau dikorbankan oleh pihak lain.
- Akomodasi. Cara penyelesaian ini menggambarkan adanya kompetisi bayangan cermin. Dalam penyelesaian ini, salah satu pihak seakan-akan memberikan penyelesaian pada pihak lain tanpa adanya usaha buat memperjuangkan tujuannya. Cara seperti ini disebut juga dengan strategi perdamaian.
- Sharing. Sharing ini merupakan salah satu penyelesaian konflik nan kompromisti antara kedua pihak. Salah satu kelompok memberi dan kelompok lainnya menerima. Cara seperti ini tentu akan efektif jika kedua kelompok memiliki pikiran nan moderat.
- Kolaborasi. Kerja sama merupakan sebuah bentuk penyelesaian nan pada akhirnya memuaskan kedua pihak. Caranya ialah dengan melakukan pendekatan dalam memecahkan masalah nan membutuhkan adanya intergrasi dari pihak nan bersangkutan.
- Penghindaran. Cara penyelesaian seperti ini berkatan dengan ketidakpedulian dari pihak nan bersangkutan. Dalam cara ini, digambarkan pihak nan satu mengacuhkan kepentingan pihak lain.
Dampak dari Konflik Sosial
Terjadinya konflik sosial dalam masyarakat tentu akan menimbulkan akibat tersendiri, baik itu akibat positif maupun akibat negatif. Berikut beberapa akibat positif nan timbul dari adanya konflik sosial.
- Konflik nan terjadi dapar memperjelas adanya hal nan belum tuntas dalam berbagai aspek kehidupan.
- Masyarakat kembali menyesuaikan diri dengan norma-norma atau nilai-nilai nan ada di masyarakat.
- Konflik nan terjadi di masyarakat bisa meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota kelompok.
- Dengan adanya konflik sosial, rasa ketergantungan terhadap kelompok atau individu tertentu.
- Konflik nan terjadi bisa menimbulkan adanya kompromi nan baru.
Sementara itu, akibat negatif nan akan ditimbulkan dari terjadinya konflik sosial ini antara lain sebagai berikut.
- Konflik nan terjadi bisa menimbulkan adanya keretakkan interaksi antara kelompok dan individu.
- Konflik nan terjadi bisa menyebabkan adanya kerusakan pada mal atau jatuhnya korban jiwa.
- Konflik nan terjadi di masyarakat bisa mengakibatkan adanya perubahan karakter dalam diri seseorang.
- Konflik nan terjadi bisa menimbulkan adanya penguasaan dari kelompok nan menang.
Konflik sosial memang sangat sulit dihindari. Hal nan harus kita pegang ialah meskipun terjadi konflik sosial, jangan sampai konflik ini meruntuhkan persatuan dan kesatuan Negara kita.Demikianlah informasi tentang konflik sosial dalam masyarakat. Semoga bisa menambah wawasan Anda tentang konflik sosial nan terjadi di negara Indonesia. Semoga juga persatuan dan kesatuan negara ini selalu terjaga.