Komponen Setrika Listrik
Setrika listrik merupakan peralatan listrik nan generik digunakan dalam rumah tangga. Cara kerja setrika listrik ini menggunakan prinsip dasar imbas pemanasan dari arus listrik. Berikut ini akan dipaparkan mengenai inovasi setrika listrik dan cara kerjanya. Ketika arus dialirkan melalui sepotong kawat, maka dawai tersebut akan menjadi panas dan memaparkan radiasi panas. Panas ini akan didistribusikan dan digunakan buat berbagai kebutuhan.
Setrika listrik memiliki fungsi buat menghaluskan baju nan kusut. Caranya ialah menggunakan gabungan panas dan tekanan buat menghilangkan kusut. Prinsip kerja setrika listrik ialah ketika arus melewati kumparan, maka kumparan akan menjadi merah panas dan menghantarkan panas pada pelat dasar dari setrika listrik melalui konduksi.
Sebelum ada setrika listrik, manusia menggunakan setrika uap buat menghaluskan baju nan kusut. Tetapi kini orang lebih memilih memakai setrika listrik ketimbang setrika uap. Setrika uap banyak mengalami masalah pemeliharaan nan berkaitan dengan penyumbatan.
Setrika uap biasanya memiliki lubang angin buat dilalui air. Seiring dengan sering digunakannya setrika uap, perlahan-lahan mineral dari air akan terkumpul pada lubang tersebut dan menghalangi air buat keluar. Dengan demikian efisiensi dari setrika uap juga menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Sehingga setrika uap harus dibersihkan dan dipelihara secara rutin demi memastikan bisa bekerja secara normal. Jika Anda tinggal di daerah nan airnya keruh, maka penyumbatan merupakan masalah nan akan sering muncul.
Kelemahan berupa penyumbatan nan ada pada teknologi setrika uap tak menjadi masalah lagi pada setrika listrik. Karena setrika listrik menggunakan elemen pemanas dan tak menggunakan lubang pada bodi setrika. Sehingga tak perlu banyak pemeliharaan dalam menggunakan setrika listrik jika dibandingkan dengan setrika uap.
Pada dasarnya ada dua jenis setrika listrik, yaitu otomatis dan non-otomatis. Tidak terlalu banyak disparitas dari kedua jenis itu. Jenis setrika listrik otomatis memiliki satu pengatur buat mengendalikan suhu dari elemen sehingga menyesuaikan suhu dari setrika. Suhu setrika perlu dikendalikan sebab pada masa kini baju menggunakan berbagai jenis kain, seperti katun, linen, sutra dan lain sebagainya. Maka buat menyesuaikan suhu nan dibutuhkan pada setiap jenis kain digunakanlah pengendali suhu .
Komponen Setrika Listrik
Untuk mengetahui cara kerja setrika listrik tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu komponen-komponen nan ada pada alat ini. Dan tentunya mengetahui fungsi atau tugas dari masing-masing komponen tersebut. Berikut ini ialah komponen-komponen pada setrika listrik.
1. Pelat Alas
Pelat alas, pelat ini ialah lempengan besi berbentuk segitiga nan tebal sehingga membentuk dasar dari setrika listrik. Permukaan bawah dan tepi dari pelat ini dilapisi krom demi mencegah karat. Pelat dasar akan menahan pelat penekan besi dan pelat epilog pada posisinya. Kita bisa melihat dua atau tiga lekukan pada dasar pelat. Lekukan tersebut merupakan pengait buat menahan posisi pelat epilog dan pelat penekan.
2. Pelat Penekan
Pelat penekan, pelat ini disebut juga sebagai pelat atas nan mengikuti bentuk pelat tunggal. Pelat penekan ini memiliki beberapa lubang buat dilalui oleh pengait dari pelat dasar. Kita harus mengencangkan kancing dari pengait ini sehingga pelat penekan dan pelat alas saling menekan kencang satu sama lain.
Pada beberapa setrika, pelat penekan berat dan terbuat dari besi cetak, sedangkan pada beberapa setrika lain pelat ini terbuat dari lempeng baja nan tipis, dengan ketebalan sekitar ¼ cm. Pada setrika listrik jenis otomatis, pelat penekan memiliki lubang melingkar atau persegi buat memasang thermostat.
3. Elemen Pemanas
Elemen pemanas terletak di antara pelat alas dan pelat penekan. Elemen ini ditekan kuat di antara dua pelat. Elemen pemanas terdiri atas dawai nikrom nan dililit lempengan mika. Dua ujung dawai nikrom dihubungkan pada strip kontak. Strip kontak dihubungkan pada terminal setrikaan.
Ada dua alasan mengapa memilih mika pada bahan pemanas . Hal ini sebab mika merupakan bahan penyekat nan sangat bagus. Selain itu mika juga mampu menahan suhu nan sangat tinggi. Holistik rakitan lapisan mika, dawai nikrom dan strip kontak dipasang bersama sehingga menghasilkan konstruksi nan kokoh. Ada juga lapisan asbes nan memisahkan dan menyekat panas pelat atas dari elemen pemanas.
4. Pelat Penutup
Pelat epilog terdiri dari lapisan besi tipis. Pelat ini diletakkan pada bagian atas pelat dasar sehingga menutupi seluruh bagian dalam setrikaan. Pegangan setrika dan penghubung hanya terpasang pada pelat penutup.
5. Gagang Setrika
Gagang setrika bisa dibuat dari kayu atau plastik nan terpasang pada pelat epilog dengan donasi baut atau pun pengait. Fungsi gagang setrika ini ialah buat memantapkan pegangan tangan pada setrika.
6. Lampu Pilot
Lampu pilot letaknya terselubungi oleh pelat epilog setrika listrik. Salah satu ujung lampu pilot terhubung dengan pencatu. Sedangkan ujung lainnya terhubung pada elemen pemanas. Suatu tahanan shunt dipasang di seberang lampu pilot nan akan membantu menghasilkan tegangan jatuh sekitar 2-5 volt.
7. Termostat
Termostat ialah komponen paling krusial pada setrika listrik otomatis. Komponen ini menggunakan lempeng tipis bimetal buat mengoperasikan saklar nan dihubungkan secara seri dengan tahanan atau elemen pemanas. Lempeng tipis bimetal ialah elemen sederhana nan mengkonversi perubahan suhu menjadi pemindahan mekanis.
Lempeng tipis bimetal terdiri atas dua logam berbeda nan diikat bersama. Dua logam tersebut harus memiliki koefisien perluasan nan berbeda. Jika lempeng tipis terpanasi, maka akan mulai melengkung menuju logam nan memiliki koefisien perluasan lebih rendah. Pada pendinginan, lempeng tipis tersebut melurus dan kembali ke posisi normal.
Kita mungkin bertanya-tanya, buat apa elemen tersebut digunakan pada setrika listrik? Lempeng tipis bimetal ini dipasang pada pegas kontak melalui pin kecil. Titik kontak antara lempeng tipis dan titik kontak tetap berdekatan.
Ketika suhu naik secara signifikan, perluasan nan tidak biasa tersebut menyebabkan lempeng tipis melengkung dan kontak di antara lempeng tipis dan pegas kontak akan terbuka. Dengan demikian catu buat memanaskan elemen akan berhenti sementara hingga suhu kembali normal.
8. Kapasitor
Kapasitor ini dipasang di seberang dua titik kontak demi mencegah kerusakan titik kontak dan interferensi penerimaan radio. Karena seringnya rangkaian terhubung dan terputus otomatis dari kerja termostat menjaga suhu bisa mengakibatkan kerusakan dan titik kontak dan interferensi penerimaan radio.
Cara kerja setrika listrik ialah ketika arus melewati elemen pemanas nan diletakkan antara pelat alas dan pelat penekan, elemen akan memanas dan mentransfer panas pada pelat alas secara konduksi. Sehingga pelat alas pun akan menjadi panas.
Untuk menghilangkan kusut pada pakaian, kita harus memberikan panas dan tekanan. Panas dihasilkan oleh kumparan dan ketika kita menekan baju dengan setrika, maka kusut pun hilang. Demi menjaga suhu optimum, maka digunakan termostat berikut dengan lampu pilot nan bertindak sebagai indikator.
Cara kerja setrika listrik jenis non otomatis tak jauh berbeda. Pada setrika jenis ini tak dilengkapi pengatur suhu atau termostat. Akibatnya pengguna harus memutuskan setrika dari sumber listriknya jika sudah terlalu panas. Kemudian menyambungkannya kembali ketika suhu sudah berkurang.
Di masa kini, kebanyakan setrika listrik nan dijual di pasaran ialah jenis otomatis. Sehingga tak perlu repot mencabut dan memasang kembali setrika secara manual. Nah, mari kita menyetrika pakaian-pakaian kusut agar siap dikenakan.