Cara Kerja Jenis-Jenis Mikroskop
Begitu banyak jenis-jenis mikroskop dalam kehidupan kita nan disesuaikan dengan manfaat dan kebutuhannya. Mikroskop merupakan alat nan sangat berguna bagi kebutuhan medis, ada berbagai macam jenis jenis mikroskop nan memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Nama mikroskop sebenarnya berasal dari bahasa Yunani nan terdiri dari dua kata yaitu micron nan berarti kecil dan kata scopein nan memiliki arti melihat. Sehingga kedua kalimat tersebut jika diartikan secara penuh memiliki arti sebuah alat nan berfungsi buat melihat benda atau objek nan sangat kecil nan tak dapat atau sulit buat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop ini pada awalnya dibuat pada tahun 1590 oleh orang nan bernama Zaccharias janssen dan Hans nan berprofesi sebagai seorang tukang kacamata nan berkebangsaan Belanda.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1610 dimana Galileo seorang pakar ilmu fisika modern dan pakar ilmu astronomi menggunakan dan mengembangkan mikroskop buat mengamati berbagai macam gejala alam nan terjadi.
Beberapa tahun berikutnya seorang nan berkebangsaan Belanda bernama Antonie van Leuwenhoek membuat sebuah mikroskop nan hanya menggunakan satu lensa namun bisa memperbesar objek nan akan diamati menjadi tigaratus kali dari ukuran semula.
Selanjutnya pada tahun 1663 Robert Hooke nan merupakan seorang ilmuwan asal Inggris juga menggunakan mikroskop buat meneliti tumbuh-tumbuhan dan serangga. Ilmuwan inilah nan pertama kali mengamati dan menemukan sel-sel kecil pada sebuah gabus.
Jenis-jenis Mikroskop
Ada berbagai macam jenis-jenis mikroskop nan ada saat ini. Semua mikroskop tersebut memiliki fungsi dan manfaat nan berbeda sebab setiap mikroskop dibuat spesifik buat berbagai macam pengamatan sehingga memiliki disparitas dalam taraf pembesaran. Adapun beberapa jenis mikroskop yanga ada saat ini antara lain :
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya ini memiliki kemampuan pembesaran terhadap suatu objek maksimal hingga 1000 kali. Mikroskop ini memiliki kai penyangga nan sangat kokoh dan berat buat mendukungnya agar bisa berdiri dengan stabil dan tak mudah mengalami guncangan.
Mikroskop cahaya ini terdiri dari tiga buah dimensi lensa yaitu lensa okuler, lensa objektif dan lensa kondensor. Lensa okuler dan lensa objektif nan ada pada mikroskop ini terletak pada kedua ujung tabung dari mikroskop tersebut. Lensa okuler nan ada pada mikroskop ini dapat membentuk bayangan ganda atau binikuler dan bisa pula membentuk bayangan tunggal atau monokuler.
Pada ujung bagian bawah dari mikroskop jenis ini terdapat dudukan buat lensa objektif nan mampu buat dipasangi tiga buah lensa atau lebih. Dan pada bagian bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop nan berfungsi sebagai loka preparat.
Sedangkan lensa kondensor nan ada pada mikroskop jenis ini memiliki fungsi buat menerangi objek nan diamati dan menerangi bagian lensa nan lain nan ada pada mikroskop ini.
Bila pada mikroskop konvensional sumber cahaya nan digunakan masih berasal dari sinar matahari nan akan dipantulkan oleh sebuah cermin datar maupun cermin konkaf nan ada pada bagian bawah kondensor. Hal ini sudah sangat berbeda dengan mikroskop modern nan telah delengkapi dengan cahaya lampu sebagai penggati dari cahaya matahari.
Lensa objektif berfungsi sebagai pembentuk bayangan taraf pertama. Lensa inilah nan menentukan struktur dan bagian dari renik nan memiliki peranan besar dalam menentukan daya pisah pada spesimen, sehingga bisa memperlihatkan struktur renik nan saling berdekatan sebagai benda nan terlihat saling terpisah.
Sedangkan lensa okuler nan merupakan bagian lensa nan terdekat dengan mata pengamat berfungsi buat melakukan pembesaran bayangan nan telah dihasilkan oleh lensa objektif. Pembesaran nan terbentuk memiliki kisaran antara 4 samapi 25 kali.
Selanjutnya lensa kondensor memilki fungsi buat membantu dan mendukung terhadap pencahayaan pada sebuah objek nan akan difokuskan, sehingga diperoleh daya pengaturan nan tepat dan maksimal. Perbesaran akan menjadi kurang bermanfaat jika daya pisah pada mikroskop kurang bagus.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop jenis ini hanya mampu digunakan buat mengamati objek nan memiliki ukuran nan nisbi besar. Mikroskop ini memiliki ukuran pembesaran antara 7 sampai 30 kali. Benda nan diamati dengan memakai mikroskop jenis ini bisa dilihat denga 3 dimensi.
Komponen mikroskop ini hampir sama dengan mikroskop cahaya. Yang membedakanya ialah ruang ketajaman lensa dari mikroskop ini lebih tinggi dibanding dengan mikroskop cahaya. Sumber cahaya dari mikroskop ini berasal dari atas sehingga bisa digunakan buat mengamati objek nan tebal.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran terhadap sebuah objek hingga dua juta kali dengan menggunakan elektro magnetik dan elektro statik dalam mengatur pencahayaan dan tampilan gambar.
Sehingga mikroskop ini berkemampuan melakukan pembesaran ojek serta memiliki resolusi nan jauh lebih baik dari pada mikroskop nan lain. Selain itu juga, mikroskop ini menggunakan lebih banyak energi dan memiliki radiasi elektro magnetk nan lebih pendek dibandingkan dengan mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Penggunaan cahaya ultraviolet buat pencahayaan pada mikroskop ini mampu meningkatkan daya pisah hingga dua kali lipat dibanding mikroskop biasa, inilah salah satu keunggulan mikroskop jenis ini.
Namun bayangan benda nan diamati harus direkam pada piringan peka cahaya sebab sinar ultraviolet ini tak bisa dilihat oleh mata manusia. Mikroskop ini tergolong rumit dan sangat mahal buat digunakan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
5. Mikroskop Pender
Mikroskop nan digunakan buat mendeteksi benda asing atau antigen dalam sebuah jaringan. Karena reaksi antigen nan bersifat khas sehingga apabila terdapat antigen nan dimaksud akan ditandai dengan adanya pewarna pendar.
6. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan spesifik buat mengamati bakteri hayati nan sangat tipis. Disparitas mikroskop ini dengan mikroskop cahaya beragam ialah pada sebuah kondensor spesifik nan memiliki kemampuan membentuk kerucut hampa berkas cahaya sehingga objek bisa terlihat buat diamati.
Cara Kerja Jenis-Jenis Mikroskop
Pada prinsipnya hampir holistik jenis-jenis mikroskop nan ada menggunakan metode nan sama dalam cara kerjanya. Dimana pada umumnya sebuah mikroskop terdiri dari dua lensa konveks nan berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler.
Lensa objektif ialah lensa nan ada pada bagian ujung mikroskop nan paling dekat dengan objek saat kita sedang melakukan pengamaan pada suatu benda. Sedangkan lensa okuler ialah lensa nan paling dekat dengan mata saat kita sedang melakukan pengamatan pada suatu benda atau objeki. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya dirancang buat melakukan perbesaran pada benda namun dengan kapasitas nan berbeda.
Lensa objektif nan ada ada mikroskop pada umumnya selalu dipasang pada roda berputar nan sering disebut dengan nama gagang putar. Sehingga lensa objektif tersebut bisa diputar pada ke loka nan sinkron dengan kapasitas besaran nan diinginkan.
Sistem dari lensa objektif ini pada mulanya memberikan perbesaran dan menghasilkan bayangan konkret nan akan diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan konkret nan diproyeksikan tadi akan diperbesar oleh lensa okuler buat menghasilkan bayangan maya sebagaimana nan biasanya kita amati.
Jenis-jenis mikroskop nan sering kita jumpai dan digunakan sebagai alat meneliti di laboratorium kebanyakan dilengkapi dengan tiga buah lensa objektif dimana lensa tersebut memiliki ukuran nan berbeda-beada.
Ukuran lensa objektif nan pertama ialah 16 mm, lensa ini berkuatan renadah dalam melakukan perbesaran yaitu hanya sepuluh kali perbesaran. Lensa objektif nan kedua memiliki ukuran 4 mm nan merupakan lensa kering tinggi dengan kemampuan pembesaran antara 40 sampai 45 kali.
Sedangkan lensa objektif nan ketiga memiliki ukuran 1,8 mm dan merupakan lensa celup minyak nan memiliki taraf pembesaran objek antara 97 sampai dengan seratus kali. Lensa objektif celup minyak ini merupakan lensa nan memiliki pembesaran tertinggi diantara ketiga lensa tersebut.
Ukuran buat lensa okuler nan terdapat pada ujung atas mikroskop nan dekat dengan mata kita pada umumnya juga memiliki beberapa ukuran yaitu mulai dari pembesaran lima kali, sepuluh kali, duabelas setengah kali dan lima belas kali.
Lensa okuler ini terdiri dari dua bagian lensa nan disebut dengan nama lensa plankoveks. Pada lensa tersebut juga kita akan temukan dua lensa yaitu lensa kolektif dan lensa mata.