Beberapa Jenis Tanah

Beberapa Jenis Tanah

Makalah tanah nan di dalamnya membahas berbagai persoalan terkait dengan masalah tanah, sangat diperlukan tak saja oleh para penyuluh pertanian melainkan oleh petani itu sendiri. Selalu mengupdate pengetahuan tentang teknis-teknis penanaman, pembibitan, pemupukan secara terkini menjadi salah satu unsur krusial bagi kemajuan petani itu sendiri. Dan salah satu bahan buat mengupdate pengetahuan tentang pertanian dan seluk beluk tanah, tentu saja dengan banyak membaca makalah tanah. Memang sahih bahwa tanah merupakan salah satu faktor krusial nan perlu diperhatikan dalam pertanian. Sebagai salah satu media tumbuhnya tanaman, tanah memerlukan perlakuan-perlakuan spesifik sehingga kesuburan tanah dapat dijaga dengan baik. Sifat-sifat kimiawi dan fisika dari tanah sangat beragam. Oleh sebab itu, para pakar mengelompokan tanah ke dalam beberapa jenis. Dan masalah seputar tanah ini selayaknya diketahui dengan jelas oleh para petani, sehingga ketika akan melakukan penanaman, tak hanya berdasarkan pengetahuan-pengetahuan tradisional semata nan diperolehnya secara turun-temurun.

Salah satu kelemahan para petani tradisional di Indonesia ialah kurang mengupdate pengetahuan, sehingga bibit nan merupakan hasil penelitian bertahun-tahun para pakar pertanian, tetap saja tak dapat tumbuh dengan optimal. Dengan demikian hasilnya pun tak dapat optimal pula. Padahal buat mengoptimalkan hasil tanam, tak hanya terpaku dengan mengikuti pola tanah secara tradisional warisan dari dari leluhurnya. Keberadaan tanah nan kandungan unsur-unsur hara semakin hari semakin menurun juga perlu diantisipasi. Dan semua itu dapat dilakukan apabila petani mendapat pengetahuan nan baik, salah satunya ialah dengan membaca makalah tanah.



Pengelompokan Jenis-jenis Tanah

Salah satu hal krusial tentang tanah ialah mengetahui jenis-jenis tanah nan memiliki karakteristik spesifik. Para pakar mengelompokan tanah menjadi beberapa jenis. Pengelompokan beberapa jenis tanah tersebut bisa dijadikan pedoman bagi mereka nan ingin berkecimpung di global pertanian. Di dalam salah satu makalah tanah dibahas tentang jenis-jenis tanah nan umumnya terdapat di Indonesia. Tentu saja pengelompokan berbagai jenis tanah nan ada di Indonesia ini akan sangat membantu bagi para petani, setidaknya dalam hal memperlakukan tanaman sinkron dengan jenis tanahnya agar mendapatkan hasil nan optimal.

Di dalam makalah tanah juga dijelaskan tentang apa sebenarnya nan dimaksud dengan tanah. Menurut salah satu makalah tanah, tanah ialah lapisan permukaan bumi teratas nan tersusun atas butiran pasir, hasil pelapukan batuan serta sisa-sisa tumbuhan dan makhluk hayati lainnya, air, dan udara. Pembentukan tanah dipengaruhi oleh batuan induk nan menyusun tanah tersebut, curah hujan, penyinaran matahari, dan lapisan epilog tanah tersebut. Dampak hubungan faktor-faktor tersebut di atas, tanah nan terbentuk bisa beraneka ragam. Karena terbentuknya lapisan tanah juga latar belakangnya tak sama, unsur-unsur nan terkandung di dalamnya juga tak sama, menyebabkan bhineka pula pengaruhnya terhadap tanaman. Sehingga apabila menginginkan hasil optimal dari tanaman nan ditanam di tanah tersebut, seperti telah dijelaskan sebelumnya, petani harus memperlakukan tanah secara bhineka pula. Itulah kenapa para pakar secara serius meneliti berbagai macam jenis tanah serta unsur-unsur nan ada di dalamnya. Semua ini dilakukan buat memberikan hasil nan optimal dari tanah nan digunakan buat menanam tersebut.

Tapi sekali lagi hasil penelitian para pakar itu tak termanfaatkan dengan baik, salah satunya ialah para petani nan tak pernah mengupdate pengetahuan. Kalaupun ada keinginan buat menambah pengetahuan, hanya baru menggantungkan kepada para pakar penyuluh pertanian. Padahal sebenarnya, buat mengetahui berbagai jenis tanah misalnya, para petani dapat membaca makalah pertanian dan tak hanya mengandalkan pengetahuannya dari para pakar penyuluh pertanian semata-mata.



Beberapa Jenis Tanah

Berdasarkan unsur hara nan ada di dalamnya dan bagaimana lapisan tanah tersebut pada awalnya terbentu, para pakar tanah seperti dapat diakses dari makalah-makalah tanah, membagi tanah menjadi beberapa jenis. Salah satunya ialah Tanah gambut (organosol). Yang dimaksud dengan tanah gambut ialah tanah nan terbentuk dari pelapukan makhluk hayati nan umumnya terdapat di rawa. Tanah ini kurang fertile sebab memiliki kadar keasaman nan rendah serta rendahnya jumlah unsur hara nan dikandungnya. Selain itu, taraf drainase dari tanah ini sangat rendah sehingga tanah ini kurang cocok digunakan buat pertanian. Kalaupun tak ada alternatif lain, sehingga para petani harus memanfaatkan tanah gambut ini buat pertanian, perlu dilakukan beberapa hal krusial agar dapat optimal. Bagaimana memperlakukan tanah gambut agar dapat dipergunakan buat huma pertanian, dapat dikonsultasikan dengan para pakar tanah, penyuluh pertanian atau mencari informasi di dalam makalah tanah.

Jenis tanah nan kedua ialah Tanah latosol. Yang dimaksud dengan tanah latosol ialah jenis tanah nan berwarna merah nan umumnya terdapat pada lapisan dalam. Jenis tanah ini sangat baik dalam menyerap air. Selama ini tanah merah selain dipergunakan sebagai huma perkebunan juga telah dimanfaatkan buat industri batu bata dan genteng.

Kemudian para pakar juga membagi jenis tanah lain yaitu Tanah regosol. Tanah ini merupakan jenis tanah nan berasal dari erupsi gunung berapi. Tanah ini memiliki butiran nan agak kasar, berwarna keabuan, dan bersifat subur. Karena ciri nan dimilikinya, tanah ini cocok digunakan buat pertanian. Namun demikian, sekalipun jenis tanah ini terkenal fertile dan sangat cocok buat huma pertanian, apagila tak secara tepat mengolahnya, tentu saja kesuburan tanah ini makin hari akan makin menurun bahkan semakin banyak berkurang. Pada termin inilah para petani harus memperlakukan tanah dengan perlakuan spesifik sinkron nan telah disarankan para pakar tanah dan para penyuluh pertanian. Informasi buat mendapatkan cara bagaimana mengolah tanah regosol agar tetap subur, salah satunya dapat diperoleh dari makalah tanah.

Kemudian jenis tanah selanjutnya ialah Tanah alluvial. Tanah alluvial merupakan jenis tanah nan umumnya terdapat di sepanjang genre sungai. Sifat tanah ini sangat dipengaruhi oleh material nan dikandung oleh sungai nan melaluinya. Namun demikian, umumnya jenis tanah ini cocok digunakan buat pertanian.

Ada pula nan dikategorikan sebagai Tanah Litosol.Yang dimaksud dengan tanah litosol ialah jenis tanah nan masih muda nan terdapat di daerah dangkal (sekitar 45 cm) di bawah permukaan tanah. Seperti namanya, jenis tanah ini umumnya berbentuk seperti batuan padat. Namun demikian dengan perlakuan khusus, tanah jenis ini juga dimanfaatkan sebagai huma pertanian.

Lalu, ada nan dikategorikan sebagai Tanah Grumusol, yaitu jenis tanah nan berwarna kelabu hingga hitam nan mempunyai sifat liat. Kadar keasaman nan dimilikinya umumnya basa sampai dengan netral. Pada musim kemarau, tanah ini akan tampak seperti tanah pecah dampak penyinaran matahari.

Jenis-jenis tanah lainnya nan ada di Indonesia ialah tanah andosol, tanah podsolik dan tanah rendzina. Yang dimaksud dengan tanah Andosol ialah merupakan hasil pelapukan abu vulkanik. Umumnya jenis tanah ini termasuk jenis tanah nan fertile nan cocok digunakan buat pertanian. Sementara tanah podsolik merupakan jenis tanah nan berwarna merah-kuning. Jenis tanah ini banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Serta nan terakhir ialah tanah rendzina. Namun demikian jenis tanah terakhir ini tak begitu banyak tersebar di Indonesia.