Susunan Sistem Tata Surya

Susunan Sistem Tata Surya

Ketika kita mendengar sistem tata surya, maka nan ada di dalam pikiran kita ialah planet-planet nan ada di dalam sistem galaksi kita. Padahal buat mempelajari tentang sistem ini, ada banyak hal lain nan harus kita ketahui terlebih dahulu seperti asal mula terjadinya tata surya kita. Tanpa mengetahui terlebih dahulu sejarah terbentuknya, akan sangat sulit bagi kita memahami cara kerja masing-masing planet.



Berbagai Teori Tentang Terbentuknya Sistem Tata Surya

Ada banyak teori nan menyertai terbentuknya sistem tata surya, bahkan terbentuknya bumi sebagai salah satu planet di dalam tata surya kita dipercayai berbarengan dengan terbentuknya sistem ini secara keseluruhan.



1. Teori Pasang Surut Dan Teori Planetisimal

Teori Planetisimal ialah salah satu teori nan berusaha menjelaskan tentang terbentuknya sistem tata surya. Teori ini mengatakan bahwa sistem tata surya bermula dari terbentuknya matahari saja pada awalnya. Lalu suatu ketika ada bintang nan lewat di dekat matahari dalam jeda nan sangat dekat hingga nyaris terjadi tabrakan antara matahari dengan bintang tersebut.

Karena terlalu dekatnya lintasan antara keduanya, maka gaya gravitasi antara dua matahari dan bintang tersebut membuat tertariknya gas dan materi ringan dari matahari dan permukaan bintang. Materi-materi dan gas nan terlepas tersebut akhirnya membentuk gumpalan-gumpalan nan lama kelamaan menjadi planet-planet nan mengelilingi matahari. Gumpalan tersebutlah nan dikenal dengan sebutan planetisimal.

Teori planetisimal ini ditemukan pada tahun sekitar seribu sembilan ratus oleh Thomas C. Chamberlain dan Forrest R Moulton. Dan hingga saat ini diakui sebagai salah satu teori terbentuknya sistem tata surya.

Tidak berapa lama kemudian yaitu tepatnya pada tahun 1917, teori nan hampir sama dengan teori Planetisimal ini muncul namun dengan nama teori pasang surut. Teori nan ditemukan oleh James Jean dan Herold ini mengatakan bahwa pada mulanya tata surya kita memang sudah memiliki dua matahari.

Dari dua matahari tersebut, salah satunya memiliki gaya gravitasi nan mengakibatkan materi dari matahari nan lain sedikit demi sedikit mulai terkikis dan meninggalkan permukaannya. Dari sanalah terbentuk planet-planet nan saat ini berada di dalam sistem tata surya kita.



2. Teori Kondensasi

Berikutnya ialah teori nan ditemukan oleh GP. Kuiper nan mengatakan bahwa tata surya nan ada saat ini berawal dari sebuah bola kabut raksasa. Bola kabut tersebut berputar pada porosnya dan melemparkan bagian-bagiannya nan ringan seperti es, debu dan gas.

Bagian-bagian dari bola kabut nan terlempar keluar yaitu gas dan debu nan terlempar keluar tersebut akhirnya saling bertarikan dan membentuk gumpalan nan disebut protoplanet. Semakin berjalannya waktu, protoplanet tersebut semakin dingin dan akhirnya membentuk menjadi planet. Sementara bagian nan berat dari bola kabut raksasa tadi tetap berputar pada porosnya dengan putaran nan semakin cepat dengan suhu nan terus bertambah sehingga terbentuklah matahari.



3. Teori Bintang Kembar

Pada tahun 1956, teori bintang kembar ini muncul dan dikemukakan oleh Fred Hoyle. Pada teori ini Hoyle mengatakan bahwa sistem tata surya sebenarnya berupa dua bintang nan ukuran dan letaknya hampir sama dan berdekatan.

Karena kedua bintang tersebut berada dalam keadaan nan tak stabil maka terjadi reaksi nan cepat nan akhirnya menghasilkan energi panas dan meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-serpihan dari bintang nan meledak itulah nan akhirnya mengelilingi bintang nan tak meledak dan menjadi planet-planet.



4. Teori Nebula

Teori berikutnya ialah teori nan dianggap paling tepat dan paling mendekati dengan keadaan tata surya nan sebenarnya. Teori ini dikenal dengan nama teori kabut atau teori nebula nan ditemukan sekitar tahun 1775 oleh Immanuel Kant dan disempurnakan oleh Simon de Laplace sekitar tahun 1796.

Teori Nebula ini mengemukakan berbagai fakta nan mendukung terbentuknya sistem ini dengan lebih terperinci. Tahapan dalam teori Nebula yaitu :

  1. Matahari dan semua planet nan berada dalam sistem tata surya itu memiliki bentuk nan terdiri dari kabut dan gas nan besar dan sangat pekat.
  2. Kabut dan gas tersebut berpilin dan berputar dengan kuat sehingga terjadi pemadatan di pusat lingkaran dan terbentuklah matahari. Dan pada waktu nan hampir bersamaan itu terbentuklah massa-massa nan lebih kecil di sekeliling matahari nan akhirnya dikenal dengan nama planet. Planet-planet tersebut bergerak mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya sendiri.
  3. Materi-materi nan akhirnya dikenal dengan nama planet itu semakin lama semakin tumbuh dan berkembang menjadi besar serta terus melakukan gerakan nan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit nan tak berubah atau tetap. Dari sanalah terbentu susunan keluarga matahari nan disebut dengan sistem tata surya.


Susunan Sistem Tata Surya

Dari berbagai teori terbentuknya tata surya nan sudah kita bahas pada bagian atas, maka bisa disimpulkan bahwa tata surya merupakan suatu kumpulan benda-benda langit nan terdiri dari matahari nan disebut sebagai bintang dan semua benda-benda langit lainnya nan terikat gravitasi matahari sehingga setiap benda langit tersebut berputar mengelilingi matahari.

Susunan sistem tata surya kita nan berpusat pada matahari ini terdiri dari planet dalam nan berjumlah empat, planet luar nan juga berjumlah empat, sabuk asteroid, sabuk kuiper serta berbagai benda langit lainnya seperti asteroid, komet dan meteor.

Berikut ini ialah susunannya:

  1. Merkurius. Merkurius merupakan salah satu dari planet nan mendiami tata surya kita dan letaknya berada paling dekat dengan matahari. Merkurius merupakan planet nan tak memiliki satelit alami.
  2. Venus. Planet berikutnya setelah merkurius ialah venus dimana bentuk dan berat planet ini sangat mirip dengan bumi. Selain itu, di planet venus ini terdapat atmosfer nan sangat tebal serta berbagai aktivitas geologis. Sayangnya masih belum ada penelitian nan menyatakan bahwa ada tanda-tanda kehidupan di planet venus.
  3. Bumi. Bumi ialah planet nan kita diami saat ini. Dari seluruh planet nan ada di dalam tata surya, hanya bumi inilah nan terbukti sebagai planet nan dapat didiamin oleh makhluk hayati baik manusia, binatang maupun tumbuhan. Planet bumi berbentuk lebih besar dan merupakan planet nan terpadat. Planet ini memiliki satu satelit nan disebut dengan bulan.
  4. Mars. Mars ialah planet nan besar dan ukurannya lebih kecil dari planet venus dan bumi.
  5. Jupiter. Jupiter merupakan planet nan massanya kurang lebih tiga ratus delapan belas kali massa bumi. Kandungan nan terdapat di dalam planet Jupiter ini ialah helium dan hidrogen. Jupiter ialah planet nan memiliki satelit terbanyak yaitu sekitar enam puluh tiga satelit. Jupiter ialah satu-satunya planet nan terbesar nan diantara planet-planet lainnya.
  6. Saturnus. Saturnus ialah planet berikutnya setelah Jupiter. Planet nan satu ini juga memiliki satelit nan cukup banyak seperti nan dimiliki oleh Jupiter. Salah satu satelit terbesar pada planet saturnus dikenal dengan nama Titan. Titan memiliki astmosfer dan besarnya lebih besar dari merkurius.
  7. Uranus. Planet Uranus ialah planet nan memiliki besar empat belas kali massa bumi dimana poros Uranus nan mengelilingi matahari ini berbentuk sembilan puluh derajat dan merupakan planet nan memiliki inti nan sangat dingin.
  8. Neptunus. Neptunus ialah planet nan letaknya paling jauh dari matahari. Planet Neptunus merupakan nan memiliki tiga belas satelit dimana salah satu satelit nan terbesar bernama Triton.

Itulah sekilas tentang sistem tata surya kita. Semoga dapat menjadi informasi nan berguna.