Sejarah Tentara China
China merupakan salah satu negara di Global nan terkenal memiliki jumlah China nan sangat banyak. Banyaknya jumlah tentara nan dimiliki oleh negara ini membuat banyak orang memberikan kritik terhadap hal tersebut salah satunya ialah dari pengamat luar nan mana banyak dari mereka mengatakan bahwa jumlah bukanlah ukuran buat mencapai kemenangan. Salah satu tentara China nan terkenal ialah PLA ( People Liberation Army ) atau pasukan pembebasan rakyat.
Sejarah Tentara China
Fakta mengenai banyaknya jumlah tentara nan dimiliki oleh China membuat banyak negara menjadi geram dengan negara ini, contohnya Amerika Serikat. Pasalnya, China pernah mengatakan bahwa negara ini membutuhkan keamanan. Padahal jumlah tentara nan mereka miliki sudah begitu banyak. Namun demikian, permintaan buat menambah keamanan tersebut telah disetujui. Tentara nan dimiliki China juga terbagi dalam tiga aspek, yaitu angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan udara.
Di samping diperkuat oleh jumlah tentara nan cukup banyak, China juga memiliki salah satu senjata andalan nan berbahaya, yaitu senjata nuklir. Senjata nan satu ini telah dikembangkan dengan cukup maju di negara ini. Tidak hanya dalam proses perkembangannya, tapi juga dalam proses pengirimannya.
Meski demikian, senjata nan digunakan oleh tentara China tidaklah begiu kuat ketimbang senjata nan dimiliki oleh para tentara nan ada di negara nan telah maju di Dunia, seperti Amerika Perkumpulan misalnya. Negara Amerika memiliki kualitas persenjataan nan lebih lengkap dan lebih maju mengingat negara ini melegalkan pembuatan senjata sehingga siapa pun bebas buat memilikinya.
Kelemahan lainnya juga dapat dilihat dari angkatan udara tentara China nan mana masih menggunakan pesawat nan sudah ketinggalan zaman. Pesawat terbang nan digunakan masih merupakan jenis pesawat terbang tempo dulu. Entah apa alasan pemerintah China buat tak mengalokasikan anggarannya supaya beberapa pesawat nan masih ketinggalan zaman tersebut dapat segera diperbarui dan diganti dengan nan baru. Namun saat ini, China tengah bersiaga dan bersiap buat menguatkan dirinya dengan kemungkinan adanya perang dengan Amerika Perkumpulan oleh karena Taiwan.
Saat ini, China masih aktif membeli senjata perang nan canggih agar mampu menandingi kekuatan nan dimiliki oleh Amerika Serikat. Untuk angkatan udaranya, pemerintah RRC kini berusaha buat memodernkan peralalatan elektorinik nan dimilikinya. Semua itu dilakukan buat kepentingan keamanan negara tersebut.
Dengan adanya peningkatan dalam hal kualitas, tentu saja tak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti tentara China akan dapat lebih hebat dan lebih maju ketimbang tentara lain di dunia, termasuk Amerika Serikat.
Sejarah tentara China juga dapat dillihat pada masa Perang Global II. Dulunya pernah terjadi perang saudara nan terjadi di China, hal ini terjadi sebab adanya masalah mengenai status daratan nan ada di China nan diperebutkan oleh kedua pihak. Tentara perang nan pada saat itu bergelut satu sama lain ialah tentara nan berasal dari Partai Komunis China dan juga Kuomintang.
Perang tersebut memang menimbulkan keprihatinan di negara tersebut sebab sebenarnya perang saudara tak perlu sampai terjadi. Untuk apa membuang nyawa berharga para tentara China buat melawan saudaranya sendiri.
Akhirnya, perang ini berakhir pada tahun 1949. Hasilnya pihak komunis sukses menguasai China daratan dan koumintang menguasai Taiwan beserta beberapa pulau lain nan berada di lepas pantai Fuijan.
Akhirnya tepat pada 1 Oktober 1949 pula, Mao Zedong memproklamasikan negara RRC sebagai negara komunis. Selain adanya permasalah antara sesamanya di negara sendiri, China juga ternyata memiliki interaksi nan tak begitu baik dengan Amerika dan Jepang. Hal ini tentunya juga bukan tanpa alasan sebab sejarah membuktikan adanya masalah nan terjadi antara negara China dengan dua negara tersebut di masa lampau.
Yang paling parah ialah ketika pesawat tentara AS jatuh di Tiongkok pada tahun 2001. Usai pesawat tersebut jatuh, para tentara China menahan dan merebut informasi nan dimiliki oleh awak pesawat tersebut. Pada akhirnya, hal inilah nan memicu China mengetahui apa misteri dari Amerika Perkumpulan sehingga negara ini dapat membuat bom nuklir maha dahsyat nan merupakan senjata penghancur paling berbahaya di dunia.
Aksi tentara China pada pesawat AS tersebut tentunya juga mengundang reaksi nan cukup keras bagi pihak AS. Pada tahun 1988, tiga wartawan China dinyatakan tewas sebab adanya pengeboman nan dilakukan oleh pihak AS di Kedubes China di Belgerado.
Bagaimana dengan interaksi antara China dan Jepang? Sebenarnya, ketegangan interaksi antara China dan Jepang ini hanya sebab masalah nan sepele, yaitu Jepang enggan buat mengakui kesalahannya dan juga meminta maaf kepada rakyat China atas kekejaman nan dilakukan oleh Jepang di negara-negara nan ada di Asia, salah satunya ialah China.
Pada masa Perang Global II, Jepang menjadi negara nan membabi buta dan melakukan segala cara buat mencapai tujuannya. Bahkan, banyak rakyat sipil di negara-negara Asia nan menjadi korban dari kekejaman Jepang ini. China memang merupakan negara nan sering terlibat konfrontasi dengan beberapa wilayah lainnya nan ada di dunia, salah satunya ialah Aksai Chin nan dikuasai oleh China, nan kemudian diklaim oleh India.
Selain itu, Pulau Paracel nan dikuasai oleh China juga diklaim menjadi miliki Vietnam. Ada juga kepulauan Spratly nan dipertentangkan oleh China, Taiwan, Vietnam, dan Brunei Darusalam. Lalu kepulauan Diaoyu nan dikuasai oleh Jepang juga diklaim oleh China.
Masalah inilah nan memicu pemerintah China membentuk tentara China dalam jumlah banyak guna mempersiapkan hal-hal nan nantinya tak dapat terhindarkan, yaitu perang. Namun pada zaman nan sudah modern ini, perang bukanlah jawaban atas segala konfrontasi nan terjadi. Sejarah telah membuktikan bahwa perang merupakan salah satu hal nan merugikan dan tentunya akan membuat kedua belah pihak menjadi menderita.
Namun agaknya, tentara China tak begitu menghiraukan hal tersebut. Bahkan, kini negara China mampun menjadi negara nan mengmbangi kemampuan Amerika dalam membuat bom nuklir. Bayangkan saja apa jadinya global ini nanti jika dua negara nan memiliki senjata misteri nuklir ini saling berperang satu sama lain. Negara nan dirugikan tak hanya dua negara nan bertikai tetapi negara lain juga pastinya akan terkena imbasnya.
Namun demikian, tentara China juga mengakui bahwa kekuatan bukanlah segalanya. Banyaknya tentara nan dimiliki, persenjataan nan lengkap dan juga senjata misteri nuklir , semua itu dimiliki hanya sebagai wahana buat mempertahankan China dari agresi negara lain.
Kekuatan nan dimiliki oleh tentara tersebut bukanlah diciptakan buat menghancurkan dan menguasai, tapi lebih ke arah mempertahankan diri sehingga negara tersebut nantinya akan dapat menjadi semakin kondusif dan terkendali. Ditambah lagi sebab China menjadi negara nan bebas dari ancaman dan agresi dari negara lain. Pada akhirnya, aksi militer bukanlah solusi nan tepat di era nan sudah damai ini.
Nah, itulah klarifikasi mengenai kekuatan tentara China. Semoga klarifikasi nan disampaikan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca.